SMP (Sebatas Menghargai Peras...

By keketrin_02

10.9K 1.6K 119

When, gadis SMA menyukai siswa, yang masih duduk di bangku SMP. "Ngerayain hari valentine itu bukan budaya ki... More

00
Prolog : Target
Part 1 : kesal
Part 2 : Gak Terima!
Cast/ wajah tokoh
Part 3 : Ayok semangat!!
Part 4 : Kesal banget!
Part 5 : Cogan baru
Part 6 : Masalah hobi
Part 7 : Sadar Diri
Part 8 : Mundur gak?
Part 9 : Berubah
Part 10 : sedikit care
Part 11 : Happy
Part 11 : Makan
Part 12 : Berubah
Pov
Part 13 : PORKEP FC
Part 14 : Resah
Part 15 : Pantau!
Part 16 : Wow!!
Part 17 : Aisyah?
Part 18 : Pov Gina
Part 19 : Fajri Duan Virgo
Part 20 : ??
Part 21 : Konsultasi
Part 22 : Perjuangan
Part 23 : Si kembar
Part 24 :
Part 25 : Latihan basket
Part 26 : Aneh
Part 27 : Dewi?
Part 28 : Hehe
Part 29 : Kebohongan
Part 30 : Siapa yah?
Part 31 : Sisi gelap Via
Part 32 : Tio?
Part 33 : Teknik
Part 34 : Tio??
Part 35 : Beneran, Nih? 😲😱
part 36 : Anak siapa?
Part 37 : Tes DNA
Part 38 : Galau
Part 39 : πŸ˜—πŸ˜—
Part 40 :
Part 42 : 🐸🐸
Part 43 : Aneska Zoya Reveena
Part 44 : End

Part 41 : Pindah

161 21 1
By keketrin_02

Tiga makhluk Mars tersebut, kini sedang duduk manis, disertai kaca mata hitam yang kece. Untuk menyamarkan dorong agar Fajar tidak tau bahwa mereka mengikutinya. Beruntung Gina dkk, mendapatkan bangku tepat dibelakang Fajar yang memudahkan persembunyiannya dari Fajar.

"Yah, Fajar mau nyambung sekolah tempat nenek," ucap Fajar santai memotong sosis bakarnya.

"Njir," gumam Gina, kaget.

"Kok disana? Kejauhan."

"Fajar gak mau tinggal sama Mamah, Fajar mau sama nenek, kalo sama nenek, Fajar diperlakukan baik banget."

"Emang sama Mamah, gak gitu?"

Fajar hanya menggeleng, enggan memperjelas keadaannya saat tinggal bersama Mamahny, karna akan terkesan menjelek-jelekan Mamahnya sendiri.

"Rumah Ayah, di Thailand, tapi kalo Fajar mau ikut Ayah, Ayah bakal pindah kesini, bikin rumah disini, kerja disini, dan disini aja sama Fajar," jelas Tio mengunyah perlahan makannya.

"Kalo Fajar ikut Ajah, mau bikin rumah dimana?" tanya Fajar serius.

"Dimana yang Fajar mau, Ayah turutin, deket rumah Mamah? Deket rumah Nenek? Atau ikut ke Thailand?"

"Fajar gak mau ke Thailand! Entar jarang ketemu Fajri."

"Gak mau jauh-jauh dari Fajri yah?" tawa Tio renyah.

"Iyah, mwehehe."

Sedangkan dibangku sebelah, tiga elien kepoan, tengah syok, mendengar penuturan Fajar yang memanggil laki-laki di sebelahnya, dengan sebuah Ayah dan yang kedua, penuturan Fajar yang akan kemungkinan akan pindah, entah itu tempat neneknya atau dimanapun, yang pastinya membuat Fajar tidak akan bersekolah di sekolah Gina ini.

"Kalo gak mau jauh-jauh dari Fajri, biar ayah buat rumah disini aja, biar kamu sekolah disini bareng Fajri, terus bisa ketemu Fajri setiap hari," terang Tio.

"Yes!" senang Gina.

Sedangkan Fajar masih memikirkan masalah tempat tinggalnya. Jujur ia ingin sekali satu sekolah dengan Fajri, tapi di sisi lain, rencananya untuk menjauhi Gina akan gagal.

"Terserah Ayah, Deh, Fajar ikut aja asalkan jangan di Thailand!"

"Ya udah bikin rumah disini aja yah?" tanya Tio, dan Fajar menjawabnya dengan sekali anggukan.

"Yes! Yes! Yes!" senang Gina, bukan main.

"Akhirnya Fajar gak jadi pindah, kalo dia pindah Gina juga pasti pindah," ucap Via bersyukur.

"Pindah kemana?" tanya Dewi reflek.

"RSJ! Dia kan bisa gila kalo gak ada Fajar!"

"Bener juga lu!"

***
Untuk saat ini Fajar memutuskan untuk pulang dulu ke rumahnya, karna kata Tio rumah barunya masih di revisi. Lagian barang-barang Fajaraskh ada di rumah Mamahnya.

