TRANSMIGRASI MIA [END]

By frozenbiru

6.6M 800K 42.5K

[HARAP FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA!!] Kisah dari Safira Miane Andira, yang tiba-tiba memasuki tub... More

PROLOG
01. PINDAH RAGA
02. AKTING
03. PULANG
04. GAK SUDI?!
05. KOK ANEH
06. DRAMA DI PAGI HARI
07. SMA GALAXY
08. BUKAN CINTA TAPI GABUT
09. 5 COGAN
10. RICO BODY SHAMING!
11. MIA KENA SIAL
12. HUKUMAN
13. PASAR MALAM
14. DIRGA KENAPA?
15. MURID BARU
16. LOH KALIAN?!
17. JALAN-JALAN WITH RICO
18. KEHIDUPAN DIRGA
19. ALBIAN?
20. SISA RASA
21. DEMAM
22. DIDIT BAPAK CICAK!
23. PERTENGKARAN
24. KERJA KELOMPOK
25. DIRUMAH DIRGA
26. KEDATANGAN KAKEK DAN NENEK
27. MIA SELALU SALAH
28. PENGHIANAT?
29. WEEKEND
30. PENGUNTIT
31. WHO?
32. BERULAH
33. BERITA PUTUSNYA ALBIAN DAN SINDI
34. MENGEJUTKAN
35. KOMA
36. BERITA BURUK
37. KEADAAN YANG BERUBAH
38. MENJENGUK
39. KABAR BAIK
40. UMPATAN MASAL
41. COKLAT SIALAN
42. KEHANGATAN
43. MANSION MIA IS BACK
45. TERULANG KEMBALI
46. SEBUAH PESAN
47. PENCARIAN
48. AKHIR YANG BAHAGIA (END)
Extra Part

44. KEMBALI SEKOLAH

79.4K 11K 687
By frozenbiru

Hi, sayaaang!

Tidak pernah bosan untuk mengingatkan vote dulu sebelum membaca🥰

-H A P P Y R E A D I N G-

Malam harinya, seorang gadis cantik tiba-tiba merasa sangat keroncongan perutnya.

Ia mulai beranjak dari tempat tidur, menuju lantai satu, gadis itu mengenakan baju tidur gambar doraemon.

“Laper banget buset!”

Gadis itu berjalan dengan sedikit malas karna masih mengantuk.

“Mom, ada makanan kah?” Setelah sampai di lantai satu, ia mendudukkan diri di kursi meja makan.

Mommy Ajeng menoleh ke arahnya, “Ada, nih mommy udah siapin untuk makan malam.”

“Tolong panggilan abang-abang kamu, suruh mereka turun ke bawa.”lanjutnya.

“Mommy mia laper bangeeet, males ke atas.”rengek gadis itu.

Mommy Ajeng menghela nafas pelan, anaknya emang begitu kalau perutnya merasa lapar.

“Enggak usah di panggil mom, kita udah di sini.”ucap Rico yang baru saja menginjak lantai bawa, dan mommy Ajeng kembali duduk dengan senyum mengembang.

“Tuh mereka udah dateng, tunggu apa lagi ayo makan!” Si kembar tengah mendudukkan diri di kursi dekat dengan mia.

“Ish, kamu nanti dulu tunggu daddymu.” Mommy ajeng menepis tangan gadis itu ketika mau mencomot ayam goreng.

Mia cemberut seraya mengusap tangannya yang telah di tepis, lama sekali sih tidak tahu kah dirinya sangat laapeeerr!

“Lho kalian belum makan juga.”ujar daddy andre yang baru datang, membawa kucing putih dengan bulu gembul.

“Ck, kita 'kan nunggu daddy! Daddy lama, mia udah laper tahu.”

Daddy terkekeh sambil mengelus bulu kucing itu, “Maafin daddy tadi ngobrol dulu sama bodyguard, katanya ada pesanan kucing milik bang rico.”

“Kamu pesan kucing bang?”tanya Daddy kepada rico yang tengah memainkan rambut adiknya.

“Oh iya waktu itu, buat nih si gembul.”balasnya dengan mencubit pipi Mia, membuat gadis itu menatapnya sinis.

