SEBUAH RASA & KARMA (Revisi)

Da moodynoona_s1

27.1K 2.3K 223

Setelah dua tahun lamanya Xiao Zhan berjuang mempertahankan Cinta bertepuk sebelah tangan-nya, Akankah Wang Y... Altro

Prolog
1
2
3
5
7
8
9
10 πŸ”ž
11
12
13
Announcement
14
15
TEST

6

1.6K 149 35
Da moodynoona_s1

   Aku kembali~~ maaf kalau bakalan banyak typo 😊

                    H a p p y  R e a d i n g ~~~~



Drrrttt drrrrtttt drrrrrtt

Suara getaran itu berasal dari ponsel Yibo.

"Untuk apa kau menghubungiku?"

"........."

"A-apa? Bagaimana bisa?"

"........."

"Tunggu aku, kau jangan kemana mana"


Tuttt


Dengan cepat Wang Yibo mematikan sambungan telepon itu.

"Kau mau kemana?" nada bicara pria manis itu penuh kekecewaan.

"Xiao Zhan-" Yibo tampak sangat khawatir sekaligus bingung dengan situasi saat ini. Xiao Zhan yang melihat gelagat risau Yibo dengan cepat ia menjauhkan diri dari pria yang baru saja menjadi kekasihnya itu.

"Itu suara perempuan. Kurasa aku tau siapa dia" langkahnya mundur perlahan menjauh dari Yibo, raut wajahnya teramat sangat kecewa.

"Xiao Zhan aku-" kalimatnya selalu tertahan karna Yibo sendiri tak yakin dengan apa yang harus benar benar ia lakukan.

"Hhhhh~ kurasa aku salah dengan kembali kesini shhhh" suarany terdengar kesal. "Pergilah, kurasa kau harus benar benar yakin dengan apa yang kau inginkan, dengan memilihku kurasa kau keliru" lanjutnya. "Wang Yibo.... Sudahlah, pergi saja" bahkan saat ini Xiao Zhan sudah memalingkan wajahnya menghindari kontak mata dengan Yibo.

"Maafkan aku, aku harus memastikannya dulu" Yibo merasa bersalah,kebingungan dan tidak tau harus berbuat apa, Yibo memilih pergi karna ia sudah membuat seseorang menunggu, Ya, wanita yang menghubunginya tadi itu adalah Meng Ziyi, bagaimanapun juga Ziyi pernah bertahun tahun tinggal dihatinya, bukankah tidak mungkin seseorang bisa melupakan cinta terpendamnya dengan mudah?. Oh tidak! Bahkan saat ini Yibo memiliki 2 hati, entah yang mana yang lebih ia cintai hanya saja saat ini Yibo sendiri perlu memastikan dengan siapa pada akhirnya ia akan tinggal. Xiao Zhan atau Meng Ziyi?!

Saat ini Xiao Zhan hanya menatap kepergian pria yang baru saja menyatakan sebuat kalimat yang terdengar sangat indah. "Aku mencintaimu" kata kata itu berputar putar dikepala Xiao Zhan.

Tidak ada lagi tangisan yang keluar dari mata indah itu, lebih tepatnya Xiao Zhan sudah lelah dan muak dengan semua ini. Xiao Zhan hanya berfikir 'baiklah, buat situasinya berbalik'


*****

"WANG YIBO!!!!!" pekik seseorang dari sebrang jalan melihat Yibo datang dengan tergesa gesa.

"Kukira kau tidak akan datang hiks...hiks.." wanita itu menangis menatap sendu ke arah Yibo berdiri.

"Tenanglah, ayo masuk ke mobil dulu, kita bicarakan itu nanti" Yibo menarik dan menuntun wanita itu seraya membawanya kedalam mobil miliknya.

Ya wanita itu adalah Meng Ziyi.


Setelah menempuh perjalanan 15 menit keduanya sampai disebuah taman yang luas, mereka tengah duduk disebuah bangku yang hanya muat untuk dua orang saja dan itu membuat mereka duduk sangat dekat dengan posisi saling berhadapan.

"Katakan padaku apa yang terjadi hmm" tanya yibo sembari mengelus surai hitam wanita yang tengah menangis dihadapannya.

"Aku hiks... Tidak mengerti dimana salahku hiks...hiks...aku hanya berbicara seperti biasa tapi dia, tunanganku, bahkan hiks... Membuang cincin hiks.. Pertunangan kita dan hiks.. Hiks.. Menurunkanku dijalan hiks.. " tangisan Ziyi pecah menceritakan apa yang sedang terjadi sebenarnya.  "Aku sudah berusaha hiks... Mengejarnya hiks.. Tapi dia bilang... Jangan berharap untuk hiks.. Kembali bersama lagi hiks... Dan hiks-" lanjutnya ditengah tengah isakannya.

"Sttt jangan diteruskan" tak tega melihat Ziyi menangis seperti itu lalu Yibo menariknya dan memeluknya seraya menenangkan Ziyi yang tangisannya semakin keras.

"Menangislah, tidak apa apa, aku disini" sambil menepuk nepuk punggung Ziyi yang bergetar Yibo marah pasalnya wanita yang berada dipelukannya saat ini telah disakiti oleh seseorang.

/Oy bung!  Inget Xiao Zhan juga kit ati karna lu ya, yeuu kesel nih author/





*****





Sementara di Apartemen Xiao Zhan, lelaki manis itu sedang membersihkan dirinya yang berantakan. Xiao Zhan tak berniat kemanapun saat ini ia hanya ingin istirahat saja, seharian ini cukup melelahkan baginya. Tidak ada lagi kata 'bersedih' bagi Xiao Zhan saat ini. Seperti sudah mati rasa Xiao Zhan berubah menjadi sangat diam dan dingin namun tetap hidup seperti biasa hanya saja.. Hatinya tak lagi merasakan apa apa.

Ketika seseorang sudah sangat kecewa, tidak ada lagi alasan untuk rapuh, mereka justru akan menjadi kuat dan berani untuk melakukan hal baru.

"Halo?kau siapa?" Xiao Zhan menerima telfon dari nomor yang tidak ia kenal.

"Hey Sean how are you" itu suara pria, seseorang yang Xiao Zhan kenali suaranya.

"Hey~ ZhouZhou kau kah itu?" pekiknya antusias mendengar suara seseorang  yang sedang meneleponnya.

