SEBUAH RASA & KARMA (Revisi)

By moodynoona_s1

27K 2.3K 223

Setelah dua tahun lamanya Xiao Zhan berjuang mempertahankan Cinta bertepuk sebelah tangan-nya, Akankah Wang Y... More

Prolog
1
2
3
5
6
7
8
9
11
12
13
Announcement
14
15
TEST

10 🔞

1.7K 114 3
By moodynoona_s1

                                         Happy Reading ~





Memasuki hari ke 5 tidak terasa semenjak Xiao Zhan mengajak Wang Yibo kerumahnya. Wang Yibo sudah sepenuhnya pulih. keduanya lebih sering bepergian daripada tinggal dirumah, meskipun orang tua Xiao Zhan jarang sekali ada dirumah namun Xiao Zhan tidak ingin orang orang yang bekerja dirumahnya itu melihat kedekatan atau kemesraannya dengan Wang Yibo dan Xiao Zhan merasa takut jika ada salah satu pekerja itu melaporkannya pada Ayahnya.



Seperti saat ini, ketika Xiao Zhan dan Wang Yibo sedang menikmati ciuman mereka didalam kolam yang berada di belakang rumahnya tak sengaja seorang pengurus kebun yang akan membersihkan area belakang sedang memergoki keduanya.



Xiao Zhan membulatkan matanya dan langsung menjauh dari Wang Yibo sehingga tautan bibir mereka terlepas, Yibo terkejut dengan apa yang dilakukan Xiao Zhan.



"Tuan muda maafkan saya" tukang kebun itu membungkuk meminta maaf lalu berlari keluar, entah apa yang akan tukang kebun itu lakukan setelah apa yang dilihatnya barusan.


Xiao Zhan masih mematung dengan nafas yang tak beraturan, Yibo yang melihat pria manisnya seperti orang ketakutan itu lantas menghampiri Xiao Zhan, mengelus surai hitam kekasihnya itu yang basah karena air.


"Kau kenapa?" tanya Yibo. Xiao Zhan menatap pria kesayangannya itu lalu memeluknya dan menenggelamkan wajahnya didada bidang kekasihnya itu.


"Kita pulang ke Beijing saja, bagaimana jika besok? Kita mengambil penerbangan pagi, hmm?" ucapnya dengan cepat. Yibo merasa bingung serta aneh dengan perilaku Xiao Zhan akhir akhir ini. Xiao Zhan terlihat selalu waspada dan ketakutan seperti sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

"Hey hey tenanglah.... Apa yang membuatmu tidak nyaman baby, katakan padaku" tangan Yibo memegangi kedua belah pundak pria manisnya.

"Aku lebih nyaman tinggal terpisah dari orang tuaku" ucapnya. Wajahnya menunduk, Xiao Zhan tidak tahu harus berbuat apa dan harus berapa lama menyembunyikan hal itu dari kekasihnya.

Wang Yibo menarik dagu Xiao Zhan, pandangan keduanya bertemu. Jelas sekali dari matanya Xiao Zhan sedang menyembunyikan sesuatu.

Chup ~

Wang Yibo mencium bibir mungil merah muda Xiao Zhan. tangan yang satunya ia gunakan untuk menarik tengkuk Xiao Zhan lebih dekat. Yibo menggigit bibir bawah Xiao Zhan sehingga berhasil membuat sang empu membuka mulutnya dan tanpa aba aba Yibo langsung memasukan lidahnya kedalam mulut Xiao Zhan, Xiao Zhan pun membalasnya. Lidah keduanya bertemu dan bermain dalam kehangatan.

Wang Yibo tiba tiba melepaskan ciuman panas itu dan menatap semestanya "Aku ingin lebih" setelah itu Yibo menarik Xiao Zhan dari dalam kolam, memakaikan bathrobe yang sengaja disediakan disana lalu menariknya kedalam untuk memasuki Kamar Xiao Zhan.

Kreeeet


Pintu itu dibuka dengan tergesa lalu ditutup dan dikunci dari dalam. Yibo berjalan sambil menciumi bibir serta leher jenjang Xiao Zhan sementara yang diciumi kini kewalahan karna harus menerima kecupan demi kecupan sambil berjalan mundur.

Wang Yibo mendorong pria manisnya itu sampai terlentang diatas tempat tidur dengan posisi kaki yang menggantung ditepian kasur. Bathrobe yang dipakai Xiao Zhan terkibas sehingga paha dalam serta bahu mulus Xiao Zhan terekspose.

