Evil Sister In Novel BL(REVIS...

By lostIsland_17

319K 46K 2.2K

Emmalya de Lacrux si antagonis terkejam dalam sebuah novel bl, light in the night, sekaligus kakak angkat yan... More

S A T U ||• 1
D U A||• 2
pengumuman
T I G A||• 3
E M P A T||• 4
L I M A||• 5
E N A M||• 6
T U J U H||• 7
D E L A P A N||• 8
S E M B I L A N||•9
S E P U L U H||• 10
S E B E L A S ||• 11
D U A B E L A S||• 12
++++
T I G A B E L A S||•13
E M P A T B E L A S||•14
L I M A B E L A S||• 15
E N A M B E L A S||• 16
T U J U H B E L A S||• 17
D E L A P A N B E L A S•||18
D U A P U L U H||•20
D U A P U L U H S A T U||• 21

S E M B I L A N B E L A S||• 19

9.6K 1.6K 118
By lostIsland_17

Heyyo!

Gimana kabarnya? Baikkah?

Sebelum nya aku mau ngucapin terima kasih sebanyak-banyaknya untuk para readers yang udah ngedukung aku dengan vote dan komentar nya!

Sekali lagi terima kasih banyak!

Juga maaf banyak kekurangan dalam chap kali ini Dan sebelumnya.

So, selamat membaca!

•••

Suara decapan dua bibir terendam dibalik tenda barak, walaupun samar, wajah dua orang penjaga didepannya terlihat memerah, menahan malu.

"Seperti biasa, ini sangat nikmat", bisikan dengan suara khas milik seorang gadis, "apa anda puas, yang mulia putra mahkota?"

"Ya," mata merah itu menatap gadis yang duduk diatasnya dengan dingin, "jadi, sekarang turun dari tubuhku".

"Saya masih lapar", balas gadis itu tak kalah dingin, "saya ingin lagi."

"Kau sudah terlalu banyak memakannya, sekarang turun!"

Gadis itu berdecih kesal, lalu turun dari tubuh Derrick yang sedang bertelanjang dada. Mengibaskan rambutnya yang berwarna hijau lumut, Sesekali mengecap bibir nya, mengecap sisa-sisa Saliva Derrick yang tertinggal.

"Dark elf?" Tanya Derrick sembari mengaitkan kancing kemeja.

Gadis yang dipanggil Sylandra itu menggeleng, "bukan, rasanya sedikit berbeda. Saya tak tau pasti tapi sepertinya ini meare."

Meare, sihir manipulasi mimpi milik dark elf, tapi beberapa penyihir bisa melakukannya. Berbeda dengan dark Elf yang hanya bisa memberikan mimpi buruk, para penyihir bisa menggunakan meare untuk pengobatan psiskis atau penyakit yang berhubungan dengan tidur.

Derrick terkekeh, tak menyangka kali ini lawannya menggunakan mimpi untuk melemahkan kekuatannya. Tapi sepertinya pihak musuh tak tau Sylandra, seorang gadis berdarah campuran elf  dan manusia dengan bakat memakan meare.

Semakin intim sentuhan fisiknya, makan semakin banyak meare yang akan gadis itu makan.

  Setelah mendudukan tubuhnya yang terasa lemas, matanya terpejam, merasakan jantungnya yang terasa sakit seperti ditikam saat mengingat kembali mimpi buruk yang tadi Derrick alami. Mimpi yang sangat mengerikan, ia bermimpi membunuh Emmalya.

Melihat tubuh Emmalya yang bersimbah darah dan pelakunya adalah ia sendiri, membuat amarahnya menggelegak, tak ada yang boleh membuat gadis itu terluka. Rasanya ingin sekali menjadi serakah dan membuat Emmlya tetap disisinya, mendengar ocehan gadis itu saat khawatir, merasakan sentuhan nya, nafasnya, mencium aroma tubuh nya...

Namun disisi lain Derrick juga takut akan melukai Emmalya, ia terus gelisah saat mimpi itu mendatangi nya, menggerayangi pikiran nya yang kian kalut.

aku tak ingin kehilangan lagi

Derrick mendesah kasar, menyenderkan kepalanya di kepala kursi, pikirannya kian melalang jauh. Ingatan Emmalya makan di restoran seafood pedas saat festival bunga di distrik Alosha kembali singgah.

