SEBUAH RASA & KARMA (Revisi)

By moodynoona_s1

27.1K 2.3K 223

Setelah dua tahun lamanya Xiao Zhan berjuang mempertahankan Cinta bertepuk sebelah tangan-nya, Akankah Wang Y... More

Prolog
1
2
3
5
6
8
9
10 🔞
11
12
13
Announcement
14
15
TEST

7

1.5K 139 12
By moodynoona_s1

                    H A P P Y         R  E A D I N G   ~

#
#

Xiao Zhan masih tidak percaya dengan apa yang barusan dilihatnya. Wang Yibo? Meng Ziyi? Orang tuanya? Keluarga Chen? Apa sebenarnya yang sedang terjadi, apa ia sedang dipermainkan oleh takdir?!

Saat ini Xiao Zhan masih melotot kebingungan, ponsel yang ada digenggamannya pun sampai terjatuh ke meja yang ada dihadapannya. Xiao Zhan sungguh tak mengerti apa yang harus ia lakukan saat ini, apa Xiao Zhan harus cepat kembali ke Beijing atau tetap disini? Oh ayolah, jarak antara kediman keluarga Xiao dan kediaman keluarga Chen tidak begitu jauh. Xiao Zhan takut jika Zhuoxuan mengunjunginya kerumah dan membawa yang lainnya termasuk Wang Yibo.

"Sial.. Sempit sekali dunia ini" rancaunya dengan ekspresi sangat kesal, lengannya bertumpu pada meja dihadapannya dan matanya terpejam berharap ia menemukan jalan keluar namun tidak, Xiao Zhan tak dapat berpikir apapun.

"Ge.. " suara lembut itu mengintruksi dari sebrang sana, dari arah tangga HaoXuan menghampiri Xiao Zhan yang masih duduk disebuah ruangan luas dengan sofa yang berjejer rapi. "Kau tidak ingin istirahat? Kau pasti lelah kan, tidurlah" lanjutnya yang kini tengah bersiap untuk duduk disebelah Zhan ge nya.

"Aku belum mengantuk" nada bicaranya terdengar sedikit lesu, dengan raut wajah cemberut Haoxuan yakin jika gege kesayangannya ini sedang menyembunyikan sesuatu.

"Ge...cobalah untuk menceritakan keluh kesahmu pada seseorang, kau tak harus memendamnya sendirian. Jika kau mau berceritalah, aku adalah pendengar yang baik" Xiao Zhan menatap hangat pria yang duduk disampingnya itu, hatinya menghangat melihat bagaimana tulusnya HaoXuan terhadap dirinya.

"HaoXuan.... Kau tau kan Wang Yibo? Apa kau tau apa yang mengejutkanku barusan?aku melakukan panggilan video langsung dengan ibuku, orang tuaku sedang berada dirumah temannya dan kau tau..... Disana... Aku melihat Wang Yibo" HaoXuan terlonjak kaget berdiri dari tempat duduknya.

"Apa? Pria itu? Apa yang sedang dilakukannya di Guangzhou, dan.. ..Bagaimana bisa dia bersama orang tuamu Zhan ge" kali ini ekspresi HaoXuan bahkan lebih parah dari ekspresi Xiao Zhan.

"Aku tidak tau, karena itu aku akan menunggu Ibu dan Ayahku pulang dulu untuk menanyai beberapa hal" HaoXuan mengangguk anggukan kepalanya mengerti dan kembali duduk disamping Xiao Zhan.

"Zhan ge... "

"Hmmm" Xiao Zhan menoleh ke arah HaoXuan yang sedang menatapnya

"Tidak ada yang perlu kau khawatirkan, aku bersamamu" senyumannya sangat hangat, Xiao Zhan yang melihat itu pun ikut tersenyum.

Setelah 1 jam lamanya Xiao Zhan dan HaoXuan mengobrol bersama tidak terasa bahkan saat ini orang tua Xiao Zhan sudah memasuki rumahnya dan mendapati sang anak yang tengah menunggunya disana.

"ZhanZhan~~~~" pekik wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan segar itu

"Oh.. Mama Papa~~ " Xiao Zhan dengan cepat berdiri dan berhambur memeluk kedua orang tunya diikuti HaoXuan yang mengikutinya dengan santai.

"Selamat malam paman dan Bibi" sapanya sangat sopan.

"Hallo,kau temannya Xiao Zhan?"  tanya Nyonya Xiao ramah lalu kemudian HaoXuan mengangguk dengan cepat.

