[SHORT-STORY]:B O R U T O X S...

By maisarahsulaiman

84.6K 3.4K 4.1K

18+! [ON-GOING!] [SLOW UPDATE!] Hanya sekumpulan CERITA PENDEK [SHORT-STORY] dengan cerita yang berbeza dan b... More

Toxic-Relationship(1)
Toxic-Relationship(2)
Toxic-Relationship(3)
Toxic-Relationship(4)
Toxic-Relationship(5)
Toxic-Relationship(6)
Toxic-Relationship(7)END
Arigatou-Boruto
Arigatou-Boruto(2)
Arigatou-Boruto(3)
Arigatou-Boruto END
Hubungan Terlarang
Hubungan Terlarang(2)
Hubungan Terlarang(3)
Hubungan Terlarang(4)
Hubungan Terlarang(5)
Hubungan Terlarang END
My Beautiful Adopted Sister
My Beautiful Adopted Sister (2)
My Beautiful Adopted Sister (3)
My Beautiful Adopted Sister (4)
My Beautiful Adopted Sister (5)
My Beautiful Adopted Sister (6)
My Beautiful Adopted Sister END
Mas Boruto
Mas Boruto (2)
Mas Boruto (3)
Mas Boruto (4)
Mas Boruto (5)
Mas Boruto (6)
Mas Boruto (7)
Mas Boruto END
Futso No Otto
Futso No Otto (2)
Futso No Otto (3)
Futso No Otto (4)
Futso No Otto (5)
Futso No Otto (6)
Futso No Otto (7)

Toxic-Relationship(Extrachapter)

3.3K 117 118
By maisarahsulaiman

Cerita ini mempunyai kesamaan dengan 3 ff Borusara iaitu:-

-Sarada's Destiny by authorUkhti_Lyn

-Serenity by authorzainskyss

-One Night Mistake by author@Kanianami (tapi booknya sudah kehapus)

Any!!Arigatou udah rilis,nanti kalian scroll terus saja ya ke chpter sebelah kerana Arigatou-Boruto sudh aku publish setelah baca Extrachptet TR ini..Jadi

Apapun,,

~•Happy Reading💗•~
.
.
.
.
Short
.
.
.
Story
.
.
.
BoruSara❤
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

~•Toxic Relationship•~
0o(Hubungan Beracun)0o
.
.
.
.
.
.

Sarada membuka matanya pelan kerana silauan matahari yang menganggu tidurnya.

Perlahan dia bangkit dari tempat tidurnya,dan menoleh kekiri dan kanan.

Keningnya berkerut melihat tidak ada bayinya dan Boruto disebelahnya.

Dia tahu Boruto membawa putranya berjalan atau berjemur dipanas pagi-pagi.Itu ada suatu hal yang baik digalakkan oleh Dokter dirumah sakit.

Dirinya melirik balkoni kamarnya yang terbuka luas.

Netranya melihat Boruto yang menggendong bayi mereka sembari memejamkan mata menikmati angin.

Dia menatap punggung Boruto dari kejauhan,,lelaki itu sudah sangat berubah.Menjadi seorang yang lembut dan sayang padanya.Bahkan ketika tengahmalam anak mereka menangis justru dirinya bangun membuatkan susu formula untuk putra mereka,kerana dia membiarkan Sarada tidur nyenyak.Dia tahu Isterinya kelelahan itulah dia menjaga Anak mereka pada tengahmalam.

Sarada tersenyum sendu melihat perhatian yang Boruto beri padanya.Tidak lama lagi mereka akan ke persidangan kembali membicarakan tentang perceraian.Entahlah Sarada menjadi ragu sendiri.

Dia ragu pada Boruto yang perhatian sekarang padanya,nanti jika dia membatalkan perceraian takut Boruto berulah kembali.

Sarada mengusap wajahnya,dia sudah berfikiran tidak-tidak tentang suaminya ini.

Terserahlah,semuanya akan terjawab dipengadilan nanti.

Boruto membalikkan tubuhnya dan melihat Isterinya yang sudah bangun.Senyumannya terbit menatap Sarada yang juga menatapnya.Wanita itu membalas senyumannya membuatkan jantungnya tiba-tiba berdebar kencang.

Ahh Boruto tahu perasaan ini.


Cinta.

Ya Boruto tahu itu.

Senyuman Sarada yang selalu membuat dirinya tenang kebelakangan ini,senyuman yang tak pernah berubah sejak dulu mereka menikah meskipun sekarang sifat Sarada yang sudah berubah masih menjadi dingin tapi senyuman itu tak pernah berubah dimata Boruto,sangat tulus.

Boruto berjalan masuk sembari mendekati Sarada membawa Saruto yang mulai bangun.

Perlahan dia duduk diatas kasur dan berhadapan dengan Sarada.

Dia menyerahkan bayinya pada Sarada yang mulai merengek petanda lapar ingin menyusu.

Sarada perlahan mulai mengendong bayi lelaki nya itu.

Dia membuka kancing pijamanya,dan memposisikan diri untuk menyusui bayinya.

Boruto hanya melihat wanita itu yang mulai menyusukan.

Dia melihat betapa kuatnya hisapan bayinya pada payudara wanita itu,bayinya sudah sangat lapar ternyata.Tak lupa matanya yang mendongak dengan tatapan polos pada Sarada.

"Lucu"ujar Boruto tersenyum.

Sarada menoleh ke lelaki itu,dan dia terkekeh.

Tangannya menepuk-nepuk punggung bayi itu dengan lembut dan berhati-hati untuk meniduri bayinya.

Boruto terus saja memperhatikan kedua ibu dan anak itu.


Sesekali Sarada meringis merasakan hisapan kuat pada bayinya,dirinya masih kesakitan disebabkan air susunya yang kesulitan keluar beberapa hari yang lalu dan menyebabkan payudaranya kebengkakan.Satu-satunya cara untuk menghilangkan rasa sakitnya adalah menghisapkan paksa saja pada bayi nya,ya meskipun sakit tapi liur bayi adalah penyembuhnya juga.

Sarada hanya menahan rasa nyeri itu tapi lama-kelamaan dia mulai terbiasa dan sedikit kegelian.

Susu formula hanya digunakan jika Sarada sudah tidak mampu menyusukan bayi ketika nyerinya semakin sakit.

"Kau tahu,dia sangat mirip denganmu"ujar Sarada masih memandangi bayinya yang menyusu.

Boruto hanya terkekeh,"Benarkan?"tanya nya.

"Lihatlah rambut dan matanya semua mirip sepertimu"ujar Sarada mengusap kepala bayi nya lembut.

"Tapi ku lihat dia juga mirip sepertimu Sarada"ucap Boruto memandang intens bayinya.

"Ahh tidak,mirip kita berdua lebih tepatnya"ujarnya terkekeh.

Sarada tersenyum mendengarnya.

