SEBUAH RASA & KARMA (Revisi)

By moodynoona_s1

26.9K 2.3K 223

Setelah dua tahun lamanya Xiao Zhan berjuang mempertahankan Cinta bertepuk sebelah tangan-nya, Akankah Wang Y... More

Prolog
1
2
3
6
7
8
9
10 🔞
11
12
13
Announcement
14
15
TEST

5

2K 175 16
By moodynoona_s1







Hiii aku kembali~~ Happy New Year all and HAPPY READING~

                                                **************


Satu minggu telah berlalu sejak terjadinya 'kesalah fahaman' itu, kini Wang Yibo hidup dengan penuh rasa sakit dalam dirinya. Masih tak mengerti mengapa dirinya merasa marah dan cemburu, Oh tidak!! Sepertinya Yibo memiliki perasaan lain pada Xiao Zhan, ya,  rasa suka bahkan mungkin lebih dari kata suka. Memikirkan dan merindukan Xiao Zhan adalah hal baru baginya.

Sudah pertengahan malam tapi Wang Yibo masih terjaga, berdiri memandangi suasana malam dibalik jendela. matanya mulai panas dan mengeluarkan buliran bening dari sana, matanya terpejam sambil bergumam "seharunya aku memiliki perasaan ini sejak awal dan menyadari betapa berharganya dirimu untuk aku sia siakan mungkin saat ini kau ada disampingku mengisi kekosonganku Xiao Zhan" cairan bening itu semakin deras meluncur dari mata elang itu. Terlalu sesak memikirkan kebodohannya sendiri.

****

Pagi ini Xiao Zhan sudah bersiap untuk keluar karna ini akhir pekan dan dia sudah memiliki janji dengan HaoXuan untuk menghabiskan akhir pekan mereka dengan berjalan jalan. Ketika Xiao Zhan membuka pintu ia terkejut melihat siapa yang ada dihadapannya, dengan cepat orang itu mendorong tubuh Xiao Zhan agar kembali kedalam, siapa lagi kalau bukan Wang Yibo.

Dipojokannya tubuh Xiao Zhan dibalik pintu dengan posisi terhimpit oleh tubuh Yibo yang sedikit lebih kekar darinya.  Yibo mencium bibir Xiao Zhan dengan kasar. Satu ciuman Dua ciuman Tiga ciuman..

Plak~~

Xiao Zhan menampar tepat dipipi sang pelaku, Yibo.

Plak~~

satu tamparan lagi dipipi yang sama.

Wang Yibo hanya terdiam menerima itu semua sementara Xiao Zhan terdiam dengan airmata yang siap meluncur dipipi mulusnya. "Kau fikir kau siapa? Bisa seenaknya menemuiku DAN MENCIUMKU SEPERTI ITU!!" nadanya sangat tinggi , air mata itu lolos dari kelopak matanya tanpa ia sadari.

"Kau fikir untuk apa aku melakukan itu padamu HAH?!" di akhir kalimat itu suara Yibo sedikit meninggi dengan nafas yang memburu "Kau pergi tanpa sepatah kata pun, tidak menemuiku dan setelah itu kau seakan akan melupakanku, setelah aku menemukanmu aku justru melihatmu memeluk pria lain!" lanjutnya dengan tatapan mata yang tajam.

"Itu urusanku dan kau... Urus saja dirimu sendiri dan wanitamu itu" dengan tatapan penuh kebencian Xiao Zhan menatap pria didepannya seperti ingin membunuhnya saat itu juga. "Wanita? Tunggu, wanita mana? Siapa?" Rupanya Yibo masih belum mengerti kemana arah pembicaraan Xiao Zhan.

Wang Yibo mencoba mengingat kemungkinan kemungkinan wanita mana saja yang dimaksud oleh Xiao Zhan tapi selama ini Yibo tidak pernah dekat dengan wanita manapun selain Meng Ziyi,  wanita yang sudah menolaknya itu. Tapi bagaimana Xiao Zhan mengetahui kedekatannya dengan Meng Ziyi karna selama dua tahun Xiao Zhan mengejar Yibo,  Meng Ziyi tidak pernah menemuinya selain datang ke kantornya Yibo jadi tidak mungkin kan Xiao Zhan mengenal Meng Ziyi?!