"Hey ZhanZhan dimana Zhoucheng dan Jiyang? Bukannya kau mengajak mereka juga?" tanya Tuan Xiao yang sedari tadi matanya melirik kesana kemari mencari keberadaan kedua teman anaknya itu yang sudah lama juga tak berjumpa dengannya.

"Hehe Zhoucheng dan Jiyang sudah tidur Pa,sepertinya mereka kelelahan" Kedua orang tua Xiao Zhan mengangguk tanda mengerti lalu tersenyum kembali kepada sang anak tercinta dan juga HaoXuan.

"ZhanZhan kau juga pasti lelah, beristirahatlah. Dan kau juga nak" Nyonya Xiao menyuruh Xiao Zhan dan HaoXuan untuk beristirahat karena sudah malam juga tentunya. Namun Xiao Zhan enggan pergi tidur, ia memiliki banyak pertanyaan untuk kedua orang tuanya tentang apa yang mereka lakukan dan dengan siapa mereka bertemu sore tadi.

"HaoXuan aku akan berbicara dulu dengan Ibu dan Ayah, kau tidur lah lebih dulu" pinta Xiap Zhan dan Hoxuan mengangguk mengerti sebagai jawaban.

"Kalau begitu saya akan beristirahat lebih dulu bibi, paman. Selamat malam" Kedua orang tua Xiao Zhan tersenyum dan mengIyakan. HaoXuan sudah pergi ke kamar yang sudah disediakan untuk ia tidur selama dikediaman keluarga Xiao.

"Ma, Pa. .aku ingin menanyakan beberapa pertanyaan untuk kalian" kedua orang tua Xiao Zhan melempar pandang satu sama lain, anaknya terlihat sangat serius saat ini.

"Baiklah ZhanZhan, mari duduk dulu dan setelah itu kita berbicara" ketiganya berjalan menuju sofa yang berjejer disana lalu mendudukan diri mereka masing masing dengan posisi saling berhadapan dengan anak mereka, Xiao Zhan.

"Apa yang akan kau tanyakan ZhanZhan?" kali ini sang Ayah lah yang bertanya.

"Saat kita melakukan panggilan video langsung Mama dan Papa sedang bersama siapa? Sepertinya disana ramai" tanyannya dengan hati hati dan ragu ragu.

"Oh.. Itu, kau bisa lihat disana ada ZhuoXuan, disana juga ada tunangannya dan kedua teman lainnya yang juga dari Beijing, mereka sedang berlibur. Oh ya kau tau Zhan, ZhuoXuan juga tinggal di Beijing apa kau tau? " pungkas Nyonya Xiao.

"Apa? ZhuoXuan juga di Beijing? Aku tidak mengetahuinya Ma" Xiao Zhan kini gusar, ia memikirkan hal yang tidak tidak. 'Haha Pria brengsek itu bahkan pergi berlibur dengan kekasih wanitanya itu" batin Xiao Zhan.

"Ya, HaoXuan juga tidak tau kalau kau di juga di Beijing" kata sang Ayah.

"Kenapa kamu menanyakan hal itu Sayang? Kau mengenal teman temannya Zhuoxuan?" tanya Ibunya.

"Huh? A-apa?? Ti-tidak ma, aku bertanya karena penasaran hehe Ya seperti itu" jawabnya kikuk, nada bicaranya pun terbata bata.

Setelah empat puluh menit lamanya mereka berbincang bincang, tak terasa jam sudah menunjukan pukul 23:30. Ibu dan Ayahnya Xiao Zhan sudah pergi beristirahat sedangkan Xiao Zhan malah berjalan jalan disekitar pekarangan rumahnya yang luas, entah apa yang akan dilakukannya malam malam begini,ia hanya berjalan mondar mandir dengan tatapan kosong. Xiao Zhan apa yang kau pikirkan!

"Xiao Zhan" terdengar suara seseorang memanggilnya dengan pelan, Xiao Zhan mencari kesana kemari dan tidak ada siapapun.

"Xiao Zhan" suara itu terdengar lagi, Xiao Zhan merinding setengah mati "hiiiiih apa disini ada hantu" Xiao Zhan bergidik ngeri sambil mengelus elus tengkuk lehernya.

"Xiao Zhan, disini" suara itu mengangetkan Xiao Zhan lagi

"Aaaaaaaakkkk" Xiao Zhan berteriak ketakutan lalu seseorang yang memanggilnya itu menampakan dirinya dari balik gerbang, Xiao Zhan sedikit lega setidaknya itu bukan hantu tapi manusia. Tapi siapa? Apakah maling?.