"Ohoo kau mengenaliku dengan sangat baik kawan, bagaimana kabarmu? Dimana kau tinggal, aku akan berkunjung"

"Tentu saja aku mengenali suaramu yang seperti orang tua itu hahahaha. Eh tunggu dulu, kau kembali? Kalau begitu kau sungguh harus menemuiku secepatnya bung!"

"Cepat kirim saja alamatmu aku akan segera kesana"

"Baiklah akan ku kirimkan lokasinya"


"Baiklah, sampai jumpa"

Tuuuut

Sambungan telepon itu terputus.


Pria itu bernama Wang Zhoucheng, teman Xiao Zhan sekaligus juga teman Song Jiyang. Zhoucheng dulunya tinggal dichina bersama orang tua tunggalnya yaitu sang ibu namun ketika ibunya menikah lagi dengan pria canada Zhoucheng dan ibunya harus pindah ke tempat suami dan ayah tirinya itu.

Setelah 5 tahun tak pulang ke China tentu saja Zhoucheng rindu pada teman temannya apalagi pada Xiao Zhan yang sudah seperti keluarganya sendiri.

Hari ini Zhoucheng akan menemui Xiao Zhan dan sepertinya hari ini pria manis itu akan sedikit teralihkan dari rasa tak karuannya itu.

2 jam setelah panggilan telepon itu berlangsung benar saja saat ini Zhoucheng tengah menunggu Xiao Zhan di parkiran Apartemen tak lama Xiao Zhan keluar berlari kecil menemui teman lamanya itu.

"ZhouZhou!" pekiknya dari kejauhan membuat yang dipanggil menoleh dengan senyuman yang sangat mengembang.

"ZhanZhan~~!!" kini keduanya saling menghampiri dan berhambur saling memeluk penuh kerinduan.

"ZhanZhan kau sedikit lebih kurus dan semakin cantik saja, aku ragu kau benar benar lelaki hahahaha" ucap Zhoucheng sambil mengamati teman manis yang baru saja bertemu lagi dengannya itu.

"Ohooo ZhouZhou kurasa kau lebih cepat tua aku ragu kau masih memikiki rambut hitam yang alami hahahaha" kedua teman sebaya itu saling memuji dan meledek satu sama lain, begitu hangat dan lucu bukan.

"ZhanZhan biarkan aku masuk ke Apartemenmu dulu kau tau aku hanya menaruh koper koperku di hotel lalu menemuimu kemari karna aku baru saja kembali dari bandara" ucapnya lesu dengan ekspresi merajuk.

"Baiklah baiklah....Ayo" ajak Xiao Zhan lalu diikuti dengan langkah kecil Zhoucheng yang berdiri disebelahnya.




*****




"Wahh ZhaZhan kau benar benar masih rapi seperti dulu , kamarmu sangat bersih" Zhoucheng menelusuri setiap inchi ruangan Apartemen Xiao Zhan sementara sang pemilik Apartemen hanya duduk bersila diatas sofa sambil mengamati temannya yang satu itu.


"Duduk saja bodoh!  Kau bilang kau lelah tapi masih saja berjalan mengelilingi ruangan ini ckckck"


Cahaya matahari sudah mulai redup, jam sudah menunjukan pukul 18:30 dan saat ini Wang Yibo tengah mengemudi untuk mengantarkan Meng Ziyi pulang kerumahnya setelah kejadian tadi itu.



Sesampainya didepan rumah Ziyi, Yibo langsung berpamitan untuk pulang karna Yibo fikir dirinya harus sesegera mungkin untuk menemui Xiao Zhan yang ia tinggalkan beberapa jam yang lalu.


Mobil yang Yibo kendarai sudah terparkir di parkiran Apartemen Xiao Zhan, Yibo tergesa gesa berlari akan menemui pria manisnya entah mengapa Yibo merasa teramat sangat bersalah pada Xiao Zhan.



Tok tok tok

Tok tok tok tok

Diketuknya pintu itu beberapa kali dan tetap tidak ada seseorang yang keluar.

"Xiao Zhan keluar sebentar" teriaknya dari arah luar


Tok tok tok-

Kreeeeett


Pintu itu terbuka namun bukan Xiao Zhan yang muncul dibalik pintu melainkan pria asing, dimata Wang Yibo.


"Siapa kau? Dimana Xiao Zhan?" Yibo menerobos masuk sementra Zhoucheng menggeleng kebingungan.


"Xiao Zhan kau dimana?" tapi tetap tidak ada jawaban, bahkan pria manis yang dicarinya itu tak terlihat dimanapun.

Zhoucheng yang melihat pria songong yang barusan masuk tanpa izin itu mendelik tak suka.  "Xiao Zhan sedang menjemput teman kami, dan pergi membeli beberapa minuman" jawab Zhoucheng ketus sembari menyilangkan kedua tangannya didada.


Zhoucheng yang melihat gelagat Yibo seperti orang ketakutan pun hanya memicingkan matanya enggan mengusir Yibo karna Zhoucheng berpikir mungkin pria songong didepannya itu sedang terburu buru mencari Xiao Zhan karna ada urusan atau yaa semacamnya, jadi Zhoucheng hanya membiarkannya begitu saja sambil menunggu Xiao Zhan kembali.


Tak selang lama kemudian Xiao Zhan pun kembali dengan membawa sekantung penuh minuman kaleng dan tentunya bersama temannya juga, Song Jiyang yang juga membawa beberapa kantung cemilan.


Tiga sekawan itu akan menghabiskan waktu semalamam bersama sama berbincang bincang dan semacamnya.


Ketika Xiao Zhan tengah berjalan ke ruangan utama Xiao Zhan hanya menoleh ke arah Yibo yang sedang berdiri dengan tidak nyaman nya, Yibo mengikuti pergerakan Xiao Zhan mulai dari Xiao Zhan meletakan minuman minuman kaleng itu ke dalam kulkas, membuang plastik bekas, mencuci tangan bahkan Yibo masih mengikuti dari belakang ketika Xiao Zhan hendak ke kamar kecil.



"Kenapa kau mengikutiku sih,pergi. Aku mau ke kamar kecil,sana sana" didorongnya tubuh kekar itu namun tak ada perlawanan Yibo hanya menunggu pasrah didepan pintu kamar mandi. Pikirannya berkecamuk, Yibo takut Xiao Zhan justru mengusirnya dan tidak ingin bertemu dengannya lagi.



