Hari Kasih Sayang
Hari valentine pasti sudah tak asing bagi kalian kan? Di mana para perempuan memberikan coklat ke laki laki yang mereka sukai, tapi...
- satu hari sebelum valentine -
Kami duduk berhadapan di sofa ruang tamu.
" Takagi niisan.. Kenapa yang mau memberikan coklat malah kakak? " Tanyaku yang sedang meminum teh.
" Kenapa? " Tanya nya kembali
" Kan yang memberikan coklat di hari valentine itu perempuan bukan laki laki.. " Jawab ku dengan ekspresi datar.
" Ah.. Iya aku lupa, tapi kau tahu banyak ya " Ucap takagi
" Semua orang tahu itu " Balas ku " Sebenarnya aku mencarinya di internet " Batin ku sambil meneguk teh ku.
" Jadi kakak santai lah dan terus berharap semoga sato san memberikan coklat kepada kakak " Lanjut ku
" Baiklah baiklah, lalu siapa yang akan kau berikan coklat? " Tanya nya dengan senyum nya.
Aku tersentak sampai tersedak dengan minuman ku sendiri.
" Kenapa aku harus memberikan coklat kepada seseorang? " Tanyaku dengan ekspresi kesal
" Kau menyukai conan kan? " Tanya nya dengan senyum ceria
" Gak " Jawabku cepat.
" Eh? Tapi kukira kalian berhubungan dekat? Aku yakin itu " Takagi terlihat bengung.
" Kalau begitu haibara lebih cocok daripada aku, karena mereka lebih sering bersama "
" Lagian dia kan sebenarnya adalah kudo shinichi, dan dia sudah bersama Ran " Batinku.
" Sudah lah, aku mau main keluar " Ucapku yang lalu menaruh cangkir teh ku di tempat cucian piring.
"Ingin membeli coklat? " Tanyanya dengan nada meledek.
" Sudah ku bilang... " Balas ku menengok ke arah takagi dengan ekspresi kesal.
- Di Luar -
"Hmm aku pergi ke mana ya... Aku keluar karena malas mendengar tentang valentine terus sih " Gumam ku sambil berjalan pelan.
" Apa aku mencari tempat latihan menembak ku saja ya? Tapi di mana aku bisa menemukan tempat yang sepi seperti itu? "
Lalu setelah diam sesaat aku menghela nafas
" Huh... Udah lah, aku santai dulu untuk saat ini, aku pergi ke cafe poirot saja.. "
Aku berjalan semakin cepat karena sudah memikirkan tujuan, saat itu udara cukup dingin dan lembab karena hujan tadi pagi, tapi aku cukup suka dengan suasana yang seperti itu. Sekolah? Tidak, gara gara kemarin takagi memaksaku untuk istirahat 1 hari dan tak perlu pergi sekolah.
Saat aku hampir sampai di cafe poirot aku mendapatkan telepon dari seseorang, saat aku tiba tiba mendengar suara nada dering ponselku, aku mengeluarkannya dari saku lalu mengangkat telepon itu.
" Conan? Ada apa? " - Rika
" Apa kau sibuk? " - Conan
" Tidak, aku sedang jalan jalan saja " balas ku
" Bisa kah kau datang ke rumah ku? " - Conan
" Kerumah mu? Kerumah kudo? " Tanya ku
" Iya, ada yang perlu kita bicarakan " Ucapnya dengan nada rendah dan tak di buat buat seperti suara anak anak.
" Baiklah, tunggu ya aku segera ke sana " Ucapku, lalu mematikan ponsel dan berlari ke arah rumah Kudo
" Jarang jarang ia menyuruhku ke rumah nya, dan lagian di sana ada subaru kan? Hmm sepertinya aku lagi gak boleh santai ya.. " Batin ku
Beberapa menit kemudian aku sampai di rumah Shinichi dengan berlari, sepatu ini cukup membantu karena membuatku menjadi lebih cepat.
" Conan! " Seru ku dari kejauhan yang melihat conan sedang menunggu sambil bersandar.