"Si-siapa k-kau?" nada bicaranya terdengar sangat ketakutan namun Xiao Zhan tetap mendekat ke arah orang tersebut untuk memastikan. Orang itu memakai pakaian serba hitam serta memakai masker.


"K-kau maling ya?" tanyanya sambil berjalan lambat menghampiri orang tersebut.

"Aku temanmu, buka saja gerbangnya cepat" titah orang tersebut.

Xiao Zhan mengira itu adalah teman lamanya yang di Guangzhou yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumah Xiao Zhan.  "JiLi?" tanya Xiao Zhan memastikan.

"Ya, cepat buka gerbangnya" tanpa merasa curiga atau apapun Xiao Zhan lalu membukakan gerbang disisi lainnya yang hanya bisa dilalui orang orang saja.

Setelah gerbang kecil itu terbuka dengan cepat tangan Xiao Zhan ditarik sehingga membuat Xiao Zhan kini sudah berada dipelukan orang mencurigakan tersebut.

"Hey sebenarnya kau siapa, lepaskan aku" Xiao Zhan meronta dan memukul mukul pundak orang tersebut meminta agar dilepaskans, sesaat setelah itu orang yang kini tengah memeluknya melepaskan maskernya dengan sebelah tangannya.

"KAU!!" pekik Xiao Zhan terkejut melihat seseorang yang ada dihadapannya itu.

"Sedang apa kau disini? Bagaimana kau bisa tau rumahku, lepaskan" sama sekali tak di hiraukan, Xiao Zhan masih meronta ronta dalam dekapan peria tersebut.

"Itu tidak penting" jawab pria tersebut yang kini semakin erat memeluk Xiao Zhan bahkan kali ini pria itu tengah menatap Xiao Zhan dengat mata memerah tapi masih terlihat jelas dibawaj cahaya lampu remang remang.

"Wang Yibo kubilang lepaskan aku" ya, orang itu adalah Wang Yibo, Yibo bisa sampai di kediaman Xiao Zhan karena mengikuti mobil orang tua Xiao Zhan dari belakang.

Xiao Zhan terus meronta dan memukul Yibo tanpa henti ,Yibo yang merasa kewalahan pun akhirnya melepaskan pelukannya dari pria manisnya itu. Xiao Zhan menetralkan nafasnya yang terengah engah akibat perlawanannya terhadap Yibo.

Dengan suasana malam yang hening serta lampu lampu yang mulai padam hanya menyisakan lampu lampu remang disetiap sudut jalan menemani Xiao Zhan dan Wang Yibo.

"Xiao Zhan kau pasti salah faham! Aku ingin menjelaskan sesuatu" tangan Xiao Zhan kini tengah digenggam oleh Yibo, sementara Xiao Zhan hanya menatap tangannya yang kini berada dalam genggaman Yibo.

"Kau tidak perlu menjelaskan apapun kepadaku" jawabnya ketus, matanya tidak sanggup menatap pria dihadapannya itu, jangankan menatap matanya, melihat wajah Yibo saja sudah membuat hatinya sakit. Xiao Zhan tidak mengerti mengapa bisa seperti itu.

"Dengarkan sebentar saja. Aku pergi ke Guangzhou atas undangan Liu Haikuan beserta tunangannya Chen ZhuoXuan, dia teman lamamu kan? Liu Haikuan adalah temanku juga teman berbisnisku. Aku kemari atas undangan mereka dan soal Meng Ziyi-" penjelasan itu menggantung karena saat ini Xiao Zhan tengah menarik kasar tangannya yang tengah digenggam oleh Yibo.

"SUDAH KU KATAKAN TIDAK PERLU MENJELASKANNYA PADAKU!" Xiao Zhan membentak Yibo, hal itu membuat Yibo terkejut sekaligus bingung, penjelasannya sama sekali tak diterima oleh Xiao Zha. Yibo tak tau harus dengan cara apa lagi menjelaskan perasaannya kepada pria yang kini menjadi pengisi hatinya yang kosong.

Wang Yibo menjatuhkan dirinya dihadapan Xiao Zhan, bertumpu, berlutut dan saat ini terdengar suara isakan kecil dari mulut Yibo, Xiao Zhan bahkan enggan untuk melihat ke arah Yibo yang tengah berlutut dan menangis dikakinya.

