- Esok Malam -
Aku mengendap endap keluar dari rumah Ran, berharap conan tidak tiba tiba bangun dan melihat ku keluar, hari ini pukul 10:00 PM, seharusnya anak anak sudah tidur sekarang.
Aku berjalan di jalan yang sepi sendirian, aku tidak takut gelap dan sendirian, aku menggunakan senter dari jam tangan ku.
Aku menengok ke kanan kiri " Aku menyesal lewat tempat ini " Batin ku.
Tiba tiba aku merasakan sesuatu yang mengganjal, rasanya sedari tadi ada hawa yang menusuk di punggungku, itulah yang ku rasakan saat ada seseorang yang mengamatiku.
Aku meraba pistol ku " Siapa? Keluar sekarang! " Seru ku sambil menghadap ke belakang ku.
" Atau aku tembak " Ucap ku cepat sambil menodongkan pistol.
" Baiklah baiklah, aku keluar " Ternyata Conan yang sedari tadi mengikuti ku, ia keluar sambil mengangkat tangannya.
" Conan? Kenapa kau mengikuti ku? " Tanya ku.
" Itu wajar bukan? Kau diam diam keluar dengan jaket mu, malam malam di jam saat anak kecil seharusnya sudah tidur, aku hanya mengkhawatirkan mu " Jelas nya sambil mendekat.
" Ini tentang yang kid suruh kemarin malam kan? " Tanya Conan.
Aku mengangguk pelan.
" Kau sudah memberitahu tentang pandora kepadaku, walau kau tidak memberitahu ku tentang hubungan kid, dan penjahat itu. Aku mengerti, karena itu lah ini terlalu berbahaya untuk mu " Ucap conan.
" Tapi aku harus pergi, aku sudah terlanjut menyebutkan kata "pandora" Di depannya, setidaknya biarkan dia tahu siapa aku seperti dia tahu siapa dirimu sebenarnya conan " Balas ku.
" Kalau begitu biarkan aku ikut! Aku harus menjagamu " Balas nya dengan nada agak kesal.
" Tapi ini urusan kami " Balas ku lagi dengan nada yang agak kesal.
" Kamu tidak bisa selalu mencampuri urusan orang lain Tuan Kudo Shinichi! " Seru ku yang tak memikirkan kata kataku.
" Aku tidak peduli kau menyukainya atau tidak, karena aku hanya ingin kau aman, setidaknya sebagai seorang teman bukan sebagai detektif " Balas nya serius.
Aku terdiam sejenak, aku sudah keterlaluan dan bersikap seperti anak anak.
".. Maaf, baiklah ayo, tapi biarkan kami bicara berdua saja jika kaito tidak mau kau mengetahuinya, kau tak perlu mendengarkan, bukanya aku tak ingin kau tahu, tapi jika kid tidak ingin kau mengetahuinya maka itu hak nya " Ucap ku pelan.
" Baiklah " Balasnya dengan senyum kecil.
Akhirnya kami berjalan bersama, sampai di lokasi yang ia beritahu, di sebuah gedung tua, kami menaiki ke atap gedung itu, Kaito kid sudah menunggu ku dengan kostum putihnya seperti biasa.
" Oh, kau juga datang ya, Detektif hebat? " Ucap Kid.
" Aku hanya menemaninya, seorang gadis sendirian itu berbahaya dan kau tahu itu " Balas Conan.
" B-benar juga.. " Balas Kid.
" Emmm,, jadi...? " Aku memiringkan sedikit kepalaku.
" Ah, benar, aku tidak keberatan dengan keberadaan mu di sini juga detektif hebat " Ucap kid.
Aku tersenyum lega mendengarnya.
Tiba tiba kid berada di depan ku seketika.
Lalu jongkok untuk mengimbangi tinggi ku.
" Pertama tama bisa kau perkenalkan dirimu? " Tanya Kid.
Aku sedikit mundur karena ia terlalu dekat dengan ku, mau bagaimana pun aku ini seorang gadis yang biasanya masih sangat dekat dengan yang namanya " Cinta " Aku tidak bisa tiba tiba salah tingkah di depannya, apalagi menghadapi aura luar biasa yang muncul darinya.
" Namaku Shirai Rika, aku kelas 3sd sekarang, eee.. Itu saja kan? Aku tak tahu apa yang harus aku perkenalkan lagi " Ucap ku.
" Yakin kelas 3sd? " Tanya nya dengan wajah ledek.
" Eeeh... Baiklah terserah, aku ulangi, ku Shirai Rika, kelas 1 SMA " Ucap ku memperkenalkan diri sekali lagi.
" Sudah ku duga! " Serunya dengan wajah puas.
" Jangan jangan kau menyuruh ku kesini hanya karena ingin mengetahui itu? Bukanya kau bisa mencaritahu sendiri?" Tanyaku dengan wajah jengkel.
" Tentu saja tidak dan kau tahu itu " Jawabnya.
" Tapi kid, aku mengerti kalau baju putih itu adalah ciri khas mu " Kaito kid " Tapi... Apa tidak terlalu ribet hanya untuk menemui ku? " Tanya ku.
" Karena aku tahu seorang detektif yang hebat pasti tidak akan membiarkan seorang gadis kecil berjalan sendirian, jadi aku harus menggunakan ini agar identitas ku tidak ketahuan dan akan menjadi misteri selamanya " Ucapnya dengan nada sombong.
" Sekarang aku berfikir mungkin kau memilih di atas gedung kosong supaya tak kegerahan.. " Batin ku.
" Jadi, apa yang ingin kau tanyakan padaku, tuan kaito kid? " Tanya ku.
" Bagaimana kau mengetahui tentang pandora? Apa.. Kau mengetahui tentang kecelakaan pesulap hebat yang itu? " Tanya kaito dengan wajah serius.
