I'LL STOP THIS WAR

By MYMINDD2

280 49 6

Kibutsuji tidak hanya ada muzan tetapi juga (y/n) kibutsuji (Y/n) dia adalah saudari kecilnya kibutsuji muzan... More

-2-

-1-

161 24 1
By MYMINDD2

"ooeek.. ooeek"

"Kamu akan tumbuh besar, (Y/n) ku akan tumbuh menjadi wanita cantik" ucap ibunya saat melihat seorang anak yang telah ia perjuangkan itu.

Bapaknya juga sangat bergembira karena akhirnya mereka kedatangan seorang anak yang kuat dan juga sehat.

Itu hanyalah beberapa bulan sebelum kabar buruk itu diumumkan.

"Sayangnya, anak anda tidak berbeda dengan muzan" ucap sang dokter

Hal itu membuat semuanya menjadi kacau. Ibu nya menangis "kenapa harus anakku?" Sementara sang ayah mencoba menenangkannya

Kibutsuji family mulai menyerah dan hanya berharap bahwa penyakit dari kedua anak mereka dapat disembuhkan. Dengan begitu, sudah lama mereka selalu mencari dokter terbaik

Namun sayangnya, tidak ada satupun dokter yang dapat menyembuhkan atau bahkan mengetahui penyakit anaknya tersebut malah berkata bahwa takutnya penyakit ini adalah penyakit menular.

Dengan berat hati muzan dan (y/n) pun dibuat rumahnya sendiri yang tempatnya tidak jauh dari rumah mereka

Hingga akhirnya seorang tabib menawarkan diri untuk menjadi pengasuh sekaligus dokter mereka

Tabib ini memang terkenal dengan keahliannya yang memang sering menyembuhkan penyakit yang tidak diketahui.

Dengan senang mereka pun menerima tabib itu dan memercayakan anak mereka padanya

Bertahun tahun telah berlalu

Kini anak itu sudah berusia 8 dan 9 tahun

(Y/N) POV

Hari membosankan lainya pun datang..

Aku bangun dari tidurku dan melihat kakakku yang ada di sebelahku masih tertidur pulas

"Hari ini hari ultahnya yak? Aku akan memberinya hadiah ah, hehehe"

aku segera keluar dari rumah dan mengambil beberapa bunga wisteria yang memang tertanam di sekitar rumah kami

Aku selesai memetik bunga dan membuat mahkota bunga dari bunga bunga wisteria tersebut

"Cocok nih buat kakak!"

Aku segera kembali ke kamarku dan melihat kakak sedang duduk

'sepertinya dia baru bangun hehehe'

Aku berjalan pelan pelan ke arahnya dan berkata

"Kakak! Selamat ulang tahun!!" Aku memakaikan mahkota yang kubuat padanya

Aku melihat dia membulatkan matanya juga berkaca kaca

(y/n) POV end

Muzan yang melihat adiknya yang senang itu berkaca kaca dan memeluk adiknya itu

"(Y/n) berjanjilah"

Muzan melepaskan pelukannya

"Janji?" Beo (y/n)

"Berjanjilah kalau tidak ada satupun dari kita akan mengkhianati satu sama lain"

Muzan memberikan jari kelingkingnya

"Oh! Tentu saja! Hehehehe"

(Y/n) pun menyambut jari kelingking muzan dengan jari kelingkingnya

Terjadilah pinky promise antara (y/n) dan Muzan

Tiba tiba ada seseorang yang datang mengejutkan muzan dan (y/n)

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya orang itu

"Tabib san! Selamat datang" (Y/n) dengan senang menyambut tabib tersebut sementara muzan menatapnya tidak suka

"Apa kalian berdua sudah sarapan?"

(Y/n) dan Muzan pun menggelengkan kepala mereka

"Oh, baguslah. Karena.."

Tabib itu merogoh sesuatu dari kantong plastik yang dia bawa tadi

"Aku sudah membeli ayam bakar untuk kalian"

Tabib itu menaruh ke dua ayam bakar itu di meja makan membuat (y/n) dengan cepat duduk di kursi meja makan

"Kakak! Cepatlah! Ada ayam bakar!"

Muzan yang terpanggil akhirnya bangun dari duduknya dan ikut duduk di kursi meja makan di sebelah (y/n).