Boruto mengusap pipi putranya lembut,"Jagoan Papa yang sehat ya"ujarnya lembut.


Dan kini tangan Boruto beralih ke pipi Sarada,mengusap pipi wanita itu lembut.

Mereka saling memandang dihiasi dengan senyuman.


"Makasih sudah memberi hadiah yang tidak ternilai harganya"


"Makasih sudah mempertahankan dan ngelahirin dia"ujar Boruto menatap Sarada dan menunjuk bayi yang menyusu.

Sarada mengangguk,"Sama-sama"ujarnya melirih.

Boruto mencium kening wanita itu dengan tulus.Sangat dalam.

Sarada memejamkan matanya menikmati kecupan hangat dikeningnya.

Perlahan Sarada mendongak menatap Boruto setelah lelaki itu menjauhkan wajahnya dari Sarada.


"Aku sayang kalian"ungkap Boruto memandang Sarada.


"Makasih sudah bertahan denganku selama ini"


"Makasih sudah beri peluang untukku,dan percaya padaku jika aku bisa memperbaiki semuamya"lirih Boruto.


Tak ada yang bisa Boruto katakan saat ini,hanya ucapan Terimakasih yang ingin dia bilang.Dia sungguh bersyukur ketika Sarada hadir dihidupnya. Selama ini dia tidak mau menerima kenyataan yang sesungguhnya.Dia terlalu benci pada wanita itu sedangkan dirinya berbohong pada diri sendiri bahwa dalam hatinya Sarada sudah menempati hati itu.

Cup!


Baru saja Sarada ingin bersuara Boruto sudah membungkam bibirnya dengan sebuah ciuman.Dirinya hanya bisa kaget tapi setelah itu dia memejamkan matanya ketika lelaki itu melumatnya.

Biarkan mereka berdua tak lupa juga bayi yang menyusu itu bermesraan.


Dengan terciptanya moment ini membuatkan Hati Boruto tenang kembali dari memikirkan tentang pengadilan dalam masa beberapa hari lagi.

**

Malam hari nya,

Sumire memejamkan matanya tak lupa kedua tangannya terkepal kuat.

Dia mendengar jika Boruto ingin bercerai sewaktu itu tapi ditunda kerana ada kerusuhan dan Sarada yang melahirkan.

Tangannya terkepal,padahal dalam hatinya sudah mengharapkan Sarada dan Boruto berpisah waktu itu namun tidak jadi.

Dirinya kembali fokus ke Ponselnya yang bertuliskan kontak Boruto,namun sudah diblokir.

Netra ungunya memanas,apa benar Boruto meninggalkannya?

Sumire merasa tidak adil sama sekali.

Dia menyalahkan Sarada yang menyebabkan dirinya begini.Merebut Boruto dan sebagainya.

Tes!



Tes!





Tes!


Airmata berjatuhan dan mengalir dipipinya.Dia tidak membiarkan Sarada bersenang-senang disana.

Dia akan menghancurkan hubungan mereka.

"Jangan menangis"bisik seorang lelaki disebelahnya.

Wanita itu memandang sayu pada lelaki disebelahnya.Netra kelabu lelaki itu menatapnya dalam.

Tangannya terjulur menghapus airmata wanita itu.

"Ayo,aku sudah menunggu mu"ujar lelaki itu.


Perlahan lelaki itu mengiringi Sumire ke kasur sembari memeluknya.


Dia merebahkan tubuh wanita itu dan Sumire mengalungkan kedua tangannya dileher lelaki itu.


"Lupakan dia,dan teruslah bersamaku"bisik lelaki itu sembari mengecup-ngecup leher jejang wanita itu.


Dirinya mengerang lemah menikmati sentuhan dan remasan lelaki itu.

Dan perlahan mereka melakukan hal yang lebih bukan sekedar ciuman.Malah beradegan panas.


Lelaki itu mencumbui seluruh wajah dan bersamaan itu mendorong ereksinya kedalam wanita itu membuatkan Sumire mendesah.


Mereka pun berkegiatan panas diatas ranjang.

Sesekali terdengar suara desahan dan lenguhan dari wanita itu.

















"K-kawaki-kun  Eummm!"

**

Boruto mulai belajar cara menganti popok bayinya.Dan Sarada mengajarnya.

Meski awalnya Boruto sedikit takut dan meringis geli tapi dirinya harus belajar untuk menjaga bayinya mulai sekarang.

Itung-itung mengetahui dan berpengalaman jika Sarada nanti tidak ada dirumah maka Boruto yang mengurusi anak mereka.

"Di lap itu nya Boruto!"ujar Sarada tegas menunjuk tisu basah dan kemaluan bayinya yang belum dibersihkan oleh Boruto.

Lelaki itu meringis,dia lupa tidak membersihkan kotoran bayinya yang masih ada disana malah ingin terus-terusan memakaikan Saruto popok bayi padahal belum dibersihkan.

Boruto pengotor sekali.

Sarada menggelengkan kepalanya melihat lelaki itu tidak becus menjalankan tugasnya.

Boruto sedikit kaku dalam membersihkan kemaluan bayinya kerana seumur hidup dia tidak pernah berbuat seperti ini,apalagi mengurus anak,Boruto tidak mengerti sama sekali.

"A-aku harus bagaimana lagi Sarada?"ujarnya melirih.

"Itu angkat kakinya pelan dan lap lagi"ujar Sarada menyuruh Boruto.

Sedangkan bayi mereka hanya menatap polos dengan wajah yang begitu imut menatap Sarada dan Boruto meskipun matanya yang begitu sayup-sayup melihat mereka berdua.


"Ta-tapikan aku takut mengangkat kakinya kerana tubuhnya yang lembut"ujar Boruto ketakutan memerhatikan setiap inci kulit bayinya itu.


Sarada menepuk jidatnya,"Kau angkat dengan lembut saja dan bersihkan bawahnya, begitu saja!"ujarnya mulai kesal.

"Tapikan kulit dan tulangnya masih lembut aku takut mengangkat kakinya!"keukeh Boruto.

"Ya angkat saja,bukan kau buang diri Nya kan!?"ujar Sarada menatap galak Boruto.


Debat lagi.

Yaa,Boruto menjadi teringat waktu mereka dulu selalu bertengkar tapi setelah mereka menikah,sudah jarang berdebat seperti ini namun hanya Boruto berterusan menyakiti Hati Sarada itu saja.

"Yaaah mana tega aku buang anak ku sendiri!!"ujar Boruto melotot pada Sarada kerana kaget mendengar ucapan wanita itu.


Sarada mendengus kasar,"Kalau begitu biar saja aku yang menyalin nya,kau pergilah!"usir nya membuatkan lelaki itu tidak terima.Sarada segera merampas popok bayi yang dipengang Boruto.

"Tidak mau,biar aku saja mengganti popoknya aku Ayahnya!"Boruto juga ikut merebut popok bayi dari tangan Sarada membuatkan wanita itu melotot kesal.