Wang Yibo menaikan sebelah kakinya ke atas kasur tepat disebelah paha Xiao Zhan, perlahan satu tangannya mengelus paha indah milik kekasih manisnya itu dari ujung lutut sampai ke pangkal paha.


Xiao Zhan terpejam merasakan senasi aneh namun terasa nikmat itu. Tangan Yibo yang satunya lagi ia gunakan untuk menopang tubuhnya diatas tubuh Xiao Zhan.


Tangan yang tadi berada di paha Xiao Zhan saat ini tengah menggerayangi dan mengelus perut rata pria manis dibawahnya itu, jari tangannya bermain main disekitar pusar Xiao Zhan dan itu berhasil membuat Xiao Zhan menggelinjang hebat, kedua tangan Xiao Zhan meremat selimut yang berada dibawahnya, matanya tepejam dengan mulut yang terbuka.


Wang Yibo menikmati pemandangan indah itu lalu dengan segera ia menyambar bibir Xiao Zhan dengan ganas, melumat dan menggigit bibir mungil itu, tangannya kini tengah mengelus dan memelintir tonjolan kecil didada Xiao Zhan.


Dalam ciumannya Xiao Zhan melenguh.


"Nghhhh~" mendengar suara lenguhan Xiao Zhan lantas membuat Yibo semakin bersemangat dan tak bisa lagi menahan hasratnya. Begitupula dengan Xiao Zhan yang sudah pasrah


Perlahan tangan Wang Yibo turun untuk meraih Xiao Zhan junior yang sudah mengeras dibawah sana. Di elusnya dengan perlahan lalu dengan gerakan cepat Yibo melucuti celana yang dikenakan Xiao Zhan hingga benda panjang yang sudah tegak sempurna itu mencuat keluar, Yibo tersenyum nakal sementara Xiao Zhan wajahnya sudah memerah padam lalu menarik bathrobe yang masih ia kenakan untuk menutupi Zhan junior yang sudah menegang.


"Sialan kau!" pekik Xiao Zhan ketika melihat seringaian nakal yang terukir dibibir kekasihnya itu.


Wang Yibo bangkit dari tumpuannya yang sedari tadi bertumpu diatas tubuh pria manisnya lalu berdiri untuk melepaskan celananya sendiri, ketika Xiao Zhan hendak bangkit ia membelalakan matanya saat tak sengaja melihat Wang Yibo junior yang juga sudah mengeras dan berdiri tegak dengan ukuran yang lebih panjang dan besar dari Zhan junior.


Xiao Zhan menelan ludahnya kasar lalu beralih menatap kekasihnya itu dengan mata yang mengerjap lucu.

Dengan segera kali ini Wang Yibo menindih tubuh Xiao Zhan yang berada dibawahnya, kulit mereka bersentuhan dan menimbulkan sensasi yang luar biasa bagi keduanya.


Lidah hangat Wang Yibo sedang bermain di nipple pink kecoklatan milik Xiao Zhan. Menjilat menghisap lalu menggigit, membuat sang empu mendesan penuh kenikmatan sementara kedua tangannya ia gunakan untuk mencengkram pundak si singa lapar itu.

Sementara saat ini sebelah tangan Wang Yibo tengah bermain dengan Zhan junior, mengelusnya dengan sensual serta merematnya. Xiao Zhan menikmati setiap sentuhan demi sentuhan. Desahan serta erangan lolos begitu saja dari bibirnya.

Wang Yibo mengangkat kedua kaki Xiao Zhan keatas lalu memasukan satu jarinya ke dalam lubang hangat dibawah sana, Xiao Zhan memekik merasakan sesuatu yang menusuk lubangnya.

"Aahh itu perih" Xiao Zhan merintih merasakan rasa perih dibawah sana.

"Berikan padaku" kata Yibo tiba tiba dan membuat Xiao Zhan kebingungan "Apa?" kata Xiao Zhan.


"Pelumas" kata Yibo yang masih tak melepaskan jarinya dari dalam lubang hangat milik kekasih manisnya itu.

"Aku tidak memilikinya" kata Xiao Zhan.

Wang Yibo tidak mungkin menusuk lubang milik Xiao Zhan tanpa pelumas sebab lubang hangat Xiao Zhan itu sangat sempit sementara Yibo junior berukuran sangat besar, akan sangat sulit memasukannya kedalam sana nanti yang ada Xiao Zhannya malah menangis karna kesakitan.