"Maafkan aku! Aku tak akan mengulanginya lagi, Aku tak akan menemui Ziyi lagi tapi kumohon kembalilah padaku Xiao Zhan, aku akan menjadi pria yang pantas untukmu" Yibo menangis tertunduk mengepalkan kedua tangannya di atas pahanya yang menjadi tumpuan.

"Aku tidak mengharapkan apapun lagi darimu, aku tidak ingin jatuh pada lubang yang sama, sudah cukup. Kumohon pergi dan... Jangan pernah menemuiku lagi, Wang Yibo. Selamat tinggal" ucapan terakhir itu dibarengi dengan sentuhan kecil dikepala wang Yibo, Xiao Zhan mengucapkan selamat tinggal sambil mengelus rambut Yibo lalu pergi tanpa menoleh sedikitpun.sedangkan Yibo sendiri masih tertunduk sambil berlutut.

Tubuhnya ambruk kebawah, Yibo meremat dadanya yang terasa sangat sesak dan sakit, air matanya keluar tanpa hanti.


*****

Xiao Zhan berlari masuk kedalam kamarnya, menjatuhkan dirinya ditempat tidur. Menutupi wajahnya dengan bantal dan menangis sejadi jadinya. Tidak akan ada yang mendengar suara tangisan itu karena Xiao Zhan memiliki kamar yang kedap suara.
Xiao Zhan memukul mukul kasur dengan kedua tangannya, kepalan tangannya sangat kuat hingga urat urat tangannya terlihat menonjol. Air matanya membasahi bantalnya bagitu banyak dan basah. Xiao Zhan jadi teringat kali pertama ia melihat Yibo menyatakan cintanya pada Meng Ziyi, ia juga menangis sangat hebat kala itu seperti saat ini.

Ceklek

Tiba tiba pintu kamarnya terbuka menandakan ada seorang yang masuk kesana. Xiao Zhan membeku dalam tangisannya, ia takut kalau yang datang itu adalah ibunya atau ayahnya. Pasalnya Xiao Zhan takut mereka melihat kekacauan yang ada pada dirinya saat ini, Xiao Zhan tidak akan bisa menjelaskan apapun kepada mereka dan itu pasti akan membuat ibu dan ayahnya merasa khawatir.

ZhanZhan" mendengar suara lembut itu lantas membuat Xiao Zhan seketika menyingkirkan bantal yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya.

"Hiks.. Jiyang" Ya, benar. Seseorang yang baru saja masuk itu adalah temannya, Song Jiyang. Melihat teman manisnya kacau seperti itu dengan segera Jiyang berlari dan memeluk Xiao Zhan yang sudah lemas terlalu banyak menangis.

"ZhanZhan apa yang terjadi" tanya Jiyang penuh kekhawatiran sambil mengelus punggung teman manisnya itu.

Karena Jiyang orang yang paling Xiao Zhan percayai juga Jiyang adalah satu satunya orang yang tau kisah cintanya bersama Yibo jadi Xiao Zhan akan selalu menceritakan apapun kepada teman imutnya yang satu ini.

Xiao Zhan menceritakan semuanya mulai dari dirinya yang melakukan panggilan video langsung bersama ibunya dikala sedang berada dirumah teman Ayahnya, lalu menceritakan bagaimana dirinya melihat ada Yibo dan juga Ziyi disana dan yang terakhir Xiao Zhan menceritakan tentang Yibo yang baru saja ia temui didepan rumahnya.

Jiyang yang mendengar semua itu sangat marah dan merasa kasihan kepada Xiao Zhan. Jiyang sangat tau bagaimana karakter Xiao Zhan, meskipun Xiao Zhan adalah orang yang pemberani dan tegas tapi jika sudah bersangkutan dengan Wang Yibo, Xiao Zhan seakan menjadi anak kelinci yang tersesat.

"Lalu apa yang akan kau lakukan setelah ini ZhanZhan?" tanya Jiyang
.

"Sepertinya aku akan menetap disini untuk beberapa minggu atau mungkin beberapa bulan. Aku akan menyerahkan tanggung jawab Cafe kepada HaoXuan. Aku hanya ingin menenangkan diri" saat menjelaskan rencananya mata Xiao Zhan terlihat kosong, Jiyang yang melihat kondisi temannya pun mengangguk tanda mengerti.