Dan acara tarik-menarik popok bayi pun terjadi.


"Tidak,biar aku saja!"


"Tidak mau,Sarada"




"Aku ibunya aku berhak!"


"Biarkan aku,Sayangg!"




"Ogah!"



"Sarada,turuti ucapan suamimu!"




"Suami Ndas mu!"




"Ya,iyalah aku suamimu!"

"Diem aja!"




"Sayang!"


"Aku ibunya Boruto!!"



"Aku juga Ayahnya!!"



"Itu anakku aku yang lahirin dia biar aku yang ganti popoknya saja,kau diam saja sana!"

"Tapi yang buat aku!,aku yang buat anak dengan mu ya Akulah berhak!"


"Boruto!"


"Sarada!!"



Oekkkkk....Oekkk...

Boruto dan Sarada tersentak kaget mendengar bayi mereka yang menangis.Langsung saja mereka melepaskan popok bayi yang mereka rebutkan sejak tadi.

"Saruto sayang,ada apa?"tanya Sarada khawatir mengusap-usap pipi bayinya lembut.

Sedangkan Boruto berusaha memasang popok bayi nya.


Namun,,


Crott.....

Crottt.....


Sarada dan Boruto kaget bersamaan.

"Aaaa,Sarada! Saruto pipiss!!"pekik Boruto histeris.


Sedangkan Sarada juga kaget.


Mereka berdua terkena air kencing bayi yang memancur hingga menyembur ke wajah Boruto.Ahh malang sungguh nasib lelaki itu.

Baju Boruto dan wajahnya basah kerana dikencingi Saruto, bayinya.


Sedangkan Sarada hanya terkena dibaju yang dia guna.


Sarada tertawa kencang melihat ekspresi tidak mengenakan dari Boruto..


"Ahhahahaha,astagaaah!"Sarada memegang perutnya sembari tertawa lepas.


Boruto cemberut menatap wanita itu,"Heyy,tidak adil!"ujarnya kesal.


Dia langsung saja kembali mengelap kelamin bayinya menggunakan tisu basah membiarkan wajahnya yang ternodai kencing bayinya itu.

Sedangkan Saruto hanya tersenyum dengan raut wajah polos.


"Heyy,jangan sekali kau sama Papa ya"ujar nya menoel hidung bayi itu.

Mereka tertawa bersama tanpa beban sama sekali.




Beberapa setelah itu akhirnya sudah siap Boruto menyalinkan pakaian dan popok Saruto.

Dan akhirnya Sarada meniduri kembali bayi nya itu.

Sarada kemudian berjalan ke kamar mereka dan diikuti Boruto yang mengabaikan air kencing diwajahnya itu.

Sarada meletakkan Saruto ke dalam buaian bayi,terlihat wajah tenang bayi mereka.

Dan wanita itu berbalik menatapnya.


"Pergi kau mandi,itu wajahmu sudah dipipis Saruto"ujar Sarada terkekeh melihat wajah cemberut lelaki itu.


"Apa-apaan itu!Harusnya kau juga kena pipisnya"ujar Boruto kesal.

Sarada menjulurkan lidahnya pada Boruto,"Aku ibunya mana mungkin Saruto berbuat padaku seperti itu wlee!"ujarnya dan menjulurkan lidahnya.

Boruto mendengus dan beberapa saat itu dia menyeringai menatap Sarada.

"Apa?"ujar Sarada menatap was-was dengan tatapan lelaki itu.

Boruto mengusap sisa air kencing bayinya diwajahnya dan mengarahkan ke Sarada,Sarada yang melihatnya kaget dan kabur dari lelaki itu.

"Rasakan ini,jurus kencingg!!"ujar Boruto menyimpratkan tangannya yang ada noda kencing bayinya ke Sarada.

"Aaa,Boruto!!Hentikann"ujar Sarada berlari menghindari lelaki itu.

Mereka  berdua main kejar-kejaran dikamar.Padahal Sarada baru saja melahirkan 5 hari yang lalu tapi wanita itu sangat cergas seolah-olah tidak ada apa-apa saja.

Boruto menangkap tubuh wanita itu dan menariknya masuk ke dalam kamar mandi.

Sarada tersentak saat lelaki itu menutup pintu kamar mandi.


"Mandi bareng,mau?"tanya Boruto menatap Sarada.


Sarada menatap lelaki itu dalam meskipun dia ingin tertawa menatap sisa air kencing diwajah lelaki itu namun tak mengurangi ketampanan lelaki itu.

"Mau?"tanya Boruto sekali lagi.


Sarada yang seakan terhipnotis pun mengangguk saja.


Boruto tersenyum,dan kemudian membersihkan wajahnya dengan air dulu mencuci sampai bersih barulah perlahan dia mulai melepaskan pakaian mereka berdua.

Dia juga tahu diri,Sarada masih dalam perawatan dan baru saja melahirkan,dia tidak akan menyentuh wanita itu dulu.


Boruto juga kuat imannya menahan diri agar tidak menyentuh Sarada,dia tidak ingin menyakiti wanitanya dulu.


Kasihan Sarada jika Boruto melakukannya lagi padahal baru saja melahirkan.


Dan  akhirnya,
Pakaian mereka tergeletak dilantai.


Sarada tersenyum malu-malu menatap Boruto yang sudah tak memakai apapun.

Boruto juga,dan mereka berdua pun mandi bersama-sama dibawah guyuran shower.


Sesekali Boruto mengambil kesempatan dalam mencium dan mengigit leher wanita itu dan bahunya.

Sedangkan Sarada hanya menikmati dengan memejamkan matanya.





Mereka berdua pun mandi bersama sementara anak mereka tidur dan mengambil kesempatan ini sama-sama.

**

Keluarga Uzumaki datang berkunjung.

Saat ini mereka duduk diruang tamu.

Himawari diajar oleh Hinata cara menggendong bayi,awalnya Himawari takut untuk memegang tapi lama-kelamaan rasa takutnya mulai menghilang.


"Sarada nak,apa Boruto menyakitimu lagi?"tanya Hinata pada Sarada membuatkan wanita itu mengerjapkan matanya dan memandang bingung pada ibu mertuanya.
Saat ini mereka duduk jauh dari Boruto,Naruto dan Hinawari.

"Ma-maksud nya apa ibu?"tanya nya .


"Boruto tidak nyakitin kamu lagi kan?"


"A-ah iya"ujarnya kikuk


Lelaki itu sudah sangat berubah,bukan seperti lelaki yang kasar dan suka membentak tapi berubah kembali sifatnya yang dulu mudah tertawa dan peduli.


Mereka berdua nemperhatikan kelakuan Himawari,Naruto dan Boruto yang bermain dengan bayi kecil itu.Tentu saja digendong oleh Naruto.


