TANDAI TYPO PREND!
JANGAN LUPA SELALU VOTE DAN COMMENT.
MAAF JIKA NGEBOSENIN
______
[AUTHOR POV]
Malam nya Daniel dan Bella tengah bersantai di taman belakang rumah Karan. Sebenarnya hanya Bella saja lah yang bersantai karena Daniel tengah dibebani cerita Gega mengenai pesan yang berasal dari paman Ethan.
Bella memangku kepala Daniel, mengusapnya pelan sambil memberikan kecupan ringan. Ditemani taburan bintang diatas sana, mereka berdua saling memberikan kehangatan dan ketenangan.
Bella memikirkan bagaimana nasib kedepan nya. Apakah Daniel masih ingin membunuhnya dan Bee, bukan tidak mungkin kalau Daniel tetap akan membunuhnya suatu hari nanti. Lalu, apa rasa cinta untuk nya sudah ada dihati Daniel saat ini?
"Niel."
Daniel mendongak. "Hm?"
Bella meremas pelan bajunya gugup. "A-apa sekarang kamu sudah mencintaiku?"
Daniel terdiam tidak tahu, dirinya hanya merasa nyaman jika bersama Bella dan ada rasa tidak tenang jika Bella tidak ada didekatnya. Namun juga seperkian rasa masih ada untuk Cyra, cinta pertama nya. "Aku tidak tahu, tapi aku merasa nyaman didekatmuu. Aku menyayangimu. Namun juga tak mustahil dimasa depan aku akan mencintaimu."
"Oh," hati Bella benar-benar hancur untuk kedua kalinya. Cinta pertama tidak ia dapatkan, apakah cinta nya kini tak bisa dirinya dapatkan. Jujue, Bella sudah lelah.
"Lalu, apa kamu benar-benar memang mencintai ku?"
"Apa selama ini kamu kira cinta ku untukmu hanya sandiwara?" balas Bella seperti sindiran.
Perkataan Bella seperti sebuah tamparan untuk nya. "Maaf."
Bella memejamkan mata nya menahan sesak didadanya. Sampai kapan ia harus berusaha membuat Daniel mencintai dan bertekuk lutut padanya, usaha apa lagi yang harus dirinya lakukan demi bisa menaklukan Daniel. Apa dirinya menyerah saja.
"Jangan pernah berfikir menyerah untuk membuat aku mencintaimu. Karena pasti suatu hari nanti aku akan membalas cintamu lebih besar dari rasa cintamu untuk ku."
Mata Bella terbuka seketika, ucapan Daniel seperti sebuah angin segar untuk nya. Bella menatap dalam kearah Daniel. "Janji?" Bella mengulurkan telunjuknya.
Daniel tersenyum gemas akan tingkah Bella. "Kamu seperti anak kecil saja. Aku janji." jari kelingking mereka saling bertaut.
Kemudian Daniel menyingkap baju Bella, memasuk kan kepalanya sambil menciumi bekas jahitan donor hati Bella untuknya. "Kita akan selalu bersama Bella, apapun konsekuensinya nanti. Aku akan berusaha melindungimu dan Bee, meskipun nyawa ku taruhan nya." batin Daniel.
Bella merasakan geli diperutnya, tubuhnya meremang merasakan lidah Daniel menggelitiki bekas jahitan operasinya. "Daniel, lepaskan. Geli Daniel--" rengek Bella.
Daniel mengeluarkan kepalanya, kemudian tersenyum menatap Bella. "Berarti kamu sudah mencintaiku dari dulu, hingga kamu rela mendonorkan hatimu untuk ku?"
Bella mengedik kan bahunya malu. "Ehm, seingatku masih belum. Tapi saat itu, hanya kamu yang kupunya dan Bee, kamu adalah suamiku. Meskipun saat itu kamu tidak bersikap baik padaku. Namun aku yakin kalau kamu sebenarnya adalah lelaki yang baik dan bisa menjadi ayah yang baik untuk Bee."
Daniel terkesiap akan jawaban Bella. Seperti tidak ada dendam dihati Bella untuk sikap bejatnya dimasa lalu. Tapi Daniel tahu, meskipun Bella tidak dendam padanya namun luka itu pasti akan melekat selamanya di ingatan Bella.
"Sekali lagi aku minta maaf. Aku akan mengganti ingatan buruk itu menjadi indah. Aku akan menjadi lelaki terbaik untukmu dan ayah untuk Bee."
Bella mengangguk percaya, mereka berdua saling berpelukan tanpa menyadari kalau ada Gega yang sedari tadi memantau mereka. Gega tak habis pikir, kenapa Daniel masih bersikap biasa disaaat dirinya ketar-ketir ingin kabur dari dunia setelah mendapat email seperti ancaman dari paman Ethan.
"Memang cinta bisa membuat orang gila."
