The Time | KV [END]

By Lenair_

16.4K 1.4K 71

jeon jeongguk dan segala keegoisannya yang mampu menghancurkan kehidupan masa depannya Dapatkah jeongguk memp... More

Prolog
|The Time|
|The Time|
|The Time|
|The Time|
|The Time|
|The Time|
|The Time|
|The Time|

|The Time|

1.1K 121 3
By Lenair_

Happy reading

-'-

Jeongguk melihat yeojun dan jennifer yang terlihat menunduk dengan raut sedih. Sedangkan taehyung menandatangani surat perceraian mereka, kemudian pergi.

Buru-buru jeongguk menahannya."tae, tolong katakan sesuatu" tanpa melihat wajah jeongguk, taehyung langsung pergi.

Tidak menyerah, jeongguk mengikuti taehyung sampai keluar."tae, apa yang terjadi di masa depan? Kenapa kita bercerai? Tae, maafkan aku, apa yang sudah aku lakukan selama ini, tolong lupakan semuanya, aku akan mencoba berubah...."

"Jeongguk, semuanya sudah berakhir" taehyung langsung masuk kedalam mobilnya.

Sembari mengetuk kaca mobil."tae, aku tidak akan membiarkanmu pergi, dengarkan aku dulu, kita berdua saling mencintai, kenapa kita berpisah?".

Mesin mobil taehyung menyala, ia mulai menjalankan mobilnya."tae, jangan pergi, dua hari yang lalu kau mengatakan bahwa kita akan hidup bersama untuk enam puluh tahun mendatang".

Mobil yang taehyung kendarai mulai menjauh."dia lupa dengan begitu cepat"

Jeongguk kembali masuk kedalam ruang pengadilan untuk menemui jennifer."eomma, aku akan perbaiki semuanya, aku butuh nomor pendeta"

"Pendeta?"

"Orang yang menikahkan kami"

"Kita sudah tidak menghubunginya selama lima belas tahun, eomma tidak tahu bagaimana kabarnya sekarang"

Jeongguk mengacak-acak surainya."eomma, apa yang telah terjadi, apa aku melakukan kesalahan yang besar?" tanya jeongguk.

"Jika kau sendiri tidak tahu, apa yang bisa eomma katakan?"

"Apa ada orang ketiga dalam hubungan kami?" tanyanya lagi

Tidak jauh dari mereka berdua, yeojun datang dengan mengendarai mobilnya, jennifer akan melangkah pergi, namun jeongguk menahannya."kau juga akan meninggalkan aku, eomma?"

"Eomma sudah berjanji dengan taehyung, jika eomma akan tinggal bersamanya sebelum kembali ke korea" setelahnya jennifer langsung menghampiri mobil yeojun, mereka berdua pergi, meninggalkannya sendiri.

Jeongguk berjalan menuju rumahnya yang dulu dia tempati, dalam perjalan dia terus menangis, jeongguk mengingat semua kenangannya ketika masih bersama dengan taehyung.

Kenapa ada perceraian, hal yang sangat jeongguk takuti terjadi. Ini tidak bisa dibiarkan, jeongguk langsung berlari menuju rumahnya.

Sampai rumah, banyak foto-foto kenangan mereka berdua, jeongguk semakin dibuat sedih, dengan air mata yang terus keluar dari kedua matanya, jeongguk masuk kedalam kamar.

"Aku tidak akan menyerah" jeongguk duduk diatas tempat tidur sembari melihat benang merah yang mengikat pergelangan tangannya."benang Ini"

"Aku akan perbaiki semuanya" setelah mengatakan kalimat tersebut, jeongguk langsung memutuskan benang merahnya.

Kedua mata jeongguk terpejam untuk sesaat, dengan perlahan dia melihat sekelilingnya, tidak ada perubahan yang terjadi, dia masih berada di tempatnya.

Tubuh jeongguk melemas, dia sampai terduduk dilantai."aku minta maaf, aku mengakui kesalahanku, kembalikan taehyung"

Lututnya ia tekuk."aku ingin kembali dengan taehyung, aku tidak bisa hidup tanpanya, aku mohon kembalikan taehyung" perlahan suaranya menjadi lirih, jeongguk menyembunyikan wajahnya diantara lutut.

-'-

Jeongguk terbangun, dia melihat sekelilingnya, setelah mengenali jika ini rumahnya, jeongguk langsung bangun, dia berkaca melihat wajahnya yang masih terlihat muda, tidak seperti sebelumnya.

