[COMPLETED] Our Happy Ending...

By UrieShunshine

73.2K 6.7K 517

Skenario paling indah.... Adalah skenario hidup yang ditulis oleh tuhan. Kemudian ketika dua insan secara ti... More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
Last

47

974 87 3
By UrieShunshine

Mark dan Haechan tengah menundukkan kepalanya, sedangkan Johnny dan Jaehyun melipatkan kedua tangan  mereka di dada menatap kesal sekagilus kecewa anak mereka. Setelah hampir 1 bulan lebih mereka bisa menyembunyikan hubungan mereka, pada akhirnya terbongkar juga.

Beberapa saat yang lalu, 

Seperti pagi pagi biasanya, Mark dan Haechan pasti akan berisik karena perdebatan saat bersiap untuk pergi ke sekolah. Jaehyun sedikit lega setelah kembali mendengar makian serta ocehan mereka di pagi hari, walaupun telinganya harus kembali memanas.

Saat mereka berbaikan, baik Johnny maupun Jaehyun benar benar senang, dan mereka pun tidak pernah membahas pertengkaran itu lagi, tapi hanya beberapa hari setelah Haechan dan Mark berbaikan, Jaehyun tiba tiba teringat akan kejadian pernyataan cinta Mark. 

Johnny  bahkan memaksa Jaehyun untuk memata matai anak mereka di rumah siapa tau ada hal hal romantis yang terjadi di rumah. Mereka yakin tidak mungkin mereka tidak berpacaran setelah pernyataan cinta seperti itu, terlebih lagi saat mendengar bagaimana cara Haechan membujuk Mark, sedikit mustahil rasanya mereka mengabaikan pernyataan cinta Mark. 

Tapi, Jaehyun sama sekali tidak menemukan keanehan pada mereka berdua, benar benar kembali normal, masih saling memaki, menatap kesal, menjahili, dan berteriak. Johnny sempat mengira siapa tau itu hanya tipuan, tapi Jaehyun yakin pertengkaran kecil mereka di rumah itu tidak dibuat-buat.

Hingga pagi ini, semua keraguan dan kecurigaan Jaehyun terjawab. 

Setiap pagi Mark dan Haechan akan bergantian membuat sarapan, dan pagi ini merupakan jadwal Mark untuk membuat sarapan. Karena Mark yang tinggal lama di negara bagian eropa sana, Mark terbiasa sarapan pagi dengan roti sandwich.

Mark akan selalu membuat sarapan itu setiap pagi dan tidak memperdulikan ocehan Haechan karena bagi Haechan, sarapan dengan roti di pagi hari tidak membuatnya kenyang. 

" Ck! Kenapa roti lagi sih!" Sebal Haechan dan mendudukkan diri di kursi Makan

" Kan yang buat sarapan aku! Suka suka ku lah!" Kesal Mark menjawab dan mulai mengambil sandwichnya

" Kan aku ngga suka!"

" Yaudah kau saja yang masak sarapan setiap hari!"

" Heol! Enak saja kau! Kau pikir aku pembantumu hah?!"

" Ya!"

" Aduh kalian ini....udah udah... pagi pagi udah ribut aja!" Jaehyun menengahi 

Lihat kan? Mereka masih bertengkar

Mereka pun kembali fokus pada sarapan mereka. Tak lama kemudian, saat Mark ingin mengambil lagi sandwichnya, tiba tiba saja hanya tersisa satu potong roti di sana, padahal tadi Mark membuatnya cukup banyak bahkan piring itu penuh terisi. 

" Yak! Lepas!" Kesal Mark pasalnya Haechan juga memegang roti yang tinggal satu itu 

" Kau yang lepas!"

" Aku ingin memakannya!" Kesal Mark lagi dengan tangan masih setia memegang roti itu 

" Aku juga ingin! Kau fikir kau saja yang butuh makan hah?!"

" Kau kan sudah menghabiskan hampir satu piring! Lepas ngga!" Mark menarik roti itu kearahnya

" Ya salah kau bikin sarapan roti! Mana aku keyang!" Haechan menarik kembali roti itu kearahnya

Jaehyun melhat itu benar benar geleng geleng kepala, mereka seperti anak kecil yang memperebutkan mainan. 

" Ini punya ku!" Mark kembali menarik roti itu kearahnya 

" Ih! Lepas! itu punya ku!" Haechan pun menarik kembali roti itu 

" Kan kau bilang tidak suka!"

" Ya aku lapar!"

" Aku baru makan 2 potong! Mengalah sedikit bisa tidak!"

" Salah kau kenapa makannya lama!"

" Anak anak udah... jangan berantem...." Jaehyun menengahi pasalnya roti itu mulai hancur karena ditarik-tarik sedari tadi. 

" Lepas!" Teriak Haechan 

" Kau yang lepas!"

" Ih... aku kan lapar!" Kesal Haechan

" Ya aku juga lapar!"

" Ngga peduli! Ini punya ku!"

" BABE!" Kesal Mark, pasalnya ia benar benar lapar dan ingin memakan sandwich itu. 

Jaehyun yang mendengar hal itu sontak kaget, bahkan ia tidak sadar menjatuhkan sendok yang ia pegang. 