"Katakan dimana kau melihatku bersama seorang wanita?" selidiknya masih dengan posisi menghimpit Xiao Zhan dibalik pintu. "Teruslah berpura pura bodoh Wang Yibo!" lirih Xiao Zhan. "Setidaknya dulu kau katakan padaku kalau kau sedang menyukai orang lain dengan begitu aku tidak perlu menjadi bodoh karna menyukaimu sendirian" kali ini isakan kecil terdengar dari mulut mungil Xiao Zhan, tertunduk dan merasakan sakit didadanya.

"Kapan terakhir kali kau menguntitku?"

"Tidak tahu!"

"Katakan!"

"KUBILANG TIDAK TAHU AKU TIDAK INGAT" kali ini Xiao Zhan mencoba mendorong tubuh Yibo yang sedari tadi menghimpitnya dan itu membuat Xiao Zhan tidak nyaman. Xiao Zhan berjalan dan mendudukan dirinya disebuah sofa menutup matanya mencoba untuk menghentikan tangisannya.

Yibo masih mematung ditempat, "Bagaimana caramu masuk kesana?" lalu berjalan menghampiri Xiao Zhan yang sudah mulai tenang tidak lagi terdeangar suara isakan.  "Kau pasti mengikutiku sampai ke pesta, bagaimana caramu masuk kesana tanpa kartu undangan?" Xiao Zhan masih terdiam enggan membuka suara.  "Itu pasti benar, kau mengikutiku sampai kesana" kali ini Yibo sudah berdiri dihadapan pria manisnya. "Pasti sulit untukmu masuk kesana dan melihatku bersama wanita disebuah taman"


Xiao Zhan membelalakan matanya tiba tiba,  "Kau!!  Bagaimana kau tau?" tangannya ditarik untuk berdiri berhadapan dengan pria tampan yang pernah digilainya itu.


"Xiao Zhan.. Apa yang kau dengar saat aku sedang bersama wanita itu?" tanya Yibo. "TENTU SAJA AKU MENDENGAR KAU SUDAH BERTAHUN TAHUN MENYUKAINYA dan dan dan setelah itu aku cepat cepat pergi aku malas melihat drama romantis secara nyata" nada bicaranya merendah sesaat setelah ia mengucapkan kata 'menyukainya ' Tertunduk, itulah pergerakan yang Xiao Zhan lakukan saat ini. Xiao Zhan tak tau harus bagaimana.



"Itu salahmu!" kali ini Wang Yibo meraih kedua tangan Xiao Zhan dan menautkan jari jemarinya diantara jari jemari pria manisnya.  "Kenapa salahku?" Xiao Zhan bingung.  "Tentu saja itu salahmu yang tidak menyelesaikan menonton drama langsung itu" kali ini Yibo terkekeh melihat wajah Xiao Zhan yang berantakan karna menangis, mata dan hidung Xiao Zhan memerah sangat lucu seperti seorang bayi.

"Kau gila!" Xiao Zhan menarik kedua tangannya agar terlepas dari tautan tangan yibo.  "Jika kau melihatnya sampai selesai mungkin kau tidak perlu pergi begini" semakin bingung Xiao Zhan hanya bisa menatap Yibo dengan tatapan yang sulit diartikan.  "Aku ditolak" lanjutnya.

"Kau bercanda, mana mungkin ada seseorang yang menolakmu?" Xiao Zhan kembali duduk diikuti Yibo yang juga duduk disebelahnya. "Apanya yang tidak mungkin? Semuanya bisa saja menjadi mungkin termasuk Aku yang mulai menyukaimu dan itu kemungkinan paling jelas sekarang".

Xiao Zhan menatap tak percaya dan penuh rasa curiga "Kurasa kau tidak benar benar menyukaiku mungkin aku pelarian, bukankah begitu Wang Yibo? "

"Tidak Tidak . . Aku serius tentangmu. Aku bahkan tidak pernah memikirkan dan merindukan siapapun seperti aku memikirkan dan merindukanmu. Aku sungguh sungguh" kali ini Yibo berlutut sembari menggenggam tangan Xiao Zhan. "Wanita itu.. Kau bilang sudah bertahun tahun menyukainya menurutku tidak mungkin kau tidak gila memikirkannya, benar kan?" entah sejak kapan tatapan marahnya melunak menjadi tatapan yang manja.

