Detective conan - Gadis Kecil...

By ShiroiNeko_5424

103K 16.3K 1.5K

Aku terbangun di tempat yang asing dan dingin, dimana ini? Shirai Rika, seorang pelajar SMA yang memiliki kem... More

Bangun
Rasa Damai
Di curigai
Ketahuan deh~
Kantor Kepolisian Pusat
Pengeboman
Cafe Poirot
Gadis Penyelamat
Siapa?
Penyelidikan Rahasia
Anak yang merepotkan
Pembunuhan & Asuransi
Masa lalu
Dunia Baru
" Aku Pulang "
Tragedi Pesta Ulang tahun
Tersangka
Pembunuh Profesional
Berbohong
Organisasi lain?
The Phantom Thief
Hitam VS Putih [ 1 ]
Hitam VS Putih [ 2 ]
Kaito Kid
Pembunuhan Keluarga
Detektif cilik
Kemarahan Rika
Kazoku
Valentine
Coklat
Undangan
Pasir putih
Gadis Desa
Dewa Kesuburan
Sakura Masa depan
Penyusupan
2 Orang dari Kepolisian
Pertarungan Di Bawah Purnama
Penyelamatan & Awal
Pertarungan
Pertarungan [ 2 ]
Sera Menghilang?!
Pertolongan Polisi
Berakhir Bahagia
Latihan
Lagu kesedihan
Remaja Misterius
- Code Name -
Absinth
Festival
Racun
Merpati nyasar
Jenguk
Sniper
Pesan Untuk Kakak
Mawar Yang Mekar
Tamu tak di undang
- Spesial chapter -
Mencari Berlian yang hilang
Mencari berlian yang hilang [ 2 ]
Pesta
Sedikit pengumuman
Pesta ( 2 )
Tak Sadar
waktu yang hampir tiba
Spesial Chapter [ 2 ]
Pelanggan yang mengganggu
Orang Asing
jalan jalan
Keinginannya
Keputusan
- ❀ -
- ❀❀ -
Pengorbanan Untuk Menghancurkan || S2
Sang Gadis Pembunuh ||S2
Pertemuan terakhir || S2
Vermouth ||s2
Pembunuh Bertopeng ||S2
Iblis yang mengharapkan Cahaya ||S2
Misi Rahasia Rekan || S2
Perasaan Lega Sementara|| S2
Bir || S2
Hari yang akan datang|| S2
Awal dari sebuah akhir ||S2
Saatnya Beraksi, Sang Merpati! ||S2
Berkumpul Kembali ||S2
vs Black Organization [ 1 ]
vs Black Organization [ 2 ]
- Berakhir -
Bonus Chapter // sekalian THR :v
Ekhem
Iblis Hitam - Val Arthur
Aku dan Gadis itu
{ Chivas }

Detective & Police VS Assassin

1.3K 228 1
By ShiroiNeko_5424

Aku melihat sebuah kain berwarna gelap yang cukup besar tergeletak di lantai entah darimana asalnya.

Lalu aku meraba Pistol angin ku " Conan, jika aku menembak tanpa membunuh, boleh kan? " Tanya Ku.

" Apa maksudmu? Jangan jangan.. "

Aku segera berlari mengambil kain berwarna biru gelap itu yang cocok untuk bersembunyi di gelapnya malam.

" Conan, mau ikut? " Tanya ku sambil tersenyum.

Conan tersenyum lalu mengangguk

" Hei, berbahaya! Dan bagaimana dengan ku? " Tanya Heiji.

" Kau mencari Ran dan Kazuha saja, aku tak tahu apa mereka sendiri atau bersama dengan polisi mengejar pelaku. " Ucap ku sambil bersiap.

Heiji terdiam dengan ekspresi agak kesal karena mengkhawatirkan kami, tapi ia pun mengkhawatirkan para gadis itu.

" Baiklah, jika ada yang tertembak, ingat aku sudah memperingati kalian " Ucap heiji.

" Baiklah "

" Conan siap?" Tanya ku yang sambil memegang kain di depan.

" Aku siap " Jawab conan yang menyiapkan sepatunya, ia tak bisa menggunakan jarum biusnya karena sudah di gunakan untuk membius mouri.

"Hattori, jika kau sudah bertemu dengan polisi segera suruh mereka menyusul kami ya " Ucap conan.

" Baik, aku mengerti " Balasnya.

Dalam hitungan ke tiga, kami berlari bersama untuk beberapa kali kami sambil bersembunyi di mobil mobil sambil conan memperhatikan pelaku dengan kacamata nya.

Beruntungnya Si pembunuh tak mengetahui kami yang sedang mendekat padanya.