Mendengar gemericik air dari kamar mandi, jeongguk pun memeriksanya, dapat dia lihat taehyung ada dihadapannya, tengah menggosok gigi.

"Tae" panggilnya sembari tersenyum lebar.

Taehyung menoleh."jeongguk, suruh yeojun untuk bersiap" titahnya.

"Taehyung" panggil jeongguk lagi.

"Jeongguk, yeojun"

Jeongguk mengangguk."ya, ya" ia langsung keluar dan menutup pintu kamar mandi.

Sembari menatap keatas."terimakasih"

Jeongguk meraih ponselnya, tertera disana pukul 07:00 AM tanggal 11-04-2023.

"Sepuluh tahun? Mundur sepuluh tahu? Itu berarti aku haru memperbaiki sesuatu, tapi apa?....perceraian!"


Jeongguk langsung keluar dari kamarnya, ketika akan menghampiri taehyung, dia mendengar keributan dari salah satu kamar, ia pun menghampirinya untuk memeriksa.

Ketika pintu terbuka, dia melihat seorang anak kecil berjenis kelamin perempuan sedang asik bermain ditempat tidur.

Jeongguk menghampirinya."kau tentu bukan yeojun kan?"

"Dad" panggil yeojun dari arah belakang

"Yeojun, ini kau, lalu dia siapa?" tanyanya

"Yeonmi" ucap yeojun

Jeongguk langsung melihat kearah anak kecil tersebut."yeonmi, putriku"

"Daddy, daddy" panggil yeonmi dengan semangat

Putrinya sangat cantik."Aku akan perbaiki semuanya" gumamnya.

Sekarang jeongguk tengah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan.

"Kau bangun kesiangan nak" ucap seseorang.

Jeongguk langsung menoleh."paman? Maksudku appa...lain kali aku akan bangun lebih awal" balasnya.

Tanpa mengeluarkan suara, namjoon duduk disalah satu kursi dapur sembari memakan buah."apa yang dia lakukan disini?" gumamnya.

Tiba- tiba ponsel jeongguk berdering, ia langsung mengangkatnya.

Jeongguk, aku ingin bertemu denganmu, setelah sampai di universitas tolong pergi ke ruangan ku, ada yang ingin aku bicarakan

Dr. Park jihoon, baik, aku..aku akan segera datang, sebentar lagi

Panggilan terputus, taehyung datang setelah selesai membersihkan diri."sarapan belum siap, yeojun juga belum siap" ucapnya ketika melihat meja makan kosong, dan yeojun belum mengenakan seragam sekolah.

"Tae, aku baru saja mendapat panggilan dari universitas"

Taehyung tidak membalas, dia tengah memakaikan yeojun seragam sekolah.

"Kenapa kalian tidak menyewa pembantu rumah tangga saja, aku yang akan membayarnya dengan uangku" namjoon menyela.

"Tidak, itu tidak perlu" balas jeongguk.

Taehyung merebut spatula dari tangan jeongguk."antarkan saja yeojun, aku akan menangani semua ini" ucapnya.

"Daddy, daddy" yeonmi memanggil sembari menarik-narik celana yang dikenakan jeongguk.

Taehyung mulai berkutik dengan peralatan dapur."yeojun duduk" titahnya ketika melihat sang putra berdiri diatas kursi meja makan

"Hari ini ada pameranku dan pertandingan yeojun, kau ingat?"

Jeongguk mengerutkan dahinya bingung."pameran?"

"Lupakan, kau tidak berguna"

"Tidak maksudku, aku sedikit lupa, pameran dan pertandingan, aku akan datang dan menontonnya".

-'-

"Dad, sekolahku terlewat" ucap yeojun.

Jeongguk langsung menginjak rem."maafkan daddy" ia lalu berputar balik.

Sampai di sekolah, yeojun langsung turun."dad, pertandingan sepak bolaku setelah pulang sekolah, jangan lupa" ingat yeojun.

"Ya" setelahnya, jeongguk langsung pergi, dia harus segera menuju ke universitas untuk mengajar.

Setelah melakukan perjalanan yang cukup memakan waktu, akhirnya jeongguk sampai juga di universitas, saat ini, dia tengah berjalan menuju ruang kelasnya."satu hari untuk memperbaiki semuanya, bagaimana caranya, jeongguk?" tanyanya pada diri sendiri.