"Aku yakin dengan perasaanku, kau berbeda. Mungkin aku pernah menyukai orang lain tapi tak segila saat aku menyukaimu, tidak....ini bahkan lebih dari suka.  Xiao Zhan... Aku yakin aku mencintaimu" keduanya saling menatap lekat hati mereka menghangat, Yibo menarik Xiao Zhan dalam hitungan detik kini keduanya saling memeluk pinggang masing masing. Semakin dekat hingga tak ada jarak lagi hidung mereka saling bersentuhan lalu....

Tok tok tok

"Zhan ge~~~~"

"Xiao Zhan gege~~"

"Aku datang, Kau didalam kan?"

"Zhan ge~~"

Terdengar suara ketukan dan suara yang memanggil Xiao Zhan itu adalah suara HaoXuan, Ya benar.. Xiao Zhan melupakan janjinya untuk jalan jalan bersama HaoXuan hari ini. Oh tidak!!!

Kedua pria tampan dan manis itu membelalakan matanya mendengar ada suara ketukan diluar sana.  "Oh tidak.. Aku melupakan janji dengan HaoXuan" terlepasnya acara 'berpelukan' antara Yibo dan Xiao Zhan tanpa disadari ekspresi wajah Yibo yang hanya bisa mendengus. "Kau akan pergi?" Yibo sangat waswas takut kalau saja Xiao Zhan lebih memilih pergi bersama HaoXuan daripada bersama Yibo disana. "Kurasa aku harus, Maafkan aku Yibo" Xiao Zhan melepaskan cengkraman tangan Yibo yang mencoba menahannya untuk pergi. 

"Bagaimana denganku?" tanya Yibo dengan wajah memelas, Xiao Zhan terdiam untuk sesaat. "Aku akan menyelesaikan ini dengan cepat, tidak...  Jangan menungguku. Maksudku jika kau tak bisa menungguku, pergilah" sesaat setelah itu Xiao Zhan hilang dari pandangannya sementara dirinya hanya bisa menahan rasa sakit yang menghantam dadanya.




***



"Ge kau lama sekali membukakan pintu,  Hey.. Wajahmu, apa kau habis menangis" diusapnya pipi lembut Xiao Zhan.  "Aku tadi,, aku.. Sedang dikamar mandi, aku baik baik saja. Hehe. Oh ya kemana kita akan pergi?" sambil menetralkan kembali nafasnya Xiao Zhan mencoba untuk relax, dirinya tidak ingin HaoXuan curiga atau apapun itu.

HaoXuan yang melihat gelagat Xiao Zhan tidak mau ambil pusing dan menanyakan hal hal yang mungkin tidak disukai Xiao Zhan. Saat ini HaoXuan hanya ingin menghabiskan waktu seharian bersama gege kesayangannya. Tapi tetap saja HaoXuan merasa khawatir melihat pria manis yang disukainya terlihat kacau seperti itu.

"Ayo~" tangan HaoXuan mengulur dan menarik tangan Xiao Zhan dengan lembut, pria manis yang ditarik itu hanya bisa menatap pintu Apartemennya,  ketika ia berjalan keluar dan sesekali menoleh kebelakang. Hatinya tertinggal bersama Wang Yibo.

"Ge? Apa terjadi sesuatu?" meskipun tengah mengemudi akan tetapi HaoXuan masih sempet memperhatikan pria manis yang sedari tadi hanya diam tak seperti biasanya.  "Apa? Oh.. Aku tidak... Maksudku aku baik baik saja" senyuman itu terukir manis dari wajah Xiao Zhan, memastikan agar HaoXuan tak teralihkan padanya. "Kita akan kemana?" tanya Xiao Zhan ketika ia menyadari sudah lumayan jauh sejak mereka pergi meninggalkan Apartemen.

"Aku akan mengajakmu bermain ge, kau pasti menyukainya, kita anak naik blablablablabla" HaoXuan dengan sangat antusias menjelaskan mengenai kegiatan apa saja yang akan mereka lakukan ketika sampai di tempat yang akan dituju, Universal Studio. Ya.. Kesana lah HaoXuan akan mengajak Xiao Zhan menghabiskan hari Akhir pekannya.

Tak kunjung mendapat respon bagus dari sang pujaan hati, HaoXuan memperlambat laju mobilnya dan menepikan mobilnya setelah itu. sehingga membuat Xiao Zhan tersentak karnanya. "Eh? Kenapa berhenti?" tanya nya kebingungan.  "Zhan ge, aku memperhatikanmu sejak kau keluar dari Apartemen, aku melihat Zhan ge seperti ini aku rasa Zhan ge sedang menyembunyikan sesuatu dariku!" matanya tak lepas dari pria manis disebelahnya itu yang kini mulai kehilangan pertahanannya, Xiao Zhan menangis!


Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Xiao Zhan, hanya isakan kecil sambil tertunduk dan meremat kedua tangannya sendiri. HaoXuan merasa sakit melihat Zhan ge nya seperti itu lalu menariknya agar mendekat dan memeluknya dengan hangat.  "Tidak apa apa Zhan ge, jika kau ingin menangis, menangislah.  Jangan katakan apapun jika tidak ingin mengatakannya".


Isak tangis itu semakin terdengar, HaoXuan bisa merasakan tubuh Xiao Zhan bergetar dalam pelukannya. Setelah beberapa saat tangisan itu mereda dan Xiao Zhan melepaskan pelukan yang hangat itu.  "Maafkan aku, aku tidak dapat menahannya" mata dan hidungnya semakin memerah dengan mata yang sedikit sembab membuat Xiao Zhan terlihat semakin menggemaskan, HaoXuan menyeka sisa airmata Xiao Zhan yang tertinggal disudut matanya.


"Haruskah kita kembali lagi? Kurasa Zhan ge tidak baik baik saja" kata HaoXuan, namun Xiao Zhan merasa tidak enak oleh karna itu Xiao Zhan meminta HaoXuan untuk terus melanjutkan perjalanan nya ketempat yang dituju.

***

Sementara ditempat lain, Masih di Apartemen Xiao Zhan. Wang Yibo yang enggan pergi hanya mampu berkutat dengan fikirannya sendiri, dikepalanya penuh sekali dengan pertanyaan pertanyaan konyol "Apa pria itu lebih tampan dariku?" "Apa pria itu lebih kaya dariku?" "Mengapa Xiao Zhan memilih untuk pergi dengan pria sialan itu" "Apakah....Xiao Zhan sudah melupakanku" dan masih banyak lagi pertanyaan pertanyaan lain yang berputar di otaknya.

"Arrrrrrrrghhhh" teriaknya frustasi lalu mengusap wajahnya dengan kasar. Yibo marah, tidak dapat berfikiran jernih, matanya dipenuhi amarah.

Kreet~~

Terdengar suara pintu terbuka

"XIAO ZH-" belum sempat terselesaikan Yibo melihat bukanlah Xiao Zhan yang datang tapi temannya Xiao Zhan, Song Jiyang.

"HEY Apa yang kau lakukan disini? Dimana ZhanZhan?" ekor matanya melihat kesana kemari namun tak melihat keberadaan teman manisnya itu.


"Pergi" tanpa menoleh sedikitpun Yibo masih sibuk dengan amarahnya.

"Hey kau mengusirku?" suara itu terdengar nyaring sekali hingga membuat kuping Yibo sakit.

"Xiao Zhan yang pergi!!" ekor mata itu sedikit mendelik kesal ke arah Jiyang.

"A a benar,  hari ini ZhanZhan akan keluar dengan pria berisik itu ckck" Jiyang menggeleng gelengkan kepalanya sendiri.  "Kau Wang Yibo kan?" tanyanya yang hanya dibalas dengan Anggukan tanpa menoleh.

"Pria bodoh" gumam Jiyang dengan suara yang pelan namun masih terdengar oleh Yibo.  "Apa maksudmu dengan pria bodoh hah!!" kali ini Yibo bangkit dari duduknya dan hendak pergi.  "Ya kau bodoh,,, ZhanZhan sampai menangis selama 2 hari karnamu, kau hampir merusak kewarasannya kau tahu" kali ini bahkan Jiyang dengan sengaja meninggikan nada suaranya.

"Dua minggu yang lalu tengah malam sekali Xiao Zhan menghubungiku dengan suara hampir habis karena terlalu lama menangis, memohon padaku untuk mencarikannya Apartemen baru yang jauh dari pusat kota, saat itu aku tidak tau apa yang sedang Xiao Zhan alami, hingga keesokan harinya kita bertemu aku melihat Xiao Zhan dengan keadaan yang sangat kacau, dihari itu bahkan ia tak sempat tidur karna mengemasi barang barangnya sendirian dan ingin pergi secepat mungkin sebelum hari terang" menceritakan itu mata Jiyang sedikit memerah ia mengingat dua minggu lalu bagaimana teman manisnya itu begitu menyedihkan.