Dengan seketika Wang Yibo menarik Xiao Zhan untuk berdiri lalu menjongkokan nya tepat didepan Yibo junior yang sudah sangat tegang.

Xiao Zhan membelalakan kedua matanya melihat benda apa yang berada dihadapannya itu lalu mendongak ke atas menatap Yibo yang juga menatapnya.

"Lakukan" kata Yibo lalu mengelus surai hitam Xiao Zhan yang masih sedikit basah itu.

Xiao Zhan sudah mengerti apa yang harus dilakukannya meskipun ini kali pertamanya melakukan hubungan seks apalagi dengan seorang pria juga.

Perlahan tangan mungilnya menggenggam benda tegak milik singa nya itu lalu memasukannya kedalam mulutnya, meskipun tak semuanya dapat masuk tapi Xiao Zhan mencoba untuk menikmatinya. Ia memaju mundurkan kepalanya dengan gerakan tenang dengan sebelah tangan yang memegangi pangkal Junior milik Wang Yibo yang tak sepenuhnya bisa masuk kedalam mulutnya itu, semakin lama ritmenya semakin cepat membuat Wang Yibo semakin gila dibuatnya.



"Aahhh ya lebih cepat baby.... Lebih dalam" rancaunya disela sela hisapan yang tengah dilakukan pria manisnya itu.

Xiao Zhan semakin mempercepat gerakannya sambil meremat dua buah gundukan milik kekasihnya itu, semakin cepat dan panas, Wang Yibo mengerang penuh kenikmatan. Semakin lama semakin cepat membuat Juniornya semakin mengeras dan berkedut menandakan juniornya akan segera memuntahkan lava putihnya.

Seketika Xiao Zhan ditarik oleh Wang Yibo dan menidurkannya dikasur dengan cepat Yibo mengangkat kedua kaki Xiao Zhan dan memuntahkan sperma nya disekitar lubang hangat milik Xiao Zhan. Cairan putih kental itu keluar sangat banyak lalu Yibo menggunakan cairan putih miliknya itu untuk kembali memasukan jarinya kedalam lubang hangat milik kekasihnya itu.


Satu jari berhasil lalu Yibo memasukan lagi satu jarinya kedalam sana dengan mudah dan rasanya tak seperih tadi bagi Xiao Zhan.


Wang Yibo menusukan kedua jarinya didalam lubang hangat kekasihnya itu kemudian ia memasukan juniornya kedalam sana meskipun sempat tak kunjung dan meleset masuk karna ukuran juniornya yang lumayan besar akhirnya setelah beberapa saat Yibo junior berhasil membobol lubang sempit dan hangat milik Xiao Zhan.


Merasakan sesuatu tengah memasuki lubang belakangnya, Xiao Zhan menganga sambil terpejam. Masih ada rasa perih dan sakit yang menjalar tapi terasa nikmat.


"Aaah..... Anghhh...... Lakukan dengan perlahan yiboh"


Sementara itu Wang Yibo sedang berusaha memaju mundurkan juniornya didalam lubang kekasihnya dengan lembut agar sang kekasih tak merintih kesakitan. Perlahan namun pasti semakin lama semakin mudah untuk mengakses keluar masuknya sang junior kedalam sana.

"Ahhh aaah..... Ahhh... Aahhh ya disitu" hawa nafsu tengah menguasai keduanya, rasa nikmat itu mengalihkan semua pikiran buruk yang selama ini menyelimuti pikiran Xiao Zhan.

"Babyh tubuhmu sangat nikmat!" rancau Yibo.

"Nghhhh aaah... Arhh ahh lebih dalam lagi sayang" desahan itu membuat Yibo semakin liar menusukkan juniornya semakin cepat dan ganas, namun Xiao Zhan menyukainya.

"Aaarhh aaah aahhh ya ya ahh.... Lebih"

"Shit..... Lubangmu meremas juniorku, ini membuatku gila" Yibo semakin mempercepat gerakannya sehingga membuat tubuh Xiao Zhan terhentak hentakan seiring gerakannya.

Lubang Xiao Zhan terasa sangat penuh dengan benda panjang dan keras itu yang sedang menghujam lubangnya tanpa ampun.


Kini tangan Wang Yibo yang satunya tengah menggenggam dan meremas Zhan junior mengikuti ritme gerakan tubuhnya.