Jeongguk mondar-mandir, pergi kesana dan kesini mencoba mencari ruangan milik Dr. Jihoon. Akhirnya setelah sepuluh menit, dia bisa menemukannya.

"Maaf pak, aku kesulitan mencari ruangan, maksudku..tempat parkir, bapak tadi menelponku, apa semuanya baik-baik saja?" tanya jeongguk.

Jihoon mendekati kursi kerjanya."hari ini aku sangat bahagia, lihat ini jeongguk" sembari menyerahkan selembar kertas.

Jeongguk melihat kertas tersebut."apa ini pak?"

"Tiket untuk membawa matematika vedamu ke tujuan yang berikutnya, bacalah suratnya" balas jihoon.

Jeongguk duduk sembari membaca semua isi suratnya."setujui surat ini jeongguk, selama ini kau sudah fokus pada pekerjaan ini...kepala jurusan matematika universitas harvard memberikan tawaran menarik ini"

Jeongguk telah selesai membaca semua suratnya."benarkah? Aku menunggu selama hidupku untuk ini"

"Jeongguk, pekerjaan ini tidak mudah, beban kerja akan meningkat, kau perlu beradaptasi disana, aku hanya ingin memberimu saran".

Jeongguk terlihat sangat bahagia."pak, ini tidak perlu dipikirkan, matematika adalah hidupku, bagiku ini bukanlah pekerjaan" ucapnya.

"Ini adalah bagian sempurna dalam hidupku" gumamnya.

Jeongguk berdiri."terimakasih banyak pak".

Selesai bertemu dengan Dr. Park Jihoon, jeongguk pergi untuk menghadiri pameran taehyung.

Ditengah jalan, ponsel jeongguk berdering.

"Halo"

"Jeongguk, bisakah kau kesini?"

"Jimin, ada apa denganmu? Kenapa kau menangis?"

"Jeongguk, telah terjadi sesuatu, aku membutuhkanmu, bisakah kau datang di ×××"

"Aku tidak bisa, itu sangat jauh, perlu waktu satu jam untuk pergi kesana, aku juga harus menghadiri pameran taehyung"

"Aku sangat membutuhkanmu"

Sambungan terputus, jeongguk merasa bingung dengan sikap jimin."ada apa dengannya? Pasti telah terjadi sesuatu"

"Pak, para mahasiswa sudah menunggu di kelas" ucap salah satu mahasiswa yang menghampiri jeongguk.

Jeongguk diam mematung, tapi ketika mahasiswa tadi menarik jeongguk untuk masuk ke kelas, jeongguk menurut.

"Kemarin bapak menyebutkan, jika bapak memiliki solusi untuk kaidah fermat"

Ponsel jeongguk bergetar, jimin mengiriminya pesan.

"Dampak apa yang timbul, dengan yang kita pelajari minggu lalu?" tanya salah satu mahasiswa.

"Maaf semuanya, tidak ada kelas untuk hari ini" ucap jeongguk yang kemudian pergi meninggalkan kelas.

Dengan terburu-buru jeongguk pergi, untuk menemui jimin, dia memerlukan waktu tempuh selama dua jam.

Disisi lain, taehyung terus mencoba menghubungi jeongguk, pertandingan yeojun akan segera dimulai.

Sudah berkali-kali taehyung menelpon jeongguk, tetapi tidak diangkat.

Satu jam berlalu. Saat ini pasti pertandingan yeojun telah selesai, taehyung yakin sekali, jika jeongguk tidak disana. Maka dari itu, taehyung datang untuk menjemput putranya.

Kondisi lapangan sudah sangat sepi, hanya tinggal yeojun saja sendiri, taehyung memanggil sang putra yang terlihat lesu."kita pulang?" tanya taehyung, yeojun hanya mengangguk kemudian masuk kedalam mobil.

Sampai di rumah, taehyung langsung bersiap untuk pergi ke pamerannya, setengah jam lagi pameran nya akan dibuka.

Ketika tengah merias diri, taehyung mendapat pesan masuk dari jeongguk.

Taehyung, maaf, sepertinya aku tidak bisa datang tepat waktu ke pameranmu, aku memiliki urusan mendadak

Percayalah, aku melakukan semua ini untuk kita, semoga berhasil, love you

Taehyung hanya menghembuskan nafasnya kasar, dia tidak merasa terkejut, sudah biasa.