Saruto juga sudah mulai sedikit terlihat jelas melihat tiga orang manusia yang membawanya main.

Diam-diam Sarada terkekeh melihat anak-beranak itu membawa main bayinya.


"Syukurlah jika Boruto sudah berubah untukmu Sarada..Maafkan ibu sudah kurang mendidiknya hingga Boruto jadi menyakitimu"liirh Hinata.

Sarada menatap Hinada dan mengusap tangan Mertuannya,"Kaasan jangan salahkan diri Kaasan,ini semua sudah terjadi...Boruto itu cuma tak menerima apa yang sudah terjadi itulah dia bertindak seperti itu"ujar Sarada.

Hinata tersenyum,"Terima kasih kerana kamu bertahan dalam hubungan kalian"ujar Hinata.

"Terima kasih sudah menyadarkan anak Kaasan dan merubahnya"ujar Hinata lagi.

Sarada hanya mampu tersenyum,tak ada lagi kata-kata yang terucap dari bibirnya.Entah dia bingung ingin berkata apa.

"Apa keputusan mu ketika persidangan sekali lagi nanti?"tanya Hinata.

Jujur saja Hinata khawatir Sarada berubah pikiran dan menceraikan Boruto,Hibata takut dalam hidup anak-anaknya ada perceraian,dia mendoakan semoga saja Sarada tidak berpisah dengan Boruto.

"A-aku tidak pasti lagi Kaasan"lirihnya.Dia menatap sendu pada Boruto yang tertawa riang nembawa bayinya main.

Jika dia berpisah apakah Boruto mampu hidup tanpanya?

Lelaki itu sudah mengakui mencintai dia,tak mungkin Sarada meninggalkannya.

"Fikirkan keputusanmu baik-baik ya,jangan terburu-buru membuat keputusan,selang beberapa hari lagi kamu akan ke persidangan semula.Kaasan harap kalian tidak bercerai"lirih Hinata.

"Sedangkan Sasuke-kun juga sangat menentang hubungan kalian dan mendesakmu berpisah dengan Boruto,Kaasan berfikir kau berubah fikiran untuk menceraikan Boruto"ujar Hinata menatap Sarada intens.

Sarada menunduk,"Terima kasih sarannya,Kaasan"ujarnya.


Hinata tersenyum lembut pada menantunya.






"Kamu memang ditakdirkan bersama dengan Boruto,Sarada"


**

Sarada menggendong Bayinya ditangan.Sementara Boruto berjalan disebelahnya dengan perasaan tegang.

Saat ini mereka kembali ke Persidangan semula.

Boruto merasakan jantungnya yabg berdebar-debar kencang.Dia takut...

Takut Sarada meninggalkannya.

Dari kemarin Sarada tidak bicara banyak padanya itu membuatkan dirinya gusar sekali.Dia takut Sasuke memaksa Sarada berpisah dan akhirnya Sarada setuju,bahkan ketika menatap Sasuke lelaki itu selalu menatap dingin dan menghunus padanya.

Grep!

Tangannya digengam oleh Sarada,itu membuat dia terkejut.Tapi setelah itu ia bernafas lega.

Sedangkan Sarada bisa merasakan sela-sela jari Boruto yang dingin dan berkeringat.Lelaki itu sedang banyak fikiran ternyata.

Dia juga sejak kemarin jarang bicara dengan Boruto,entahlah Sarada juga bingung dirinya ini kenapa?

Mereka duduk dikerusi sama seperti waktu itu.
Tapi kali ini ada bayi digendongan Sarada.

Sarada yang merasa pegal mengendong bayinya terus langsung saja memberi kode ke Boruto untuk mengambil sebentar bayinya.

Boruto perlahan menggendong Saruto yang bangun,bayinya baru saja bangun dari tidur nyenyaknya.Usianya baru sekitar 2 minggu.Namun sudah sedikit aktif.

Netra biru yang sama seperti Boruto itu terus saja menatap Boruto dengan semua senyuman  yang menampakkan gusinya.

Boruto tertawa kecil menatap bayi munggilnya yang menggemaskan.Langsung saja dia nengecup pipi dan kening putranya itu.


"Ruto baru bangun Hm?"tanya nya mencoba mengajak bicara bayinya.


"Blah"keluar dari bibir munggil bayinya menatap Boruto dengan wajah polos.


"Doain Mama sama Papa ya,hari ini semoga Mama tidak tinggalin Papa"ujarnya berbisik didepan wajah bayi nya dan mengecup hidung mungil bayinya.


"Kalau memang benar Mama sama Papa pisah,Ruto jadi jagoan yang kuat yaa bisa lindungi Mama nanti,kerana Papa udah nggak disamping Mama"ujarnya dengan nada pelan.Dadanya tiba-tiba merasa sesak ketika mengatakan ini.


"Jangan nakal-nakal jika sama Mama nanti,jangan ikut kelakuan tidak baik dari Papa yaa..Papa bukan orang yang baik udah bikin Mama sedih makanya Papa minta sama Ruto untuk jaga Mama"ujarnya tersenyum perih.


"Ruto juga bisa Papa ajarin latihan jika Ruto besar nanti"ujarnya tersenyum membayangkan putranya membesar dan berlatih kenjutsu dengannya.


Tanpa sadar setetes airmata dipelupuk matanya.Langsung saja dengan cepat dia menghapus,ingin saja dia menangis disini jika benar Sarada berpisah dengannya tapi sekarang mereka dipengadilan.


Boruto mengecup kening bayinya kembali.

"Papa sayang Ruto"

Sedangkan Sarada mati-matian menahan airmatanya sejak tadi,dia dengar semua ucapan Boruto daritadi.


Sarada semakin dilema sekarang,dia sedikit menjadi ragu pada Boruto dan selalu didesak Sasuke untuk pisah,tapi hatinya sedikit ingin bersama Boruto selamannya.


Sarada bingung.


Gavel Stock diketuk tiga kali menandakan jika persidangan sudah dimulai.


Disana ada Azray dan Arey dan beberapa hakim yang lain duduk.Dan Keluarga Uzumaki berada dibelakang Mereka dan Uchiha berada diseberang kanan.


Mereka semua menunduk hormat pada Hakim dan para petinggi lain sebagai tanda bahwa persidangan akan dilangsungkan.


"Bersama Saya dan Arey,saya akan memulai persidangan yang sempat tertunda sewaktu itu"ujar Azray dan diangguki yang lain.


Sarada menggigit bibirnya,tiba-tiba jantungnya berdetak tidak karuan.Dia melirik ke samping melihat Boruto yang membawa bayinya main dengan jari telunjuknya yang digenggam kuat oleh bayinya.

Mereka pun memulai persidangan dan dibagi ceramah sementara dan barulah keluaran keputusan.

Beberapa setelah itu..

"Uzumaki Sarada"


Sarada lantas berdiri dan menunduk hormat setelah itu dia bangkit semula.