Sedangkan dua orang yang tengah menonton drama live itu hanya menatap kebingungan,  Terutama Zhoucheng yang masih asing dengan suasana seperti ini.  "Heh kau tau mereka itu kenapa? Dan pria songong itu siapa? Apa hubungannya dengan ZhanZhan kita?" tanyannya penuh selidik.



"Pria itu bernama Wang Yibo, kau tak akan mengerti situasinya jadi kau diam saja oke" tak mau ambil pusing dengan menceritakan panjang lebar kepada Zhoucheng, lalu Jiyang menyibukkan dirinya dengan membaca majalah yang ada dimeja, sedangkan Zhouceng masih memicingkan matanya karna merasa sangat penasaran.




/Kepo lu cheng wkwk/


Xiao Zhan keluar dari kamar kecil dan melewati Yibo begitu saja meskipun Yibo sedari tadi menunggu tanpa pergi kemanapun seperti anak anjing menunggu majikannya.


Tanpa sepatah kata pun yang keluar dari mulut Xiao Zhan, seakan suaranya tertahan untuk tidak berbicara dengan Yibo. Xiao Zhan mendudukan dirinya ditengah tengah antara Jiyang dan Zhoucheng.


"Wo wo woo bung. .memangnya tidak ada tempat lain" Zhoucheng merasa kesal karna Sofa yang hanya bisa diduduki dua orang kini ditempati oleh satu orang lagi.


Xiao Zhan tak mendengarkan Zhoucheng ia justru malah sibuk membuka ponselnya dan hanya mengotak atik sembarangan tanpa tahu apa yang akan ia lakukan dengan ponsel itu.  Jiyang yang merasa heran dengan gelagat si kelinci dan si
Singa itu akhirnya memberanikan diri buka suara.



"Wang Yibo jika kau ingin bergabung duduk saja" namun Yibo sedari tadi matanya tak lepas menatap ke arah Xiao Zhan.

"Tidak, dia akan pulang" pekik Xiao Zhan dengan cepat.  "Wang Yibo kau seharian ini sangat SIBUK jadi pulanglah" lanjutnya, namun matanya tak kunjung lepas dari menatap layar ponselnya.


"Xiao Zhan kita perlu bicara" kata yibo yang saat ini sedang mendekat dan akan meraih tangan Xiao Zhan untuk ditarik keluar.



"Oho~~ jangan melewati batasmu bung! Aku sedang tidak ingin membahas apapun dengan siapapun. Aku baru saja bertemu teman lamaku setelah 5 tahun lamanya jadi kau jangan mengganggu oke" lanjutnya dengan santai namun pria yang di usir enggan pergi.


"Kita bicara dulu setelah itu aku akan pergi" pintanya.



"Sudah kau urusi dulu masalahmu kawan, dia sangat mengganggu, sana sana" Zhoucheng menyenggol pundak Xiao Zhan yang berada tepat disebelah kirinya.


"ZhanZhan selesaikan dulu masalahmu dengannya, hmm" kali ini Jiyang pun melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Zhoucheng barusan. 


Xiao Zhan melirik kanan dan kiri ke arah kedua temannya,  dengan hentakan terpaksa ia bangun dan menyeret Wang Yibo menjauh dari ruangan tersebut.


"Apa lagi sih!" Xiao Zhan merasa kesal karna harus menghadapi Wang Yibo,  pria yang siang tadi meninggalkannya untuk memilih menemui Ziyi daripada tinggal bersamanya.


Wang Yibo menyudutkan Xiao Zhan hingga tubuhnya kini bersandar pada dinding, kedua tangannya menghimpit Xiao Zhan agar tak pergi kemanapun sedangkan Xiao Zhan dengan sangat santai bersandar pada dinding dan memasukan kedua tangannya kedalam saku hoodie yang dikenakannya.



Ekor mata Xiao Zhan melirik kesembarang arah agar tidak terjadi kontak mata dengan Wang Yibo.



"Xiao Zhan!!! Mengapa kau mengabaikanku?!" kata yibo yang tak melepaskan tatapan nya pada pria manis didepannya. "Katakan!" kali ini nadanya terdengar lebih kasar. Xiao Zhan enggan menjawab apapun ia hanya sibuk dengan kakinya yang sedari tadi hanya digerak gerakan tidak jelas.


"Tadi aku menemui Meng Ziyi karna dia menelfonku sambil menangis dan-"


"Dan kau khawatir padanya? Aaaa namanya Meng Ziyi ya ya ya~ ckckck rupanya kau sungguh tak tau malu ya Wang Yibo, huh? Tadinya menemuiku kemari lalu pergi menemui wanita itu ah.. Maksudku MENG ZI-YI dan lalu kembali lagi kesini.. Ckckck benar benar tak tahu malu" setiap kata yang terucap dari mulut Xiao Zhan terdengar sangat santai tapi juga menusuk bagi Yibo.



"Maafkan aku. Aku hanya bingung. Aku... " ucapannya menggantung.


Seakan tahu apa yang dipikirkan Yibo, Xiao Zhan bersuara "Hhhh biar ku beri saran.  Kau, lanjutkan hidupmu bersama orang yang paling kau cintai" kali ini Xiao Zhan akan memutuskan harus bagaimana nantinya, Xiao Zhan sudah muak dengan percintaan yang konyol itu.


"Kau baru menyukaiku beberapa hari terakhir dan bahkan kau tidak bisa memastikan aku atau wanita itu yang sebenarnya akan kau pilih, Tapi jujur saja aku tidak pernah suka menjadi pilihan dan menunggu untuk dipilih jadi biarkan aku melepaskan diri sebelum semuanya terlalu jauh. Wang Yibo, kurasa cukup. Kebersamaan kita yang hanya beberapa menit itu.. Hahaha.. Lupakan saja oke?!.. Seseorang mungkin membuka pintu hatinya untukmu, datang saja padanya" perlahan tangan Xiao Zhan menggeser tangan kekar Yibo yang masih setia menghimpitnya.


Wang Yibo melunak, ia tak percaya semua ini terjadi. Yibo juga menyalahkan dirinya sendiri karna harus terikat dengan dua hati. Sekarang apa yang akan dilakukan Wang Yibo.





*****

Raut muka nya masam, seperti tak ada rasa manis sedikitpun dalam hidup Xiao Zhan saat ini.  Kedua teman sebayanya hanya menatap penuh rasa kasihan.



