Hari hari yang biasa dimulai kembali
Aku berjalan menuju stasiun kereta untuk pergi ke tempat kerja ku yang berjarak 30 menit dari rumah yang ku tinggali
Inilah yang aku lakukan setiap hari bangun pagi, kerja,pulang, tidur dan bangun pagi itu semua selalu terulang untuk sebagian besar waktu
Ku langkahkan kaki ku memasuki kereta yang akan berjalan sebentar lagi
Seperti biasa kereta sangat ramai hingga tidak ada tempat duduk yang tersisa.Aku menghela nafas dan bersandar di salah satu tiang yang berada di sebelah salah satu tempat duduk
Lagi seiring berjalannya waktu banyak orang yang masuk ke dalam kereta hingga aku terhimpit oleh keramaian
Pintu kereta tertutup dan sekarang aku berusaha untuk tidak terhimpit oleh orang orang ini,aku menggeserkan tubuh ku dan menempel ke pintu kereta yang tertutup lalu memandang ke luar dimana semuanya menjadi cepat
Orang orang mulai berdesakan mencari ruang dan itu membuatku semakin harus lebih menempel ke pintu kereta
Ku fokuskan kembali pandangan ku ke luar kereta yang sedang berjalan cepat ini
Hingga sebuah tangan besar terulur di depan wajah ku dan membuat atensi ku berpindah kepada sang pemilik tangan
Besar dan tinggi itu adalah kata kata yang dapat aku deskripsikan bahkan untuk melihatnya aku perlu mendongakkan kepalaku
Karena banyaknya orang dan tidak ada nya tempat ia harus berdempetan dengan yang lain
Jika orang orang melihatnya sekarang mungkin dia akan dikira orang aneh karena bagaimana tidak dia memakai topi hitam dan masker hitam yang menutupi sebagian besar wajahnya dan tentu saja di kerumunan ini dia terlihat mencolok
Sekarang dia berada di depan ku tidak tepatnya aku berada dalam kurungannya dengan tubuh ku yang kecil dan tubuhnya yang mengurung ku aku seperti tidak ada
[Jika kau tau kabedon itulah yang aku maksud]
Matanya menatap tajam diriku dan aku hanya bisa menunduk gugup.Sangat menyeramkan
"Kau.."dia membuka suaranya
Hanya dari suaranya yang berat dan sexy itu aku tau bahwa dia adalah orang yang tampan
Aku mendongakkan kepalaku dan mata kami bertemu mata hitamnya dan mata coklat ku bertemu sampai aku dapat bayangan diriku di mata hitamnya
"Apakah ada yang bisa saya bantu?"aku bertanya dengan canggung
Diam ia hanya diam
"Tidak"akhirnya dia bicara
"Baiklah kalau begitu"aku segera mengalihkan pandangan ku kembali ke arah luar kereta hingga aku merasakan sesuatu menimpa bahu kiri ku
Ku alihkan pandangan ku dari luar dan melihat bahwa orang tadi menaruh kepalanya di bahuku
Ada apa dengannya?
Apakah dia baik baik saja?
"Tuan?"aku berucap dengan suara kecil
"Aku lelah biarkan aku seperti ini untuk sementara waktu"dia bergumam tapi aku tentu saja aku dapat mendengarnya
Aku berpikir sebentar sebelum menghela nafas
"Baiklah tuan jika anda merasa tidak nyaman bilang lah pada saya"aku berucap dan segera mengalihkan pandangan ku lagi ke arah luar kereta
Entah kenapa memandang betapa cepatnya hal hal yang terjadi di luar sangat menarik bagi ku
Dia orang tadi mengganti posisi kepalanya dan menatap Kim Dokja yang terlihat menatap ke luar kereta
Menatap dengan detail wajah Kim Dokja yang bahkan mungkin sangat sangat tidak bisa di bilang bahwa dia tampan melainkan cantik dan lucu, benar kau tidak salah dengar Kim Dokja mempunyai wajah yang cantik untuk ukuran pria dan bahkan kulitnya mungkin lebih halus daripada kulit wanita
Tanpa Kim Dokja sadari orang itu tersenyum kecil saat memandangi nya dan setia menatap Kim Dokja
[Kereta telah sampai di Stasiun pemberhentian]
Setelah 30 menit kereta berjalan akhirnya sekarang sampai di stasiun yang aku tuju dan aku tidak perlu berdesakan lagi tentu saja
Tapi orang ini ia masih menaruh kepalanya di bahu ku
"Tuan kita sudah sampai"Suara ku membangunkannya yang sedari tadi menutup mata atau mungkin ia tidur?