"Saya ingin bertanya pada mu,apa kau ingin berpisah dengan suamimu?"tanya Azray to the point.


Dia menatap Sarada dan Boruto bergantian dan melihat bayi munggil yang digendong Boruto.Hubungan mereka nampak baik-baik saja sekarang.

"S-saya-"lirih Sarada dan mengigit  bibirnya.


Kemudian menatap Boruto disampingnya,lelaki itu tersenyum lembut padanya.

Sejenak Sarada tertegun dengan lelaki itu.

"Sa-saya-"ucapnya terbata-bata tak mengalihkan matanya dari Boruto.

"S-saya-"

Azray menghela nafas,"Baiklah Sarada,kau bisa duduk"ujarnya memerintah.

Sarada kehabisan kata-kata dan menurut saja,dia tidak tahu bilang apa lagi.

"Uzumaki Boruto!"

Boruto berdiri namun sebelum itu dia memberikan bayinya ke Sarada barulah dia berdiri.

"Apa keputusanmu?"tanya Azray.

Boruto menunduk hormat pada Azray terlebih dulu,"Jawapan diriku adalah sama seperti waktu itu.Aku tidak ingin bercerai dengan Sarada..Semua tergantung dengan Istriku jika dia mengambil keputusan..."sejenak menarik nafas dan menghembuskannya kembali,"Maka aku bersedia berpisah dengannya"ucapnya meskipun dalam hatinya sudah berdenyut nyeri mengatakan ini.

Sasuke menggeram tapi dia menahan emosi dia tidak mau mengacaukan semuanya seperti waktu itu.

"Uzumaki Sarada"

Sarada berdiri disamping Boruto.


Sedangkan lelaki itu hanya diam menatapnya.

"Apa keputusanmu?"tanya Azray.

Sarada diam,bibirnya mengatup tak bicara apa-apa membuatkan semua disana bertanya-tanya.

"Masa mu tidak banyak Uzumaki Sarada"ujar Arey.

Netra onyx itu bergetar menatap lurus kedepan,dia bingung ingin bicara apa.

"S-saya"akhirnya dia membuka suara.

Sedangkan Boruto hanya pasrah menyerahkan ini semua pada takdir jika benar Sarada berpisah dengan Nya.

"S-sayaaa..."Netra onyxs itu mulai berlinangan airmata.
Dia menatap Saruti digendongannya yang menatapnya.

Dibelakang Hinata,Naruto dan Himawari berdoa semoga Sarada tidak mengambil keputusan untuk berpisah dengan Boruto.

Sakura dan Sasuke hanya diam,raut wajah mereka datar.Dalam hati Sakura dia hanya mendukung apa putrinya ingin,sedangkan Sasuke tangannya terkepal.

"Sa-saya"


"Uzumaki Sarada!!"


Bersamaan itu,
Boruto memejamkan matanya menerima ucapan yang keluar dari bibir Sarada.




























































"Aku tidak ingin berpisah dengan Suamiku!"

Degh!!

Jantung Boruto berdegup kencang dan menatap Sarada dengan tatapan tak percaya.

Airmata mulai menetes nembasahi pipi wanita itu.

"A-aku tidak sanggup hiks,berpisah dengannya..Anak kami memerlukan dirinya.A-aku tidak sanggup sekali"ujarnya menangis dan airmatanya menitik mengenai wajah Saruto.

Dalam hati Hinata bersyukurr sekali,Sarada tidak jadi berpisah dengan Boruto.

Sedangkan Azray tersenyum menatap pasangan dihadapannya.

Sasuke menggeram kenapa Sarada bertindak begitu!?

Sakura mulai kesal padanya,"Sasuke-kun sadarlah,Sarada sangat mencintai Boruto dan kau jangan pernah menghalangi nya.Kau kenapa selalu menjadi penghalang mereka,sadarlah kita sudah tua,Sarada berhak menentukan siapa pilihannya!!"ujar Sakura marah.

Sasuke tertegun melihat kemarahan Hime-nya.

Dia mulai sadar apa yang dia lakukan ini adalah salah.
D

irinya sudah merasa bersalah sekarang.

Aku payah!

Sedangkan Boruto masih dengan wajah syoknya menatap Sarada yang bersimbah airmata.

Demi apapun dia bersyukur dan segera memeluk isterinya itu.

Sarada terisak didada lelaki itu,"Maaf"ujarnya melirih didada Boruto.


Boruto menggeleng,"Tidak apa-apa"ucapnya lembut.

Akhirnya mereka masih bersama-sama..

Boruto bersyukur bisa bersama Sarada.







Sarada,Terima kasih.




**




Setelah beberapa hari kemudian tidak ada lagi persidangan dan perceraian,semuanya kembali seperti normal.Kecuali Sasuke yang masih engggan dan dingin ketika dengan Boruto.

Boruto tidak mau mengalah untuk mendapat kepercayaan ayah mertuannya itu.

Sasuke tahu dia salah tapi belum saja dia menerima Boruto apa yang lelaki itu lakukan pada putrinya belum saja dia memaafkan begitu saja.

Saat ini mereka berada diruang keluarga dikediaman Naruto.

Semuanya tampak gembira dan berbicara meskipun Sasuke dan Boruto yang masih tidak bicara.

Tapi dia ingin terbuka kembali ke Boruto seperti dulu.

Sakura dan Hinata terus saja membawa cucu mereka bermain.


Tiba-tiba...


Tok!


Tok!



Tok!



Pintu kediaman Uzumaki diketuk membuat mereka saling berpandangan.

Hinata yang menggendong bayi pun berdiri,"Biar aku saja membuka pintu"ujarnya dan semua mengangguk.

Hinata membawa Saruto digendongannya dan pergi ke pintu.Langsung membuka pintu.


"Selamat tengahhari Ibu Hinata"
.


Degh!


Netra byakugan itu terbelalak terkejut melihat siapa yang datang.

"S-sumire"ujarnya terbata-bata.

Wanita yang datang itu hanya tersenyum tipis melihat Hinata.

Dia menatap bayi yang digendong Hinata dan tersenyum remeh.

Langsung saja dia masuk ke rumah mendahului Hinata tanpa permisi.Kurang beradab sekali.

Sumire berjalan menuju ke Boruto dan yang Lain,Sedangkan Hinata masih syok terus saja mengekori wanita itu.

"Selamat tengahhari semua"sapanya membuatkan semua disana terkejut dengan kedatangan Sumire dan Hinata dibelakang.

Sarada tentu saja terkejut,Boruto memandang Sarada.Mereka saling memandang,Boruto menatap Sarada dengan tatapan bertanya namun Sarada menggedikkan bahunya tidak tahu.

"Sumire!?"ucap Boruto tak percaya menatap mantan kekasihnya itu kemari.

"Boruto-kun"

Sasuke dan Naruto hanya menatap mereka dengan pandangan datar.Ada apa lagi Sumire kemari!?