“Yaudah nih, punya kamu.” Daddy menyerahkan kucing itu kepada mia dengan senang hati gadis itu terima.

Senyum mia mengembang melihat kucing yang ia idam-idamkan berada di pelukannya.

Tidak tahu hilang kemana rasa laparnya, setelah melihat kucing putih bahenol.

“Welcome popoooo~”

Zico geleng-geleng melihat adik perempuannya sangat senang bermain dengan kucing itu.

“Udah kita makan dulu, mia letakan kucingnya di bawa terus kamu cuci tangan sebelum makan.”titah daddy, Mia pun meletakan kucing itu di bawa meja dan mencuci tangan di wastafel di ikuti daddy karna ia juga habis mengelus bulu kucing.

Dan akhirnya mereka menikmati makan malam dengan nikmat.

Setelah selesai makan keluarga kecil itu menuju ruang keluarga. Biasa di situ adalah tempat untuk membahas masalah, atau kegiatan rutinitas sehari-hari.

“Dad, besok boleh 'kan aku sekolah?”tanya mia tanpa menoleh karna fokus bermain dengan popo.

“Bukannya kamu baru pulang dari rumah sakit?"tanya Daddy dengan alis terangkat.

“Mia kangen Ilen dad,”

Zico menimpali. “Jangan kasih ijin dad.”

“Ish, apaan sih sibuk.”sinis gadis itu menatap Zico yang menatapnya datar.

“Halah alasan, bilang aja kangen Al.”ejek rico matanya fokus melihat televisi.

“Dih amit-amit nggak ya!”

“Udah-udah, Mia kamu mau sekolah?”lerai mommy ajeng, lalu menanyakan putrinya. Mia yang tadinya cemberut menjadi cerah seketika, ia pun dengan cepat mengangguk.

“Dad izinin putri kita, kasian dia.”

Mommy ajeng mendongak menatap suaminnya, daddy andre menghela nafas pasrah.

“Baiklah Daddy izinkan kamu sekolah besok.”ujarnya seraya mengecup kepala istrinya, gadis cantik itu bersorak senang, sedangkan si kembar memutar bola matanya malas.

Beginilah jika sudah bulol, namun mereka bersyukur memiliki keluarga yang harmonis, dengan orang tua yang saling mencintai.

“Makasih mom, dad! Kalo gitu aku ke atas mau tidur. Good night my family!”serunya meninggalkan mereka seraya membawa kucing gembul.

“Good night too princess!”

***

“Nambah cantik aja gue, lama gak pake baju seragam.”monolognya di depan cermin ketika melihat penampilannya.

“Begini aja udah cantik, behh kalo pake make up mungkin mirip bidadari turun dari kahyangan.”

Setelah semua sudah lengkap, ia turun ke lantai satu. Pagi ini memang mia terlihat sangat cantik.

“Mia mau makan apa sayang?”tanya mommy Ajeng yang melihat anaknya sudah berpakaian seragam lengkap.

“Mia mau roti selai coklat, sama susu putih aja mom!”jawab gadis itu dengan mendudukkan diri di kursi.

“Gak pake nasi?”bukan mommy yang bertanya tapi zico.

Mia menggeleng dengan cepat.

Melihat mommy ajeng menyerahkan makanannya ia langsung melahap roti itu dengan cepat, tak lupa mengucapkan terimakasih.

“Jangan buru-buru makannya ga ada yang minta juga.”kata rico melihat adiknya sangat terburu-buru dalam melahap membuat kedua pipinya menggembung.

Uhuk-uhuk

Nah, 'kan tersedak. Dengan cepat Rico memberikan minum susu putih yang Mia minta.

“Udah?”tanya Rico yang melihat piring adiknya masih tersisa roti kecil. Mia pun mengangguk.

Dari pada mubazir ia melahap roti sisa adiknya ke dalam mulut.

“Kamu berangkat sama abang.”ujar Zico menarik lengan mia.

Rico tak terima. “gak bisa gitu dong!”

“Gantian waktu itu udah sama lo.”

“Ck, lo mah bang satu kali lagi napa biarin Mia berangkat sama gue.” Rico berdecak pelan.