Sial... Xiao Zhan semakin melayang, bagaimana bisa rasa nikmat itu menguasainya. Lubangnya yang sedang ditusuk dan juga juniornya yang tengah dimainkan oleh kekasih tampannya itu membuat Xiao Zhan semakin mengeluarkan desahan dan erangan nikmat yang lolos begitu saja dari mulutnya.


Suara hentakan dan desahan keduanya serta kulit mereka yang saling bertubrukan menghasilkan suara yang memenuhi seisi ruangan kamar.


Semakin lama semakin cepat pula hentakan itu membuat Xiao Zhan maupun Yibo merasakan senasi yang tiada duanya.

"Ahh Wangh.....aaah ahh Wangh yihbo ~"

"Yes babyh... Sebentar lagi"

"Aaah...nghh.... Nghh aaah Yiboh ahh~"

"Tahan baby"

"Oh ya... Disah.. Na.. Aaahh ahh~"

"Aaarhh lakukan bersama baby"

"Aaah aaah ya... Aku.. Mau ahh... Keluar aaah"

"Beraama"

"Aaaaaahhh... Hahhhh haaahhh ahh hahh aaaaaahhhhh"


Dengan satu hentakan kasar kini keduanya menyemburkan lava putih kentalnya bersamaan lalu kemudian Wang Yibo ambruk diatas tubuh Xiao Zhan. Namun keduanya mengakhiri adegan panas itu dengan ciuman dan lumatan lumatan lembut menyalurkan rasa sayang.


Keduanya merasa lelah setelah bercinta di sore hari yang berdurasi lumayan lama hingga tak terasa jam sudah menunjukan pukul 17:30 bahkan matahari sudah mulai menyembunyikan dirinya.


Saat sedang menetralkan kembali nafasnya yang terengah Xiao Zhan tersentak seketika karna ia mengingat sesuatu, pasti sebentar lagi bibi Sun akan memanggil mereka untuk makan malam bersama seperti biasa.


Lalu Xiao Zhan bangkit dari tempat tidurnya dan menarik tangan Wang Yibo yang juga tersentak melihat pergerakan Xiao Zhan yang secara tiba tiba. Xiao Zhan dengan rasa lelahnya menarik Yibo ke kamar mandi, Yibo yang merasa bingung pun menurut saja.

"Kenapa ke kamar mandi? Oh.... Kau mau melakukannya disini?" goda Yibo.


Xiao Zhan menoyor kening kekasihnya itu "Mesum! Wang Yibo, kita makan diluar saja oke?" pintanya.

"Memangnya dirumah kenapa?" tanya Yibo.


Xiao Zhan menggigit bibirnya dan menelusuri tanda bekas hasil percintaan mereka seperti bercak merah keunguan disekeliling lehernya dan juga leher kekasihnya itu dan jangan lupa dengan bibir keduanya yang membengkak dan terluka akibat pergulatan ganas itu Xiao Zhan tak ingin menimbulkan rasa penasaran dari Ayahnya.


"Lihat dirimu dicermin" Xiao Zhan menggeser dirinya yang tadi menghalangi cermin yang berada dibelakangnya. Yibo membulatkan matanya saat melihat lehernya dipenuhi tanda merah keunguan yang dihasilkan dari hisapan serta gigitan dari kelincinya saat bercinta tadi, bibirnya juga terluka dan membengkak lalu dengan cepat Yibo juga menelisik ke arah Xiao Zhan melihat apakah baby bunny nya itu sama kacaunya seperti dirinya dan benar saja bahkan Xiao Zhan memiliki lebih banyak tanda merah akibat keganasannya.


"Kau sudah mengerti?!" tanya Xiao Zhan yang kini tengah menyalakan keran air hangat didalam bath up untuk berendam.


Meskipun sebenarnya Yibo tak tahu apa yang sedang dipikirkan Xiao Zhan tapi Yibo yakin alasan kenapa pria manisnya seperti ini itu karna dia sedang menyembunyikan sesuatu.


"Mn... Baiklah, kita akan makan malam diluar" Xiao Zhan yang mendengar itu kini berbalik badan dengan senyuman yang mengembang "Benarkah?" tanyanya riang. Yibo mengangguk mengiyakan.


'Tumben sekali dia tak banyak protes' batin Xiao Zhan.



Keduanya kini tengah berendam dengan air hangat didalam bathup tersebut dan membersihkan diri mereka masing masing sebelum pergi keluar untuk makan malam.