"K-kenapa kau kemari?"ujar Boruto dengan pandangan datar.

"Apa cara ini kalian menyambut tetamu hm?"ujar Sumire melipat kedua tangan didadanya.

Sakura menatap Hinata meminta penjelasan tapi Hinata menggeleng tidak tahu.

"Kau bisa duduk,Kakei-san"ujar Sarada tiba-tiba.

Hinata memberikan Saruto ke Sarada kembali.Himawari hanya menatap curiga ke Sumire yang tiba-tiba datang.

"Ada apa kamu ke mari Sumire-chan?"tanya Hinata berusaha ramah meskipun dia merasa curiga.

Sumire duduk disofa,dan menatap Boruto.

"Boruto-kun,aku ingin memberitahu kau sesuatu"ujarnya membuatkan Boruto bingung.

"Sarada-chan,kau harus tahu ini"ujarnya menatap Sarada sedangkan Sarada menatap tanpa minat pada Sumire.

"Apa?"tanya nya dingin.

Sumire mengeluarkan sesuatu didalam tasnya dan selembar tisu.


Sebuah Testpack.

Dia mengarahkan benda itu ke Boruto..






"Aku hamil"

Degh!!

Boruto terbelalak tak percaya,

Sarada ikut terkejut dan yang lain bertambah syok.

Sumire mengusap perutnya yang rata,"Boruto-kun,ini anak mu,,anak kita"ujar Sumire tersenyum.

Boruto menggeleng,"Sumire!!!Jangan bercanda!"ujar Boruto meninggikan suaranya.

Rahang Sasuke mengeras,padahal baru saja dia ingin terbuka pada Boruto tapi,,kenapa Sumire bilang dia hamil!?

"Sumire-chan,bisa kau jelaskan!?"ujar Hinata sudah kesal.

"Aku hamil,aku hamil putra Boruto-kun!"ujarnya membuatkan semua disana bertambah syok.

Boruto menggeleng,"Jangan bercanda,aku tidak menghamili mu!"ujar Boruto mulai emosi.


Netra ungu itu memanas,"Kau tega tidak mengakui anak mu!"ujar Sumire mulai meneteskan airmata.

Boruto menatap Sarada yang melihatnya,"Sarada,,jangan percaya padanya"lirih Boruto.

Sedangkan Sarada hanya menatap mereka sendu tapi berusaha dia memasang wajah datar.Moodnya tiba-tiba buruk.

"Boruto"lirihnya saja.


"JELASKAN BORUTO!"ujar Naruto mulai emosi.

"Touchann,percaya padaku aku tidak menghamilinya!"lirih Boruto.

"Boruto-kun!!Apa kau tidak ingat kita melakukannya sebulan yang lalu,apa kau tidak ingat hah!!"teriak Sumire berlinangan airmata.


"SUMPAH DEMI APAPUN,AKU TAHU KITA PERNAH TIDUR BERSAMA TAPI AKU SELALU MENGGUNAKAN PENGAMAN ,KATAKAN BAHWA ANAK YANG KAU KANDUNG ITU ANAK ORANG LAIN HAH!!"teriak Boruto bergema membuatkan Sumire ketakutan.


"Boruto sabar nakk"ujar Hinata mengusap punggung dan dada putranya itu menyabarkan lelaki itu.


Sarada benar-benar tak percaya melihat Sumire yang mengakui dia hamil anak Boruto.

Sasuke marah,"Lagi-lagi kau menyakiti perasaan Sarada!!Aku sudah muak padamu Boruto!"ujar Sasuke marah membuatkan Boruto menatapnya.


"Sasuke-san,jangan percaya padanya..Aku tahi aku salah pernah tidur dengan Sumire tapi demi apapun aku tidak menghamilinya,aku selalu memakai pengaman..Anak dia kandung itu bukan anakku!"ujar Boruto menatap Sasuke.

Lelaki itu buang muka dari Boruto,


Sakura yang marah datang mendekati Sumire,"Kau!!Aku tahu kau sengaja ingin menghancurkan hubungan Putriku dan Boruto!!"ujarnya menarik surai ungu wanita itu membuatkan Sumire memekik kesakitan.

"Dasar perusak rumah tangga!!"teriak Sakura membuatkan semua disana panik.


"Sakura-chan henti!"pekik Hinata.


"Arghh,sakitt!!"pekik Sumire meringis.

"Sakura-chan,henti"ujar Naruto memisahkan mereka.

Sarada terkejut dan ingin segera membantu tapi ditahan Himawari kerana dirinya yang dalam fasa pemulihan dalam proses lahiran tidak bisa bergerak banyak.

"Hikss,aku benar-benar hamil Anak Boruto-kun,Sakura-san!"ujar Sumire menangis.


"BOHONGG!!"teriak Boruto.


"AKU TIDAK BOHONG!"


"ITU ANAK ORANG LAIN SUMIRE,KAU KIRA AKU BODOH HAH PERCAYA DENGANMU!!"

"INI ANAK MUU BORUTO-KUNN,KAU TEGAA SEKALI!"


"SUDAH KU BILANG BUKAN ANAKKU!"



"INI ANAK-




PLAK!





Tamparan keras dilayangkan dipipi wanita itu, dia menatap tak percaya ke Hinata dan mengusap pipinya yang perih.


"Tidak tahu diri!"ujar Hinata menatap nyalang wanita itu.

Boruto mengacak surainya,dan mengusap tangan Hinata,"Kaasan,percaya padaku itu bukan anakku!"lirih Nya.

Hinata masih menatap tajam ke Sumire,

"PERGI!"

Usirnya membuatkan wanita itu terbelalak tak percaya,Ini tidak adail..Dirinya diusir dari kediaman ini.

"Mana mungkin aku pergi,aku hamil anak Boruto-kun,dan Hinata-san tak bisa mengusirku!!"ujarnya penuh penekanan.

Boruto langsung mendorong Sumire menjauh dari Hinata,"Lancang sekali kau melawan Ibuku!"ujarnya dingin.

Sakura menyeret Sumire ke Pintu tentu saja wanita itu memberontak.

"Lepaskannn!!!"

"Boruto-kunnn!!"Tolong!"

Teriak Sumire namun Boruto tak memperdulikannya.

Sarada menatap mereka khawatir,"Boruto"lirihnya.

"Pergii kau jangan pernah menunjukkan wajahmu ke kami!"ujar Hinata bahkan mengaktifkan byakugannya menatap nyalang pada Sumire.

"Tidak!!"

"Tidak tahu diri!"Sakura ikut emosi.

Sarada menggendong bayinya dan berjalan mendekati mereka didepan pintu,"Mama,Ibu tenanglah"ujarnya menenangkan kedua orang itu.

"Sarada"lirih Sakura.