"Baiklah, lakukan apapun yang ingin kau lakukan oke?!" Xiao Zhan kini menatap teman imutnya dengan tatapan bersyukur, Xiao Zhan sangat beruntung memiliki teman Oh bukan, Tapi Sahabat. Ya sahabat sebaik Song Jiyang yang selalu mengerti dan memahami dirinya.

"Nah sekarang kau beristirahatlah Zhan, kau sudah berjanji padaku besok akan membawaku Zhoucheng dan si berisik HaoXuan itu ke suatu tempat yang dulu sering kau datangi" Kata Jiyang yang kini sudah menaikkan selimut ditubuh Xiao Zhan yang sudah lemas sejak
kedatangan Jiyang tadi.

*****

Pagi ini semua orang dikediaman Tuan dan Nyonya Chen sangat sibuk, Ya, karena hari ini adalah hari dimana keluarga Chen akan mengadakan peresmian Resort mereka yang akan diselenggarakan Siang nanti.

Chen Zhuoxuan bersama Liu Haikuan pun kini tengah bersiap untuk pergi ke lokasi dimana acaranya akan dilangsungkan. Begitu juga dengan Wang Yibo serta Meng Ziyi, keduanya juga tengah bersiap siap.

Sebenarnya Yibo tidak dalam keadan baik saat ini, setelah kejadian semalam dikediaman keluarga Xiao , Yibo kembali dalam keadaan kacau dan tak tidur semalamam, wajahnya sedikit pucat,HaiKuan yang melihat temannya seperti mayat berjalan itu lantas menegurnya.

"Hey Wang Yibo kau sakit?" namun yang ditanyai tak mendengar apapun, Yibo termenung memandangi udara, tatapannya kosong dan ekspresinya sangat datar. Hal itu membuat semua orang yang melihatnya merasa khawatir.

"Wang Yibo tidak apa apa jika tak ikut, kau sepertinya sakit" kali ini ZhuoXuan yang berbicara, Ziyi dan Haikuan mengangguk menyetujui apa yang ZhuoXuan katakan barusan.

"Tidak apa apa, aku akan tetap pergi" kata Yibo dengan langkah kecil mendahului ketiga orang tersebut lalu memasuki mobil lebih dulu. Sementara ketiga lainnya hanya mengikuti dari belakang.

'Xiao Zhan juga pasti akan datang, aku akan menemuinya disana. Apapun yang terjadi aku harus menemuinya lagi' batinnya.

*****


Benar saja Xiao Zhan yang saat ini tengah duduk di deretan kursi VVIP kini tengah dihampiri Wanita cantik yang tak lain adalah teman lamanya, Chen Zhuoxuan.

"Xiao Zhan~" dari kejauhan ZhuoXuan memanggil nama Xiao Zhan dan ketika Xiao Zhan menoleh ia mendapati teman lamanya itu sedang beriringan dengan tiga orang lainnya, Ya, mereka adalah Liu Haikuan, Wang Yibo dan juga Meng Ziyi.


Xiao Zhan berdiri dari duduknya dan terlonjak kaget, 'sial kenapa dia datang kemari sih' batinnya menggerutu. Sedangkan empat orang itu berjalan semakin dekat kearahnya. Yibo tak melepaskan pandangannya yang tertuju pada pria manisnya.

"Kukira kau tak akan datang" ZhuoXuan memekik kegirangan melihat teman lamanya berada dihadapannya saat ini. "Hey, kenapa kau diam saja ZhanZhan kau tak lupa padaku kan" lanjutnya sembari mengguncang lengan Xiao Zhan sementara Xiao Zhan tengah berkutat dengan pikirannya sendiri.

"Oh.. Apa? T-tidak.... Aku tidak lupa padamu ZhuoXuan,itu tidak akan pernah terjadi" lamunan nya tersadar, Xiao Zhan beralih melirik ke arah Meng Ziyi yang sedari tadi sudah menggandeng tangan Wang Yibo. Sedangkan Yibo saat ini tengah menatap Xiao Zhan yang sedang menatap tangannya yang digandeng oleh Ziyi, menyadari hal itu Yibo dengan cepat menarik tangannya hingga terlepas dari tangan Ziyi.

Kini mereka sudah duduk di deretan kursi yang sama, Yibo memilih untuk duduk disebelah Xiao Zhan sedangkan pria manis itu kini duduk dengan gusar.

Drrrrt drrrrrrt

Ponsel Xiao Zhan bergetar didalam saku celananya, dirogohnya ponsel itu dan nama Wang HaoXuan terpampang disana menandakan adanya panggilan telepon masuk.