"Aiyoo...ZhanZhan kau akan terus diam disaat teman lamamu baru saja menemuimu lagi huh?" Zhoucheng sangat manja, ia bahkan merajuk beberapa kali pada Xiao Zhan yang hanya diam saja tanpa melakukan apapun. Fikirannya berkecamuk ia tak mengerti mengapa mencintai seseorang itu sangat sakit, bukan indah seperti yang orang lain katakan.


"Nah ZhanZhan aku akan mengambil minuman tadi oke, malam ini kita akan bersenang senang" Jiyang berjalan menuju kulkas untuk mengambil minuman minuman kaleng yang tadi sempat didinginkan oleh Xiao Zhan.


"Eum" jawab Xiao Zhan.  "Maafkan aku Zhoucheng, aku hanya sedikit lelah tapi tenang saja Xiao Zhan tidak selelah itu bukan" terdengar gelak tawa dari ketiga sekawan itu namun bagi Jiyang, tawa Xiao Zhan itu tentu saja palsu. Jiyang tahu betul situasi apa yang sedang Xiao Zhan alami saat ini.



Malam iitu mereka menghabiskan malam dengan berbincang bincang dan minum minum sampai jam 3 malam.



*****


Pukul 10:40 pagi Wang Yibo sedang mengadakan meeting bersama beberapa pengusaha lainnya. Saat meeting sedang berlangsung Yibo tetap konsisten meskipun fikirannya sedang terganggu. Setelah meeting itu selesai dan ruang meeting mulai sepi hanya tersisa Yibo bersama satu temannya yang juga sama sama pengusaha.


"Apa kau tidak puas dengan keputusan akhir nya?" tanya seseorang itu, Liu Haikuan namanya. Ia berada dikelas bisnis yang sama dengan Yibo dan sekarang perusahaannya dengan perusahaan Yibo memiliki kerja sama.


"Tidak tidak... Aku hanya sedang tertekan hal lain diluar pekerjaan" jawabnya sambil memijit pelipisnya.


"Kau ikutlah denganku, 3 hari lagi calon mertuaku akan meresmikan resort mereka yang ada di Guangzhou. Kau butuh liburan Wang Yibo, ajaklah kekasihmu atau siapapun itu" ajak Haikuan kepada Yibo,  Haikuan tau temannya itu butuh refreshing setelah disibukkan dengan bekerja dan mengurusi dirinya sendirian.


"Akan aku pertimbangkan" jawab Yibo acuh tak acuh seperti niatnya untuk bepergian sudah tidak ada lagi. Yibo bahkan sudah lelah hanya berangkat ke kantornya saja lebih tepatnya fikiran nya yang lelah terlalu banyak memikirkan masalah masalahnya.


"Tidak ada penolakan bung!" lalu Haikuan pergi meninggalkan ruangan dan Yibo yang masih saja duduk disana tanpa berniat bergerak sekalipun. "Aku tidak mungkin mengajak Xiao Zhan, dia akan menolak" batinnya.


Tuuuut.. Tuuuut.... Tuuu-

Yibo tengah menghubungi seseorang.

"Oh Wang Yi~~ kenapa menelfonku?"

"Euu~~ Ziyi.. Kau bebas kan? Maksudku kau ingin liburan atau semacamnya?"

"Tentu saja aku bebas, Ya dan aku bosan sekali~ Wang Yi.. Apa kau ingin liburan? Aku akan mengajakmu kalau begitu"


"Tidak, aku yang akan mengajakmu. Temanku mengajakku berlibur ke Guangzhou, kurasa kau juga butuh liburan"



"Benarkah?? Ya mari pergi"

"Eum.. Besok aku akan menjemputmu sekitar jam 10 pagi kau bisa bersiap siap sebelum itu"

"Yes sir~ sampai jumpa"

"Eum.. Sampai jumpa"

Lalu sambungan telepon itu ditutup. Entah mengapa Wang Yibo tidak merasa antusias atau semacamnya saat mengajak Ziyi berlibur bersamanya, jantungnya juga tak berdebar kencang saat mendengar suara wanita yang pernah dicintainya itu. Yang Yibo pikirkan saat ini adalah 'Ziyi butuh liburan untuk menghilangkan stress nya setelah dicampakkan oleh tunangannya' ya, hanya sebatas itu. Wang Yibo tidak berfikir menghabiskan waktu berdua dengan Ziyi atau semacamnya.



*****



Sore ini Wang HaoXuan berkunjung ke Apartemen Xiao Zhan setelah ia tau bahwa Xiao Zhan mengalami kekecewaan lagi, meskipun HaoXuan telah ditolak namun ia berpikir akan selalu ada untuk Xiao Zhan disaat seseorang atau semua orang menyakiti Xiao Zhan. Rasa sayangnya pada Xiao Zhan begitu dalam dan tulus sampai sampai HaoXuan rela hanya menjadi penghibur Xiao Zhan saja.


"Oh kau sudah datang?" Xiao Zhan muncul dari balik pintu.


"Zhan ge~~~ aku sangat merindukanmu~~~~ biarkan aku memelukmu" kedua tangannya terbuka lebar ingin memeluk sang gege kesayangan namun pergerakannya terhenti saat mendengar suara dari dalam "Oyy Wang HaoXuan, kau selalu mencari kesempatan pada ZhanZhanku" pemilik suara itu adalah Song Jiyang, siapa lagi kalau bukan dia, orang yang selalu mengungsi di apartemen Xiao Zhan.

"Kau lagi?? Hey memangnya kau tak punya rumah sehingga kau harus berada disini terus?" pekiknya yang kini sedang bersembunyi dibelakang punggung Xiao Zhan.


"Ckckck melihat kalian berdua seperti ini aku teringat kartun yang selalu aku tonton ketika masih kecil, apa itu namanya ya?" Xiao Zhan tak ingat jelas apa nama dari kartun itu tapi ia mengingat setiap adegan dimana si kucing selalu bertarung dengan si tikus. Itu seperti HaoXuan dan Jiyang.


"Tom and Jerry!" jawab HaoXuan dan Jiyang serempak.


"Bhahahahahahaha kalian hahahaha bahkan sangat hahaha sangat kompak" Xiao Zhan tertawa tebahak bahak mendengar seruan kedua orang yang tak pernah akur itu.


HaoXuan dan Jiyang diam seribu bahasa melihat Xiao Zhan sebegitu senangnya menistakan mereka berdua.