Tepat di malam hari, di saat Fajar sedang asik bermain gemes, di kursi geming-nya memainkan permainan sepak bola kesukaannya. Fajri dengan kebiasaan barunya, masuk menerobos ke kamar Fajar tanpa izin, bahkan hanya sekedar ketika pintu.

"Abang!" teriak Fajri heboh.

"Nape lu?"

"Abang beneran mau pindah?"

"Hmm, gue mau ikut, Ayah ke Thailand, hahaha!!" canda Fajar ingin melihat ekspresi adiknya.

"Pak Tio?"

"Jadi siapa lagi! Orang jelas-jelas tes DNA nya udah positif!"

"Bang, dari pada, ke Thailand, mending tempat nenek aja deh, gak papa, ke Thailand kejauhan!"

"Nape lu ngelarang? Toh bahasa Inggris gue dah lancar jadi bebas mau kemana aja!" songong Fajar.

"Bang ... Hiks! Lu tega ninggalin gue!"

Fajri tiba-tiba menangis memeluk Fajar. Sungguh ininkisr ekspetasi Fajar, isama sekali tidak membayangkan bahwa Fajri akan menangis seperti ini..

"Segitunya, gak mau gue pergi?"

"Iyalah!"

"Gue kasih kesempatan."

"Apa?"

"Gue bakal sekolah disini selama setahun."

"Kok setahun doang!? Sampe tamat dong!"

"Yah, kalo lo berhasil dapet juara di atas gue!" tantang Fajar.

"Gitu?"

"Iyah, gak sanggup yah?"

"Oke! Sanggup kok! Fajri itu sebenarnya bisa cuman males aja."

"Yaudh buktiin!"

"Tapi abang jangan pergi yah."

"Hmm."

***

Kompleks perumahan mewah tempat Fajar tinggal kini dihebohkan dengan sebuah rumah yang akan diperbincangkan akan menjadi rumah paling indah. Tinggi layaknya menari, kenari layaknya lapangan, taman yang menyejukkan mata, serta disigen yang elegan, dan sangat bersih itu, membuat warga komplek perumahan indah gempar. Selama bertahun-tahun, baru kali ini rumah yang mengalahkan keindahan keluarga Virgo.

"Bang, dah liat rumah di gang sebelah?"

"Yang katanya, bagusnya ngelahir rumah kita yah?" tanya Fajar.

"Hhm."

"Gue dah liat, tapi kurang jelas, gue lihatnya dari rooftop, mwehehe!"

"Asu!"

"Biasa aja dong!"

"Lu bikin emosi!"

"Itu rumah siapa Jri?"

"Lah, gak tau! Masih dirahasiakan katanya."

***

Ayah👨
07:21
Fajar, rumahya, 100% udah jadi, ayo, pindah

Anak Ayah🧒
07:24
Harus banget sekarang, Yah?

Ayah👨
07:25
Gak juga, sih, terserah kamu, kalau Ayah, sih udah pindah kesini

Anak Ayah🧒
07:27
Fajar, besok aja yah, mau sama Fajri dulu.

Ayah👨
07:28
Yudh, gpp

"Jri, malem ini tidur mah, gue yah?"

"Emang boleh?"

"Boleh."

"Biasanya ngusir!"

"Gak lagi, lu mau tiap hari tidur disini juga gak papa, tiap detik, tiap menit juga gak papa."

"Heleh!"

"Beneran gak papa, lu ambil alih kamar ini juga gak papa!"

"Kok gitu, kenapa?"

"Gue mau pindah, bwleek!"

"Ck! Katanya gak jadi pindah, dasar tukang bo'ong!"

"Gue cuman pindah ke komplek sebelah! Gak usah lebay!"

"Ngapain pindah? Disini aja kenapa bareng Fajri," ucap Fajri deng poppy eyes-nya.

"Males! Gue mau ikut, Ayah! Disini kayak orang asing."

"Kan, masih ada Fajar, Bang."

"Denger yah! Lu kalo kangen, tinggal jalan, gak nyampe lima menit, udah sampe!"

"Kalo sesekali, Fajri tidur di rumah abang gimana?"

"Gak boleh, lu anak kesayangan, gak boleh tidur di rumah orang! Biar gue aja yang sesekali tidur disini bareng lo, oke?"

"Bener yah?"

"Iya bener."

****


Segini dulu, saya capek!

Btw abaikan typo, wajar ngetiknya buru-buru soalnya menuju ending. Nanti juga di revisi







Continue Reading

You'll Also Like

6.7M 284K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
76K 2.5K 44
‼️Atas pelanggaran hak cipta dalam Pasal 2 UUHC, pelakon plagiarisme bisa dijerat dengan ancaman pidana bagi Pasal 72 ayat UUHC dengan dipidana denga...
45.9K 5.6K 30
SINOPSIS Peraturan beribu-ribu tahun yang lalu yang di buat oleh klan vampir dan pemburu vampir. kedua kubu ini tidak di perbolehkan untuk saling jat...
478K 22.2K 93
Ratih berusia 30 tahun yang telah memiliki seorang anak lelaki bernama Dani dari suaminya yaitu Yadi. Ratih diganggu mahluk misterius yang menjelma s...