"Hmmm?" jawabnya lesu

"Zhan ge setelah acaranya selesai kita akan langsung pergi ketempat yang kau ceritakan itu kan?"

"Ooh itu, tentu saja kita akan pergi. Kau tunggu lah ini tidak akan lama, begitu acaranya selesai aku akan segera kembali"

"Uhmm aku menunggumu, juga aku merindukanmu ge"

"Cih padahal aku baru saja keluar selama 2 jam dan kau sudah merindukanku, kau benar benar" wajahnya terlihat merona, tanpa disadari ada sepasang mata yang memperhatikannya dan sepertinya juga menguping. Bisa dilihat saat ini Yibo sudah mengepalkan kedua tangannya.

"Aku selalu merindukanmu setiap detik Zhan ge"

"Berhenti berbicara omong kosong, sebentar lagi acaranya akan dimulai. Aku tutup ya"

"Tunggu.. .Zhan ge, katakan sesuatu untukku"

"Katakan apa?"

"Uhmmm sesuatu yang membuatku semangat mungkin"

"Seperti?"

"Aku merindukanmu juga, mungkin semacam itu"

"Tidak, jika aku mengatakan itu nanti kau bisa pingsan" saat mengatakan itu Xiao Zhan sedikit terkekeh.

"Oh ayolah Zhan ge, aku tidak bersemangat karena Zhan ge tidak ada disini"

"Baiklah baiklah... Aku juga merindukanmu" nada bicaranya sangat pelan namun tetap dapat didengar oleh pria disampingnya yang sedang memperhatikan dan menguping itu.

"Yes!! Sampai jumpa Zhan ge"

"Hemm sampai jumpa"

Tuuutt

Ketika sambungan telepon itu sudah terputus, Xiao Zhan masih menatap layar ponselnya. Seutas senyuman menghiasi wajah indahnya, wajahnya merona dan senyumannya sangat merekah Itu membuat Yibo yang berada disampingnya merasakan kecemburuan. Pasalnya Xiao Zhan tertawa dan tersenyum untuk orang lain. 

Meng Ziyi menyadari sesuatu, dari tadi Yibo hanya diam dan memperhatikan ke arah Pria manis yang duduk disebelah kanan Yibo.dan saat itu juga Ziyi menyadari satu hal 'Pria manis disebelah Wang Yibo itu mungkin adalah Pria manis yang diceritakan Yibo kepadanya, sebab sebelumnya Ziyi pernah mendengar Yibo menyebutkan nama 'Xiao Zhan' pada saat makam malam itu dan nama Pria manis disebelah Yibo itu namanya adalah Xiao Zhan, jadi sudah dapat dipastikan memang benar inilah pria manis yang dimaksud Yibo.

Meskipun semua orang hampir menggilai Wang Yibo akan tetapi Ziyi tidak, dari awal pertemuannya dengan Yibo justru Ziyi hingga saat ini tetap menganggapnya teman. Karena Ziyi memiliki hati untuk orang lain.

"Wang Yi~" Yibo menoleh ke arah Ziyi yang sedang memanggilnya dengan suara pelan setengah berbisik. "Apakah Pria ini?" tanyanya dengan hati hati.

"Apa?" tanya yibo bingung.

"Pria itu.. Disebelahmu. Itukah pria yang kau maksud?" tanya Ziyi lagi dan Yibo hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Pantas saja kau menyukainya, pria ini,maksudku Xiao Zhan dia pria tapi sangat cantik.ckckck aku bahkan iri dengan wajahnya.bagaimana ini" seutas senyuman terukir diwajah tampan Yibo saat mendengar Ziyi memuji pria manisnya itu.

Tanpa sengaja Xiao Zhan menoleh ke arah Yibo dan Ziyi yang sedang mengobrol berbisik.melihat itu lain lagi ceritanya bagi Xiao Zhan.ia mengira Yibo dan Ziyi sedang bermesraan. setelah melihat dua orang yang sedang berbisik bisik itu lantas membuat Xiao Zhan merasa ingin pergi saja.untung saja acaranya itu sebentar lagi akan selesai jadi Xiao Zhan bisa dengan cepat pergi tanpa harus berurusan dulu dengan pria disebelahnya itu.

Namun ternyata salah, ketika hendak berdiri dan melangkah dengan sigap tangan Xiao Zhan ditarik paksa oleh Yibo. Xiao Zhan ingin berteriak dan melawan namun niatnya diurungkan sebab saat ini mereka masih berada dikerumunan banyak orang.