" Seorang sniper yang sudah di ketahui keberadaanya, akan menjadi sasaran yang mudah " Ku rasa pembunuh ini melupakan hal itu karena ia hanya 2  kali merubah posisinya yaitu saat ia selesai menembak target pembunuhan, lalu saat selesai menembak polisi pertama.

Karena saat tembakan untuk polisi pertama dan tembakan untuk target akan sangat menjadi perhatian orang²

Karena kami sudah mengetahui tempat ia menembak saat ini kami bisa menghampirinya untuk melawannya.

Tapi saat hanya sedikit lagi melewati pohon pohon itu, salah satu peluru nya mengenai lengan kanan ku.

" Ck, aku lengah, aku kira ia tak mengetahui keberadaan kita " Ucapku sambil menahan sakit dan memegangi lukaku.

" Rika! Lenganmu, kau tak apa apa? " Tanya nya.

" Aku tak apa apa, dari awal aku sudah siap akan hal ini, dan jika aku bisa berteriak sesukaku aku akan berteriak sekarang juga, sial ini cukup sakit. " Walau tangan kanan ku menjadi lemas karena luka ini, aku masih bisa menembak dengan tangan kiri ku.

" Conan, sebaiknya kau menyiapkan bola mu " Ucap ku.

" Baiklah "

" Oh iya dan aku mau minta tolong sesuatu " Bisik ku.

Conan menendang bola ke arah si pembunuh, dari belakang aku menodongkan pistol ku.

Si pembunuh menembak bola yang di tendang conan, setelah jeda beberapa saat aku segera menembakan peluru ku.

- Flashback -

" Oh iya dan aku mau minta tolong sesuatu " Bisik ku.

" Apa? " Tanya conan yang mendekat.

" Saat dia sedang sibuk dengan ku bisakah kau menyelinap dan mengambil pisau yang ada di belakang nya itu? " Aku menunjuk ke arah pisau yang pembunuh taruh di bagian belakang sabuk nya.

" Aku hanya menembakan dengan pistol angin, itu tidak akan cukup, setidaknya aku bisa melukainya, setelah itu kau bisa mengikatnya sampai polisi datang. Aku harap polisi datang lebih cepat"

Conan ragu mendengar rencana ku, tetapi ia akhirnya percaya padaku.

*Dor! Dor! Dor!

Aku beradu tembak dengan si pembunuh, tapi sebenarnya aku tidak bisa bertahan lama karena luka ku.

" Rika! " Seru conan yang berlari sambil menghampiriku.

Ia melempar pisau itu ke arah pohon tempat aku sembunyi.

" Thank you! " Seru ku.

Aku menggunakan tangan kiri ku karena tangan kanan ku masih lemas.

Sambil menunggu saat yang tepat untuk mendekatinya, aku mengikatkan kain pada luka ku.

" Saatnya memperlihatkan hasil latihan ku selama bertahun tahun "

Pembunuh itu terus menembaki kami dengan pistolnya.

Setelah semua peluru di tembakan..

" Sekarang " Aku berlari ke arah nya dengan secepat mungkin.

Aku hampir sampai untuk melawannya, tapi dia sudah siap untuk menembak lagi.

Aku menusuk tubuhnya dengan pisau yang ku dapat, aku berusaha untuk tidak menusuk bagian vital nya.

*Dor

Satu tembakan tepat mengenai pundak ku, sekarang kedua tangan ku terkena tembakan, dan lagi lagi harus berada di rumah sakit karena itu.

Setelah pisau itu menancap di tubuhnya dan menembak satu peluru itu ia terjatuh karena kehilangan keseimbangan.

Saat itu conan langsung mengikat tangan dan kakinya lalu melempar pistol yang terjatuh tak jauh dari tangannya dan senjata lain yang ada di dekat nya.

Aku bersandar dengan luka luka ku.

Aku memegangi pundak ku yang baru saja tertembak, setelah conan mengikat nya dengan kuat ia menghampiri ku dan langsung berusaha menghentikan pendarahan ku dengan saputangan nya.

" Kau ini benar benar " Ucap nya dengan nada kesal dan ekspresi panik.

" Hehe " Balasku dengan senyum.

Nafasku berat karena kelelahan dan sambil menahan sakit.

  " Kau istirahat lah " Ucap conan sambil mengambil handphone nya.

Tapi saat aku menengok ke arah pembunuh itu ia berusaha untuk menggapai pisau nya yang lainya.

" Conan! " Conan segera merespon dan melihat ke arah pembunuh itu yang sudah hampir menggapai pisaunya.