“Gak!”

Rico mencibir tanpa suara, kalo begini ia susah untuk dekat dengan adiknya. Abang tertuanya sudah mulai posesif.

“Ayooo,”

Zico menarik lengan adiknya lembut, meninggalkan rico yang tengah memaki-maki dirinya.

***

Sesampainya di sekolah, ia menatap sekeliling ternyata gerimis. Zico yang mengerti tatapan gadis itu menyodorkan hoodie hitam miliknya.

Alis mia terangkat satu, ia tidak mengerti maksud zico.

Zico menghela nafas pendek. “Di luar gerimis, pake hoodie abang.”

Tanpa banyak bicara mia mengambil hoodie itu, lalu ia memakainya nampak Hoodie itu sangat besar di tubuhnya.

Melihat hoodie nya kebesaran di tubuh adiknya Zico terkekeh kecil. Lalu ia berjongkok memunggungi adiknya.

“Naik!”

Mia langsung naik ke punggung Zico dan memeluk erat lehernya, cowok itu mengangkat tubuh adiknya seraya berdiri dan langsung saja berlari kecil menerobos hujan yang mulai turun deras.

Zico menghantar mia sampai depan kelas gadis itu. Ia menepuk pundak abangnya pelan untuk meminta turun.

“Bang! Turun!”

Dengan hati-hati cowok itu menurunkan adiknya, ia berbalik menghadap mia.

“Belajar yang rajin, Hoodie nya di pakai aja udara dingin.”pinta Zico, alasan saja bilang aja enggak mau gadis itu kenapa-napa dasar gengsi.

Mia mengangguk lucu, membuat zico gemas untuk tidak mencubit pipinya.

“Sana masuk, Abang mau ke kelas.”

Mia pun berbalik badan untuk masuk, namun ia lagi-lagi menoleh ke arah abangnya. Membuat Zico terkekeh kecil di matanya adiknya sekarang sangat lucu dengan Hoodie kebesaran di tubuhnya.

Mia dengan perlahan membuka pintu kelas, ia juga melihat kelasnya sangat sunyi padahal biasanya jika guru tidak ada akan sangat ramai melebihi pasar.

Winda yang merasakan ada seseorang yang memasuki kelas menoleh menatap orang itu dengan intens.

“Siapa lo?”seru Winda membuat pasang mata menatap seorang berhoodie hitam itu.

“Hai!”

Mereka membelalakkan mata terkejut ketika tudung Hoodie itu di lepas. Aileen sampai berkaca-kaca.

“MIAAAA!!”

Mereka berlari menghampiri gadis itu, dan memeluknya bergantian. Mereka senang melihat temannya sudah sadar dari koma.

“Mia kapan lo sadar? Kenapa gak kabarin gue? Masih ada yang sakit? Kenapa langsung sekolah?”cerocos Aileen menarik lengan gadis itu ke arah mejanya.

“Heh Jamilah! kalo nanya satu-satu jangan buat bebep gue pusing!”ucap Didit kesal melihat Aileen cerocos tanpa henti.

“Idih, suka-suka gue dong!"

Winda mengabaikan keduanya lantas ia mencuri star untuk dekat dengan Mia. “Kapan lo pulang ke rumah?”

“Kemarin.”

“ya Allah, mia kenapa lo sekarang langsung sekolah??”pekik Aileen membuat yang lain tutup telinga.

“Hehe, gue rindu kalian.”

“Ceilah si ayang bisa aja.”balas Didit pede sambil malu-malu kucing.

“AYANG-AYANG PALA LO PEYANG!”seru Aileen ngegas pada Didit.

“Sirik aja lo! Cemburu bilang sayang.”

Aileen mau muntah mendengarnya. “Huek! Cemburu sama lo, najiss!”

“Anak kita udah berapa bulan, Len?”

“Sinting!”

Mia, dan David geleng-geleng melihat tingkah keduanya.

“Lo bener-bener udah sehat kan?”tanya David masih khawatir takut mia kecapean 'kan baru pulang kemarin.

“Alhamdulillah sekarang gue bener-bener udah sehat kok.”