(Y/n) dan Muzan langsung makan dengan lahap seperti tidak makan selama seminggu

"Nanti kalau kalian sudah makan kita akan melakukan pengecekan, oke? Supaya penyakit kalian akan cepat di sembuhkan"

"Okee!" Ucap (y/n)

Sementara muzan hanya menatap sinis tabib itu

Bertahun tahun telah berlalu

Kini muzan berumur 16 tahun dan (y/n) 15 tahun

penyakit mereka berdua semakin parah apa lagi adiknya tersebut

(Y/n) kini tidak dapat menggerakkan tubuhnya sendiri ia bahkan tidak dapat melihat lagi

Muzan sangat sedih dan juga kesal saat melihat kondisi adik kesayangannya itu

Seorang tabib memberikan semangkuk obat untuk mereka berdua

"Ini adalah obat yang baru saja aku ciptakan, semoga dapat membantu"

Muzan sejak awal tidak percaya sama tabib tersebut

"Tabib san! Baiklah" (y/n) dengan menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, ia mencoba meraba sekitarnya untuk mendapatkan obat itu

Setelah mendapatkan obat itu, (y/n) langsung meminumnya

Muzan pun sama ia juga meminum obat yang diberikan tabib itu

"Woy kau!" Panggil muzan dengan kesal

Tabib itupun menghampirinya

"Ada apa tuan muzan?"

"Kau bilang kalo kau akan membuat obat yang akan menyembuhkan kita! Tiap hari kau memberikan obat obat baru namun tidak ada satupun yang mengobatinya! Bahkan adikku hanya bertambah parah setiap harinya!"

Muzan tidak dapat menahan kekesalannya

Ia segera mengambil pisau di balik bantalnya

"Ku-kumohon maafkan aku muzan sama, aku berj- aagahhhk"

Muzan menusuk bahu tabib tersebut membuat tabib itu tiduran memegangi bahunya

(Y/n) yang mendengar itu mencoba meraba raba kakaknya itu "kak! Hentikan! Maafkan dia"

Namun sayangnya muzan sudah membunuh tabib itu dengan menusukkan pisaunya tepat ke arah jantung

(Y/n) bergetar ia ketakutan dengan apa yang terjadi

"Kakak! Tabib san! Kau yang melakukannya kan! Kenapa?" Tanya nya sambil menangis

Muzan yang mendengarnya pun membersihkan tangannya dari darah dan memeluk adik kesayangannya itu

"Dia hanyalah penipu, dia memanfaatkan kita untuk mendapatkan uang dan sengaja memperparah mu"

(Y/n) membalas pelukan muzan

Beberapa detik berpelukan, (y/n) berteriak membuat muzan terkejut dan melepaskan pelukannya

"Kak! Kak!!"

Muzan memerhatikan adiknya itu yang sedang mengucek matanya

"Aku...aku dapat melihat!" (Y/n) langsung terjun memeluk kakaknya dan menangis bahagia

"Kau apa? Bagaimana bisa?"

"Obat dari tabib san bekerja! Lihat! Luka di kepala kakak perlahan memudar!"

Muzan langsung memegangi kepalanya yang terdapat luka besar disana dan ternyata benar

Luka itu semakin lama semakin menipis dan menghilang

"Tabib san.." (y/n) melihat ke mayat tabib itu sementara muzan sendiri sudah tidak berada disana

Muzan mencoba untuk keluar dari rumah dan menikmati cahaya seperti anak lainya namun sayangnya saat muzan mencoba keluar ia merasa terbakar

"Aaaagh" muzan meringis kesakitan

(Y/n) yang mendengar ringisan kakaknya langsung menghampirinya

(Y/n) terkejut saat melihat muzan sedang terduduk Di rumah dengan luka bakar di sekujur tubuhnya

"Kakak!"

(Y/n) mengambil lap basah dan mengelap lengan kakaknya

"Kak! Kau tidak apa? Bagaimana bisa?" Tanya (y/n)

Muzan POV

Aku melihat (y/n) yang sangat panik dan khawatir

Saat aku melihat dirinya entah kenapa seakan rasa sakitku hilang

"(Y/n), dengarkan kakak. Mulai sekarang jangan pernah keluar saat ada matahari" ucapku

(Y/n) mengalihkan perhatiannya ke aku dan melihatku dengan tatapan bingung

Dengan reflek ia memiringkan kepalanya "eh? Kenapa?"

"Intinya jangan pernah keluar rumah saat matahari tidak terbenam, berjanjilah padaku hal itu"

"Haii, aku berjanji. Ayo kita laporkan hal ini pada mama"

Aku melihat (y/n) menjauh

Muzan POV END

(Y/n) mengambil telepon yang memang biasanya digunakan untuk menelpon keluarganya itu

"Maa..mama.."