* Dor!

" Jangan bergerak! " Seru seseorang dengan suara yang agak berat.

Ternyata itu adalah sato yang menembak senjata yang hampir di gapai pelaku,dan para polisi yang bersama Heiji dan juga ada Ran, Kazuha, dan Mouri yang terlihat kelelahan karena berlari.

" Huh... " Aku melemaskan tubuh ku karen lega, begitu juga dengan conan.

" Conan! Rika! " Seru Ran yang terlihat panik.

Kazuha dan Ran segera mendekati kami untuk memeriksa keadaan kami.

  Ran dan kazuha menghampiri conan dan memegang kedua pundak nya, karena ran tau yang biasanya melakukan hal berbahaya adalah conan.

" Conan? Kau tidak apa apa? Aku benar benar takut saat heiji bilang kalian di jadikan sandera oleh pembunuh " Ucap Ran yang panik sambil memeriksa tubuh conan.

Conan membalas dengan nada panik " Aku baik baik saja! Tapi Rika dalam bahaya! Segera panggil petugas medis! " Seru conan.

Sato menghampiri ku yang bersandar lemas di salah satu pohon di sana.

" Tim medis! Cepat! " Seru Sato.

Ran, Kazuha, Mouri dan Heiji terkejut dengan kondisi ku yang cukup parah, tidak tidak, menurutku ini kondisi yang sangat parah untuk anak kecil.

" Aku gaada pilihan lain selain menusuk si pelaku, pasti nanti aku di hujani pertanyaan oleh polisi saat aku di rumah sakit " Pikirku yang sudah malas membayangkannya.

Pukul 11:00 PM, pelaku pembunuhan di tangkap.

Aku segera di bawa ke rumah sakit. Conan di beri sedikit pengobatan karena ia juga mengalami beberapa luka ringan, sementara heiji dan mouri melanjutkan penyelidikan kasus yang klien berikan pada Heiji tentang gadis yang hilang secara misterius itu.

Aku harus di operasi untuk mengeluarkan 2 peluru itu dari tubuhku, untuk kali ini aku akan menginap di rumah sakit lebih lama dari sebelumnya.

Saat di ambulan, saat keadaan ku masih setengah sadar aku berbisik kepada Ran.

" Ran neesan.. Tolong untuk sekarang rahasiakan ini dari detektif takagi ya,, nanti dia malah mengkhawatirkan aku dan tak fokus pada misinya " Ucapku.

Ran mengangguk dan akan menyampaikannya pada detektif Sato saat kami sampai di rumah sakit.

Sampai lukaku sembuh aku akan menginap di rumah sakit, conan dan haibara sering menjengukku sambil mengomeli aku untuk beberapa hari.

Tapi aku senang karena mereka aku jadi tidak kesepian.

Detektif Sato juga kadang kadang datang menjenguk ku untuk menjaga ku dan menghibur ku, walau saat ini kepolisian masih sibuk mengurusi si pembunuh itu dan bertanggung jawab atas beberapa anggota kepolisian yang meninggal yang bertugas saat itu.

2 minggu kemudian semenjak aku sadar setelah operasi ku selesai.

Aku, Heiji, dan Conan.

Mereka di suruh datang ke ruang kamar ku, oleh Inspektur megure yang di temani oleh detektif sato.

" Sudah ku duga yang seperti ini pasti akan terjadi " pikirku.

" Kalian berdua, Conan dan Rika, sandera biasanya tidak akan di lukai oleh pelaku karena akan merepotkan sang pelaku juga, jadi pertanyaan ku adalah..

Mengapa Rika bisa sampai terluka separah ini? Dan kenapa sang pelaku bisa sampai tertusuk di bagian perut sebelah kiri nya? Dan pisau itu bisa tidak menenai organ vitalnya, siapa yang menusuknya? "

Pertanyaan dari megure itu membuat kami bertiga tegang.

" Sepertinya kali ini akan sulit " Pikir ku.

Continue Reading

You'll Also Like

122K 12.3K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
28.6K 1.5K 30
INI HANYA KUMPULAN PEMIKIRAN TENTANG KISAH ATHANASIA, bukan menceritakan ulang kisah Suddenly I Became a Princess ataupun Who Made Me a Princess WAD...
23K 3.4K 200
Ini benar-benar telur! Sial, monster macam apa aku ini? Apakah aku jatuh ke Neraka bukannya berhasil naik ke Surga?
1.6K 264 23
Directed by Jaenal Hasanudin. Aslan Xavier pemuda 19 tahun yang harus menerima nasib karena karena tertarik ke lorong waktu dan menjalani hidup dimas...