BUMI VARSKA

By firasafira_np

185 64 42

-ketika tangisanmu membuatku terbunuh Alvarska, Alvarska sayang Bumi. Aku gak mau kamu jauh dari aku, Bumi. W... More

PROLOG
✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 01
✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 02
✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 03
✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 05
✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 06
✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 07

✎𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓱𝓮𝓻 04

18 10 2
By firasafira_np


Antar dua geng itu saling memandang sengit dengan tatapan yang tajam dan tangan nya mengepal dengan keras. PSARKAS salah satu geng sangat tidak pernah bosan untuk menang dan sangat susah untuk di kalahkan tidak akan cukup hanya dengan satu tonjokan. Geng satu ini di kenal sebagai geng yang paling terhebat di antara geng lainnya, dengan kehebatannya tidak ada berhentinya geng lain ingin merebut posisi nya tapi itu hanyalah mimpi semata baginya.

"Lo yakin mau ngehabisin kita?" ucap Varska meremehkan geng GOLDREX di hadapannya.

"Yakinlah bahwa lo semua bakal abis di tangan gue,"balas Ergan sombong.

"Nyali lo tinggi juga" ucap Varska sambil tersenyum miring, Ergan pun membalasnya hanya memandang sengit kepadanya.

"Bosss, eh buset kapan mulai nya tangan gue udah gatel nih" ucap Juan sambil memasang wajah bosannya.

"Banyak bacot, SERAAAAAANGGGGGG!!!!" teriak Varska.

Kedua geng itu pun saling membaku hantam, Varska yang kini menjadi sasaran pertama kenapa ia sekarang menjadi lemah tidak biasanya Varska seperti ini herannya, Varska tidak ingin kalah dengan Ergan apalagi posisinya tergantikan oleh nya ia pun bangkit dan kembali memberikan pukulan yang keras kepada Ergan dan yaa Varska berhasil membuat Ergan tergeletak di aspal begitu saja. Ergan lagi-lagi tidak sanggup untuk melawannya lagi.

"ERGAN SEGINI DOANG???" tanya Varska dengan nada tingginya.

"VARSKA ANJING!" balasnya dengan nafas yang tersenggal.

"MAU LAGI?!" tegas Varska Ergan tidak menggubris perkataannya dan Ergan terus menerus meringis kesakitan, Varska yang gemas dengan Ergan ia pun menginjak punggung Ergan dengan keras lagi-lagi rasa sakit itu pun bertambah menyiksa tubuh Ergan.

"Ampun, Ka."  Ergan melemah dan Varska membalasnya dengan senyumnya khasnya.

"Gimana, Ka?" tanya Ken sambil merangkul tubuh Varska.

"Suksessss" balas Varska dengan tersenyum lebar.

Ken membalas senyumnya dan ia pun langsung melirik kepada teman-temannya yang berada di sekeliling nya "TERIMAKASIH UNTUK HARI INI" teriak Ken sambil melayangkan tatapannya kearah langit.

"TARIKKKK SIIIISSSS!!" teriak Juan.

"SEMONGKO!!" seru semuanya.


"Sya, lo lagi ga sibuk kan?," tanya Bumi.

"Ngga, kenapa?" balas Fisya.

"Lo capek gak?," tanya nya lagi.

"Kenapa si jangan bilang lo mau ketukang bakso nya mang Udin" ucap Fisya.

"Kokk tau aja siiiiiii" balas Bumi gemas.

"Kaki gue tiba-tiba gak bisa gerak" melas Fisya.

"AAMIIN!!" teriak Bumi.

"GAK YA MAAF TUHAN, KAKI NYA UDAH BISA GERAK!" balas Fisya.

"Kok bisa?" tanya Bumi dengan tampang polosnya.

"Tuhan gak mau aku yang cantik ini tersakiti" sautnya.

"Ayoooo Fisyaaaaa" pinta Bumi.

"Magerrr" balasnya

"Kalau gue mati di sini lo jadi tersangka lohhh" ucao Bumi.

"Gue kan kaya, mau tersangka gimana pun kalau ada uang semua beres." jelas Fisya.

"Fisyaaaaaaa" ucap Bumi tak percaya.