" Yang dia maksud tuan kaito ya " Batin ku
" Tidak ada yang perlu ku rahasiakan padamu tentang ini " Ucap ku sambil mengangkat bahu dan menggelengkan kepala.
" Ya, aku tahu " Jawab ku tegas.
" Apa kau tahu bahwa pandora bisa membuat keabadian?" Tanya nya lagi
" Ya, aku tahu " Jawab ku
" Bagaimana dengan organisasi yang mengejar pandora itu? Apa kau tahu mereka berasal dari organisasi mana? " Tanya nya.
Aku tidak yakin jika tentang ini " Untuk pertanyaan ini, dengan berat hati aku bilang " Tidak tahu " Karena aku belum dapat informasi yang jelas " Jawab ku.
" Begitu ya.. " Balas nya.
Aku melirik ke arah conan " Bisa jadi organisasi itu ada hubungannya dengan organisasi hitam, dengan begitu semua masalah ini adalah perbuatan organisasi hitam di baliknya " Batin ku.
" Tapi jika begitu, kami benar benar melawan sebuah organisasi yang sangat kuat, bahkan salah satu yang mengejar kaito, seorang pria dengan pertunjukan ilusi nya yang terkenal berada di bawah perintah organisasi ini " Batin ku sambil menunduk.
Kaito memperhatikan ku " Sepertinya banyak masalah yang sulit " Ucap kaito sambil menyilangkan tangannya
" Begitu deh " Balas ku.
" Aku akan menganggap keadaan mu sama dengan keadaan detektif hebat ini, hanya itu yang ingin ku tanyakan padamu " Ucap kaito lalu berbalik
" Tunggu! " Seru ku.
" Hm? Ada apa gadis manis? " Tanya nya.
" Sekalian anterin kami pulang dong, anak kecil kan tidak baik jika pulang sendiri " Ucap ku sambil menyeringai.
Kid terdiam dengan wajah jengkel " Iya iya baiklah akan ku antar, tapi terbang ya! " Balas nya.
" Asik.. Terbang! " Seru ku dengan nada anak anak.
Conan hanya mengikuti saja tanpa mengatakan apapun, aku melihat ekspresinya yang berkata " Kenapa harus bersama kid hanya untuk hal seperti ini? "
Dan, ya.. Kami benar benar di antar sampai atap kantor detektif mouri. Senang sekali bisa di antar tanpa bayar.
Saat sampai di tangga " Ah! Aku sampai lupa karena terlalu sibuk dengan banyak masalah, aku lupa sekarang tanggal berapa dan bulan apa? " Tanya ku pada conan.
" Serius kau melupakanya? " Tanya nya.
" Waktu di dunia ku dan dunia mu kan berbeda " Jawab ku " Bahkan aku tak tahu aku sampai di sini di eps berapa dan di tahun berapa " Guman ku.
" Apa kau bilang? "
" Tidak.. "
" Etto... Sekarang hari minggu tanggal 10 bulan Februari " Jelasnya
" Hee?! berarti sebentar lagi hari valentine dong?! " Seru ku.
" Iya, lalu... Apa kau sangat tertarik? " Tanya nya.
" Kau bercanda?! Tentu saja! Tidak sama sekali... " Jawab ku.
" O-oh.. " Balasnya dengan ekspresi aneh.
" Tapi bukan kah berarti kau harus sibuk sebagai shinichi? Ah sebagai conan juga, karena sifat sebagai conan maupun shinichi bisa membuat perempuan jatuh cinta " Ucap ku.
" Benar juga.. Tunggu,, apa? Yang benar saja, mereka suka padaku gitu? " Tanya nya dengan polos.
" Wah anak ini benar benar gak peka " Batin ku kesal.
" Namanya hari kasih sayang kan? Aku mungkin akan memberikan coklat ke takagi niisan saja saat sudah pulang beberapa hari lagi, aku yakin dia juga sedang memikirkan coklat apa yang harus dia berikan kepada sato san " Ucap ku.
" Seperti cinta segitiga saja " Ucapnya sambil terkekeh.
" Yang benar saja, aku memberi takagi niisan coklat karena aku menyayanginya sebagai kakak atau orang yang sekarang menjagaku " Ucap ku.
" Baik baik terserah kau saja "balasnya.
- - - - - - -
Halo? Ini aku Rika, aku ingin menjelaskan beberapa fitur/kelebihan yang ada di alat alat ku, seperti pistol ku ini, sepatu merah dan jam tangan merah yang profesor buat untuku.
Pertama kita mulai dari pistol pemberian paman tercinta ku ini dulu ya,, sebenarnya pistol ini saat baru pertama kali di berikan padaku kekuatannya tak seberapa karena saat itu aku masih kecil.
Dan kemarin setelah aku keluar dari rumah sakit aku berinisiatif untuk meningkatkan kekuatannya karena aku sadar saat melawan pembunuh bayaran itu pistolku tidak cukup berguna untuk melawan.
Aku membuat agar pistol ku bisa di atur kekuatannya, karena aku jadi bisa mengatur kekuatan sesuai dengan siapa yang ku lawan, entah itu pembunuh profesional, anggota BO, atau penjahat dari pembunuhan atau perampokan biasa.
Dan karena sekarang aku di kelilingi oleh detektif yang sangat tidak ingin membunuh tersangka, jadi agar aku tidak di tangkap oleh teman ku sendiri, itu terlalu absurd kalian tahu?
Conan : " Rika? Di sini rupanya, ini sudah terlalu lama sebaiknya sudahi saja, nanti pembaca ngantuk baca penjelasan mu yang panjang itu "
Conan? Baiklah baiklah, sampai jumpa, lanjut di eps berikutnya aja, ehe.