THEORUZ: Guarding My Love Des...

By LilyLayu

15.5M 874K 57.6K

- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gi... More

00 • Prolog and Trailer
Webtoon THEORUZ
01 • Dikeluarkan
02 • Merah Putih
03 • Pertemuan pertama
04 • Tukar tambah cireng
05 • Balapan
06 • Hades pergi
07 • Janji kecil
08 • Koma
09 • Mencuri
10 • Bagi-bagi dompet
11 • Membawa banyak makanan
12 • Pindah ke rumah Ruza
14 • Menstruasi
15 • Pindah ke apartemen
16 • Pertanyaan aneh
17 • Makan permen
18 • Bertemu Haleya
19 • Mencuri semuanya
20 • Pipit
21 • Warisan
22 • Kakek masuk RS
Kisah kelam dibalik THEORUZ
25 • END SEASON 1
27 • Kepanasan
Part 28

13 • Baju pangeran Arab

221K 28K 1.4K
By LilyLayu

Menurut review kita, kita belum pernah ketemu orang yang lebih sombong daripada bestai kita, yaitu si Theo tukang ngumpat dan tukang nyopet

- Nil, Gavin, Bagas, Janu -
__________

Saat Theo berkata bahwa kancing baju Theo bernilai 10 juta, Ruza tidak percaya. Namun sejak Ruza diajak mencuri dan membawa kembali emas satu karung dan melihat tiga koper dollar di bawah kolong tempat tidur Theo, Ruza menjadi percaya bahwa kancing baju Theo seharga 10 juta.

Hari ini Ruza diantar oleh Theo menggunakan mobil mewah berwarna ungu milik Theo.

"Kak," panggilnya pada Theo.

"Salaman dulu dong."

Theo memutar bola mata malas, cowok itu mengulurkan tangannya menerima tangan Ruza yang menyalaminya. Sudah seperti punya anak saja dia. Tidak apa, hitung-hitung suatu saat nanti ia akan punya anak istri. Walaupun entah punya atau tidak.

"Oh iya, nih," ucap Theo memberikan Ruza dua lembar uang berwarna merah bergambar presiden pertama dan wakilnya.

Ruza membelakkan mata. "Apa?" tanya Ruza, bingung sambil menatap uang itu.

"Uang jajan lo."

"Hahhh? Uang jaaaajan?"

"Gamau?"

Ruza menggigit bibirnya dan menatap kanan kiri. Ia mendekat pada Theo. "Mau, tapi ga kebanyakan? Takut dicuri."

Theo merogoh sakunya, mengambil uang 10 ribu sebanyak 20 lembar. Hasil tadi tukar di bank. Niatnya untuk jaga-jaga bayar parkir.

Ruza menerima uang itu. "Beneran?"

"Hmm." Uang sakunya saat SD dulu bahkan berkali-kali lipat lebih banyak dari yang ia berikan pada Ruza saat ini. Saat kecil dulu ia sering mentraktir satu kelas karena bingung bagaimana cara menghabiskan uangnya. Sampai akhirnya ia memilih untuk menabung sisa uang sakunya. Dan seminggu kemudian ia dapat membeli sendiri motor pertamanya.

Sayangnya saat SMA ini ia jarang diberi uang saku harian. Hanya dipegangi atm. Dan ATM itupun sering di blokir. Makanya ia jadi miskin sekali. Sampai nyopet saat tawuran untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Okke, makasih kak, jangan diambil lagiii."

Ruza berjalan memasuki kelasnya, menyimpan dengan baik uang pemberian Theo. Saat Ruza mengeluarkan bukunya dengan di sengaja Ruza menjatuhkan 20 lembar uang itu.

Sontak teman sekelasnya menjadi ribut.

"Wahh, Ruza bawa banyak uang."

"Kamu habis nyopet Za?"

"Kamu nyuri dari mana?"

"Ternyata Ruza kaya raya."

Begitulah tanggapan teman-temannya yang membantunya membereskan uangnya.

"Bukan nyuri, ini dari kakak aku."

"Kakak kamu kaya?"

Ruza mengangguk-angguk.

"Kayak pangeran arab gitu kaya nya?" tanya Nita, teman yang berjarak dua bangku dari tempatnya duduk.

Ruza tidak tau pangeran arab yang dimaksud, ia hanya mengangguk menanggapi hal itu. Karena menurutnya rumah Theo mirip istana, bisa jadi Theo adalah pangeran yang dimaksud.

"Rumahnya besar banget, depannya ada kolam sama air mancurnya, satu kamarnya sebesar sekolah kita."

"Wahhh, ceritain lagi dong. Kita pengen tau dalemnya istana."

Saat jam istirahat Ruza tidak pergi jajan, ia sibuk bercerita dan mengarang cerita.

"Kamu nggak bohong kan? Pasti kamu punya barang dari istana."

