AGAM [terbit]

By shasimiii

10.5M 685K 159K

Mari follow terlebih dahulu ๐Ÿ’‹ *** Leyla termangu sesaat. Sebuah pistol di todongkan tepat di keningnya. "Mas... More

AGAM - 01
AGAM - 02
AGAM - 03
AGAM - 04
AGAM - 07
AGAM - 08
AGAM - 09
AGAM - 11
AGAM - 12
AGAM - 13
AGAM - 14
AGAM - 15
AGAM - 16
AGAM - 17
AGAM - 18
AGAM - 20
AGAM - 22
AGAM - 28
AGAM - 30
AGAM - 33
AGAM - 35
AGAM - 37
VOTE COVER
Spoiler versi Novel๐Ÿ‘น
AGAM 2 ?
Part 1 udah di Up
Tutor baca di KK
Paket hemat

AGAM - 25

232K 24.6K 7.1K
By shasimiii

VOTENYA JANGAN KETINGGALAN CANTIK- Zeyn.

Aryo berhasil menyalip mobil yang di tumpangi Leyla. Stefani langsung keluar dan menghampiri anaknya itu.

"Mama mau ngomong, kamu keluar ya?" Mohon Stefani.

Leyla menurut dan keluar dari mobil.  Ia hanya menatap diam Mamanya dengan air mata yang sudah bercucuran.

"Mama akan jelaskan semuanya, kamu jangan nangis." Stefani mencoba menghapus air mata anaknya itu.

Dengan cepat Leyla mundur sebelum tangan Stefani menyentuh wajahnya. Ia menatap tidak percaya pada dua orang dihadapannya ini, terutama Paman Aryo. Ia benar-benar tidak menyangka!

"Kita duduk dulu, saya akan jelaskan semuanya sama kamu," ajak Aryo.

"Ga perlu! Semuanya udah jelas kok, ternyata laki-laki itu Paman Aryo?! Aku ga nyangka banget sama Mama!"

Setelah mengatakan itu, Leyla kembali masuk kedalam mobil. Mengabaikan dua orang itu yang mengetuk-ngetuk kaca mobil.

"Jalan aja, Pak," suruh Leyla.

Supir mengangguk dan menjalankan mobil meninggalkan Stefani dan Aryo dengan wajah bersalah.

Sepanjang perjalanan Leyla terus menangis. Ia masih belum percaya bahwa Mamanya memang selingkuh.

"Kalau Papa tau, pasti Papa akan sedih," gumam Leyla yang semakin merasakan sesak di dadanya.

Ia baru ingat kalau Aryo itu adalah pamannya Agam. Apa mungkin Agam mengetahui hal ini?

Dia akan menanyakan hal ini pada Agam nantinya.

Mereka sudah sampai di mansion. Leyla segera keluar dari mobil dan berlari memasuki mansion dengan air mata yang masih mengalir di pipi mulusnya.

Elvan yang kebetulan ingin keluar terkejut melihat Leyla menangis. "Kenapa, La?"

"Kak Agam dimana, Kak?" Tanya Leyla balik.

"Taman belakang. Lo kenapa emangnya?" Elvan bertanya kembali.

Leyla menjawab dengan gelengan. Ia pun pergi menuju taman belakang mansion. Elvan sangat ingin mengikuti Leyla, tetapi ia mempunyai urusan yang lebih penting. Jadilah ia mengurungkan niat baiknya itu.

Leyla menengok kesana-kemari mencari keberadaan Agam. Ternyata dia berdiri di dekat kolam ikan bersama—— Glora.

Ia melangkah mendekati keduanya. Sepertinya mereka sangat asik dengan pembicaraan sampai-sampai tidak sadar Leyla sudah berdiri di belakang mereka.

"Lo masih ingat gak sih sama perjanjian kita dulu? Dimana kalau first kiss kita ga sengaja di ambil sama lawan jenis, kita harus jadian sama orang itu walaupun ga kenal sama sekali. Ingat kan lo?"

Agam mengangguk.

"Jadi— Leyla itu cewek yang ngambil first kiss, lo?" Tebak Glora.

"Hm," singkat Agam.

"Serius?! Berarti lo pacaran sama dia karena perjanjian kita dulu?" Tanya Glora sedikit antusias.

Dada Leyla kembali sesak saat Agam kembali menganggukkan kepalanya.

"Pantesan, setau gue tipe lo itu bukan yang imut-imut gitu," cicit Glora.

"Sok tau banget, lo," sahut Agam.

Tidak ingin mendengar percakapan dua orang itu lebih lanjut. Leyla pun berbalik memasuki mansion.

Zeyn sedari tadi sibuk mencari-cari satu kacamatanya yang ia letakkan di ruang tengah malam tadi. Entah kemana sekarang keberadaan kacamatanya itu.

"Kebetulan ada lo, La. Eh, kenapa lo?!" Tanya Zeyn panik. Takut-takut ada penyusup masuk dan menyakiti gadis itu. Bisa-bisa Agam akan marah besar.

Leyla mengabaikan Zeyn, ia memilih menaiki anak tangga dan masuk kedalam kamar. Tidak lupa untuk mengunci pintu agar tidak ada yang bisa mengganggunya.

Ia terduduk di lantai, dua kenyataan pahit baru saja ia dapatkan. Leyla mengambil handphone di atas kasur, ia akan menghubungi Liqa supaya menjemputnya.