Xiao Zhan dipaksa mengikuti Yibo dan dengan ditariknya tangan itu tentu saja Xiao Zhan juga melangkah mengikuti kemana Yibo pergi. Yibo membawa Xiao Zhan kesebuah toilet dan mengunci dirinya beserta Xiao Zhan didalam sana.

"Apa yang kau lakukan, biarkan aku pergi" Xiao Zhan meronta mendorong tubuh Yibo yang sedang menghalangi pintu kamar mandi dengan tubuhnya agar Xiao Zhan tidak membuka kuncinya lalu kabur.

"Tidak akan kubiarkan kau pergi sebelum semuanya jelas!" rahangnya mengeras, tatapannya sangat tajam menatap manik indah milik pria manis dihadapannya. Begitupun Xiao Zhan, kini amarahnya mulai memuncak dan mendorong tubuh Yibo berkali kali.

"Pergi kau brengsek!  Aku tidak ingin berurusan denganmu lagi" Xiao Zhan berteriak tepat didepan wajah Yibo, matanya memerah nafasnya memburu dan tangannya mengepal sangat kuat. Keduanya kini tengah diselimuti amarah.

Brughh

Tubuh Xiao Zhan didorong kasar oleh Yibo, menyudutkannya di dinding dan menghimpitnya. Xiao Zhan semakin meronta tangannya mencoba menjauhkan tubuh Yibo yang saat ini menempel pada tubuhnya. Sangat dekat dan menyesakkan bagi Xiao Zhan.


Tangan Yibo mencengkram rahang Xiao Zhan, tak membiarkan pria manisnya menghindari tatapannya. "Lihat aku!" pekiknya tegas.sedangkan Xiao Zhan hanya memejamkan matanya berharap tak melihat apapun. Tapi justru ia merasakan hal yang lain, sesuatu yang menempel pada bibirnya. Seketika matanya terbuka lebar dan ia mendaYibo kini tengah menciumnya. Mata keduanya bertemu pandang sesaat setelah itu cengkraman tangan Yibo yang berada pada rahang Xiao Zhan kini beralih ke tengkuk Xiao Zhan seraya menahan kepala Xiao Zhan agar tidak menjauh dan melepaskan ciuman tersebut.

Tentu saja Xiao Zhan meronta,kakinya dihentak hentakan dan tangannya memukul mukul lengan Yibo namun sayangnya tenaga Xiao Zhan mulai melemah akibat dirinya yang terlalu banyak berontak dan itu membuatnya kelelahan.

Yibo tak melepaskan ciuman itu meskipun Xiao Zhan enggan untuk membalas, tangan Yibo mengelus tengkuk Xiao Zhan dengan perlahan membuat sang empu tak sadar kini tengah membuka bibirnya dan itu dijadikan kesempatan bagi Yibo untuk memasukan lidahnya kedalam mulut pria manisnya itu. Lumatan demi lumatan berhasil dilakukan, kedua mata Xiao Zhan tertutup rapat, ia enggan membalas apapun tapi entah mengapa ia tak berontak atau mungkin sebenarnya Xiao Zhan juga menikmati ciuman itu.

Lidah Yibo kini bermain dimulut hangan Xiao Zhan, ciuman itu hangat dan basah, Oh tidak... Yibo sangat pintar bermain main.

Tanpa Xiao Zhan sadari lenguhan indah itu lolos dari bibirnya membuat Yibo tersenyum penuh kemenangan disela sela ciuman panasnya itu. Tangan Yibo menarik pinggang Xiao Zhan agar lebih menempel lagi pada tubuh Yibo.

Namun Xiao Zhan ternyata terkejut merasakan ada sesuatu yang keras dibawah sana sedang beradu dengan miliknya yang mulai menegang juga. Ciuman itu terlepas, Xiao Zhan menatap Yibo yang kini matanya mulai sayu begitupun dengan matanya sendiri yang juga terlihat sayu dimata Yibo.

Keduanya menahan birahi, dengan cepat Yibo menghimpit Xiao Zhan lagi dan menciuminya lagi dan lagi tanpa henti.

"Nghhhh~" suara lenguhan itu terdengar sangat indah ditelinga Yibo, dan entah sejak kapan kedua tangan Xiao Zhan kini sudah dikalungkan dipundak Yibo, hal itu membuat Yibo dengan mudah menciumi Xiao Zhan dengan lebih ganas.