*****




"Bibi..... Mama dan Papa belum pulang?" Xiao Zhan bertanya kepada bibi Sun.


"Mungkin sebentar lagi Tuan Muda Xiao" jawab bibi Sun.


"Kalau begitu sampaikan kepada Mama dan Papaku malam ini aku akan makan malam diluar"


"Baik Tuan Muda"


"Terimakasih bi" lalu Xiao Zhan dan Wang Yibo pergi.





Tak berselang lama setelah mobil yang dikendarai Xiao Zhan itu pergi, Kedua orang tua Xiao Zhan kembali ke kediaman mereka.



Bibi Sun yang tengah berjalan menuju dapur pun menyempatkan menyapa kedua majikannya tersebut.



"Tuan dan Nyonya sudah kembali?! Baru saja Tuan muda Xiao bersama temannya pergi"


"Pergi? Pergi kemana bi?" tanya Tuan Xiao.




"Tuan muda Xiao berpesan agar menyampaikan ini kepada Tuan dan Nyonya bahwa Tuan muda Xiao bersama temannya akan makan malam diluar" jelas bibi Sun.


"Ck padahal kami tak selalu punya kesempatan makan malam bersama, anak itu malah ingin makan malam diluar" celoteh tuan Xiao.


"Sudahlah Pa, mungkin mereka bosan makan dirumah. Biarkan saja" seutas senyuman terukir diwajah cantik sang istri.



"Baiklah bibi Sun terimakasih. Siapkan makan malam untuk kami berdua saja. Kami akan mandi terlebih dahulu" lanjut nyonya Xiao.



"Baik Nyonya" bibi Sun membungkuk lalu Tuan dan Nyonya Xiao pergi untuk membersihkan diri mereka.


"Istriku... " Tuan Xiao terhenti dalam perjalanannya menuju kamar mereka.


"Ada apa Pa?" Nyonya Xiao berbalik dan melihat suaminya sedang menautkan kedua alisnya sambil berpikir.

"Menurut Mama apa putra kita dan Wang Yibo itu tidak terlalu dekat?" tanya Tuan Xiao membuat istrinya sedikit tersentak.


"Apa maksudmu suamiku?"


"Menurutku putra kita dan temannya itu, Wang Yibo terlalu dekat bahkan mereka tidur sekamar"


"Tidak juga, sudahlah suamiku kau terlalu banyak berfikir" istrinya meninggalkan suaminya itu yang masih menunjukan ekspresi penasaran.





******





Ditengah perjalanan menuju tempat makan, Xiao Zhan maupun Wang Yibo tidak banyak berbicara mereka hanya berbincang bincang kecil saja. Tetapi sangat jelas keduanya tengah berkutat dengan pikirannya masing masing.



Xiao Zhan masih memikirkan cara untuk memberi tahu hubungannya dengan Wang Yibo kepada Ayahnya, sementara Wang Yibo masih memikirkan alasan alasan Xiao Zhan bertingkah aneh ketika sedang berada dirumahnya.



Lalu terlintas seutas pikiran yang muncul begitu saja dikepala Yibo. Yibo memikirkan hal hal kemungkinan apa saja yang mempengaruhi perubahan sikap kekasih manisnya itu, seperti 'Xiao Zhan belum sepenuhnya percaya pada dirinya' atau mungkin 'Xiao Zhan takut kedua orang tuanya mengetahui hubungannya dengan dirinya'



"Kenapa aku tidak kepikiran" ucapnya tiba tiba dan berhasil membuat Xiao Zhan langsung menoleh ke arah Wang Yibo yang tiba tiba berbicara seperti itu padahal dia sedang fokus mengemudi.


"Apa maksudmu?" suara dari arah sampingnya berhasil membuyarkan pikiran Yibo yang sedang sibuk memikirkan hal hal tadi.

"Huh? Tidak.. Aku sedang memikirkan sesuatu" kata Yibo.


"Apa yang kau pikirkan?"


"Uhmmmm Xiao Zhan, apa kau masih meragukanku?" tanya yibo dengan hati hati.


"Tidak, aku tidak meragukanmu"


"Kita berkencan kan?" tanya Yibo lagi



"Menurutmu? Mengapa kau bertanya seperti itu?" Xiao Zhan berbalik menyamping menatap kekasihnya yang tengah mengemudi itu.



