Oneshoot ROSÉ and Boys

Bởi im_fanse

90.9K 8K 1.3K

Perkumpulan shipper Rosé ada disini.... Xem Thêm

Not brother (Jaerosé)✓
moodbosteer (Rosékook)✓
lovely owner (Taerosé)✓
jametzzz (Bangtansé)✓
my big baby (Bbangrosé)✓
teacher (Jisung x Rosé)✓
tsundere(Kwon twins x Rosé)✓
future husband (Yongrosé)✓
halal boys(Winrosé)✓
forget him (Doysé)✓
forever mine (Johnny x Rosé)✓
i need her (Chenle x Rosé)✓
regretting marriage (Wonwoo x Rosé)✓
i hate but i love (spesial Yongrosé)✓
lucky boy (spesial Jaerosé)✓
cute relationship (Gyurosé)✓
meet him (Kunrosé)✓
what happened in room 365 (Hunrosé)✓
Gay or Guy (Chanrosé)✓
secret admirer (Eunrosé)✓
obsessed (Jinrosé)✓
sedative (Jaemrosé)✓
last stage love (Hanbin x Rosé)✓
first love (Harusé)✓
lady Roseanne (Jenosé)✓
project sacrifice (Renjun x Rosé)✓
first time (Songkang x Rosé)✓
favorit girl (Ten x Rosé)✓
friendzone (Haosé)✓
Life (Marksé)✓
pregnancy (Scoupsé)✓
friendzone pt2 (Joshua x Rosé)✓
girlfriend (spesial Haosé)✓
for one month(Felixsé)✓
ex (Jun x Rosé)
seniors (spesial Rosékook)✓
i can(t) selfish (pt.3 Yongrosé)✓
neighbors (Baekrosé)✓
different (Jeonghansé)✓

freaking boys (Yugyeom x Rosé)✓

843 130 15
Bởi im_fanse

Kata orang tak kenal maka tak sayang. Tapi bagi Rosé sekarang semakin kenal semakin menyebalkan. Rosé adalah cewek yang suka ketenangan dia begitu terganggu bila ada orang yang belum terlalu dekat dengannya sudah sangat cerewet.

Tidak ada ikatan atau hubungan diantara mereka. Kalian tau, Rosé bahkan baru mengenal pria aneh itu sehari setelah dia masuk kampus.

"Rosé! Rosé!"

"Apa?"

"Lo suka bubur?" Tanya pria bernama Yugyeom itu.

"Suka."

"Lebih suka diaduk apa dimakan langsung?" Kali ini Rosé mengernyit.

Cowok ini, apa-apaan sekali sih dia. Bisa-bisanya dia bertemu cowok freak kayak Yugyeom. Mengingat pertama kali mereka bertemu membuat Rosé rasanya menyesal. First impression Rosé waktu melihat Yugyeom dia kira cowok itu adalah tipe yang pendiam dan kalem. Tapi tak berselang lama Rosé rasanya mau takbir dengan kelakuan Yugyeom.

Ini semua berawal saat dia tidak bisa mengambil buku di rak paling atas. Seperti di kisah-kisah film, tiba-tiba Yugyeom datang dan langsung mengambil buku yang Rosé inginkan. Awalnya Rosé coba-coba pengen naksir, eh malah ilfeel.

"Lo punya masalah?" Tanya Rosé dengan nada rendahnya.

"Nggak ada makanya gue cari masalah sama lo."

That's annoying people!

Rosé hanya menghela nafas, sebenarnya sih mau dia tonjok mukanya tapi ini di tempat keramaian. Rosé tidak suka menjadi pusat perhatian.

"Ya ampun jangan marah dong cantik, bercanda. Gue mau ngajak lo makan bubur didepan pertigaan kampus kok. Mau?"

Rosé diam sebentar menimbang-nimbang tawaran Yugyeom. Tak ada salahnya sih pasti untung juga kan, Yugyeom pasti akan mentraktirnya. Haha dasar matre.

"Boleh, lagian habis ini gue ga ada matkul kok."

Sepertinya tawaran ngajak makan bubur bareng itu cuman akal-akalan Yugyeom saja supaya bisa dapet nomor ponsel Rosé. Pria itu setelah mendapat nomor ponsel Rosé dia tak berhenti mengirimkan pesan yang tidak penting kepadanya. Rosé menyesal, kenapa tadi dia mau-mau saja ya.

Ponsel Rosé kali ini berbunyi lagi untuk kesekian kalinya, namun itu bukan pesan dari Yugyeom melainkan panggilan masuk dari cowok aneh itu.

Rosé dengan kesal menggeser ikon berwarna hijau keatas, "Sekali lagi lo ngerjain gue, gue bakal pulang!"

Terdengar suara kekehan dari telefon,"aduh nungguin abang ya? Abang udah dibelakang adek nih."