"Kenapa?, bener dong gue" balas Fisya.

"Gak nyangka gue sama lo" ucap Bumi.

"Gilaa omongan lo, lo salah" ucapnya lagi.

"Salah apanya coba?" tanya Fisya.

"Iya salah harus nya lo ngomong nya bukan ke gue tapi lo tau lah siapa" ucap Bumi sambil tersenyum miring.

"Tepuk tangan nya mana!" seru Fisya.

"Gue laper, lo ga ikut yaudah" ucap Bumi sambil bangkit dari tempat tidurnya.

"Lo ninggalin gue sendiri hah?!!!!!" teriak Fisya dari dalam kamar dan langsung beranjak keluar menyusuli Bumi.

"Ikut juga lo ternyata" ucap Bumi, Fisya hanya tersenyum kepada nya dan ia pun melanjutkan perjalanan menuju ketempat jualan bakso di depan komplek.

"Woiii lapar niii" teriak chiko kepada teman-temannya.

"Kali ini gue setuju apa kata lo, Ko" ucap Ken.

"Duainnnnn" saut semuanya.

"Btw di duain gak enak" Saut Chiko.

"Sae lu" balas Juan.

"Makan bakso yang pedess enak nii sambil ngilangin perih di mulut gue yang abis di tonjok Jojon pe'a" oceh Juan.

"HAHAHAHAH, kasian amat bung" saut Ken.

"Kasian kasian tai mendingan lu tiupin nih bibir gua perih bat anying" ucap Juan sambil memasang wajah kesalnya.

"Gue cipok tau rasa lo!" saut Ken.

"Bayar!" jawab Juan.

"Najiss mendingan gua ama emak lo dari pada lo bau sungut" balas Ken.

"Jangan, mendingan sama yang lagi baca ini aja" Juan terkekeh.

"Kiwww cewekkk" goda Ken.

"Halah bacot!, lo sentuh yang lagi baca berurusan sama gue ngerti?!" tegas Varska.

"Tenang aja by, aku akan jagain kamu" Varska.

"Lahhhh lu sebenernya mau ama siapa si, Ka? yang baca apa Bumi" tanya Chiko.

"Ya kalo bisa dua kenapa harus satu?" saut Varska.

"Iya yang paling ganteng mah beda lu rauk aja semua" saut Ken.

"Lah- lah baru tau gue ganteng?" ucap Varska.

"Yaelahhhhhhhhhh, banyak bacot lo pada ayo gue laper" ucap Juan dengan tampang kesalnya.

"Yaudah ayo babyhh" ucap Varska sambil tersenyum manis kepada Juan.

"JYJYK SETAN!!!" balas Juan.

Akhirnya mereka pun pergi meninggalkan tempat itu dan langsung menuju ke tukang bakso sekitaran jalan, seiringan perjalanan akhirnya mereka menemukan tukang bakso yang sedang mangkal di pinggir jalan mereka langsung menyamperi tukang bakso tersebut.

"Mang Bakso 10 mangkok ya!" teriak Varska.

"Siap, sebentar ya lagi ngelayanin" balas mang Udin.

"Sekarang mangg!!" saut nya lagi.

Bumi terkaget dengan teriakan itu ia mencari sumber suara siapa yang mau mendahului pesanan nya dan ya ia melihat Varska and the gang, Bumi yang sedang menunggu pesanan pun sejak dari tadi ia tidak terima kalau di duluhi olehnya.

"DATENG BELAKANGAN PENGEN DULUAN LO!!" ucap Bumi dengan nada tingginya.

"Wait wait ni suara kayak gue kenal" ucap Varska sambil berfikir keras.

"Siapa si?, dahlah biarin aja. MANG SAYA DULUAN POKOKNYA" ucap Juan lantang.

"BUSET RAJA LO?!" ucap Bumi membalas perkataan Juan.

"Neng Bumi kumaha ini?" tanya mang Udin.

"Udah mang saya duluan kan saya datengnya duluan dari pada dia." jawab Bumi.

"Siap neng" balas mang Udin.

"KOK LO NGA-" ucap Juan terpotong.

"Bentar Ju," ucap Varska.

