SEE YOU AGAIN? (PCY)

By Jade-Gaara

887 193 187

Apakah itu kemurkaan atau kerinduan? Ia menapakkan kakinya di atas tanah berduri demi bertemu sosok itu kemba... More

1. GASOLINE
2. Sabotage.
3. A Trace Of Memory
4. Tresspassed
5. Reasons And Rage
6. Nemesis
7. First Impression

8. Genie

108 22 9
By Jade-Gaara



Di dalam kamar yang beraroma seperti antiseptik dan pengharum ruangan, Lee Eylin duduk di bibir ranjang. Manik cokelatnya membulat penuh perhatian kepada dua petugas berseragam yang meminta keterangannya tentang insiden di fanmeeting Misa yang terjadi beberapa jam silam. Selagi Eylin memberi keterangan, Hwan Misa yang juga berada di dalam ruangan yang sama, menyimak tanpa suara. Hingga ketika dua petugas itu selesai, Misa pun melangkah maju dan mendekati Eylin.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Misa. Mata musisi jelita itu menyorot kepada wajah Eylin yang terlihat pasi. Segores luka di dahinya sudah ditampal dengan perban kecil.

Eylin sedikit gugup. "A-aku baik, tenang saja."

"Bagaimana bisa aku tenang setelah apa yang terjadi?" Misa mengurut dada. "Aku sangat berhutang budi padamu. Terima kasih sudah membantuku tadi."

"Aku hanya melakukan apa yang akan orang lain lakukan bila di posisiku. Situasinya pasti lebih mengerikan untukmu."

"Kau bisa bicara seenteng itu karena kau hanya mendapat luka di dahi," adalah sahutan Hajin atas kerendahan hati Eylin yang membuatnya mau mengelap air mata yang tidak ada.

"Hajin?" Eylin merasa akhirnya dia bisa bernapas dengan lega. Sosok yang familiar kini muncul di depan matanya, dan tidak hanya Hajin sendiri, Sujin juga ada di sana.

"Apa kau tolol?" Hajin mendekati Eylin tanpa menaruh perhatian sama sekali pada Misa. "Kalau orang itu membawa senjata, kau bisa berada di kamar mayat sekarang. Apa kau ada memikirkan itu sebelum bertindak gegabah? Apa kau Super Man? Aaah, kau punya suku cadang di rumah kalau jantungmu berhenti berdetak, begitu? Iron Man?"

Sujin menyunggingkan senyum singkat kepada Misa sebentar dan beralih mencubit perut Hajin. "Kau juga bukan orang yang tepat untuk mengatakan itu, bukan? Bagaimanapun, yang menyeretnya ke acara fanmeeting ini adalah kau."

"Itu memang aku, tapi--"

"Maaf," Misa menginterupsi dengan hati-hati. "Itu--, aku Misa. Aku adalah orang yang menempatkan Eylin-ssi ke dalam bahaya, jadi, daripada menyalahkan dia--aku rasa--itu adalah salahku. Kalian lebih baik menyalahkanku. Eylin-ssi hanya melakukan apa yang ia lakukan atas dasar kebaikan dan kemanusiaan."

Eylin dan Sujin segera mengibaskan tangan--memberikan keberatan atas pengakuan Misa.

"Apa yang kau katakan? Yang salah adalah stalker-mu. Kau tidak boleh menyalahkan diri sendiri. Situasi ini tidak mungkin terjadi kalau si keparat itu tidak mengusikmu duluan. Kau adalah korban! Korban!" Eylin berapi-api.

Ruangan itu berubah sunyi. Eylin yang tidak mengerti mengapa suasananya menjadi hening seketika menengok ke arah Sujin dan Hajin. Si kembar itu menatapnya seperti menatap UFO.

"Apa ada yang salah dari ucapanku?" Eylin bergumam rendah.

Untuk orang yang sudah menyabotase pernikahan Misa, dan datang ke fanmeeting untuk menyelundup sebagai musuh dari wanita itu, Eylin yang baru saja berucap penuh kebijakan dan kebajikan membuat Hajin tertegun heran. Apa Eylin tidak sadar di posisi mana ia harus berdiri?

"Kau sangat baik hati, Eylin-ssi. Aku sangat berhutang budi padamu." Misa terharu-biru. Dengan mata yang menunjukkan suka-cita, ia mendekati Eylin dan menggenggam tangan yang sudah menyelematkannya di depan dada. "Aku sangat berjasa padamu, bukan hanya karena kau yang sudah menolongku tapi karena kebaikan hatimu sudah menyentuh hatiku, jika kau ingin meminta apa pun dariku, aku dengan kemampuanku akan berusaha memberikan apa pun itu yang kau inginkan."

Seperti Jin di lampu Aladin, Misa menawarkan kekuatannya, kemampuannya untuk memberikan apa hal utama yang paling Eylin inginkan.