Haechan menatap Mark kesal karna bisa bisanya Mark keceplosan memanggilnya dengan panggilan sayang di depan Jaehyun, sedangkan Mark memicingkan matanya mengutuki kebodohannya. 

" Kalian ke rumah sakit sekarang! " Perintah Jaehyun bangkit dari duduknya, meninggalkan mereka berdua yang sudah tertunduk malu, dari pada harus disidang dua kali, lebih baik sekaligus bukan?

" Sejak kapan?!" Tanya Johnny kesal 

Haechan sedikit terlonjak kaget, pasalnya ayahnya hampir 10 menit tidak berbicara setelah mereka sampai di ruangan inap dan tiba tiba berbicara dengan suara cukup kesal. 

" Uhm... itu.... sejak pertama kali kita baikan yah...."

Jawab Haechan hati hati masih menunduk pasalnya entah kenapa aura ayahnya saat ini sangat menakutkan. 

Johnny membuka jari jarinya satu per satu, seolah menghitung sesuatu. 

" HAH?! Udah jalan dua bulan dong?!" Pekik Johnny kaget sedangkan Haechan mengangguk pelan 

" Waah... bener benar ya kalian, bisa bisanya bohong! Kecewa ayah sama kamu Mark!" Tambah Jaehyun 

" Maaf ayah...." Mark hanya menundukkan kepalanya lemah

" Kalian pikir kalian hebat pacaran begitu?!" Tanya  Johnny sedikit membentak 

" Kalian tu masih kecil! Masih sekolah! Belajar yang benar dulu baru cinta cintaan! Kamu juga Haechan, dikasih kesempatan buat sekolah malah pacaran gini!" Omel Johnny 

" Kamu juga! Mark! inget kamu tu sekarang kelas 3! Fokus dulu buat ujian masuk universitas! Jangan pacaran pacaran kaya gini!" Jaehyun mengomeli Mark 

" Nah kamu Mark! Kamu pikir aku merestui kalian gitu? Enak ajak! Udah anak ku kau hardik waktu itu! Mana mau aku melepas anakku padamu" Omel Johnny lagi 

" kami kecewa pada kalian!" Titah Johnny dan Jaehyun berbarengan, masih menatap marah anak mereka

" Maaf ayah..." Jawab Haechan dan Mark serentak

Haechan sedikit tidak mengerti situasi ini, kenapa ayahnya begitu marah? Padahal selama ini mereka berdua yang selalu menjodohkan dirinya dengan Mark. 

" Ta...tapi ayah" Titah Haechan menatap Johnny takut takut

" Ngga ada tapi tapi! Putus! Ngga ada ya cerita pacar pacaran!" Jelas Johnny lantang. 

Haechan pun menunduk pelan dan matanya berkaca kaca. 

" Aku ngga mau..." Cicit Mark pelan membuat Haechan menatap Mark tidak percaya. 

" Aku ngga mau putus sama Haechan... aku ngga akan putusin Haechan...Aku bakal jaga dia...." Tambah Mark lagi masih menunduk dan menggengam tangan Haechan

" Mark janji ngga bakal aneh aneh... Mark janji juga belajar dengan giat... kita juga sering belajar bareng.. Mark masih bisa fokus belajar... Mark janji pertahanin nilai Mark.." Mark menatap ayahnya sungguh sungguh

" Mark salah udah nyakitin Haechan, tapi Mark janji Mark ngga akan nyakitin Haechan lagi.. Mark ngga akan bentak Haechan lagi...Mark ngga akan bikin Haechan nangis lagi... Mark akan jagain dia.. Mark akan lindungin dia.." Mark menatap Johnny 

" Kalau Mark ngga bisa nepatin janji Mark... Kalau Mark bikin Haechan nangis... Kalau sampai Mark ngga bisa lindungin Haechan... Paman silahkan tampar Mark... bahkan jika Paman mau bunuh Mark... Mark siap!" Tatap Mark sungguh sungguh pada Johnny 

Haechan yang mendengar hal itu benar benar tersentuh hatinya, ia tidak menyangka Mark begitu menyanginya. 

" Pfftt...... HAHAHAHHAH" Tiba tiba saja Jaehyun dan Johnny tertawa terbahak bahak 

" Hyung.. hahaha sudah sudah aku tidak tahan lagi" Jaehyun memegangi perutnya 

" Hahahah... yak! Kau lihat betapa takutnya wajah anakmu itu saat ku minta putus? HAHAHAHAH! Menyedihkan sekali!" Johnny susah payah menahan tawanya 

Mark dan Haechan pun saling menatap heran ayah mereka

" Hahahah sudah sudah...berhenti menatap kami ketakutan seperti itu, Kami hanya mengerjai kalian" Titah Johnny kala suara tawanya mereda

" Kami hanya kesal kalian merahasiakannya pada kami! Seharusnya kami yang pertama kali tau! Kami kan juga mau liat kalian mesra mesraan gitu" Tambah Jaehyun 

Haechan memanyunkan mulutnya, menatap ayahnya haru dan memeluk Johnny dengan erat

" Jahat sekali! Ku fikir ayah benaran ngga setuju..." Haechan melesakkan wajahnya pada dada Johnny 

" Hahaha mana mungkin... ayah kan tim suksesnya Mark" Johnny mengelus pelan kepala Haechan 

" Heol! Pantas saja selama ini ayah selalu memebelanya!" Haechan menatap ayahnya kesal 

Mark pun hanya tersipu malu karenanya, Mark  menghela nafas lega, ia pikir Johnny benar benar tidak merestui hubungan mereka dan Mark benar benar takut karenanya.

