AFSHEERA

By ApriliaShusanti17

773 41 6

Kisah anak brokenhome yang menyaksikan perpisahan orang tuanya, tapi itu bukan lah awal dari masalah kehidupa... More

AFSHEERA 01
AFSHEERA 02
AFSHEERA 03
AFSHEERA 04
AFSHEERA 05
AFSHEERA 06
AFSHEERA 08
AFSHEERA 09
AFSHEERA 10
AFSHEERA 11
AFSHEERA 12
AFSHEERA 13
AFSHEERA 14
AFSHEERA 15
AFSHEERA 16
AFSHEERA 17
AFSHEERA 18
AFSHEERA 19
AFSHEERA 20

AFSHEERA 07

36 2 0
By ApriliaShusanti17

♡♡

Hari ini aku dan fani akan mengantar rian ke bandara untuk pergi meninggalkan Indonesia, aku sudah berkomunimasi dengan mommy bertanya pesawat mereka akan take off jam berapa karna sebelum ke bandara aku harus menghadiri meeting projeck baru di kantor.

Ya setelah kejadian kemarin itu yang membuat ku ingin melepaskan dan mengembalikan semuanya kepada papih, tapi saat setelah mommy dan daddy pulang aku mendapat tlp dari dewan direksi yang mintaku untuk bergabung kembali dengan perusahaan.

Permohonan nya yang membuatku tak bisa menolak dan dari kemarin aku sudah mulai bekerja di kantor, jadwalku di kantor hanya sampai jam makan siang setelah itu aku harus pandai membagi waktu antara sekolah, kampus, restoran, Afsheera cake's dan kuliyahku.

"dear"panggil paman yang membuka pintu kamarku.

"iya paman"

"yuk sarapan, dibawah semuanya sudah menunggu"

"sebentar paman"jawabku seraya merapihkan hijabku dan setelah itu ku ambil handbag yang berisi dompet dan hp ku lalu turun bersama dengan paman ruslan.

"morning omah, morning opah"ucapku seraya duduk di dekat omah.

"morning darling"

"gimana tidurnya semalam nyenyak? "tanya omah yang membuatku menganggukan kepala lalu meminta sarapan dengan roti dan susu.

"kegiatanmu hari ini apa darling? "tanya opah seraya menyantap sarapannya.

"hari ini jadwalku ke kantor opah, setelah itu antar rian take off sehabis dari bandara langsung ke restoran kemang karna ada yang harus aku selesaikan disana"jawabku yang membuat opah menganggukan kepala.

"jangan lupa makan siangnya tapi ya cantik, omah gak mau kamu sakit"ucap omah kepadaku.

"iya omah cantik, nanti juga aku berangkat sama fani"

Setelah sarapan aku langsung pamit berangkat kepada Omah dan Opah juga paman, walaupun paman sempat menawarkan diri untuk mengantarku tapi aku memilih dengan supir dan saat ini mobil yang ku naiki sedang melaju menuju kantor.

Sepanjang perjalanan aku terus berchatingan dengan rian dan fani, Rian juga terus memastikan kepadaku jika aku benar-benar harus ada dibandara sebelum dia take off. 25 menit perjalanan akhirnya mobil berhenti didepan lobbi yang membuatku langsung turun.

Beberapa karyawan menyapaku dan hanya aku balas dengan senyuman, saat aku akan menuju lift tiba-tiba sudah ada angga disisi kiriku.

"sejak kapan kamu ada di sisi saya? "tanyaku seraya menatap angga yang juga menatapku.

"sekitar 5 menit yang lalu nona muda"jawabnya yang membuatku kembali acuh dengan keberadaannya.

"jam berapa metting? "tanyaku tanpa menatap angga yang saat ini kami sudah dalam lift.

"sekitar jam 9 nona, berkasnya sudah ada di atas meja nona dan ada beberapa berkas yang harus nona pelajari untuk metting besok"jawab angga yang membuatku hanya menganggukan kepalaku saja.

Setelah sampai di lantai ruanganku, aku langsung masuk kedalam ruangan yang sedikit ku ubah . Sebenarnya dekorasi yang kemarin itu bagus, hanya aja aku tidak terlalu menyukainya Karna itu semua pilihin Papih.