" Maaf lama, aku harus berlari dari dekat kantor detektif mouri ke sini " Ucap ku dengan nafas kelelahan
" Maaf tiba tiba, ayo masuk " Ucapnya.
" Baiklah "
Kami membuka gerbang luar lalu sampai di depan pintu " Tumben kau menyuruh ku ke sini " Ucap ku pelan
" Ya,, subaru san yang menyuruh sih.. " Balasnya.
Tak lama pintu di buka oleh subaru dan menyuruh kami masuk ke dalam, ternyata di sana sudah ada jodie sensei dan agent camel.
" Selamat siang " Ucapku dengan ekspresi ceria anak anak.
" Se-selamat siang.. " Balas jodie sensei dengan ekspresi bingung nya karena melihatku, begitu juga dengan agent camel.
" Jodie sensei.. Kalian juga di sini? " Ucap conan
" I-iya... Sh- subaru yang menyuruh kami.. " Ucapnya dengan ekspresi aneh.
Jodie sensei mendekat ke arah conan lalu berbisik pada conan.
" Siapa dia? "
" Shirai Rika, teman ku " Jawab conan dengan santai.
" Kenapa dia juga ada di sini? " Tanya nya lagi
" Kedengeran tau " Batin ku
" Nanti akan ku jelaskan.. " Jawab conan.
Subaru mematikan alat yang ada di lehernya, alat untuk mengubah suaranya lalu tidak menyipitkan matanya lagi. Sekarang ia adalah Akai shuichi.
" Baiklah, pertama tama aku ingin memastikan terlebih dahulu "
Subaru- tidak, Akai mendekat ke arah ku.
" Bisa ku panggil dengan nama Rika? " Tanya nya.
" Tentu, kau bisa memanggilku apapun " Jawabku.
" Kalau begitu, Rika, apa kau yakin tentang ini? " Tanya nya dengan nada yang serius.
Aku mengangguk " Aku siap " Ucapku yakin.
Lalu Akai sedikit menjauh dan akhirnya menjelaskan kenapa kami di panggil ke sini.
Percakapan kami memasuki mode serius.
" Aku mendapatkan pesan singkat, mungkin ini akan sedikit mengejutkan " Akai mengambil handphone nya.
" Apa itu? " Tanya conan
" Bekerja sama - organisasi lain " Ucapnya sambil memperlihatkan layar handphone nya.
" Apa maksudnya? " Tanya Jodie
" Apa mungkin organisasi hitam bekerja sama dengan organisasi lain? " Lanjut Camel
" Mereka bekerja sama dengan organisasi lain bukanlah hal yang biasa, seperti bukan organisasi hitam " Ucap ku.
" Kau benar " Ucap conan sependapat.
" Entahlah, tapi memang yang paling memungkinkan adalah itu, tapi apapun itu kita harus tetap waspada dan menyiapkan untuk segala kemungkinan yang ada " Ujar Akai
" Hei conan, jika memang bekerjasama dengan organisasi lain,, apa mungkin... " Aku menengok ke arah conan.
" Maksudmu kasus yang waktu itu? " Tanya nya
Aku mengangguk
" Kasus apa yang kalian maksud? " Tanya jodie penasaran.
Kami menjelaskan tentang kasus aneh yang terjadi malam itu, saat pesta yang berakhir dengan terbunuhnya para polisi.
Kami juga memberi tahu bahwa pelaku terbunuh di sel nya dengan tembakan tepat di kepala.
" Dan kami juga merasa aneh, karena yang pertama kali di beri kabar oleh ' seseorang ' tentang kematian pembunuh itu malah detektif SMA dari osaka, Hattori Heiji " Aku menjelaskan semuanya, kasus itu memang di rahasiakan oleh polisi tapi jika ini memang ada hubungannya aku tak memiliki alasan untuk menutupinya
" Begitu ya, memang benar benar aneh " Ucap Camel
" Tapi, pembunuh bayaran ya.. Benar sekali, aneh rasanya, untuk apa mereka bekerja sama dengan organisasi pembunuh bayaran? " - Akai
" Mungkin mereka ingin menambah pasukan ? " Pikir jodie
" Entah lah, organisasi hitam adakah organisasi yang sangat besar, mereka memiliki banyak bawahan, bahkan anggota yang memiliki code name seperti bourbon, Gin, vermouth, Chianti, vodka, mereka benar benar kuat " Ucap ku.