David mengangguk lega, kemudian ia kembali ke tempat duduknya.

“Woi!! Ada Bu Tuti duduk kalian semua.”teriak salah satu seorang cowok teman kelas mereka.

Mereka dengan cepat duduk di bangku masing-masing, takut kena omel dengan guru killer.

“Selamat siang anak-anak!”

***

KRIINGG!

“Alhamdulillah!”pekik Aileen melihat guru killer itu keluar kelas karna bell.

“Benci banget gue sama tuh guru, udah galak, ngajar cepet-cepet mulu mending ngerti mah enggak anjir bikin pusing aja!”gerutu Aileen sebal dengan Bu Tuti.

“Udahlah, sabar aja namanya juga guru.”ujar Mia mencoba sabar.

“Tapi ya.”

“Udah.” ucap Mia membuat Aileen mengerucutkan bibir.

“MIA KANTIN YOK!”ajak Didit di ikuti dengan Winda dan David.

“Ayok!” Mia menarik tangan Aileen untuk mengikutinya keluar kelas.

Kini mereka berlima telah memasuki kawasan kantin membuat kelimanya menjadi pusat perhatian, lebih berpusat ke arah mia karna gadis itu mengenakan Hoodie hitam yang kebesaran di tubuhnya dan menambah kesan imut dalam dirinya.

“MIAAAA!”

Teriakan itu berasal dari meja inti Dragon, gadis cantik itu mengalihkan perhatian pada sang pemanggil.

“Itu sana lo di panggil.”ujar Aileen melepaskan gandengannya.

“Temenin yuk.”pinta Mia.

Aileen menggeleng cepat, “Lo aja mi, gue gamau banyak buaya di sana.”

Mia terkekeh mendengarnya, lalu ia meminta izin terlebih dulu kepada mereka untuk pergi dari tempat teman-temannya. “Gue ke sana, kalian gapapa 'kan?”

“Gapapa mi, ke sana aja lo udah di tungguin mereka.”kata David di angguki keempatnya.

Mia pun berjalan menghampiri inti dragon, tiba-tiba lengannya langsung di tarik oleh Dirga.

Dirga memeluknya, dan membenamkan wajah gadis itu di dada bidangnya. Sehingga mia bisa mendengar jantung cowok itu berpacu cepat.

“Gini amat ngontrak di bumi!”ujar Chiko mengelus dada sabar melihat kelakuan bosnya.

“Makanya cari pacar, biar gak iri terus.”ejek Daffa yang mentang-mentang punya banyak pacar.

“Sembarangan gue punya pacar ya! Yeji Itzy noh pacar gue.”balas Chiko dengan enteng.

“Woah, kakak gue tuh.”celetuk Mia menoleh dari pelukan dirga.

Chiko terkekeh gemas dengan tingkah gadis itu, refleks tangannya mengusak rambut mia, namun dengan cepat di tepis kasar oleh ketuanya.

Dirga menatap tajam Chiko, dengan cepat ia menghapus jejak Chiko di rambut gadisnya dengan mengecup pucuk kepalanya berkali-kali.

“Jangan aneh-aneh, Si marti masih jomblo tuh!”tutur Bara.

Chiko bergidik ngeri, namun berbeda dengan Daffa dan Tirta mereka tertawa terbahak-bahak.

Marti itu janda yang sering di lampu merah, dia suka sekali dengan berondong.

“Najis sama janda.”

“Lo cocok ko sama marti.”ucap Tirta terus tertawa.

“Sialan!”

TBC

TEBAK-TEBAKAN LAGI NIH CLUENYA 'JANGAN LUPAKAN ORANG KETIGA'

ADA ALBIAN, MIA, SINDI

“Orang pertamanya Albian, orang keduanya Mia, Orang ketiganya?”

SPAM NEXT 👉🏻

👇🏻+⭐=🆓

Continue Reading

You'll Also Like

142K 13.3K 37
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...
179K 21K 26
Sang Tiran tampan dikhianati oleh Pujaan hatinya sendiri. Dia dibunuh oleh suami dari kekasihnya secara tak terduga. Sementara itu di sisi lain, dal...
3.7M 360K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
339K 19.4K 21
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...