"nona perlu sesuatu? "tanya angga setelah aku duduk dibangku kebesaranku.

"tidak, kamu bisa pergi keruanganmu"jawabku membuat angga pergi tanpa mengucapkan kata.

Aku mengeluarkan laptopku seraya membuka berkas yang saat ini sudah ada ditanganku, saat ini aku sedang mempelajari berkas untuk metting nanti dan juga sedang mengerjakan tugas yang harus segera dikumpulkan siang nanti.

Jam berjalan dengan cepat, setelah selesai ku mengerjakan tugas angga kembali masuk kedalam ruangan ku dan bilang jika klien sudah menunggu diruang metting saat ini.

Membuatku bersiap lalu menyerahkan berkas yang tadi ku pelajari ke angga dan berjalan keluar menuju ruang metting, aku menenangkan diriku agar tidak nervous saat presentasi nanti.

Saat aku membuka pintu ruang metting mataku tertuju kepada lelaki yang saat ini sedang menatapku dengan senyum yang tak pernah ku lupakan, dia berdiri dan berjalan menghampiri diriku yang sudah masuk kedalam ruang meeting.

"halo honey, bee merindukan honey nya"ucapnya sangat pelan, hanya aku dan dia yang mendengar nya.

Aku tersadar dan langsung menundukan kepalaku lalu mengambil nafas dalam-dalam,
"jadi klien kita kali ini, tuan Thomas Addison Dudley"ucapku seraya lelaki yang ku panggil dengan nama lengkapnya.

"iya nona"jawab angga.

"selamat datang kembali tuan addison"

"ini untukmu, bunga mawar putih adalah bunga favoritemu"

"Thank you, apa bisa kita mulai metting kali ini? "tanyaku yang membuat angga memintaku dan lelaki yang pernah ada di kisah hidupku itu untuk duduk di bangku masing-masing.

Angga memulai metting kali ini dan setelah itu dia menyerahkan presentasi kepadaku, aku berusaha dengan sangat untuk profesional dan melupakan rasa sakit saat aku melihat lelaki yang pernah meninggalkan ku di masalalu itu.

2 jam metting itu setelah presentasi dan berdikusi akhirnya kesepakatan kerja sama terjalin yang membuaku minta angga untuk membuat kontrak kerja sama,
"terimakasih sudah mau bekerja sama dengan praditya"ucapku seraya mengulurkan tanganku kepada rekan bisnis ku yang saat ini sedang menatapku.

"senang bertemu dengan mu kembali dan bekerja sama dengan praditya"jawabnya seraya menerima uluran tanganku.

Selesai itu aku langsung pamit pergi dari ruang metting dan meninggalkan angga bersama addison juga sekretaris nya, aku kembali keruangan ku tapi saat ku buka pintu mataku tertuju kepada papih yang saat ini sedang duduk di bangku ku.

"hay putri papih"ucap papih seraya berdiri dan menghampiri ku.

Aku terdiam ditempat ku saat ini dan papih langsung memelukku saat dia sudah berada dihadapanku, lagi lagi aku hanya diam saat papih memelukku tak ada niat ingin membalas peluk kan itu sampai papih melepaskannya.

"ada apa papih kesini? "tanyaku seraya menatap papih.

"tidak boleh kah papih bertemu dengan putri papih?"tanya balik papih membuatku menghela nafas dan menatap papih malas.

"tidak ada yang melarang untuk itu, tapi aku sedang buru-buru diriku sudah ditunggu fani dibawah"jawabku seraya membereskan hand bag dan laptop milikku.

"tapi papih kesini ingin mengajakmu makan siang, sekalian ada yang ingin papih bicarakan"

"lain waktu aja, fani sudah menunggu dilobbi pih"

"sayang cobalah papih minta sedikit saja waktumu"ucap papih membuatku menatapnya serius.