"Dih jijik!"

Rosé tersentak saat Yugyeom memutar balik tubuhnya. Cewek itu menghempas tangan Yugyeom dengan kesal.

"Lo kok ngeselin sih! Gue mau pulang!"

"Loh Rosé, gue bercanda." Teriakan Yugyeom tak mendapat respon dari Rosé.

"Gue traktir.... Dua porsi deh." Rosé menoleh, dan Yugyeom terlihat lega meskipun dompetnya nanti akan terkuras. Dia berlari menghampiri Rosé.

"Lo tuh jadi orang jangan prik banget bisa nggak sih!?"

"Nggak bisa, nggak seru soalnya." Yugyeom menjawab santai dan memasangkan helm di kepala Rosé yang membuat gadis itu terkejut.

Dari sore hingga malam hari yang Rosé lakuin adalah deadline. Sebenarnya Rosé bukan ciri orang yang suka menunda pekerjaan, tapi kayaknya dosennya deh yang kebanyakan ngasih tugas. Tugas-tugas yang seharusnya sudah dikumpulkan seminggu lalu baru Rosé kerjakan sekarang belum lagi tugas yang diberikan dosen dua hari lalu, pokoknya semua harus selesai malam ini.

Pandangan gadis itu jatuh menatap kertas-kertas putih didepannya. Dia terdiam sebentar, semua tugas sudah hampir selesai kira-kira tugas apa ya yang harus di fotocopy. Lumayan lama Rosé bengong, sampai-sampai....

"Iya njir, tugasnya pak Handoko!"

Sekarang sudah pukul jam sembilan, kemungkinan besar fotocopy pasti sudah tutup. Tapi gimana ya, pak Handoko itu terkenal sebagai dosen yang serem di kampusnya. Dia jarang marah, tapi dia suka ngasih tugas yang ribet yang bikin kepala sampai puyeng.

"Waduh kok gue baru inget sih, motornya kan dipake lembur sama Alice!" Kalau saja Alice bukan kakaknya mungkin Rosé enggan merelakan motornya dipake. Padahal sudah punya sendiri-sendiri, tapi motor Alice baru saja masuk bengkel tadi siang.

Gadis itu keluar tanpa memakai jaket atau cardigan. Dia membawa lembaran kertas yang akan di fotocopy, lalu dia kerumah Jungkook yang letaknya pas didepan rumahnya.

"Kook Jungkook!" Rosé langsung masuk ke kamar Jungkook, dan mendapati pria itu tengah bermain game dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana kolor pink.

"Salam dulu kek Lastri!"

"Anterin gue ke fotocopy, Kook. Urgent nih!"

"Bentar nanggung nih."

"Ah lo kelamaan, kunci motor lo mana?" Tanya Rosé lalu mengambil hoodie hitam yang tergantung di balik pintu.

"Masih di motor."

"Gue sendiri aja kalo gitu, btw pinjem hoodie!"

Jungkook langsung terbangun dari tidurnya, bahkan sekarang dia sudah tidak mempedulikan game nya lagi, "woi Rosé, sama gue aja. Bentar gue ganti baju dulu."

"Lo lama, keburu tutup fotocopy nya!" Jungkook sudah keluar dengan kaos yang belum terpasang dengan benar di badannya, mau menghampiri Rosé. Namun Rosé sudah tancap gas dan meninggalkan Jungkook.

"Woy udah malem, nggak baik cewek keluar sendiri malem-malem!" Teriakan Jungkook diabaikan oleh Rosé, atau bahkan Rosé tidak mendengarnya.

Rosé menaikkan maskernya sampai ke bawah mata, dia menatap was-was sekitar. Kenapa sih dengan hari ini. Rasanya Rosé sial banget deh.

"Nggak motornya nggak orangnya sama-sama ngeselin!"

Rosé mengoceh kesal sambil mendorong motor Jungkook yang bocor. Seharusnya dia menurut saja saat Jungkook mencegahnya tadi, tapi mau bagaimana lagi keburu tutup fotocopy nya. Mau nelpon Jungkook tapi dia ingat kalau dia belum mengisi kuota di ponselnya, maklum sering pake wifi dirumah.

Suara motor lain terdengar, tangan Rosé mulai gemetaran. Jalanan sepi karena hari sudah semakin malam Rosé hanya bisa memohon keselamatannya pada Tuhan. Rosé semakin melajukan langkahnya kala suara motor itu berhenti, sialan dia lupa membawa senjata andalannya sekarang kan lagi banyak kasus-kasus perkaosan.

"Motornya kenapa bang?" Rosé berhenti, dia menoleh perlahan meskipun jantungnya berdegup kencang.

"Yugyeom?" Ujar Rosé berbisik.

"Loh ini motornya bocor bang."

"Iya tau ngapain gue dorong kalo gitu! Btw bang?"