Sumire mengepalkan tangannya emosi menatap Sarada yang dimatanya Sarada itu sok lembut dan perhatian didepan semua orang,

"Sumire,aku tidak menyangka kau bertindak sejauh ini"ujar Sarada sendu.

"Tapi aku sudah memaafkan-

Belum sempat Sarada berucap Sumire menyerangnya dengan sebuah beg tangan dan memukul Sarada.

"KAU PEREBUTT!!"

"PEREBUT BORUTO-KUN!!"

"HARUSNYA AKU HIKS,HARUSNYA AKU!!"teriaknya menangis memukul mukul begnya ke Sarada.

Sarada melindungi bayinya yang hampir dipukul tentu saja Sasuke dan yang lain marah.

Sumire yang sudah terlanjur emosi mengambil pisau lipat dibeg dan ingin menusuk dan melukai Sarada.

"Ahh,hentikan Sumire!!Kau gilaaa!"pekik Sarada ketakutan melihat Pisau yang ingin dilayangkan ke Bayinya.

Semua memekik aksi brutal kedua wanita itu..

Boruto terbelalak dan menghampiri mereka memisahkan.

"SUMIREEE!!"bentaknya dan mendorong wanita itu hingga terjatuh ke lantai.

Memeluk Sarada yang menangis.

"KURANG AJAR!"

Ujar Sakura marah.

Boruto melihat bayinya yang menangis seperti ketakutan.Netra safirnya terbelalak melihat luka dipipi dan tangan bayinya dan dilengan Sarada yang berdarah.

Emosinya memuncak dan mendekati Sumire yang marah.



Plakk!!



Boruto menamparnya.Seumur hidup Boruto tak pernah naik tangan dengan  wanita tapi kali ini Sumire benar-benar keterlaluan sekali.Boruto tidak bisa menahan diri untuk menampar nya.


"Kau hampir membunuh bayiku!!"ujarnya emosi dan ingin memukul tapi Naruto menahannya,

Sarada hanya terisak disamping Hinata dan Sakura mengobati luka gores dipipi bayi.

Sungguh Sarada ketakutan,padahal niatnya baik ingin berbicara dengan Sumire tapi tidak sangka Sumire begitu.


"Kita ke polisi!!"ujar Sasuke dan Boruto menyeret Sumire yang memberontak.





"Arghh,lepaskan aku Boruto-kunn!!"teriaknya.



**


Sumire dilaporkan dipolisi Konoha kerana mencoba melukai dan membunuh orang.

Dia dinyatakan bersalah .

Sarada mendengar itu menjadi kasihan,bagaimana dengan anak yang Sumire kandung??

Sakura sudah membuat  uji test dengan Sumire dan melakukan test DNA tapi dalam proses lagi.

Sedangkan Boruto berpikir keras,benar selama ini dia tidak pernah tak menggunakan pengaman dalam berhubungan Boruto berani bersumpah jika itu bukan anaknya..kerana Instingnya begitu kuat mengatakan itu bukan anaknya..

Dia tahu itu anak orang lain,bahkan dia melihat mantan kekasihnya itu bersama dengan seorang lelaki tapi dia tidak kenal siapa lelaki itu.

"Boruto"panggil Sarada dibelakang.


Mereka sekarang  ingin kerana sudah malam.Anak mereka juga tidur sudah.

"Sarada,percaya padaku ya..apapun yang dikatakan Sumire kau jangan percaya"ujar Boruto menggengam kedua tangan Sarada.

Sarada mendongak menatap Boruto,"Aku percaya padamu,Anata"ujarnya lembut membuat Boruto lega.

Dia langsung memeluk Sarada,"Tolong jangan berubah,Sarada"lirihnya.

"A-aku tidak tahu apa lagi harusku buat jika semua orang tidak mempercayaiku"ujarnya.

"Sasuke-san juga masih marah padaku dan bertambah marah lagi ketika Sumire datang ke rumah,a-aku rasa ingin berputus asa saja"lirihnya.

Sarada mengusap punggung tegap lelaki itu,"Aku isterimu,aku sentiasa mendukungmu"ujarnya lembut.

Perlahan Sarada merasa  punggung lelaki itu bergetar.

Boruto menangis..


Sarada mengusap punggung lelaki itu tanpa henti.

"Aku sudah membuat banyak orang kecewa padaku..Melukai hati banyak orang..Entahlah apa lagi yang terjadi setelah ini"lirih Lelaki itu.

Sarada merasa lelaki itu benar-benar dilanda hancur dan rapuh dan sedih sekarang.Mirip sepertinya dulu..

"Mungkin ini balasan ku sewaktu dulu menyakitimu,dan semua berbalik padaku"ujarnya menenggelamkan wajahnya dibahu Sarada.

"Aku benar-benar merasa tidak pantas disisi mu lagi Sarada.."ujarnya membuatkan Sarada melepas paksa pelukan mereka.

"Heii,jangan berputus asa..Aku disisi mu..Jangan berkata seperti itu..Mengerti"ujarnya lembut mengusap jejak airmata lelaki itu.


Boruto mengangguk,"Makasih sudah selalu menyemagatiku"bisiknya memeluk kembali Sarada.

"Aku cinta kamu Sarada"



Sarada mengusap punggung lelaki itu dan mengecup leher Boruto."Aku juga...Sangat"



**

Beberapa hari setelahnya,keputusan tentang Tes DNA sudah keluar.

Sumire masih ditahan.

Dan tentang tahanan wanita itu hanya segelintir teman Boruto yang tahu selebihnya tidak..

Boruto berdebar-debar menunggu keputusan hasil test itu.

Dia takut jika benar anak yang dikandung Sumire itu adalah anaknya,dia tidak ingin.

Sarada disampingnya mengendong bayinya yang menyusu botol susu formula.

Sasuke,Naruto Hinata dan Himawari juga ada dirumah sakit menunggu keputusan.

Sasuke hanya diam,wajahnya datar dan tak bicara.

"Sasuke-san aku mohon percaya padaku..Aku mohon"

Sasuke mengingat ucapan Boruto sejak kemarin,dia harus percaya pada menantunya itu.Sakura juga mendorong Sasuke agar percaya.Tapi dirinya masih sedikit ragu pada Boruto.

"Ini keputusannya"ujar Sakura memberikan surat test DNA rumah sakit Konoha dan Boruto menyambutnya dengan perasaan berdebar-debar.

Safirnya membaca tulisan satu persatu yang tertulis disana.

Perlahan safirnya melebar dan terkejut.

Dia memandang Sarada....

Sarada juga memandangnya..

Sarada mengambil surat ditangan Boruto dan membacanya.

Dirinya juga ikut terkejut.

"Kenapa?"lirih Hinata namun tak di jawab mereka berdua kerana syok dan saling memandang.


Hinata mengambil kertas ditangan Sarada dan Naruto,Sasuke berpusu-pusu datang ikut membaca.