"Hahaha sudahlah....kalian sangat lucu" Xiao Zhan menggeleng gelengkan kepalanya sambil berjalan menghampiri Jiyang yang hanya duduk santai.


"Zhoucheng bilang apa padamu kemarin?" tanya Xiao Zhan pada Jiyang tiba tiba.  "Siapa Zhoucheng?" tiba tiba HaoXuan mencela dengan tidak sopan nya.


"Kenapa kau senang sekali mencampuri urusan orang lain" pekik Jiyang kesal karena HaoXuan selalu saja memotong pembicraannya dengan Xiao Zhan.


"Aku hanya takut Zhan ge diganggu orang lain lagi" HaoXua menatap Xiao Zhan penuh rasa khawatir. Takut gege kesayangannya itu disakiti atau diganggu oleh orang lain.


"Tidak Haoxuan, Zhoucheng adalah temanku dan Jiyang, kami bertiga sudah sangat lama bersahabat. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku seperti itu tenang saja aku berani ko aku kan laki laki" pungkasnya penuh rasa percaya diri.

"Iya ge, Zhan ge adalah laki laki tercantik yang pernah kutemui" pujinya tanpa tahu tempat, seseorang disebelah Xiao Zhan kini hanya mendelik geli ke arah HaoXuan yang menurutnya berisik itu.


"A a a Zhan ge, aku kemari untuk membawakanmu berbagai cemilan kesukaanmu, dan juga aku hanya akan membicarakan sedikit pekerjaan disini karna tidak terlalu mendesak dan penting jadi bicarakan disini saja" dengan rinci HaoXuan menjelaskan tentang pekerjaan mereka yang sempat Xiao Zhan abaikan karna situasi hatinya yang sedang kacau.


Beruntung Xiao Zhan memiliki COO seperti Wang HaoXuan, HaoXuan adalah pekerja keras mudah bergaul selain pandai mengurus pekerjaan ia juga bisa menjadi teman sekaligus keluarga bagi Xiao Zhan. Sungguh pria yang baik bukan.





*****










Keesokan harinya, dikediaman Meng Ziyi. Wang Yibo sudah berada disana untuk menjemput Ziyi yang akan berlibur ke Guangzhou bersama Yibo.


Setelah mereka berpamitan kepada kedua orang tua Meng Ziyi kini keduanya tengah menuju ke bandara menyusul Liu Haikuan bersama tunangan nya yang sudah sampai lebih awal.



Sesampainya di bandara mereka kini bertemu satu sama lain dan menununggu jam penerbangan mereka yang tinggal 20 menit lagi.



"Hey Wang Yibo,  kau tidak pernah mengenalkan kekasih cantikmu kepadaku ckckck" Haikuan hanya berbisik tapi terdengar jelas oleh Ziyi yang sedang mengobrol dengan Tunangan Haikuan.


"Tidak, bukan.. Kekasihku lak-" seakan ada yang menahan tenggorokannya untuk tidak mengatakan apapun kini Yibo hanya merasa dirinya lagi lagi meninggalkan Xiao Zhan.


"Hah? Apa katamu?!" tanya Haikuan untuk memastikan namun Yibo seperti enggan membahasnya lagi.


*****





Di Apartemen Xiao Zhan




"Hallo Pa? Ada apa?"

".........."

"Apa boleh aku mengajak teman temanku"

"........."

"Baiklah Pa aku akan mengajak mereka, sampai jumpa"

Tuttt

Xiao Zhan baru saja berbicara dengan Papa nya melalui sambungan telepon.

"Hey kalian!" kedua teman Xiao Zhan itu menoeleh bersamaan. "Aku merindukan rumah, Papa ku juga menghubungiku mereka merindukanku, Apa kalian ingin ikut?" lanjutnya.

"Aku akan ikut! Aku juga merindukan orang tuamu ZhanZhan mereka sangat baik padaku ketika aku berlibur dan menginap dirumahmu mereka memperlakukanku seperti anaknya sendiri" Jiyang merasa sangat bahagia dan antusias menceritakan bagaimana sikap orang tua Xiao Zhan yang begitu baik padanya.

"Kurasa kita memang selalu dianggap anak oleh bibi dan paman, kau sangat beruntung ZhanZhan kau memiliki orang tua yang perhatian dan baik" kini giliran Zhoucheng yang memuji kebaikan keluarga Xiao.

"Baiklah, kita akan pergi. Tapi kurasa aku juga akan mengajak HaoXuan, bagaimana?" kata Xiao Zhan.

"Tidak buruk, orang itu juga pandai bergaul, ajak saja!" Zhoucheng tidak masalah jika Xiao Zhan ingin mengajak lebih banyak teman lagi, Zhoucheng memang suka keramaian menurutnya itu seru sedangkan Jiyang sedikit tidak suka ketika Xiao Zhan menyebutkan dan bahkan mau mengajak pria yang suka memotong omongannya itu.

"Aiyooo ZhanZhan~ kenapa kau harus ajak si berisik itu sih tsk!" Jiyang sangat kesal dan sekarang dia sedang cemberut sangat lucu.

"Oh ayolah.. Kalian berdua mungkin selalu bertengkar tapi kau harus tau Jiyang, HaoXuan tidak seburuk apa yang kau lihat, semua temanku adalah orang baik. Kau tau itu" Xiao Zhan mencoba menjelaskan pada teman imutnya itu.
Memastikan Jiyang bahwa HaoXuan adalah pria yang baik dan Jiyang tau Xiao Zhan tidak pernah memiliki teman teman yang berperilaku buruk.

"Emm baiklah" sekarang Jiyang sudah sedikit mengerti dan memperbolehkan Xiao Zhan mengajak Haoxuan. Zhoucheng semakin senang mendengar akan ada satu orang lagi yang bergabung.

"Kita akan mengambil penerbangan sore, karna ini masih pagi kalian bersiap siap lah tidak usah membawa terlalu banyak barang, jika ada yang dibutuhkan kita bisa membelinya disana" kata Xiao Zhan, memastikan agar teman temannya tidak terlalu membawa banyak barang. "Aku akan menghubungi HaoXuan" lanjutnya .

Jiyang hanya butuh waktu 20 menit dari Apartemen Xiao Zhan untuk kembali kerumahnya, sedangkan Zhoucheng saat ini hanya butuh mengemasi baju baju yang akan dibawa saja, karena saat ini Zhoucheng tinggal bersama Xiao Zhan untuk 3 minggu kedepan sebelum ia kembali lagi ke Canada.