Apa Rosé sekarang terlihat seperti seorang pria, mungkin saja kan, Rosé memakai hoodie hitam milik Jungkook yang kebesaran belum lagi dia menutupi kepalanya dengan tudung hoodie dan juga masker hitam yang menutupi sebagian wajahnya.

"Saya bantuin sampe ke bengkel ya bang." Yugyeom mengernyit ketika tak mendengar sahutan dari orang di sebelahnya.

"Bang?"

Yugyeom mulai menatap Rosé, lalu kemudian tatapan cowok itu berubah sendu. Dia melangkah mendekati Rosé lalu menepuk-nepuk punggungnya.

"Sorry bro, gue tau ini berat buat lo. Tetep semangat meskipun lo tunawicara." WTF!!!

Rosé harus bagaimana dia bingung, dia ingin menyangkal dia kan terlahir sempurna tapi dia juga malu kalau harus bersuara. Yugyeom sudah menganggapnya sebagai sesosok lelaki kan tidak lucu suaranya gak lakik.

Rosé mengeluarkan ponsel dan mengetik sesuatu disana, yah terpaksa dia harus mengikuti alurnya kan.

'bisa bang, saya juga sebenarnya mau ke fotocopy'

"Loh kalo ke fotocopy kudu cepet-cepet nih bro, keburu tutup."

Dan Rosé mengangguk cepat, "ya udah lo pake motor gue aja bro. Biar gue yang dorong sampe tambal ban." Rosé menerima kunci yang diberikan Yugyeom, lalu gadis itu segera melesat ke fotocopy keburu tutup.

Rosé dan Yugyeom duduk bersebelahan, menurut Rosé Yugyeom ini orangnya sokab banget, kirain sama dia doang ternyata nggak. Pria itu mengoceh tanpa henti, dan Rosé hanya bisa mengangguk saja.

"Nah bro, seharusnya kalo negara kita mau maju pikiran rakyatnya juga harus maju. Gimana bisa mau maju kalo pikiran kita stuck ke ajaran nenek moyang kita."

Oh ternyata ini ya yang dibahas sama cowok pas lagi ngobrol, belum lagi setelah itu merembet kemana-mana.

Rosé mengusap hidungnya yang ditutupi masker, hidungnya terasa gatal dan rasanya dia mau bersin.

"Hatcim... Alhamdulillah—Eh!"

"Bro kok suara lo...." Yugyeom menarik masker yang Rosé pakai. Lalu pria itu begitu terkejut.

"Rosé! Kok lo...." Rosé hanya tersenyum canggung. Pengen lari terus pulang deh.

"Kok nggak ngomong kalo tadi lo. Anjir jadi lo pura-pura bisu dong?"

Raut wajah Rosé berubah sedih lalu cewek itu merengek lucu, "eh jangan nangis malu dilitin bapak tambal ban."

Yugyeom berusaha menenangkan Rosé, karena Rosé tak kunjung berhenti menangis akhirnya dia memeluk Rosé.

"Lo nggak perlu nangis, Rosé. Nggak papa."

"Gue maluuu...."

Tak lama kemudian ada suara motor yang berhenti didepan bengkel.

"Lari Rosé ada om om pedo!" Itu Jungkook, cowok itu menarik tudung hoodie Rosé lalu menyembunyikan cewek itu dibelakangnya.

"Lo apain temen gue hah, sampe nangis gini. Lo perkaos ya!" Suara Jungkook meninggi dan menjadi pusat perhatian.

"Enggak njir, btw muka gue nggak setua itu kali sampe di panggil om!"

Kedua cowok itu ribut, sedangkan Rosé menutupi wajahnya dibalik punggung lebar Jungkook. Padahal Rosé sering mengatai Yugyeom cowok freak, eh ternyata dia juga nggak kalah freak. Itu lah sebabnya dia malu.

Request by : glowupwith_yourex Yugyeom x Rosé [Done✓]

Who is next?

Anw, sorry for late:(

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

977K 71.5K 72
"You do not speak English?" (Kamu tidak bisa bahasa Inggris?) Tanya pria bule itu. "Ini dia bilang apa lagi??" Batin Ruby. "I...i...i...love you" uca...
1.6M 47.9K 32
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan." Tapi apa setelah perpisahan akan ada pertemuan kembali? ***** Ini cerita cinta. Namun bukan cerita yang bera...
810K 56.6K 48
Sherren bersyukur ia menjadi peran figuran yang bahkan tak terlibat dalam scene novel sedikitpun. ia bahkan sangat bersyukur bahwa tubuhnya di dunia...
625K 31.4K 40
Ini adalah sebuah kisah dimana seorang santriwati terkurung dengan seorang santriwan dalam sebuah perpustakaan hingga berakhir dalam ikatan suci. Iqb...