Namun berbeda dengan Xiao Zhan, meskipun saat ini ia sedang menerima perlakuan itu dari Yibo, batinnya justru berkata lain 'Akan kubuat kau menggila dan tidak bisa melupkan kejadian ini dengan mudah' senyuman licik itu terukir disela sela ciuman mereka.

Perlahan tangan Xiao Zhan turun ke leher Yibo, mengelusnya disana dengan lembut sedangkan Yibo kini mengalihkan tautan bibir itu ke leher jenjang milik Xiao Zhan. Desahan demi desahan keluar dari bibir mungil Xiao Zhan membuat Yibo yang mendengar  itu semakin tak kuasa menahan nafsunya yang sudah membara.

Jari jari tangan indah Xiao Zhan perlahan membuka seluruh kancing kemeja yang dikenakan Pria yang sedang menghujaminya itu dengan kecupan dan gigitan kecil dileher miliknya. Tangannya kini turun untuk membuka kaitan yang ada dicelana milik Wang Yibo, Yibo sendiri juga tengah ingin membuka kemeja Xiao Zhan namun tangannya ditahan Oleh Xiao Zhan, hal itu membuat Yibo kebingungan pasalnya seluruh pakaiannya kini sudah terlepas dari tubuh kekarnya sedangkan Xiao Zhan masih mengenakan pakaian lengkap.

Kali ini Xiao Zhan yang menyerang bibir Yibo terlebih dahulu, mengelus perut berotot itu dengan sengaja Xiao Zhan memundurkan tubuh Yibo yang sudah tak berpakaian sehelai benang pun. Xiao Zhan semakin membuat Yibo gila dengan sentuhan sentuhan nakalnya.Bukan tanpa alasan Xiao Zhan melakukan hal seperti itu semata mata untuk mengecoh pikiran Yibo, saat ini Yibo sudah tak dapat berfikir apapun selain pikiran pikiran kotornya.

Perlahan tapi pasti kini satu tangan Xiao Zhan dengan cepat membuka pintu Toilet yang sengaja dikunci oleh Yibo, hal itu dijadikan kesempatan olehnya untuk kabur dan dengan gerakan seribu langkah ia melangkahkan kaki jenjangnya keluar "Selamat tinggal, Wang Yibo!Jangan mengejarku tanpa pakaianmu" lalu seringaian itu terlukis dibibir Xiao Zhan lalu setelah itu Xiao Zhan berlari secepat mungkin meninggalkan Yibo yang masih mematung tak percaya atas apa yang dilakukan Xiao Zhan kepadanya.

"Arrrggghhhh Sialan" Yibo mengumpat frustasi, hasratnya yang tak tertuntaskan itu membuat Wang Yibo junior mengeras dan itu membuat Yibo kesakitan.dengan cepat Yibo memakai kembali pakaiannya seperti semua lalu pergi dan berlari secepat mungkin untuk mengejar Xiao Zhan. Berharap pria manis yang meninggalkannya dalam keadaan telanjang itu bisa ia kejar.

Setelah sampai ditempat awal, di Aula tempat mereka tadi menghadiri acara peresmian Resort milik keluarga Chen. Yibo tak melihat keberadaan Xiao Zhan dimanapun.ia justru hanya melihat Chen ZhuoXuan, Meng Ziyi serta Liu Haikuan yang sedari tadi menunggu Yibo kembali.

Dengan nafas terengah karena berlari dari arah Toilet yang lumayan jauh dari tempat berlangsungnya acara. Ketiga orang yang menunggunya itu menatap bingung ke arah Yibo.

"Ziyi~~hahhh kau.... Apa kau melihat Xiaoh Zhanh" saat menanyakan Xiao Zhan jelas sekali Yibo terlihat sangat kacau dan kelelahan. Nafasnya terengah,banyak keringat yang bercucuran ditubuhnya bahkan cara Yibo berdiri menimbulkan rasa kekhawatiran dari ketiga orang dihadapannya.

Yibo merasa pandangannya mulai kabur, gelap dan pusing. Keringat dingin semakin banyak membanjiri tubuhnya.

Brughhh

"WANG YIBO!!!!"

#

#

#

#

TBC

Lanjut ga nih??? 😔 apa stop aja?? Author dilema ㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠ coba voment kira kira lanjut apa jangan?
Btw thank sudah mampir dan membaca ^_° have a good moment guys😊

Continue Reading

You'll Also Like

3.8M 42.2K 33
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
2.6M 39K 51
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
7.2M 352K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...
395K 1.7K 16
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!