Wang Yibo menelan ludahnya kasar. Dirinya ragu untuk bertanya pada kekasihnya itu akan tetapi jika tidak ditanyakan mungkin saja mereka berdua tidak akan pernah terbuka satu sama lain.




"Aku tidak ingin menyembunyikan sesuatu darimu, jika aku mengalami atau memiliki sesuatu untuk kau ketahui maka aku akan mengatakannya padamu" kata Yibo, Xiao Zhan mengangguk anggukan kepalanya.


"Kau juga begitu kan?" lanjutnya.


Xiao Zhan tak langsung menjawab, ia tahu kekasihnya itu menyadari perubahan sikapnya. Tak kunjung mendapat jawaban dari Xiao Zhan, Yibo lalu menoleh dan mendapati Xiao Zhan sedang menggigit bibirnya dengan ekspresi seperti sedang memikirkan sesuatu.


"Aku mengerti, tidak perlu mengatakan sesuatu jika kau belum ingin mengatakannya atau mungkin tidak ingin mengatakannya" kata Yibo dan berhasil membuat Xiao Zhan tertegun.


"Tidak bukan seperti itu" lirihnya.



Seketika mobil yang mereka kendarai diterpikan, Xiao Zhan terkejut dan memandang kekasihnya takut jika kekasihnya itu marah padanya.



Wang Yibo mendekatkan tubuhnya ke arah pria manisnya lalu tiba tiba mencium bibirnya. Bibir mereka menempel cukup lama tanpa lumatan atau hisapan, hanya menempel namun cukup hangat dan bermakna.



Wang Yibo melepaskan ciuman itu dan meraih tangan Xiao Zhan dan menciumnya sekilas.



"Aku mencintaimu.....  Jangan pernah memasang wajah seperti tadi, tidak apa apa jika kau tak ingin mengatakannya. Tidak semua hal bisa dikatakan, kan" Yibo tersenyum hangat menatap pria manisnya itu, sebenarnya Xiao Zhan merasa bersalah karna tak bisa mengatakan apapun saat ini kepada kekasihnya itu.




Meskipun Wang Yibo menunjukan senyuman hangatnya tapi Xiao Zhan tau ada rasa kecewa dimata kekasihnya itu.



Mobil mereka melaju lagi, keduanya semakin canggung dan Wang Yibo...... Lihat saja bahkan pria yang sedang mengendarai mobil itu hanya fokus pada jalan. Xiao Zhan melirik kekasihnya itu lagi dan lagi, dilihatnya raut wajah masam itu dan sesekali Wang Yibo akan membuang nafasnya kasar dan sesekali menggigit bibirnya sendiri.

Xiao Zhan semakin merasa bersalah pada kekasihnya itu, ia berpikir bahwa dirinya harus segera menyelesaikan ini semua. Memberi tahu hubungannya dengan Wang Yibo kepada Ayahnya dan hidup dengan tenang bersama kekasihnya itu tanpa terbebani apapun.


Keduanya sampai ditempat makan yang direkomendasikan oleh Xiao Zhan. Mereka memesan berbagai hidangan yang terkenal disana. Keduanya makan dengan tenang tanpa percakapan serius, hanya perhatian perhatian kecil sampai keduanya selesai makan.



Xiao Zhan melirik jam tangan yang dia pakai dan saat ini jam sudah menunjukan pukul 20:45 . Keduanya tak langsung pulang melainkan langsung pergi menuju suatu tempat yang tak jauh dari sana. Biasanya tempat itu ramai pada siang dan sore hari namun ketika malam pun tempat itu masih menampakan beberapa orang yang berlalu lalang atau sekedar duduk dihamparan rerumputan luas dan bersih yang berada disana untuk menikmati suasana malam kota Guangzhou.



Suasana malam itu sangat indah, bulan yang cantik itu terekspose sempura menghasilkah cahaya remang yang menenangkan dan hamparan bintang yang juga terlihat indah dengan cahayanya yang kemerlip bersatu dengan cahaya rembulan.




Sepasang kekasih itu sedang menikmati indahnya langit diatas sana. Sangat indah dan tenang.


Wang Yibo melirik dan memandangi pria manis disebelahnya itu yang sedang menatap langit dengan senyuman manis yang terukir dibibirnya. Bahkan saat ini dimata Wang Yibo hal yang paling indah dan cantik adalah Xiao Zhan, bulan dan bintang itu tidak ada apa apanya dibandingkan dengan kekasihnya itu.