"minta waktu? Saat ini, dulu kemana aja pih saat adek berharap semua waktu adek diisi oleh papih. Papih hanya sibuk kerja, kerja, kerja dan kerja, saat aku tanya jawab papih selalu 'ini semua kan untuk adek, untuk kehidupan adek' adek gak minta bergelimang harta pih, cukup isi waktu weekend adek dengan kumpul keluarga bukannya pertengkaran yang selalu adek dengar"ucapku yang berusaha untuk tidak menggunakan emosi.

Papih terdiam mendengar ucapanku dan saat papih akan menjawab ucapanku tiba-tiba ada suara yang sangat familiar diingatanku, membuatku berbalik dan menatap orang yang saat ini sudah masuk ruanganku.

"Thomas kau sedang ada disini?"tanya papih yang membuat addison mendekat ke arah papih, aku menghela nafas menatap mereka yang sepertinya sangat akrab tidak seperti dulu.

"om apa kabar? "tanya addison membuatku malas mendengarnya.

"om baik, kamu bagaimana kabarnya? Gimana perusahaan mu. Semakin berjaya? "

"Alhamdulillah om"jawab addison seraya menatapku membuat papih juga menatapku.

"oh ya dek, kamu masih mengenal thomas addison?"

"aku gak akan pernah lupa dengan orang yang pernah pergi dengan sejuta sakit yang aku rasakan"jawabku membuat dua lelaki itu menatapku.

"honey"

"sudah ya pih, adek sibuk hari ini jadi jangan ganggu adek"ucapku seraya pergi meninggalkan mereka.

"adek tunggu, ada yang ingin papih bicarakan"ucap papih tapi ku hiraukan tapi tiba-tiba.

"papih sudah setuju jika kamu dan thomas akan tunangan"ucap papih kembali yang membuatku terdiam di ambang pintu.

"saat ini thomas dan kamu sudah bertunangan"lanjut papih membuatku berbalik dan menatap papih.

"apa ini pih? Apa yang papih bicarakan? Nggak, aku menolak dengan keras. Aku gak mau bertunangan dengan dia, yang udah nyakitin adek papih lupa gimana tersiksa adek saat dia pergi tanpa kabar dan hanya meninggalkan luka, papih lupa itu"jawabku seraya menatap addison tajam.

"dek, dengerin penjelasan papih dulu"

"apalagi pih, sudah cukup adek mohon. Cukup perceraian papih dan mamih buat adek hancur jangan lagi pi, adek mohon"ucapku seraya memohon kepada papih dengan mata yang berkaca-kaca.

"honey, bee mohon dengerin penjelasan bee dulu"ucap addison membuat hatiku kembali sakit dan ingatan saat dia meninggalkan ku dulu kembali ku ingat.

"apa? Kamu jelasin apa? 3 tahun kamu ninggalin aku tanpa kabar, tanpa penjelasan, sekarang kamu datang minta kesempatan"jawabku seraya menatap addison yang terdiam mendengar jawabanku.

"sudah cukup, aku bahagia tanpa kamu. Kamu pergi ninggalin aku tanpa kejelasan kan, dan kamu berhasil buat aku berhenti ketergantungan sama kamu jadi silahkan kamu pergi lagi, hidupku gak butuh kamu"lanjutku seraya pergi meninggalkan ruanganku.

Didalam lift aku berusaha menahan air mataku karna ada beberapa karyawan di dalam lift itu, sampainya di lobbi fani langsung menghampiri ku dan aku langsung menariknya keluar menuju mobil yang sudah siap.

"hey ai, you okey?"tanya fani seraya menatapku dan saat itu tangisku pecah di hadapannya.

"it's okey, semua ada jalan keluarnya loe bisa cerita sama gua. Ada apa? "

Tangisku semakin menjadi dan fani hanya bisa menenangkan diriku, di pertengahan jalan tangisku mulai reda dan fani pun kembali menatapku.

"ada apa? "tanya fani sangat lembut.

"dia kembali fan, that bastard is back"jawabku dengan suara yang sangat parau.

"bastard? Who? "

Tanya fani yang membuatku diam menatapnya dan fani menatap mataku sangat dalam, yang membuat dia langsung menatapku seerti meyakinkan sasaran.

"Seriusly?"