"Hasil test menunjukkan adalah itu bukan anak kandung Boruto"ujar mereka bertiga serempak.









Netra Sarada dan Boruto berlinangan airmata..Mereka bersyukur itu,bahwa anak dikandung Sumire bukan anak Boruto.

Boruto benar-benar bahagia dan langsung memeluk Sarada.

Dia mengangkat tubuh wanita itu yang memeluk bayinya ke udara.Tawa Boruto bergelegar.

"Aaaa,Borutoo,,turunkan akuu!!"pekik Sarada histeris memeluk Anaknya erat.Sedangkan Saruto hanya tersenyum  polos digendongan Sarada.

"Aku bahagia Sarada!!"ujarnya berpusing-pusing dirumah sakit Konoha.

Ahh dunia merasa milik berdua.


Mereka tertawa bersama,Sasuke melihat wajah bahagia dari Sarada dan Boruto.


"Aku sayang kalian"ujar Boruto memeluk erat keduanya mengecup kening Sarada setelah menurunkan wanita itu dilantai kembali.

Boruto mengecup bibir Sarada.


"Ekhemmm!!"

Boruto dan Sarada terkejut,langsung mereka berdua malu.


"Astagah,kalu ingin bermesraan jangan disini -ettebayo!,kasihan Saruto sudah ternodai matanya awal-awal"cibir Naruto membuatkan Sarada dan Boruto cangungg.

Hinata terkekeh dan Himawari tersenyum riang pada mereka berdua.

Akhirnya mereka berdua bisa hidup bersama.


Dengan damai.


Tanpa perlu memikirkan apa apa lagi.





**






1 bulan kemudian.

Sumire sudah dilepaskan dari tahanan,dan kini wanita itu sudah jarang kembali ke Konoha dan sangat malu ketika dihadapan Boruto dan yang lain.

Sebelum dia pergi dia sempat berjumpa dengan Sarada dan Boruto,meminta maaf atas kejadian yang hampir melukai Sarada.

Dirinya menyesal kerana terbawa emosi.

Dan tentang bayi dikandungnya itu,adalah hasil hubungannya dengan seorang lelaki diluar desa.

Boruto mendengar jika Sumire memulai hidup baru dan ingin menikah dengan seorang lelaki yang bernama Kawaki diluar desa.

Sumire meminta maaf kepada semua orang dan akhirnya mereka semua berbaikan.


Dan tentang Sasuke,perlahan dia mulai memaafkan Boruto dan mulai terbuka ke lelaki itu.

Tidak ada lagi Sasuke yang gampang emosi.Hanya sikap tenang saja.

Tentang Mitsuki kini sudah menjalankan hubungan dengan Chochou.


Boruto dan Mitsuki mulai berbaikan dan saling meminta maaf kerana beberapa waktu dulu mereka bermusuh.

Akhirnya semua kembali normal.

Saruto juga sudah mulai membesar dan berusia 1 bulan.

Boruto juga sudah pandai belajar mengganti popok bayi meskipun ada rasa trauma sedikit ketika mengingat dirinya yang dikencing Bayinya sendiri.

"Ruto sayang Papa?"tanya Boruto membawa bicara anaknya.

"Blah"Bayinya mengeluarkan suara imut membuatkan Boruto tertawa kecil menatap bayinya yang gembul itu.

Sarada tersenyum tenang,akhirnya semua sudah berbaikan.

Tidak ada sudah huru-hara dan airmata.


Perlahan Sarada merasakan sebuah tangan kekar melilit pinganggnya.

Dirimya tadi pergi ke balkoni Apartment untuk melihat suasana Konoha dipagi Hari,dan terkejut bila Boruto memeluk nya dari belakang.

"Boruto,Ruto nya mana?"tanya Sarada.


"Aku biarin"ujarnya terkekeh.

"Heii jahat sekali kau tinggalin anakmu"ujarnya kesal.

"Sebentar aja,lagipula Ruto juga tidak nangis"


"Terserah"ujar Sarada pasrah.




"Sarada?"

"Hm?"


"Promise me you won't leave me forever" 


*Janji padaku bahwa kau tidak akan meninggalkan ku selamanya  ya.


Sarada tersenyum dan bersandarkan dirinya didada Boruto,"I promise,Dear"


"Aku akan berusaha memperbaiki hubungan kita yang dulu hancur dan aku akan berusaha perbaikinya"


"Hubungan beracun yah?"gumam Sarada melihat orang yang lalu lalang.

"Yaa itu adalah hubungan yang dulu hehe"Boruto cengesan menatap Sarada didadanya.


"Aku perbaiki semuanya..Kau jangan tinggalkan diriku yaa!"



"Tidak akan"




"Kerana aku mencintaimu Boruto,dan tak akan meninggalkan mu"






"Aku juga sangatttt,,sangat cinta padamu!"ujar Boruto tersenyum.















Dan akhirnya kisah mereka dan hubungan sudah baik tidak ada lagi kesedihan yang menemani mereka.






Boruto memandang langit yang cerah...







Aku ingin dirimu yang menemani pagi hingga melepaskan senja,menenangkan malam dan  berbagi cerita.

Bahagia itu bukan berarti memiliki semua apa yang kita cintai.
Namun bahagia itu mencintai semua apa yang kita miliki.


Awalnya hubungan kita yang beracun kini,aku akan menaruhnya dengan bumbu cinta dan akan mencintaimu hingga sampai akhir hayatku.





















Toxic Relationship-Hubungan Beracun TAMAT❤








See you in next story in Arigatou Boruto❤❤

Tuliskan pendapat kalian tntang chpter kali ini?

Maaf hehe kalau endingnya tak bersesuian dengan apa klian harapkan☺😌

Apapun,

Salam sᴀʀᴀʜ  ᴍᴀɴɪs❀


Continue Reading

You'll Also Like

10.7M 249K 60
𝐅𝐫𝐨𝐦 𝐄𝐧𝐞𝐦𝐢𝐞𝐬 𝐭𝐨 𝐋𝐨𝐯𝐞𝐫𝐬 Enzo Mariano is known for being nothing but ruthless. He is feared by all in the Italian mafia. He kills on...
84.6K 3.4K 40
18+! [ON-GOING!] [SLOW UPDATE!] Hanya sekumpulan CERITA PENDEK [SHORT-STORY] dengan cerita yang berbeza dan berlainan latar ataupun Random❤ -Toxic Re...
698K 58.5K 33
"Excuse me!! How dare you to talk to me like this?? Do you know who I am?" He roared at Vanika in loud voice pointing his index finger towards her. "...
927K 83.3K 38
✫ 𝐁𝐨𝐨𝐤 𝐎𝐧𝐞 𝐈𝐧 𝐑𝐚𝐭𝐡𝐨𝐫𝐞 𝐆𝐞𝐧'𝐬 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐒𝐚𝐠𝐚 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 ⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎ She is shy He is outspoken She is clumsy He is graceful...