Eylin terdiam. Bukan karena ia tidak mempunyai apa-apa yang ia inginkan, tapi karena ia memiliki terlalu banyak hal. Keserakahannya untuk menghancurkan Chanyeol mengisi kepala. Saat itu pula, Eylin bertanya-tanya, apa yang akan Misa lakukan bila ia mengatakan apa yang ia inginkan adalah Park Chanyeol?

Apakah ia akan menyerahkannya?

"Misaa?"

Panjang umur untuk pria yang baru saja muncul di benak Eylin. Belum beberapa detik berlalu setelah Eylin memikirkannya dan sosok jangkung itu langsung muncul.

Seperti dewa yang murka, Park Chanyeol menatap orang-orang yang berada di ruangan itu dengan kekejaman. Aura tajamnya mengintimidasi Sujin dan Hajin yang berdiri di dekat Misa. Tanpa sadar, keduanya mundur dan memberikan ruang untuk Chanyeol mendekati kekasihnya. Keras ekspresinya hanya melunak setelah ia melihat Misa.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya Chanyeol, suaranya melembut seiring tangannya menarik tubuh Misa ke dalam dekapannya. "Aku tidak menyangka situasinya akan seperti ini. Ini semua salahku."

"Kau tidak perlu menyalahkan dirimu, seperti yang Eylin-ssi katakan, kita adalah korban, orang yang bersalah adalah orang yang melakukan ini padaku."

Mendengar kata 'Eylin-ssi' mengalir dari bibir Misa, Chanyeol merasa iritasi luar biasa.

"Dan SIAPA Eylin-ssi ini?" Chanyeol menekan suaranya saat berbalik menghadap tiga sejoli yang entah bagaimana--kembali muncul di kehidupannya seperti hama. Sungguh pemandangan yang merusak mata.

"Eylin-ssi adalah orang yang sudah menyelamatkanku," terang Misa dengan ceria. Tangannya mendekap pinggang Chanyeol erat. "Dia adalah superhero-ku, begitu?"

"Aaaaah~ Begitukah?" Chanyeol mengepalkan tangan geram. "Apa dia sudah diinterogasi?"

"Apa maksudmu?" Hajin menyambar.

"Aku hanya ingin tahu, mengapa dari puluhan staff di sana, yang menjadi SUPERHERO! Misa adalah orang ini?" Chanyeol melangkah lepas dari dekapan Misa dan memandang Eylin dengan mata haus darah. "Aku tidak akan menutup mata bila situasi ini adalah skema untuk menyakiti Misa, aku akan membuat siapa saja yang terlibat dalam masalah ini menderita."

"Apa kau mengimplikasikan aku terlibat dengan stalker itu?" Eylin melompat turun dari tempat tidur dan berdiri menantang Chanyeol. "Apa kau pikir aku mampu melakukan itu?"

"Tanyakan itu pada dirimu sendiri, EY.LIN.SSI!"

"Chanyeol!" Di tengah ketegangan yang terjadi di dalam ruangan itu, Misa memutuskan untuk kembali menginterupsi. Ia menarik Chanyeol menjauhi Eylin dan berdiri di tengah-tengah mereka seperti wasit MMA.

"Kau tidak perlu mencemaskan apa pun," tukas Misa, matanya menatap mata Chanyeol. "Polisi sudah mengambil keterangan darinya dan seperti yang kukatakan, Eylin-ssi adalah penyelamatku. Dia tidak terlibat sama sekali."

Itu omong kosong, Chanyeol mengembuskan napas gerah. Walau ia belum sepenuhnya percaya pada perkataan Misa, ia menahan diri untuk tidak mengonfrontasi Eylin lagi. Tidak sekarang.

"Kalau kau memang mengatakannya seperti itu." Chanyeol menelan kekesalan. "Lalu, bagaimana denganmu? Kau mengalami kejadian yang cukup traumatis, bukan? Kenapa kau malah berada di sini?"

Satu-satunya cara untuk tidak menyemburkan api murka adalah menatap wajah Misa saja. Ketenangan gadis itu meradiasinya, membuat setiap otot ditubuhnya yang menegang kembali tenang. Chanyeol menemukan kedamaian.

"Aku ingin memastikan Eylin-ssi baik-baik saja. Bagaimanapun, dia sudah menyelamatkanku."

Chanyeol memutar mata. "Kau tau kau tidak perlu melakukan itu, bukan? Di mana manager-mu?"

"Jaemin sebelumnya ada di sini, tapi dia pergi mengatasi adminstrasi. Kau tidak perlu mencemaskan apa pun, aku sungguh baik-baik saja." Misa menangkup pipi Chanyeol di dalam telapak tangannya dengan gestur manja. "Maaf, aku pasti membuatmu cemas."

Senyum Chanyeol mengembang, "Jangan pikirkan aku, aku hanya mencemaskanmu, kau tau."

"Mm."