Wajahnya yang memerah karena pedas, bibir nya yang sedikit mengerucut dengan pipi yang menggembung, terlihat seperti tupai membuat Derrick diam-diam tersenyum.

lucu

"Aku sangat merindukanmu," gumamnya tanpa sadar, "aku benar-benar sudah gila!"

"Anda mau kemana?", Tanya Sylandra saat melihat tuannya yang sedang berkemas.

"keluar," jawab Derrick, padat.

"Baik saya akan memanggil para pengawal."

"Tidak perlu."

"Yang mulai ini demi keamanan anda," ucap gadis bersurai hijau itu dengan datar.

"Kau meremehkan aku?"

"Saya tidak berani, yang mulia, tapi-"

"Panggil Aiden," potong Derrick, sembari memakai jubahnya, "akan ku serahkan semuanya pada kalian dan bilang pada Jaen untuk ikut andil besok."

Sylandra menatap pemuda didepannya dengan horor, "jangan bilang anda..."

"Ya, bukankah ini kejutan yang menyenangkan?" Ucap Derrick sembari menyeringai, setelah itu melangkah pergi.

Sedangkan sang gadis berambut hijau itu menghelat nafas berat melihat punggung sang majikan yang kian menjauh, ia tau perkejaan nya akan bertambah.

"Dasar kasmaran."

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°

"Apa itu cinta?" Tanya Sylandra, mata hijaunya menatap rerumputan yang lembab karena hujan.

"Aku tak mengerti, bagaimana bisa sebuah rasa membuat seseorang berubah?" gadis itu melirik pemuda yang duduk  disampingnya, membiarkan netra nya bertemu dengan mata abu-abu bening itu, "Aiden."

Hening.

   Pemilik mata keabuan itu memalingkan wajahnya, membuat helaian seputih salju itu melambai dengan gerakan yang sangat halus, seperti adegan slow motion menyentuh kulitnya yang seperti kilauan mutiara. Untuk ukuran seorang pria, Aiden sangat cantik, wajah halus yang dipadu dengan bibir tipis kemerahan dan  dipayungi mata kelabunya yang lembut tersembunyi di jajaran lentiknya bulu mata yang bewarna kecoklatan.


Ahh... Bagaimana bisa seorang pria bisa begitu cantik mengalahkan wanita tulen?

Sebuah suara memecah keheningan diantara keduanya, membuat pipi bulat sang gadis memerah.

"Masih lapar?" Tanya Aiden dengan suaranya yang serak dan dalam sangat kontras dengan wajah cantiknya. Matanya menatap gadis bernetra hijau disampingnya dengan lembut. Matanya terpejam, menyembunyikan pupil mata keabuan nya.


"Sekarang makanlah."

Sedangkan gadis berambut sehijau daun itu menatapnya ragu, meskipun berekspresi datar, ada kekhawatiran dalam tatapannya. Namun wajah pasrah Aiden didepannya membuat Sylandra meneguk air liur nya, ia benar-benar lapar.

Jemarinya bergerak menyentuh pipi pucat itu, merasakan struktur kulit pemuda didepannya yang terasa halus dan sejuk. Perlahan wajah keduanya mendekat dan Sylandra pun mulai acara 'makan' nya.

Sudah berapa lama ia tak mengecap rasa ini? Satu bulan?

   Sylandra tak tau pasti, tapi itu terasa sangat-sangat lama. Perlahan matanya terasa semakin berat. Satu hal yang hanya dimiliki 'makanan' dari Aiden, efek mengantuk.

"Tidurlah," bisik Aiden dengan suara beratnya, mengusap rambut hijau Sylandra saat gadis itu menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Aiden dan mulai memejamkan matanya.

  Setelah memperbaiki posisi Sylandra agar gadis itu terlelap dengan nyaman di pangkuannya, Aiden memejamkan matanya, menikmati bagaimana nafas hangat Sylandra menyapu tengkuknya. Tak lupa, jemarinya ikut membelai helaian itu.

"Aku tak tau," ucap Aiden, "tapi apakah rasa ini bisa disebut cinta?"