"Naon si a'?" balas Juan. Varska tidak menggubris perkataan Juan ia pun turun dari motor nya dan menuju suara di balik grobak bakso.

"Shitt" batin Varska.

Bumi yang melihat tubuh Varska di hadapannya ia pun melayangkan tatapan nya. Varska yang tidak habis pikir dengannya tanpa di minta akhirnya ia pun bertemu dengan calon kekasihnya ini memang ya kalau jodoh itu gak akan kemana.

"Eh neng jualan bakso?" ucap Varska.

"Siapa ya?, apa kita saling kenal?" balas Bumi.

"Gimana ya jawabnya" balas Varska lagi sambil terkekeh kecil.

"Oh jadi tadi suara lo" ucap Varska.

"Mang kok ada yang ngomong tapi ga ada orang nya mang" ucap Bumi kepada mang Udin.

"Ah neng bisa aja" balas mang Udin.

Varska menatap mata Bumi yang indah itu dan ia pun langsung mencolek pipi milik Bumi dan tersenyum gemas melihat nya.

"EH BERANI LO SENTUH GUE?!" ucap Bumi tidak terima.

"Berani dong kan kamu pacar aku" balas Varska tersenyum.

"Pacar tai lu!" emosi Bumi.

"Sekali lagi ah" ucap Varska sambil mencolek pipi nya lagi.

"Varska stop!, mau lo gue siram pake kuah bakso?!" ucap bumi geram kepada Varska.

"Siram dong" ucap Varska sambil mendekatkan tubuhnya kepada Bumi, pipi Bumi memanas dan ia menatap mata Varska dengan jarak yang cukup dekat lagi-lagi Varska berhasil membuat tubuhnya berdiri terpaku di hadapannya dan Bumi bingung harus berbuat apa sekarang.

"Apa hmm?" ucap Varska dengan nada pelannya Bumi tidak menggubris perkataan Varska ia terus-menerus menatap mata Varska.

"Udah dong liatin nya nanti naksir loh" ucap Varska sambil menjauhkan tubuhnya dari Bumi, Bumi pun tersadar dan ia pun langsung mengambil baksonya dan langsung meninggal Varska "Hei, tunggu" tahan Varska.

"Ckkk, apa lagi si lo!" geram Bumi.

"BUMI, LO DI APAIN SAMA DIA" panik Fisya yang habis dari warung sebelah, Bumi menggelengkan kepalanya "Lo lama banget si?!" kesal Bumi.

"Sory tadi ngantri, tapi lo gak apa-apa kan?" ucap Fisya.

"Gak" Fisya menggelengkan kepalanya.

"Fisya" panggil Varska, Fisya hanya membalasnya dengan menaikkan alisnya.

"Pulang!, mamah tadi panik nyariin lo" jawab Varska.

"Mama masih ngehawatirin gue?" balas Fisya dengan tampang datarnya.

"Pulang, Sya!" bentak Varska.

"Eh apa-apaan lo bentak sahabat gue?!" ucap Bumi tidak terima.

"Sory..." ucap Varska.

"Udah lah Bumi ayo kita pulang" pinta Fisya. Akhirnya mereka pun pergi meninggalkan Varska.

"Sya, maksudnya tadi apa Sya?" tanya Bumi.

"Gue juga ga ngerti, gak jelas tuh orang" balas Bumi.

"Sya..., lo nutupin sesuatu dari gue?" ucap Bumi penasaran.

"Nanti lo bakal tau udah deh gue pusing, mana bakso gue?" ucap Fisya.

"Yaudah, nih" ucap Bumi sambil menatap sahabatnya tidak habis pikir kenapa sekarang sahabatnya tidak terbuka kepadanya.

𝗦𝗲𝗹𝗮𝗻𝗷𝘂𝘁𝗻𝘆𝗮?


Continue Reading

You'll Also Like

589K 27.8K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
NARA By dhy.n

Teen Fiction

425 53 3
TINGGALKAN LIKE+KOMEN!!! Menceritakan Seorang gadis pecinta Hujan, namun tidak suka akan kehadiran petir. Nara, gadis cantik yang Selalu mendapat per...
1.1M 17.3K 27
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.8M 84.7K 38
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...