Di antara sepasang kekasih yang sedang berbagi kehangatan tanpa memperhatikan situasi sekitar, Lee Eylin terdiam dengan wajah yang kehilangan warna dan rasa. Sepasang manik cokelatnya menyorot wajah Chanyeol dengan kehampaan. Sebuah lubang terbuka di dadanya, seperti puzzle yang kehilangan satu kepingannya. Ia merasa janggal luar biasa, kehangatan yang ia rasakan, amarah yang ia luapkan saat itu menghilang. Ia hanya mati rasa sepenuhnya.

Jika dendamnya diibaratkan sebagai senjata, maka senjata itu adalah pedang bermata dua. Salah dalam pengendalian, Eylin tertikam oleh permainan yang ia inisiasikan.

Apakah menjadi lebih dekat dengan Chanyeol adalah pilihan yang tepat?


-


"Kau yakin kau baik-baik saja?" tanya Hajin.

Setelah Chanyeol dan Misa pergi dari sana, hanya Eylin dan Hajin yang tersisa di dalam ruangan tersebut. Sujin juga--karena tuntutan pekerjaan, terpaksa pergi. Hajin yang tidak punya aktivitas apa-apa mendampingi Eylin untuk menunggu hasil tes MRI yang belum keluar.

Mengenai apa yang terjadi pada Eylin, saat memutuskan menyerang stalker Misa, ia berlari penuh ambisi dan menangkap si stalker dengan tirai hitam sebagai senjatanya. Ia membungkus pria jangkung itu seperti menjerat ikan di dalam jaring. Pria itu bergerak dengan kehebohan sementara perhatian orang-orang mulai tertuju kepada mereka. Saat dua bodyguard bertubuh besar yang ia lihat di pintu masuk--mendekat, Eylin merasa lega dan tanpa sadar mengendurkan dekapannya. Ia kemudian terpental dan menghantam dahinya ke meja.

Itu adalah tindakan yang cukup memalukan untuk diingat, jujur saja. Daripada superhero, ia terlihat seperti nelayan yang dikalahkan oleh ikannya sendiri.

"Aku baik, kok. Aku--daripada sakit, merasa kecewa luar biasa."

"Kecewa kenapa?" cetus Hajin.

"Apa kau tidak ingat tindakan Chanyeol tadi?" Eylin akhirnya mengurai alasan mengapa wajahnya tertekuk murka. "Bukannya mencemaskanku, hal yang pertama dia lakukan adalah mencurigaiku! Aku mengorbankan diriku untuk melindungi pacarnya dan bukannya menanyakan apakah aku baik-baik saja, dia mengancamku. Mengancam aku! Apa kau melihat cara dia menatapku, apa kau melihatnya? Dia bertindak seakan-akan aku sudah membantai habis keluarganya saja. Benar-benar menjijikkan!"

"Yaah, aku juga bisa melihatnya. Cowok itu paranoid."

"Bukan cuma paranoid, ya. Dia itu total psikopat! Mengesampingkan aku adalah mantannya, apa dia tidak bisa sedikit saja peduli padaku sebagai manusia? Aku..., aku adalah orang yang berjasa di kehidupannya loh, aku menyuapkan bubur ke mulutnya saat dia demam di awal musim dingin. Aku memberikannya jaket ayahku, memberikannya uang sakuku agar dia bisa naik taksi daripada menunggu bus. Aku benar-benar tidak habis pikir, apa dia benar-benar orang yang sempat aku sukai dulu?"

Hajin mengibaskan tangan. "Dia tidak berubah, Lin. Dia hanya menunjukkan jati dirinya. Pria seperti itu baiknya masuk tong sampah. Jika dia tidak kaya dan berkuasa, aku sudah pasti merobek mulutnya tadi."

"Memikirkan ucapannya tadi, aku jadi semakin bulat ingin balas dendam. Aku akan memastikan dia meringis dan mengamuk seperti tadi setiap hari. Aku bakal membuatnya tua lebih awal dengan murka sepanjang waktu!"

"Aku denganmu!" Hajin dan Eylin melakukan toss penuh ambisi. "Girls Powerrr, bitch!"

"Yess, Girls Power!"


-

Continue Reading

You'll Also Like

71.1K 8.2K 28
Jaemin dikejutkan ketika sang pacar menyatakan bahwa bayi merah yang digendong oleh ibunya adalah anaknya. Sementara sang pacar sudah menghilang enta...
134K 11.9K 72
"Jadi, saya jatuh dan cinta sendirian ya?" Disclaimer! Ini fiksi nggak ada sangkut pautnya di dunia nyata, tolong bijak dalam membaca dan berkomentar...
61.7K 5.5K 14
[ RION KENZO MIKAZUKI ] adalah ketua mafia dari Mikazuki AV Rion kenzo Mikazuki mafia Italia, ia terkenal dengan kekejamannya terhadap musuh maupun...
655K 76.5K 60
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...