  Aiden mendesah pendek, rasanya terlalu cepat menyimpulkan sebuah rasa yang masih abu-abu.

   Tatapannya bergulir kearah gadis yang sedang terlelap dalam pangkuan nya, tersenyum kecil, membiarkan jantungnya kian menggila. Sedangkan pikirannya menerawang kembali saat pertama kali bertemu dengan Sylandra.

7 tahun yang lalu...

   Disebuah tabung kaca raksasa, didalamnya seorang gadis berambut hijau meringkuk, membuat Aiden kecil menjadi penasaran.

Apa makhluk itu hidup?

Diketuknya permukaan bening itu, sekali, namun tak ada respon. Dua kali, tiga kali, empat kali, tetap tak ada respon.

"Halloo!! Apa kau masih hidup?" Tanya Aiden yang lagi lagi dibalas dengan lenggang.

Bocah kecil itu mendengus, kesal karena merasa diabaikan, melangkah menjauhi  "padahal aku ingin memiliki teman."

Baru tiga langkah, Aiden berhenti, keningnya mengerut bersamaan dengan bercak hitam yang muncul di kulitnya.

Kutukan...

Pemuda menggeram kesakitan, saat tubuhnya mulai bereaksi karena sihir hitam yang sengaja di suntikan secara paksa dalam tubuhnya. Sebelum semuanya menggelap, netra Aiden menangkap sepasang mata hijau yang indah.

•••

Mata Aiden perlahan terbuka, mengerut kan kening, bingung, karena kini posisinya terlentang didalam tabung kaca. Tanpa berpikir panjang, bocah itu bangkit, menatap sekelilingnya dan menemukan sepasang mata hijau yang menatapnya takut.

"Kau... Kau menyelamatkanku?" Tanya Aiden yang dijawab anggukan kecil sang gadis, "terima kasih."

"Siapa namamu?"

"Aku tak memiliki nama," cicit gadis mungil itu, malu.

Mata Aiden menulusuri penampilan gadis didepannya, Mata dan rambut hijau yang mengingatkan nya dengan bukit kecil yang hijau, "Sylandra".

"Huh?"

"Namamu Sylandra," tukas Aiden membuat gadis itu tersenyum.

"Sylandra," ucap gadis itu seperti mengecap rasa dari namanya, "aku menyukainya."

Dua tahun, selama itulah mereka diam-diam bertemu, keduanya menjadi semakin dekat. Namun sebuah tragedi hampir merenggut nyawa keduanya, membuat Aiden kehilangan warna tubuhnya dan Sylandra kehilangan emosinya.

Satu tahun kemudian, setelah susah payah mengembalikan emosi Sylandra, Aiden menyadari satu fakta, Josephine, Sang ratu dari kekaisaran Ellada adalah dalang dari semua kesengsaraannya dan Sylandra.

Tanpa berpikir panjang, Aiden mencari sang putra mahkota, Derrick dan bersekutu untuk menjatuhkan sang ratu.

"sebentar lagi dendam kita terbalas, jadi, bersabarlah sedikit lagi, Sylandra,"  Aiden terkekeh, menggendong Sylandra seperti bayi, membawanya dalam tenda, "Setelah itu kita akan hidup bahagia bersama."

Baru beberapa langkah yang Aiden ambil, sosok Derrick yang menggelap dikejauhan menghentikan langkahnya.

Perasaanku jadi tak enak.

-
-

Hayolhoo siapa yang tadi su'udzon sama Derrick?

Jangan lupa vote+coment nya yaaa!

Sampai jumpa lagi!

Continue Reading

You'll Also Like

283K 23.5K 27
••Alethea Andhira Gadis cantik yang memiliki kehidupan sederhana. Sosoknya yang cantik tidak membuatnya memiliki banyak teman karena status sosialnya...
656K 40.3K 67
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...
2M 133K 70
Seorang dokter yang mencintai tenang dan senyap, juga tidak banyak bersuara, berbanding terbalik dengan apa yang harus dihadapinya. Flora Ivyolin yan...
2M 83.6K 49
kecelakaan saat balapan yang ternyata sudah di rencana kan sejak awal oleh seseorang, membuat jiwa Elnara terlempar ke dalam tubuh Kinara yang ternya...