"thomas addison?"ucap fani menatapku dan aku hanya menganggukan kepalaku.

"mau apa dia kembali setelah 3 tahun meninggal mu tanpa kejelasan, kamu tenang aja jangan fikirkan apapun tentang dia. Biarkan saja dia, jika aku melihat dia jangan salah aku jika wajah tampannya itu rusak denganku"ujar fani dengan emosi membuatku diam.

Sampainya dibandara aku merapihkan Wajahku yang sembab dan setelah itu langsung keluar dari mobil bersama fani, aku dan fani terus mencari keberadaan Rian, mommy dan daddy.

"heyy"teriak Rian yang membuat aku dan fani langsung menghampiri nya.

"kami nggak telat kan? "tanyaku kepada Rian.

"nggak tenang aja, masih ada 15 menit lagi eh tapi Ai. You okey? "tanya Rian padaku membuatku tersenyum.

"ya, I'm always okey. Don't worry"jawabku membuat rian menatapku tajam yang membuatku kabur dari hadapannya dan langsung memeluk mommy juga daddy.

"eh cantik mommy udah dateng"

"maaf lama ya mom"

"gapapa, eh tapi kamu baik-baik aja kan cantik?"tanya mommy membuat daddy menatapku juga dan lagi-lagi aku kembali tersenyum diatas lukaku.

"aku baik-baik aja mom"jawabku membuat mommy menatapku dalam dan daddy hanya mengusap kepalaku.

"oh ya mom, mommy jangan lupain aku ya nanti adek kangen kalau mommy lupain adek"ucapku membuat mommy tersenyum lalu mencium keningku.

"mommy gak akn lupain putri cantik mommy, adek juga kalau libur semester main kesana ya"jawab mommy dan aku hanya menganggukan kepalaku lalu memeluk mommy dan daddy ikut memelukku.

'andai aja kalau papih dan mamih seperti mommy juga daddy yang bisa selalu bersama dikeadaan apapun'ucapku dalam hati.

"Ai"panggil rian membuatku melepaskan pelukan dan menatap rian yang memanggilku.

"sana samperin dulu si sinyo nanti dia merengek seperti bayi"ucap daddy yang membuatku tertawa lalu menghampiri rian yang menatapku.

"Ai, gua tau loe lagi gak baik-baik aja tapi gua minta satu permintaan ke loe"

"apa? "

"keadaan loe harus baik-baik aja, walaupun gua tau hati loe gak baik-baik aja, mental loe juga gak baik-baik aja, tapi inget keadaan loe baik-baik aja tapi jika disuatu keadaan yang loe sendiri bisa ngendaliin diri loe, gua minta loe gak boleh lupain diri loe sendiri janji sama gua"ucap rian membuatku terdiam lalu tersenyum.

"I'm promise, gua akan baik-baik aja loe tenang aja ada fani juga kan yang selalu dan gua. Loe disana baik-baik ya, jaga diri, jaga hati inget ada fani yang nunggu loe disini, titip mommy ya kalau ada apapun tentang mommy atau daddy atau loe langsung kabarin gua ya"jawabku menatap Rian dengan mata yang berkaca-kaca.

"iya, gua akan langsung kabarin loe cengeng banget si loe"

Rian dan fani tertawa sedangkan aku kesal menatap mereka berdua, setelah itu tiba-tiba daddy memanggil Rian dan kami pun berpisah saat itu yang aku lakukan hanya menguatkan fani yang akan menjalankan LDR dengan rian.

"kita ke resto ya, kayanya loe butuh asupan deh untuk menjalani hubungan long distance relationship"ucapku seraya merangkul pundak fani dan membawanya masuk kedalam mobil.

"bilang aja loe laper"jawab fani sensi yang membuatku tertawa.

..

lupa tandai typo ya gays, Terimakasih

Continue Reading

You'll Also Like

1M 48.9K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
638K 74.6K 45
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
2.4M 19.6K 43
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
2.6K 55 1
Area Dewasa! Yang belum cukup umur, bijaklah dalam membaca. 🙏 Niat ingin melanjutkan kuliah di sebuah Universitas ternama, membuat Florine Hillary s...