Wang Yibo tersenyum menatap semestanya.



'Aku tak pernah merasakan hal sebahagia ini semenjak kedua orang tuaku sudah tidak ada. Kau adalah segalanya bagiku Xiao Zhan, segalanya. Tidak perduli sekeras apapun dunia menentang kita, aku akan selalu berusaha untuk tidak meninggalkan dan ditinggalkan olehmu' batinnya.



"Haaahh indah sekali. Wang Yibo kau tau, ketika aku masih menetap disini hampir setiap minggu aku kemari dan menikmati suasana seperti ini, tapi ketika aku ke Beijing aku tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk menikmati suasana malam seperti ini" senyumannya terasa kecut mengingat kesehariannya ketika di Beijing yang hanya mencari perhatian kepada Wang Yibo yang sekarang bersetatus kekasihnya itu sampai ia tak memperhatikan dirinya sendiri.


"Kenapa kau tak melakukannya, di Beijing juga banyak tempat seperti ini" kata Yibo. Xiao Zhan membalikan posisinya untuk menghadap ke arah Yibo.


"Waktuku habis karna selalu mengejarmu bodoh, tsk" Xiao Zhan terkekeh saat mengatakannya. Sementara pria disampingnya kini tengah menatapnya sedih.

"Eh? Mengapa wajahmu seperti itu?" Xiao Zhan menangkup kedua belah pipi kekasihnya itu.





"Maafkan aku karna membuatmu menungguku selama itu, aku menyesal" Yibo masih menatap kekasihnya itu dengan tatapan sedih.

Xiao Zhan menatap kedua bola mata Wang Yibo yang juga menatapnya.


"Baguslah kalau kau menyesal, aku bahkan harus menunggu selama dua tahun untuk bisa seperti ini denganmu, bodoh...ck kenapa pacarku bodoh sekali" Xiao Zhan memasang wajah cemberut yang dibuat buat.

Wang Yibo tersenyum untuk yang kesekian kalinya melihat pria manisnya ini bertingkah.



"Kalau begitu aku akan menebusnya dengan menempel setiap hari denganmu, bagaimana" seringaian nakal itu terukir dibibir Wang Yibo.



"Oho~~ lihat dirimu. Sepertinya kau sangat tergila gila padaku" Xiao Zhan mengalungkan kedua tangannya dileher pria kesayangannya itu.


"Sangat" jawab Yibo singkat tapi berhasil membuat pria manis dihadapannya merona.



"Baguslah. Kau juga harus merasakan perasaan itu jadi kau bisa mengerti bagaimana perasaanku juga" Xiao Zhan menjulurkan lidahnya dengan sengaja, berniat untuk meledek sang kekasih tapi ternyata pria yang diledek itu justru malah menarik tengkuk Xiao Zhan dan menciumnya.



Xiao Zhan terkejut dan memukul lengan kekasihnya itu dan tautan itu terlepas karna Yibo meringis kesakitan.



"Kau ini...." pekik Xiao Zhan.


Yibo terkekeh dan merasa puas karna sudah berhasil membuat Xiao Zhan merajuk, menurutnya ketika Xiao Zhan sedang mengamuk dan merajuk itu terlihat sangat menggemaskan itu sebabnya Yibo selalu suka mengerjai kekasih manisnya itu.



Keduanya menikmati malam yang indah itu hingga tak menyadari bahwa saat ini sudah tengah malam. Menyadari itu lalu Xiao Zhan dan Wang Yibo memutuskan untuk kembali ke kediaman keluarga Xiao.






******







Pagi itu seperti biasa, penghuni rumah itu akan sarapan bersama. Ketika mereka, Tuan dan Nyonya Xiao serta Xiao Zhan dan Wang Yibo tengah selesai sarapan, Xiao Zhan memecah keheningan.



"Sepertinya besok aku dan Wang Yibo akan kembali ke Beijing Ma, Pa" kata Xiao Zhan, Wang Yibo pun mengangguk mengiyakan.



"Bukannya kau akan disini selama 2 minggu lagi nak?" kata Ayahnya.



"Kenapa mendadak sekali, rumah ini tidak akan ramai lagi kalau kau pergi" kali ini Nyonya Xiao yang berbicara.