Orang itu segera mengangkat kepalanya dan menatap ku lagi
[Pintu akan dibuka]
Penyelamat ku!!!
"Kalau begitu saya permisi tuan"aku berkata dengan senyum canggung di wajah ku
Saat pintu terbuka dengan segera aku melangkah kan kakiku keluar takut terkena dorongan dorongan oleh orang orang di dalam dan juga takut jatuh
Aku menghela nafas lega karena hampir setengah jam aku harus berdempetan dan dengan orang tadi
Segera ku langkahkan kakiku dan pergi menuju kantor tempat ku bekerja
Benar aku bekerja di perusahaan game yang lumayan terkenal di Korea
Beberapa menit ku berjalan sekarang aku sudah sampai di depan perusahan ku bekerja aku masuk dan mengkonfirmasi identitas ku di depan dengan kartu pegawai
"Dokja ssi"Suara lembut terdengar di telinga ku itu adalah Yoo Sangah salah satu pegawai yang bekerja di divisi yang sama dengan ku
Cantik, populer berbakat itu adalah deskripsi singkat Yoo Sangah dari sudut pandang ku aku pikir bukan hanya sudut pandang ku melainkan sudut pandang semua orang
Dia ramah dan sangat mudah berbaur dengan orang lain dan entah mengapa ia ramah kepadaku yang suram ini bukan aku pede atau apa tapi itu memang sifat Yoo Sangah yang ramah pada orang lain
Dan pada akhirnya aku dan Yoo Sangah berjalan bersama menuju divisi kami
..................
Makan siang mungkin adalah waktu yang dinantikan oleh semua pegawai karena tentu saja mereka dapat beristirahat dari pekerjaan yang melelahkan
Aku berjalan menuju kantin kantor dan membeli sebuah sandwich dan satu kotak susu itu adalah yang aku makan saat makan siang di sebagian besar waktu
Berjalan ke arah taman kantor yang selalu aku gunakan saat makan siang karena suasananya yang tenang dan indah
Aku duduk di salah satu bangku taman dan memandangi kupu kupu yang sedang menghinggapi bunga bunga ku gigit sandwich yang aku bawa tadi sembari menikmati pemandangan
Beberapa menit ku habiskan untuk memakan sandwich ku lalu meminum susu coklat yang aku beli
Percayalah aku sangat menyukai rasa coklat
"Dokja ssi"sebuah suara membuat ku harus menghentikan kegiatan ku dan segera menoleh ke arah nya
Itu Yoo Sangah yang sedang berjalan ke arah ku dengan senyumnya
"Ada apa Yoo Sangah ssi?"aku berucap kepadanya
"Itu ketua divisi memanggilmu pergi keruangan nya"
Apakah aku berbuat kesalahan?
Kenapa aku dipanggil?
Eh kenapa aku bergetar?
Apa yang terjadi?
Satu langkah saja rasanya sangat berat saat beranjak pergi dari bangku berjalan dengan pikiran pikiran yang berputar itu tidak menyenangkan
Aku dapat merasakan nafas ku menjadi sangat berat hingga bahkan aku kesulitan bernafas
Apakah aku akan baik baik saja?