3 jam kemudian Haoxuan sudah datang membawa barang bawaannya dan menemui yang lain di Apartemen Xiao Zhan sebelum mereka pergi bersama sama ke bandara.

"Ku kira kau tak akan datang" kata Xiao Zhan menyambut kedatangan HaoXuan yang kini tengah berdiri dan tersenyum padanya.





*****


Saat ini Liu Haikuan berasama tunangannya beserta Wang Yibo dan juga Meng Ziyi telah sampai di Guangzhou tepatnya dikediaman besar dan mewah milik keluarga Chen, keluarga dari Tunangan Liu Haikuan yaitu Chen Zhuoxuan.

Mereka disambut oleh Tuan rumah dan para pelayan disana membantu membawakan koper koper mereka.

"Selamat datang dikediaman kami, Terimakasih telah datang" sambut Tuan Chen beserta Istrinya.

"Kalian bawakan koper koper ini ke kamar kamar yang sudah disiapkan" titahnya kepada para pelasan disana. "Baik tuan" para pelayan itu membawa beberapa koper ke kamar yang sudah disiapkan oleh sang tuan rumah.

"Pa,Ma.. Aku akan mengenalkan teman temanku.ini Meng Ziyi dia seumuran denganku" Ziyi mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Tuan dan Nyonya chen.

"Ini Wang Yibo, temannya Haikuan sekaligus teman berbisnisnya" Wang Yibo tersenyum dan mengulurkan tangannya dengan sopan.

"Senang bertemu dengan kalian. Anggaplah rumah sendiri, jangan sungkan untuk melakukan apapun, karna kami akan sibuk mengurus persiapan untuk peresmian resort kami besok, jika kalian membutuhkan sesuatu katakan saja pada pelayan disini" Ya memang benar saat ini Tuan Chen dan Nyonya Chen sangat disibukkan dengan persiapan untuk besok, mereka tidak akan ada dirumah untuk saat ini.

"Sayang,  berapa lama kau disini?" Tanya Nyonya chen kepada putri tercinta nya sambil merangkulnya dengan manja, Chen Zhuoxuan sendiri adalah anak sulung mereka jadi sudah jelas segala sesuatunya di nomor satu-kan.

"Uhmmm tidak akan lama ma, mungkin 3 atau 4 hari. Mama tau di Beijing kami sangat sibuk menguruai perusahaan jadi tidak bisa berlama lama" jawabnya sambil memeluk sang Mama tercinta.

"Hmmm begitu kah. Baiklah kau bersenang senanglah selama disini. Kalau begitu Mama dan Papa akan pergi sekarang" pungkasnya lalu mencium pipi sang putri tercintanya.

Tuan dan Nyonya Chen sudah beranjak dari rumahnya meninggalkan putri serta calon menantunya dan juga dua orang lainnya, Wang Yibo juga Meng Ziyi.
Saat ini mereka tengah beristirahat di kamar masing masing, kamar yang sudah dipersiapkan oleh Orang tuanya Chen Zhuoxuan.




******


Ditempat lain tepatnya dibandara. Xiao Zhan Wang HaoXuan Song Jiyang dan juga Wang Zhoucheng tengah menunggu jam penerbangan mereka. Xiao Zhan dan HaoXuan duduk bersebelahan, mata HaoXuan tak terlepas dari sosok pria manis itu. HaoXuan merasa sangat beruntung bisa selalu diberi kesempatan berdekatan dengan gege kesayangannya ini. Meskipun ia tau Xiao Zhan tidak akan pernah mungkin dimiliki.

"Apa ada sesuatu diwajahku?" tiba tiba suara itu mengagetkan HaoXuan yang tengah terpesona akan keindahan Xiao Zhan. "Huh? Oh.. Itu.. Tidak ada apa apa Zhan ge aku hanya ingin memandangmu" ucapnya dengan percaya diri.

"Jangan memandangku, aku malu" pipinya merona menahan malu akibat ulah HaoXuan ya ng terlalu jujur sedang memandanginya.

"Kau sangat indah Zhan ge, aku tidak bisa untuk tidak terpesona
padamu"

"Memalukan,berhentilah atau kau pulang saja sana" semakin merajuk semakin menggemaskan,itulah Xiao Zhan saat ini.

"A a baiklah baiklah.aku menyerah" lalu HaoXuan membalikan tubuhnya menyamping sedangkan Jiyang dan Zhoucheng hanya memutar bola matanya malas.



*******




Setelah Mereka melakukan perjalanan dari beijing ke guangzhou akhirnya keempat pemuda itu sampai ditempat tujuannya.

Pukul 20:30 ke empat pemuda itu sampai di kediaman orang tua Xiao Zhan, rumah itu sangat elegan dan modern.Kedua Orang tua Xiao Zhan adalah pembisnis sukses di daerahnya. Ibu dan Ayahnya Xiao Zhan memiliki banyak Restaurant yang sudah memiliki banyak cabang dan Restaurant mereka sangat terkenal disetiap cabang yang ada.

"Tuan Muda Xiao?" seseorang dari arah dapur berlari kecil menghampiri Xiao Zhan yang tengah berdiri didepan pintu hendak memasuki rumahnya namun tak ada siapapun.

"Bibi Sun… lama tak berjumpa bi. Mama dan Papa belum kembali?" mata Xiao Zhan menelusuri setiap sudut ruangan tapi tak melihat kedua orang tuanya.

"Ya Tuan muda Xiao malam ini Tuan besar dan Nyonya besar di undang untuk makan malam oleh teman nya Tuan" ucap bibi Sun dengan sopan.

"Ahh begitu. Biaklah bibi Sun terimakasih. Aku akan mengantar teman temanku ke kamar mereka nanti" setelah itu Xiao Zhan pergi menuju lantai atas, menunjukan pada teman temannya letak kamar yang akan mereka singgahi selama berada disana.

****

Makan malam tengah berlangsung dikediaman keluarga Chen. Tidak hanya Tuan dan Nyonya Chen saja tapi juga ada putri sulung mereka Chen Zhuoxuan, Liu Haikuan yang saat ini berstatus tunangan dari putri mereka, dan juga Wang Yibo serta Meng Ziyi. Bahkan mereka juga mengundang tamu yang merupakan teman dari Tuan Chen yaitu Keluarga Xiao.

Tunggu? Apa?