"Tapi kami punya beberapa hal yang perlu kami urus disana, Wang Yibo juga tiga hari lagi akan ada meeting di kantornya, kami tidak bisa mengabaikan itu bukan" kata Xiao Zhan meyakinkan kedua orang tuanya, tapi sebenarnya alasan utama nya bukan itu.



"Baiklah, tidak apa apa kami mengerti" kata Tuan Xiao.



"Mama dan Papa bisa mengunjungiku kapanpun" Xiao Zhan tersenyum manis dihadapan orang tuanya.



Tanpa disadari ekspresi wajah Wang Yibo yang sulit diartikan. Dihatinya ada rasa sedih ketika melihat Xiao Zhan dan kedua orang tuanya memiliki moment seperti ini. Moment yang tak pernah dirinya dapatkan setelah Ibunya tiada dan disusul oleh Ayahnya yang juga telah tiada.


Yibo hanya memperhatikan keluarga kecil yang bahagia itu. "Aku merindukan Mama dan Papa" batinnya.


Xiao Zhan menoleh ke arah kekasihnya yang tengah diam melamun itu.


"Kau kenapa?" bisik Xiao Zhan kepada Wang Yibo. Yibo tersenyum lalu menggelengkan kepalanya memberi jawaban TIDAK untuk pertanyaan kekasihnya itu.



Sebenarnya Nyonya Xiao juga menyadari perubahan raut wajah kekasih putranya itu dan bertanya tanya ada apa dengan ekspresinya itu.



Setelah mereka membubarkan diri dari acara 'sarapan pagi' itu, Nyonya Xiao mengajak putranya untuk berbicara.



"ZhanZhan, Wang Yibo, pacarmu itu.... Mama memperhatikan raut wajahnya ketika kita sedang bercengkrama. Dia terlihat sedih, kau tau ada apa dengannya" tanya sang Ibu.



Xiao Zhan juga sebenarnya memikirkan hal yang sama dengan mamanya dan terlintas dibenaknya mungkin Wang Yibo rindu berkumpul dengan keluarganya.


"Aku juga tidak tau Ma, tapi sepertinya Wang Yibo merindukan orang tuanya" raut wajah Xiao Zhan berubah sedih.



"Apakah dia sama sepertimu? Tinggal terpisah dengan Mama dan Papanya?" tanya Ibunya lagi.



Xiao Zhan tersenyum kecut, "Tidak seperti itu. Kedua orang tua Yibo sudah tidak ada. Mamanya meninggal saat dia masih anak anak sementara Papanya meninggal saat Yibo baru saja memasuki kuliah di semester pertamanya"




"Apa? Kasihan sekali Wang Yibo. Lalu selama ini bagaimana cara dia bertahan hidup?" ibunya Xiao Zhan mulai penasaran tentang kehidupan kekasih dari putranya itu.



"Karna Yibo anak tunggal jadi dia mengurus dirinya sendiri dan hidup sendiri, menjalankan perusahaan nya sendiri dan melakukan semuanya sendirian" Xiao Zhan tertegun, hatinya sakit saat menceritakan itu kepada Ibunya.



"Aku ingin menjaganya dan menemaninya setiap saat, aku perduli dan menyayanginya sangat dalam, Ma. Jadi tolong jangan pernah memisahkan kami" air mata Xiao Zhan lolos begitu saja dihadapan Ibunya.

Lagi lagi Xiao Zhan menangis ketika berurusan dengan Kekasih tampannya itu.



Nyonya Xiao tersenyum melihat betapa perhatian dan baiknya putra satu satunya itu. Hatinya semakin luluh dan yakin untuk menerima Wang Yibo sebagai kekasih anak laki lakinya itu.



"Tidak akan ada yang memisahkan kalian ZhanZhan, mama berjanji. Bahkan Papamu sendiri tidak akan bisa" Nyonya Xiao memeluk putranya seraya menenangkan.



"Terimakasih Ma, aku sangat menyayangimu" Xiao Zhan memeluk erat Ibunya dengan penuh rasa sayang.



#

#

#

#

TBC

Sorry for typo 😊 Author harap para readers dapat memakluminya. Seperti biasa silahkan Voment nya ^_°
Terimakasih ~






Continue Reading

You'll Also Like

355K 27.6K 58
Elviro, sering di sapa dengan sebutan El oleh teman-temannya, merupakan pemuda pecicilan yang sama sekali tak tahu aturan, bahkan kedua orang tuanya...
834K 79.3K 34
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
805K 51.9K 33
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...
596K 3.2K 24
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.