Jodie, Akai dan camel terlihat terkejut aku menyebutkan nama nama itu
" Bagaimana kamu bisa tahu semua nama nama itu? " Tanya jodie
Aku hanya menanggapi pertanyaan itu dengan senyum ceria tanpa berkata apapun.
Mereka pun terdiam
" Udah udah.. " Ucap conan dengan senyum nya.
" Nanti akan ku jelaskan, oh iya akai san, aku ingin meminta sesuatu.. " Aku meminta Akai untuk jongkok supaya aku bisa berbisik ke telinganya.
" Tolong ajarkan aku menggunakan senapan, dan tolong beritahu aku tempat yang cocok untuk latihan menembak " Bisik ku.
Aku mundur beberapa langkah, akai terdiam sejenak lalu mengangguk " Baiklah " Ucapnya ramah.
" Kenapa kau harus berbisik? " Tanya conan.
" Hehe " Aku tersenyum ceria.
" Baiklah, hanya itu yang ingin aku sampaikan " Ucap Akai lalu mengembalikan suaranya menjadi suara Subaru
" Oh iya conan! Aku ingin mencoba sesuatu! " Seru ku mendekat ke arah conan.
" Apa itu? " Tanyanya, aku berbisik lalu ia terkejut.
" Serius?! " Seru nya terkejut. Jodie dan camel bingung dengan reaksi conan.
" Ah.. Tapi apa tak apa apa? " Bisik nya
" Makanya ayo kita tanya haibara " Balas ku sambil menariknya.
" Subaru san! Kami pergi dulu " Ucapku sambil melambaikan tangan ke arah mereka dan berlari menuju pintu keluar.
Kami pergi ke rumah profesor angasa untuk menemui haibara.
- keesokan harinya -
Valentine Day
Di sekolah, di manapun aku melihat para perempuan memberikan coklat.
Sampai di kelas pun...
" Ini coklat untuk mu.. " Murid P
" Terimakasih " Murid L
Suasana kelas pun ceria dengan rasa senang, malu, dan sebagainya yang berbunga bunga.
" Sumpah... " Gumam ku sambil menghela nafas.
- istirahat -
" Ini sudah jam istirahat tapi di mana mana aku masih melihat para gadis memberikan coklat " Gumam ku sambil melihat ke arah gerbang.
Aku berdiri lalu berjalan keluar " Ke kelas conan aja deh " Batin ku.
Aku sampai di kelas conan yang dimana suasananya sama saja.
" Teman teman? " Aku menengok ke arah dalam kelas, dan aku melihat para anak anak itu sedang tertawa sambil mengobrol dengan teman mereka yang lain.
Lalu aku melihat ke arah bangku murid, terlihat conan dengan senyum terpaksa nya sambil melihat tumpukan coklat yang ada di atas mejanya, dan haibara yang mentertawai conan.
Aku menghampiri mereka
" Sudah ku bilang kan kau akan mendapatkan banyak coklat, dasar cowok populer " Ledekku
" Berisik " Balas nya kesal.
" Kalau begitu biar aku ambil beberapa coklat ini " Ledekku lagi.
" Silahkan kau ambil saja " Balas nya dengan polos
" Aku hanya bercanda oi, mana mungkin aku mengambil coklat coklat pemberian gadis gadis polos ini " Ucapku dengan wajah meledek.
" Sudah lah, terima saja wahai cowok populer " Ledek haibara juga.
Conan meletakan kepalanya di meja nya " Kalian berhentilah.. " Ucapnya.