Jadilah, taehyung pergi ke pamerannya sendirian, sedangkan, yeojun dan yeonmi bersama namjoon di rumah.

Sampai di tempat pameran, taehyung disambut oleh temannya."tae, aku menunggumu sejak tadi"

"Maaf, aku sedikit terlambat"

"Tidak apa-apa" balas hoseok.

Taehyung dan hoseok pun mulai membuka pameran nya."tersenyumlah, ini adalah harimu" ucap hoseok

"Oke" dia pun mencoba untuk tersenyum

-'-

Akhirnya, Jeongguk telah sampai di rumah jimin, perjalanan yang sangat panjang.

"Jimin" panggil jeongguk.

Jimin langsung memeluk tubuh jeongguk erat sekali."jeongguk, yoongi pergi"

"Pergi? Kemana?"

Jimin melepas pelukannya, kemudian menghapus air matanya."aku tidak tahu, semalam kita bertengkar hebat, lalu dia pergi begitu saja"

"Apa kau sudah menghubunginya?" tanya jeongguk.

Jimin mengangguk."sudah, tapi dia tidak pernah mengangkatnya, jeongguk, kenapa dia pergi? Kenapa dia meninggalkanku?"

Jeongguk tidak tahu harus bagaimana, dia hanya bisa menarik jimin kedalam pelukannya."aku minta maaf, tapi ini adalah permasalah rumah tangga kalian, aku tidak bisa ikut campur" jeongguk melepaskan pelukannya.

"Aku harus pergi"

Jimin menahannya."jeongguk, ayo minum"

"Tidak bisa, aku memiliki urusan lain".

"Jeongguk, sekali ini saja, temani aku minum"

Akhirnya jeongguk menurut, dia menemani jimin untuk minum.

Mereka berdua minum bersama di ruang tamu."yoongi baru saja kehilangan pekerjaannya, kita sempat mengalami masalah ekonomi selama beberapa bulan"

Jeongguk diam mendengarkan."dia pergi begitu saja, meninggalkanku sendiri, aku tidak tahu kenapa dia pergi"

Jeongguk langsung memeluk tubuh jimin, mencoba menenangkan.

-'-

Taehyung telah sampai di tempat pameran nya, didepan pintu ia disambut oleh hoseok."tae, aku sudah menunggumu sejak tadi" ucap hoseok. Taehyung hanya tersenyum kemudian masuk.

Pameran berjalan dengan lancar.

"Tae, semua yang datang kesini, menyukai karyamu, kerja bagus" puji hoseok

"Terimakasih"

Ponsel hoseok berdering."Aku akan segera kembali" pamit hoseok

Pameran telah selesai dilangsungkan, taehyung masih berada disana untuk beberapa saat.

Dia melihat semua karya seninya."tae, maaf, aku terlambat, tadi..." itu jeongguk

"Sudahlah, ayo pulang" taehyung langsung berlalu

"Tae, selamat, semua karya senimu terjual habis" hoseok datang sembari mengulurkan tangannya dan memberi selamat.

Taehyung tersenyum sembari menyambut uluran tangan hoseok."terimakasih, aku harus segera pulang, selamat malam" pamit taehyung

"Selamat malam" balas hoseok

Taehyung pun pergi, ketika jeongguk akan menyusul, hoseok menghentikannya."kita belum pernah bertemu sebelumnya, hai, aku jung hoseok, pemilik galeri ini" hoseok memperkenalkan diri

"Ah iya, hai" jeongguk langsung pergi begitu saja menyusul taehyung.

"Tae, aku tahu kau marah" teriaknya

Taehyung menghentikan langkahnya."tidak, aku sudah terbiasa" ucapnya sembari menghapus air mata.


-'-

To Be Continue.
Sorry for typo

Papayyy.

Continue Reading

You'll Also Like

914K 67.2K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
7.1M 297K 60
On Going Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
96.2K 8.1K 20
Andai saja, pada saat itu Taehyung tidak ikut melibatkan perasaannya hingga sejauh ini, mungkin yang akan terjadi sekarang tidaklah separah ini. pun...
4.9K 622 19
⚠️BXB, MISGENDERING, MPREG⚠️ Tentang Taehyung yang harus bersedia menjadi istri kedua dan melahirkan anak demi penerus keluarga Jeon. Gimana kisahnya...