Ya. Keluarga Xiao, Tuan Xiao Mingjue bersama sang istri Nyonya Xiao Yanli, dan mereka berdua adalah orang tua dari Xiao Zhan. Tepat sekali, Xiao Zhan dan teman temannya juga berada di Guangzhou saat ini.

Kelurga Chen dan keluarga Xiao adalah pembisnis, mereka adalah satu kesatuan dari orang orang kaya raya di seluruh kota Guangzhou. Tuan Chen dan Tuan Xiao adalah teman sebaya yang hingga sampai saat ini masih menjalin pertemanan kuat.

Termasuk Chen Zhuoxuan juga tak lain adalah teman semasa sekolah Xiao Zhan saat masih di bangku sekolah menengah pertama. Tentu saja mereka saling mengenal bukan, mengingat orang tua mereka bahkan berteman juga.


Dunia sangat sempit bukan?!

"Mingjue apa sean tidak pernah mengunjungimu?" tanya Tuan Chen kepada Xiao Mingjue ayah dari Xiao Zhan tersebut.

"Tentu saja dia berkunjung bahkan saat ini pun mereka sedang berada dirumahku" jawab Xiao Mingjue.




"Paman kenapa tidak ajak Sean juga, dia akan melupakanku jika kami tidak pernah bertemu lagi"  kali ini ZhuoXuan lah yang berbicara.

"Jadi kau tidak pernah bertemu sean selama di beijing" kata Nyonya Xiao Yanli.

"Apa? Sean di beijing bibi?Apa yang dia lakukan disana?" ZhuoXuan terkejut mendengarnya, kenyataan mereka bahkan tinggal di kota yang sama namun tak pernah bertemu.

"Hahaha kau tau nak, anak nakal itu tidak ingin meneruskan bisnis Restaurant paman Sean justru malah mendirikan cafe miliknya sendiri" kata Tuan Xiao sambil tertawa menceritakan anak nakalnya itu.

"Benarkah paman? Ah sean memang selalu keras kepala" "Apa nama cafe yang Sean dirikan paman? Aku akan mengunjungi dan mengejutkannya nanti" ZhuoXuan sangat antusias tak sabar ingin menemui teman semasa sekolahnya itu.

"Namanya cafe Wu-" belum sempat me

Drrrrt drrrttt

Terdengar getaran dari ponsel Nyonya Xiao Yanli, nama yang tertera disana adalah Sean ZhanZhan dengan emoticon kelinci yang tertera disana.

"Pa Sean menghubungi kita" ucapnya pada Tuan Xiao.

"Hai nak... Apa kau sampai dirumah dengan selamat?" ini adalah panggilan video, jelas mereka akan melihat satu sama lain.

"Mama~~~ Aku merindukanku tapi ketika aku sampai dirumah Mama dan Papa tidak ada, bibi Sun memberitahuku kalau Mama dan Papa pergi kerumah Paman Chen, kenapa kalian tak menunggu aku sampai dulu~~" Terdengar suara rengekan seperti anak kecil yang meminta ibunya segera pulang. Seseorang yang tengah duduk dikursi lain sedikit tersentak mendengar suara itu, suara yang ia kenali, suara yang akhir akhir ini ia rindukan.

"Maafkan Mama sayang, mama kira kau akan sampai tengah malam" lalu Nyonya Xiao mengarahkan Kamera ke arah Chen Zhuoxuan yang tengah duduk disebelah Liu Haikuan dan disebelahnya lagi ada Meng Ziyi juga Wang Yibo.

"Kau lihat Sean, ZhuoXuan jugq ada disini" lanjutnya.


Xiao Zhan membelalakan kedua matanya melihat disana ada orang yang ia kenali, Ya, Wang Yibo dan Meng Ziyi. Yibo yang melihat ke arah kamera pun hampir tersendak air yang ia minum. Yibo pun membelalakan matanya melihat Xiao Zhan di panggilan Video yang sedang berlangsung itu.Yibo terkejut dan secara tidak sadar Yibo langsung berdiri dari kursi tersebut. Semua mata yang ada disana menoleh ke arah Yibo.

"Ada apa?" kata Ziyi yang juga langsung berdiri menyamakan posisinya dengan Yibo.

"Xi-xi.. Xiao Zhan" suara itu terdengar samar namun masih dapat didengar oleh orang orang yang berada disana. Xiao Zhan yang melihat pergerakan Yibo pun dengan cepat ia menutup panggilan langsung tersebut. "Ma kita bicara dirumah saja maaf aku harus mematikannya sekarang,sampai jumpa"

Tuuuut

Panggilan Video langsung itu terputus tiba tiba.Wang Yibo sangat panik sampai sampai dia harus pamit pergi ke toilet sesegera mungkin padahal itu hanya alasan,Yibo bukan ingin ke toilet Tapi dia pergi ke area belakang rumah.dengan cepat ia merogoh kantung celana nya dan mengambil ponselnya dengan cepat ia menekan tombol panggilan pada nomor Xiao Zhan.

Tuuuuut tuuuuut tuuuuut

Tak ada jawaban

Tuuut tuuuut tuuuut

Tetap tidak ada jawaban

"Arrrrrh Sial" Wang Yibo mengumpat kesal karna Xiao Zhan tak mengangkat teleponnya.Yibo mencoba menghubungi Xiao berkali kali namun tetap saja tak ada jawanan bahkan saat ini nomor Xiao Zhan tidak dapat dihubungi lagi, sepertinya Xiao Zhan mematikan ponselnya.

"Xiao Zhan kau akan membuatku gila jika kau terus menghindariku seperti ini" Yibo frustasi, ia mengusap wajahnya dengan kasar. Raut wajahnya sangat suram dengan wajah yang memerah.

Tanpa Yibo sadari ada seseorang yang tengah memperhatikannya dibalik tiang besar yang berada disana. Ziyi melihat Yibo yang begitu frustasi dan marah, bahkan itu lebih menyeramkan daripada saat Yibo mengusir Ziyi terakhir kali dari kantornya. Ziyi tak pernah melihat Yibo sesuram itu. Perlahan Ziyi berjalan ke arah Yibo yang tengah membelakanginya.

"Wang Yi!" yang dipanggil terlonjak kaget.

"O oh.. Apa yang kau lakukan disini Ziyi" tanyanya kikuk.

"Aku yang seharusnya bertanya padamu, kenapa kau disini dan terlihat sangat marah" suara Ziyi terdengar sangat lembut, perlahan Yibo mulai kehilangan amarahnya dan berganti dengan ekspresi sedih.