"Bahkan setelah hari itu dia terus menangis sampai tengah malam, aku menemaninya disini,  temanku itu...benar benar mencintai pria bodoh bernama Wang Yibo bahkan ketika dia tertidur dia selalu mengigau menyebut nama itu" lanjutnya.

Merasa namanya disebut, Yibo menghampiri Jiyang yang sedari tadi hanya berdiri ditepian jendela,  Yibo ingin bertanya lebih banyak namun Yibo terlalu takut mendengar penderitaan pria manisnya itu. 

"Kuperingatkan padamu, Tuan Wang Yibo.  Jika kau hanya ingin bermain main dengannya lagi sebaiknya kau mundur saja, Pria yang pergi bersama Xiao Zhan itu telah membalut luka dihati Xiao Zhan, sementara kau hanya akan membuat luka baru" Kali ini Jiyang yang hendak pergi namun pergerakannya ditahan oleh Yibo.  "Tolong, bantu aku mendapatkan Xiao Zhan kembali. Aku bersungguh sungguh padanya" namun tak lama setelah itu terdengar suara pintu terbuka.

Kreeet~~

"Good luck,bung! Kurasa itu dia" lalu Jiyang pergi sembari menepuk nepuk bahu Wang Yibo seraya memberi dukungan. Lalu Jiyang pun pergi meninggalkan Wang Yibo dan Xiao Zhan yang hanya mematung di ambang pintu.

"ZhanZhan...kurasa pria bodoh itu bersungguh sungguh" ucapnya lalu pergi begitu saja.

Mata mereka bertemu pandang, Xiao Zhan yang masih setia berdiri dibalik pintu dan Wang Yibo yang masih pada posisinya juga. Yibo menatap pria manisnya dengan tatapan bersalah sementara Xiao Zhan hanya menatap kosong, perlahan menghampiri Yibo dan membuka kedua tangannya lebar.

"Kemarilah" ucapnya lembut.

Melihat itu Yibo langsung berhambur memeluk Xiao Zhan sangat erat seperti anak kecil yang takut ditinggal ibunya.

"Kau kembali?" tanya Yibo yang masih betah memeluk pria manisnya.

"Aku kembali karna ada yang kutinggalkan disini" kali ini Xiao Zhan melepaskan pelukan itu membuat Yibo sedikit tersentak dan bingung.

"Jadi kau kembali hanya untuk mengambil sesuatu yang tertinggal?" nada itu penuh dengan keputus asaan.

"Ya benar, dan aku akan mengambilnya sekarang!"

Wang Yibo seakan tertimpa batu besar.  Perlahan Yibo mundur dan menunduk sebelum ada suara yang menghentikannya "Mau kemana kau Wang Yibo? Kemari!" tutur Xiao Zhan.

Wang Yibo semakin bingung akan hal itu, apa sebenarnya yang diinginkan Xiao Zhan.

"Kubilang kemari..  Aku akan mengambilmu" senyuman jahil itu terukir diwajah manis Xiao Zhan,  Yibo masih dalam keadaan bingung, bahkan saat ini yang Yibo lakukan hanya berdiri mematung dengan mata yang mengerjap lucu mencerna apa yang Xiao Zhan katakan barusan.

"Bodoh... " kali ini Xiao Zhan menghampiri Yibo dan memeluknya dengan hangat.  "Maksudku aku meninggalkan sesuatu disini itu adalah hatiku yang aku tinggalkan bersamamu!" pelukan itu terlepas, Yibo melongo dan hanya mampu berbicara terbata bata bahkan Xiao Zhan pun tak mengerti apa yang diucapkan Yibo.

"Kukira saat aku pergi, hatiku akan ikut bersamaku tapi tidak, hatiku malah tertinggal disini bersamamu jadi aku harus mengambilmu juga bukan?" lanjutnya.

"Xiao Zhan_" Yibo tak mampu berkata kata lagi yang ia lakukan hanyalah menatap Xiao Zhan dengan tatapan yang sangat hangat. Yibo baru sadar menatap Xiao Zhan sedekat ini membuat jantungnya seperti akan meloncat keluar, bagaimana ada seorang pria yang sangat cantik dan manis dengan mata yang indah hidung yang ramping dan lancip dan bibir mungil berwarna merah muda terang.