(Y/n) menangis membuat mereka khawatir

"Ada apa (y/n)?" Tanya bapaknya
"Maa tolong (y/n) dan kakak ma.. ada yang datang dan menyerang kami saat bersama dengan tabib san"

Mendengar itu mereka langsung mematikan telepon (y/n)

Tidak berlangsung lama hingga datang beberapa orang ke rumahnya

"(Y/n)! Kau tidak apa nak" tanya ibunya sambil memegang kepala (y/n)

"Ma! Kenapa ada banyak orang? Kakak sedang dalam bahaya ma!"

Ibunya lalu menghentikan tarikan (y/n)

Ia jongkok untuk menyamakan tingginya dengan (y/n)

"Tenang saja (y/n). Mama dan para tim medis sudah bertemu dengannya"

Wajah (y/n) pun bersinar senang akan hal itu

Akhirnya (y/n) dan Muzan pun dipindahkan ke rumahnya sementara tabib sudah dikubur dan pada menduganya itu karena ada pembunuhan

Para medis juga menyimpulkan kalau (y/n) dan Muzan terkena alergi pada sinar matahari

MALAM HARI

Di malam hari tiba tiba (y/n) terbangun dan merasa sangat lapar dan mencoba mencari makanan di kulkas namun tidak ada satupun makanan itu yang menggiurkan dimatanya

Tiba tiba ia mendengar suara aneh

'krauk, grauk'

Wangi yang sangat enak dari kamar kakaknya. (Y/n) membuka pintu dan sangat terkejut saat melihat kakaknya sedang duduk di lantai kamar dan memakan tangan seseorang yang sudah berdarah darah

Ia juga melihat ada orang yang mati tepat di ranjang kakaknya itu

"A-apa ini?"

"Ah (y/n), kau pasti lapar ya? Kemarilah ikut makan"

Muzan Menepuk ubin disampingnya mengode untuk (y/n) duduk disana

Orang normal pasti akan lari tapi tidak bagi (y/n)

Entah kenapa daging manusia itu tercium manis dan enak di hidungnya. Ia pun duduk di samping muzan

Muzan menyerahkan tangan yang tadi sedang ia makan ke (y/n)

"Makanlah"

"T-t-tapi"

(Y/n) mencoba menolak namun rasa lapar membuatnya tidak dapat menahannya lagi. Ia memakan tangan itu seperti anak yang kelaparan

'haup, Nyom nyom'

Muzan hanya tersenyum saat melihat adiknya makan dengan lahap

Saat daging nya sudah habis, (y/n) langsung tersadar dan melempar jauh jauh tangan yang sudah hanya ada tulang itu.

"Huwaaaaaa bagaimana ini?! (Y/n) bukan manusia lagi!"

(Y/n) yang menangis itu dipeluk oleh muzan

"Tenang saja (y/n) karena kau tidak akan pernah sendirian"

(Y/n) hanya terus terusan menangis

Beberapa bulan dan tahun pun berlalu.

Muzan sudah memakan banyak manusia sementara (y/n) hanya memakan sebagian kecilnya saja

Muzan menemukan catatan lama milik tabib dan melihat kalau bahan yang kurang adalah blue spider Lily

Muzan pun menceritakan tentang bahan yang kurang itu kepada (y/n)

Dan tidak terduga respon (y/n) malah bahagia dan berkata "Ternyata kita masih bisa berjalan saat sinar matahari! Aku ingin menjadi normal lagi"

Melihat wajah bahagia dan sangat berharapnya (y/n) muzan pun bersumpah pada dirinya sendiri kalau ia akan menemukan tanaman itu, walaupun harus mencari sampai ke ujung dunia sekalipun

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

781K 46.9K 118
Y/N L/N is an enigma. An outgoing, cheerful, smiley teenage boy. Happy, sociable, excitable. A hidden gem in the rough of Japan's younger soccer pl...
782K 29K 97
𝐀 π’πŒπ€π‹π‹ 𝐅𝐀𝐂𝐓: you are going to die. does this worry you? βͺ tua s1 ⎯⎯⎯ 4 ❫ Β© π™΅π™Έπš…π™΄π™·πš‡πšπ™Άπšπ™΄π™΄πš…π™΄πš‚...
118K 7K 88
"Great news! Wei WuXian has died!" "Wait- WHAT?!" "But I'm still here." The juniors (Lan Sizhui, Lan Jingyi, Jin Ling, and Ouyang Zizhen) accidentall...
2M 57.2K 95
On the twelfth hour of October 1st, 1989, 43 women gave birth. It was unusual as none of them had been pregnant since the first day they started. Sir...