"Aku tidak apa apa aku hanya ingin udara segar" jelas sekali Yibo berbohong, Ziyi tahu ketika Yibo sedang menyembunyikan sesuatu Yibo akan menghindari kontak mata secara langsung dengan lawan bicaranya.

"Kau bohong! Aku tau kau menyembunyikan sesuatu" Yibo hanya mampu menggigit bibirnya seakan akan tak bisa berkata apa apa lagi. "Ayo kita bicara!" ajak Ziyi seraya menarik lengan Yibo untuk duduk disebuah bangku yang terletak tidak jauh dari arah mereka berdiri.


"Katakan padaku apa yang kau sembunyikan. Jujurlah, kau tak pandai berbohong Wang Yibo" Ziyi menggenggam sebelah tangan Wang Yibo sementara Yibo hanya memperhatikan tangannya yang digenggam oleh wanita yang ada dihadapannya tersebut. Sentuhan itu sangat tulus tapi entah mengapa Yibo tak merasakan getaran apapun seperti…jantung yang berdegup kencang atau inisiatif untuk menatapnya. Yang saat ini tengah ada dipikiran Yibo adalah Xiao Zhan, memikirkan Xiao Zhan saja sudah membuat jantungnya berdegup sangat cepat.


Entah apa yang akan Ziyi lakukan, saat ini Ziyi tengah mendekatkan wajahnya tepat didepan wajah Yibo,bahkan sangat dekat. Dengan gerakan cepat Yibo memundurkan Kepalanya dan bangkit dari duduknya.  "Kau- kau mau apa?" tanya Yibo dengan terbata bata.



"Bahahahaha lihatlah dirimu Wang Yibo, kau bahkan tidak nyaman dengan posisi kita barusan" Ziyi tengah tertawa tanpa ia sadari Wang Yibo justru semakin marah.


"Sebenarnya apa yang kau inginkan, kau sempat menolakku dan sekarang justru kau menginginkan hal itu kau-" tak sempat melanjutkan kalimatnya kini Yibo terheran melihat Ziyi yang tak henti hentinya tertawa seperti ada yang lucu.


"Wang Yi~ Kau menyukai orang lain kan? Aku mendengar kau menyebutkan nama Xiao Zhan. Siapa itu? Apa dia pria? Apa dia pria yang cantik?" Yibo hanya terdiam, tatapannya ke sembarang arah sangat sulit diartikan.


"Cium aku!"

"Apa? Kau gila!"

"Itu jelas sekali Wang Yi~ kau tidak menyukaiku lagi. Itu terbukti saat aku mencoba menciummu tapi kau menolak. Tapi sekarang aku merasa lega, aku tidak lagi merasa bersalah karna sudah menolakmu waktu itu dan. .sekali lagi aku minta maaf" suara di akhir kalimat itu terdengar lirih.

Entah mengapa mendengar apa yang Ziyi katakan, Yibo merasa lega dan seperti satu beban nya telah hilang. Ia telah merelakan perasaan lamanya itu menghilang yang sekarang tak lagi memenuhi fikirannya. 


"Ya, aku menyukai seseorang. Aku telah menyia nyiakannya selama 2 tahun" suara itu terdengar lirih, Ziyi tak pernah melihat Yibo serapuh ini bahkan saat Ziyi menolaknya pun Yibo masih dapat hidup dengan normal, kali ini berbeda. Yibo lebih pendiam lebih dingin lebih sering melamun dan terlihat sangat tak bersemangat.


"Biar aku perjelas, agar kau tak keliru lagi Wang Yi. Kurasa kau memang pernah menyukaiku tapi itu rasa suka kan? Bukan cinta? Kau tau. .ketika kau menyukai seseorang kau hanya akan merasa senang saat melihat orang yang kau sukai, tapi cinta itu berbeda. .tidak akan ada waktu untuk memikirkan dirimu sendiri kau hanya akan memikirkan orang yang kau cintai, kau akan rindu padanya walau cuma tak bertemu setengah hari saja, kau akan marah padanya ketika orang itu sedang tak memperhatikanmu, kau akan merasa khawatir jika dia tak menghubungimu, kau akan merasa sedih jika dia juga sedang merasa sedih. Saat kau mencintai seseorang, sembilan puluh persen hidupmu adalah tentang dirinya dan sepuluh persen nya lagi tentang hidupmu, apa aku benar?"  Ziyi berbicara panjang lebar meyakinkan Yibo bahwa yang Yibo rasakan padanya itu hanya sekedar rasa suka, bukan cinta.


"Ya, kau benar. Tapi dia mengira aku menjadikannya pelampiasan saja"  Yibo tertunduk memikirkan perkataan Xiao Zhan tempo hari.


"Tidak, kurasa kau benar benar mencintainya aku yakin!" Ziyi menepuk punggung Yibo seraya memastikan.


Yibo membalikan tubuhnya menghadap ke arah Ziyi, tidak ada
sepatah kata pun yang keluar dari mulut Yibo, Ziyi tersenyum sangat tulus dan mengangguk anggukan kepalanya meyakinkan Yibo yang tampak masih dipenuhi rasa khawatir.

"Ya, sekarang aku tidak ragu lagi untuk mendapatkannya" Suara penuh keyakinan itu berhasil membuat Ziyi merasa lega pada akhirnya.

"Bagus Wang Yi~ kau harus mendapatkannya kembali. Jiayou!" Yibo tersenyum sangat lebar mendengar kata kata penyemangat itu, juga ia berterimakasih kepada Ziyi karna sudah berhasil meyakinkan dirinya dan menyelesaikan kekeliruan itu dengan penuh keyakinan.

#

#

#

#

TBC

Hai readersMici kembali dengan chapter yang lebih panjang
Ayo dong voment nya.. Biar Mici makin semangat up next chapternya.
Thank you sudah mampir ^_° have a good moment guys ~

Continua a leggere

Ti piacerΓ  anche

3.9M 43.2K 33
(βš οΈπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žπŸ”žβš οΈ) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] β€’β€’β€’β€’ punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
17M 756K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
985K 91.3K 53
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
241K 16.5K 39
Ya Tuhan bila saja ada kesempatan kedua ... aku pasti akan ... Pernahkan kalian berpikir semacam ini? Apa yang akan kalian lakukan bila diberikan kes...