"Punya kok, besok deh aku bawa."

"Janji ya?"

"Iya janji."

Setelah itu malamnya saat Theo tidak ada di rumah, Ruza diam-diam mengambil baju milik Theo. Bukan mencuri, hanya meminjam. Ruza memilih baju yang ada kancingnya, karena menurutnya harga baju yang memiliki banyak kancing pasti lebih mahal.

Theo sama sekali tidak curiga saat bajunya diambil oleh Ruza. Ruza sendiri tidak hafal dengan bajunya.

Saat sekolah keesokan harinya Ruza dan teman sekelasnya berkumpul di bagian paling pojok kelas.

Ruza mengeluarkan baju Theo yang tadi ia ambil.

"Jadi ini baju pangeran arabnya," ucapnya pada teman-temannya.

"Wahhh."

"Tapi kok kayak punya kakak aku sih Za."

"Nggak mungkin, baju ini satu kancingnya sepuluh juta."

"Kamu pasti ngarang deh Za."

"Nggak," sangkalnya.

"Aku juga pernah liat orang pakek baju kayak gitu. Kayaknya kamu bohong deh. Pangeran arab kan bajunya putih terus pakek kain digulung di kepala gitu."

"Tapi ini beneran punya pangeran."

"Tapi pangeran arab bajunya putihhh. Terus pakek taplak digulung ke kepala Zaaa!!"

"Tapi ini beneran punya pangeran arab!"

"Tapi aku pernah liat baju itu dipakek sama orang dijalan."

"Kakak aku juga punya baju kayak gitu."

"Tapi ini beneran punya pangeran arab yang kaya raya itu."

Teman-temannya tetap menyangkal. Dan mulai hari itu ia sedikit dikatai pembohong.

Pulang sekolah ia sedikit marah, entah ia marah pada siapa.

"Kak!" panggilnya pada Theo yang sedang asik bermain game.

"Baju, baju kakak beneran mahal-mahal?" tanyanya.

Theo mengangguk-angguk menanggapi hal itu.

"Tapi kok Ruza pernah liat orang yang pakek baju sama kayak kakak?"

Theo menaruh ponselnya dan menatap bajunya. "Ohh, kan gue beli di tanah abang. Baju mahal ditinggal semua di rumah kakek."

"Jadi yang ada di lemari kakak itu semua dari pasar tanah abang????"

"Iya, kenapa?"

Ruza menepuk jidatnya sendiri. "Ya ampunnnnn," ucapnya sambil berjalan menuju ke kamar.

"Emang kenapa?" tanya Theo tidak paham.

"Gapapa!!"

Ruza langsung melompat pada kasur dan berkali-kali membenturkan kepalanya ke bantal. "Ruza bodoh, bodoh," ucap Ruza menghina diri sendiri.

__________

"Jadi gini, kita kan udah akur nih antar geng. Udah gaada tuh yang namanya tawuran. Jadi rencananya, karena gue lagi kaya raya, emang selalu kaya sih. Cuman ini lagi kaya raya banget. Jadi gue mau bikin showroom mobil. Pokoknya gue mau bikin PGG ini menghasilkan. Sebagai generasi bangsa yang nggak jelek-jelek banget, sedanglah. Kita harus bisa membangun ekonomi negara, semangat!" ucap Theo, menggebrak meja besar di tengah lapangan.

"Pokoknya kita harus jadi geng kaya raya! Biar kalau kita punya pacar, kita ga perlu cari tempat murah. Gue setuju," ucap salah satu ketua geng lain.

"Gue sih setuju juga, tapi gue ga punya uang buat iuran."

"Tenang-tenang, yang uangnya gue copet, gausah iuran. Gue udah kaya raya, jadi tenang aja. Oke?" Theo menatap seluruh orang yang hadir di lapangan itu.

Sementara 4 teman Theo, hanya bisa diam. Mereka tidak heran lagi dengan Theo yang sombongnya minta ampun. Entah dari siapa sifat sombong itu.

__________
Instagram: @lilylayu.story

© THEORUZ by Lily Layu

Continue Reading

You'll Also Like

9.1M 850K 63
MENIKAHI SULTAN KAYA RAYA💸 Salah satu cara agar cepat menjadi kaya dengan cara yang instan adalah dengan mendapatkan suami yang kaya. Itulah impian...
330K 26.6K 38
Rifki yang masuk pesantren, gara-gara kepergok lagi nonton film humu sama emak dia. Akhirnya Rifki pasrah di masukin ke pesantren, tapi kok malah?.. ...
272K 1.1K 13
🔞LAPAK DEWASA🔞 BOCIL DILARANG NANGKRING! kamu kesini karena apa? karena birahi tah? tapi di sini aku bakal suguhin kisah hot nya jihan dan varel (a...
3.3M 196K 54
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...