Setelah mendapat e-mail tersebut. Gega langsung menghapus email nya dan mengganti dengan email baru. Takut kalau paman Ethan bisa melacak keberadaan nya.
"Bagaimana bisa aku berada diantara permusuhan ini. Lebih baik aku menjadi pembunuh bayaran seperti dulu dari pada harus berada hal rumit seperti ini."
Gega adalah mantan pembunuh bayaran yang telah baik pangkat menjadi bodyguard karena kebaikan paman Ethan. Namun kini dirinya terpaksa harus mengkhianati paman Ethan karena ancaman Daniel.
Namun ada satu lagi alasan kenapa Gega ingin ikut berasama Daniel dan mengkhianati Paman Ethan. "Huft, lebih baik aku melihat princess Bee ku. Dari pada harus melihat kemesraan mereka. Princess Bee, kekasihmu datang."
Entah semua orang akan menganggapnya pedofil atau apa Gega tak peduli. Hatinya dan jantungnya terlanjur merasakan getaran saat pertama kali melihat wajah Bee.
______
Nova membekap mulutnya tak kuat menahan isak tangisnya. Tubuhnya bergetar rapuh, melihat salah satu tangan Ervan kini tak lagi sempurna seperti dulu. Begitu pula Abraham, ia tak tega melihat anak satu-satu nya yang sangat ia banggakan kini tengah terkapar lemah diatas brankar.
"Bram, anak kita Bram. Hikss." Isak Nova keras.
Teringat kilasan masa kecil Ervan yang baru saja datang masuk kehidupan nya. Saat itu Ervan kecilnya yang masih polos, butuh kasih sayang menapak kan kakinya sambil merentangkan tangan nya meminta pelukan padanya. Mata polosnya dalam sekejap menghipnotis dirinya, membuatnya bertekad menjadi ibu yang sempurna untuk Ervan.
Namun kini ia merasa gagal nenjaga Ervan. "Tidak bisakah tuhan mengembalikan kesempurnaan anak ku, Bram!" lirihnya putus asa.
Abraham memeluk Nova erat. "Tuhan sudah menakdirkan anak kita seperti ini. Tidak ada yang bisa yang merubahnya, Kita sebagai orang tua hanya bisa selalu ada untuk dia, hm."
"Dibalik semua ini pasti ada hal baik menanti." tuturnya lembut.
Nova mencengkram erat jas Abraham, menumpahkan tangisnya didada suami yang selalu setia meskipun dirinya tidak bisa memiliki anak. "Kamu janji akan menghukum yang melakukan ini pada anak kita kan?"
Abraham mengusap kepala Nova. "Janji, mereka semua telah salah melukai anak dari Abraham! Aku akan menghukum seberat-berat nya pelaku yang berani membuat Ervan kita seperti ini."
Nova mengangguk, samakin mengeratkan pelukan nya. "Terimah kasih, Te Amo."
Abraham mencium pucuk kepala sang istri. "Hm."
______
"Ah, terus sayang. Kenapa terasa longgar sekali milikmu!" kesal nya pada wanita yang telanjang tengah memacu diatas tubuhnya. "Paman, carikan yang lain. Aku sama sekali tidak puas , dia sangat longgar dan tidak menggairahkan."
Alex mendorong wanita bayaran yang ada diatas tubuhnya. Sontak wanita itu langsung lari terbirit karena katekutan. Paman Ethan yang keenakan di atas sofa sebelah kanan, hanya bisa merem melek sambil menggumamkan nama alm istrinya.
"Ck, dia sudah tua tapi masih saja kuat lama."
Alex tersenyum jahil saat ide gila bersarang diotaknya. Ia menutup resletik celanaya kemudian mengambil pistol diatas meja nya. Dia menodongkan pistolnya hingga...
Dor.
Peluru tersebut melesat menganai jantung wanita diatas Paman Ethan hingga membuat langsung tergelimpang jatuh. Bertepatan itu, sialnya paman Ethan ingin menyemburkan benihnya.
"Apa yang kau lakukan bodoh! Shit!" sentak paman Ethan marah.
"Kita impas paman. Sudahlah mari kita cari yang lain."
"Brengsek!"
Mereka berdua benar-benar berpesta pora sebelum berperang. Alex dan Paman Ethan adalah pasangan yang tepat dalam urusan wanita, dan urusan membunuh bagi mereka adalah hal yang biasa. Tidak ada bagi mereka yang namanya tobat dan berhenti menjajah wanita. Menurut mereka hari tidak lengkap tanpa kegiatan celup mencelup.
____
TBC
Semoga selalu suka dan gak bosen ya pren. Maaf kalau up nya lama karena aku up tergantung vote dan comment kalian yaaa...
Beri saran untuk part selanjutnya?
Next spam
Jangan lupa follow ig : Zeze_comel
Wp: ZEZE_COMEL