" Whoaah... anak ayah sudah besar.. Mark harus jadi lebih baik lagi ya...Mark udah punya tanggung jawab lo..." Jaehyun menepuk pelan pundak Mark 

" Iya ayah Mark akan berusaha...." Mark mengangguk pelan 

" Astaga Mark! Sudah jam 8 kita terlambat!" Pekik Haehchan panik melihat jam dinding

" Aku berangkat sekolah dulu ayah bye... dah paman! Mark ayok!" Haechan buru buru menarik Mark berdiri, sedangkan Mark pasrah pasalnya ia benar benar kaget Haechan tiba tiba berteriak panik 

" Hati hati ngga usah ngebut!" Teriak Jaehyun kala Mark dan Haechan sudah berlari keluar kamar 

" Iya!" Teriak Mark sambil membalikkan badan

" Haedeuuh.... mereka itu ada ada saja.... sepertinya kau akan sering berkunjung kesini" Titah Johnny menatap pintu yang sudah tertutup 

" Loh kenapa?" Tanya Jaehyun heran 

" Kau yakin sanggup dengan kemesraaan mereka? Kalau aku sih nggak yaa... mana udah menduda lama... kan pengen ya"

" Benar... apa aku pindah rumah saja ya?"

" Nah boleh tu"

 Mereka pun terkekeh pelan sambil sekilas mendengar suara teriakan dan makian dari anak mereka. 





" Haechan-ah... aku boleh pinjam baju olah raga mu tidak? Seragam ku basah " Pinta salah satu teman kelas Haechan 

" oh boleh... sebentar ya..." Haechan pun berdiri menuju lokernya, setelah beberapa saat, ia kembali ke mejanya, memeriksa tas dan laci mejanya 

" Oiyaa....kan sama Mark...bentar yaa" cicit Haechan santai sambil meronggoh saku celanya dan sibuk mengutak atik ponselnya 

" Loh... kenapa baju mu sama kak Mark?"  Tanyanya heran sedangkan Haechan masih sibuk dengan ponselnya 

" Kan mereka pacaran"

Jawab Jaemin santai, hanya saja karena saat itu suasana kelas sedang hening, sehingga suara Jaemin terdengar oleh seluruh murid yang ada di dalam kelas.

" CIEEEEEE" Teriak satu kelas

Haechan pun hanya bisa menunduk malu karena wajahnya sudah memerah sedangkan Jaemin mengurut pelan kepalanya pasalnya tadi Haechan menggeplak kepalanya dengan sangat kuat. 

Dan begitulah bagaimana awal mula hubungan mereka diketahui oleh publik.

Continue Reading

You'll Also Like

71.9K 4.3K 45
ุฃุบุจูŠุงุก๐Ÿ’Œ ุฑุณุงุฆู„ ุชุฌู…ุน ุจูŠู† ุฃุนุถุงุก ูุฑู‚ุฉ BTS ุทุฑูŠูุฉุŒ ู…ุซูŠุฑุฉุŒ ู„ุทูŠูุฉุŒ ู…ุถุญูƒุฉุŒ ู‚ุตู ุงู„ุฌุจู‡ุงุช... โ—‹ โ— ุงู„ุฌุฒุก ุงู„ุซุงู†ูŠ ู…ู† (ู…ุญุงุฏุซุงุช BTS) ๐Ÿ˜‹๐Ÿƒ โ—‹ โ— ู…ู† ู„ุง ูŠุญุจ BxB ู„ุง ูŠุฏุฎู„...
180 35 8
writte by ยฉamoww cw//-bxb -fiksi -18+ -mpreg -ingattt ini lapak bxb and fiksi -no copy my story.
1M 40.5K 93
๐—Ÿ๐—ผ๐˜ƒ๐—ถ๐—ป๐—ด ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ ๐˜„๐—ฎ๐˜€ ๐—น๐—ถ๐—ธ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๐—ณ๐—ถ๐—ฟ๐—ฒ, ๐—น๐˜‚๐—ฐ๐—ธ๐—ถ๐—น๐˜† ๐—ณ๐—ผ๐—ฟ ๐—ต๐—ฒ๐—ฟ, ๐—”๐—ป๐˜๐—ฎ๐—ฟ๐—ฒ๐˜€ ๐—น๐—ผ๐˜ƒ๐—ฒ ๐—ฝ๐—น๐—ฎ๐˜†๐—ถ๐—ป๐—ด ๐˜„๐—ถ๐˜๐—ต ๏ฟฝ...
94.1K 3.1K 6
I ship these boys but apparently like no one else does so here's my fic about there adorable romance enjoy ;)