"Katakan sesuatu!" suara itu membuat Yibo yang sedang mengamati wajah indah pria manisnya ,sedikit tersentak namun dengan cepat ia mengatakan "Aku mencintaimu"

"Katakan yang lain!" pinta Xiao Zhan.

"Jadilah kekasihku!" tanpa ragu Yibo dengan lantang mengatakan 2 kalimat indah itu. Oh tuhan, Xiao Zhan seperti mendapatkan imbalan atas apa yang ia perjuangkan selama ini.

Xiao Zhan mengangguk lalu keduanya kembali berpelukan dengan sangat erat. Keduanya kini seperti magnet yang akan terus menempel.

****

*FLASHBACK ON

"Haruskah kita kembali lagi? Kurasa Zhan ge tidak baik baik saja" kata HaoXuan, namun Xiao Zhan merasa tidak enak oleh karna itu Xiao Zhan meminta HaoXuan untuk terus melanjutkan perjalanan nya ketempat yang dituju.

Namun HaoXuan berfikir ia tak boleh egois mementingkan perasaannya , bagaimanapun juga Xiao Zhan lebih bahagia jika bersama pria yang dicintainya, bukan memaksakan diri menerima orang lain seperti ini.

HaoXuan memutar arah mobilnya,  "Eh? Kenapa kita berputar arah?" tanya Xiao Zhan dengan nada kebingungan.

"Zhan ge entah mengapa aku merasa ada seseorang yang sedang menunggumu, aku tidak ingin menjadi egois dan jahat. Jadi aku akan mengembalikanmu pada pria yang seharusnya bersamamu" tutur HaoXuan dengan sangat tulus membuat Xiao Zhan terharu dan ingin rasanya Xiao Zhan menangis lagi. Lalu setelah itu mobil itu melaju kembali.

*FLASHBACK OFF


***

Kedua pria manis dan tampan yang sedang dimabuk asmara itu sepertinya enggan saling menjauhkan diri. Jika dulu Xiao Zhan yang selalu menempel pada Yibo namun kali ini justru sebaliknya, Yibo sangat senang menempel pada pria manisnya itu. Sepertinya itu akan menjadi hobi barunya Yibo.

Saat ini Xiao Zhan tangah berdiri sambil berjalan untuk mengambil minuman dari kulkas, namun ada yang masih setia mendekap pinggang Xiao Zhan dari belakang. Yibo seakan akan ikut kemanapun Xiao Zhan pergi sambil memeluknya seperti itu, ckckck.

"Wang Yibo~ apa dibajumu ada lem? Mengapa kau terus melekat seperti ini, lepaskan sebentar aku jadi tidak leluasa bergerak" tangannya mencoba melepaskan tangan Yibo yang tengah melingkar erat diperutnya dan setelah tangan itu terlepas Xiao Zhan berbalik dan

Chup~

Bibir mereka menempel, Yibo mengambil kesempatan ini dengan menarik pinggang ramping Xiao Zhan agar lebih dekat lagi hingga tak ada jarak sedikitpun. Satu tangan Yibo terselip dipinggang Xiao Zhan sementara tangan yang satunya lagi menekan tengkuk Xiao Zhan agar ciuman itu tak terlepas.

Perlahan Xiao Zhan memejamkan matanya dan mulai membalas ciuman itu, awalnya hanya ciuman biasa lama lama ciuman itu mulai panas dan basah, Yibo menghimpit Xiao Zhan dipintu kulkas yang ada dibelakangnya. Kini kedua tangan Xiao Zhan pun sudah melingkar dipundak Yibo. Mereka menikmati ciuman panas itu.

Saling melumat dan menggigit, ciuman itu semakin panas dan cepat hingga ketika ciuaman itu terhenti akan ada saliva yang terhubung disana. Nafas keduanya memburu, terengah dengan mata mereka yang terlihat sayu terkuasai oleh nafsu.

#

#

#

TBC

Yhaaaa kalian pasti nungguin adegan this and that nya kaaan, ngaku....
Coba yang pengen next chapter lebih panas MANA SUARANYAAA aku butuh komentar dan vote kalian. Tapi kayanya kalau antusiasnya kurang aku juga bakal kurangin kadar ke-HOT-an nya di next chapter hihi... anw thanks ya buat yang masih setia nungguin,  ilysm guys have a good moment, always ^_° maaf kalau banyak typo nya.

Continue Reading

You'll Also Like

16.9M 751K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
3.4M 26.4K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
979K 146K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
2.8M 302K 50
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...