"Liqa, kamu bisa jemput aku sekarang ga? Aku mohon," lirih Leyla.

"Lo nangis?! Siapa yang nyakitin lo?!"

"Nanti aku ceritain, kamu jemput aku ya?"

"Oke. Gue otw."

Sambungan telepon terputus. Leyla berdiri, ia perlu mencuci wajahnya. Keputusannya untuk pergi dari sini sudah bulat. Persetan dengan Agam yang akan melarangnya!

Tokk
Tokk

"La, ada Liqa di bawah," beritahu Zeyn. Mendengar itu, Leyla segera keluar.

"Lo mau pergi bareng Liqa? Udah izin Agam belum?" Tanya Zeyn.

"Ga perlu," balas Leyla dingin.

Zeyn menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia sangat bingung kenapa Leyla jadi seperti ini.

Liqa mendekati Leyla dan langsung memeluk sahabatnya itu. Otomatis Leyla kembali mengeluarkan air matanya.

"Gapapa, nangis aja sepuasnya." Liqa mengusap-usap punggung Leyla seakan-akan memberi kekuatan pada gadis itu.

"Ayo pergi dari sini, qa," ucap Leyla.

"Ayo."

"Bentar-bentar, ini pada kenapa, sih? Kalian juga mau pergi kemana emangnya?" Tanya Zeyn.

Kedatangan Agam dan Glora mengalihkan perhatian mereka. Agam mengerutkan keningnya melihat Leyla menangis, ia pun menghampiri gadis itu. Tetapi dengan cepat Leyla menarik tangan Liqa untuk keluar dari mansion.

"Leyla!" Panggil Agam. Gadis itu mengabaikan panggilan Agam dan terus berjalan.

"Lo kenapa?!" Tanya Agam saat berhasil menahan Leyla.

Leyla langsung menghempaskan tangan Agam yang menyentuh lengannya. 

"Aku mau nanya sama Kakak dan Kakak harus jawab jujur!" Tekan Leyla.

"Oke."

"Kakak tau kalau Mama aku punya hubungan sama Paman Aryo?"

"Apa? Sama Paman?!" Kaget Zeyn.

"Lo tau darimana?" Tanya Agam.

"Apa? Jadi, bener kalau Kakak tau?" Leyla menatap tidak percaya.

"Ck! Kita masuk dulu, gue bakal jelasin semuanya." Baru ingat menarik tangan Leyla, gadis itu langsung menyembunyikan kedua tangannya kebelakang.

"Kakak mau jelasin apa lagi? Hah?!"

Agam mengeraskan rahangnya mendengar nada bicara Leyla. "Lo udah mulai berani sekarang? Ayo masuk!"

"Ga mau! Kakak bukan siapa-siapa yang bisa seenaknya sama aku!" Bentak Leyla.

"Gue pacar lo!"

"Pacar? Hahaha," kekeh Leyla.

"Kakak pikir aku ga tau? Perjanjian dimana kalau first kiss Kakak di ambil, Kakak harus jadian sama orang itu!" Seru Leyla.

Bukan hanya Zeyn yang terkejut, Agam juga ikut kaget karena Leyla mengetahui perjanjian itu.

"Kenapa diam? Bener ya yang aku bilang?" Sarkas Leyla.

"Ikut gue." Agam menarik paksa Leyla.

Kali ini Leyla tidak bisa melepas cekalan Agam yang begitu kuat ini. Agam menyuruh Leyla untuk masuk kedalam mobil.

"Diam!" Bentaknya ketika Leyla tidak bisa diam saat Agam mau memasangkan seatbelt di tubuhnya.

Brakk

Ditutupnya pintu mobil dengan kuat. Ia berjalan ke kursi sebelah dengan cepat sebelum Leyla kembali keluar mobil.

Agam menahan Leyla yang ingin membuka pintu mobil. Mesin mobil ia hidupkan dan langsung tancap gas meninggalkan area mansion.

"Kakak mau bawa aku kemana?!" Panik Leyla.

"Ketempat yang hanya ada gue dan lo."

🍑🍑

Awoawok, di gantung 🌚

Gimana part ini? Semoga kalian suka ya 💋

Kalau nemu typo jangan lupa kasih tau yaw❣️

Yang mau masuk GC masih bisa ya, silahkan DM saya: @shasimiii16

3k komen untuk next ➡️

Sekian terima Jungkook 💍

Agam


Milo

Elvan

Zeyn

Leyla


Liqa

Glora


Author 🌚

Continue Reading

You'll Also Like

2M 109K 53
PART MASIH LENGKAP. "Lihat saudaramu yang lain! Mereka berprestasi! Tidak buat onar! Membanggakan orang tua!" Baginya yang terbiasa dibandingkan deng...
436K 45.1K 47
Rasa sakit menjadi alarm atau penanda bagi kita bahwa tubuh sedang tidak baik-baik saja. Ia memberikan sinyal kepada kita untuk lebih peduli atau mul...
853K 54.8K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
1.9M 59.8K 74
NOVEL BISA Di BELI DI SHOPPE FIRAZ MEDIA "Bisa nangis juga? Gue kira cuma bisa buat orang nangis!" Nolan Althaf. "Gue lagi malas debat, pergi lo!" Al...