The Chronicles of Narnia : Ku...

By novianwnnda

259 10 0

Kursi Perak (The Silver Chair) adalah buku keempat yang dipublikasikan dari ketujuh seri buku "The Chronicles... More

BAB 1 : Di Belakang Gimnasium

BAB 2 : Jill Diberi Tugas

70 5 0
By novianwnnda

     TANPA memandang Jill sama sekali, singa itu bangkit berdiri dan meniup untuk terakhir kalinya. Kemudian, seolah puas dengan hasil pekerjaannya, dia berbalik dan berjalan santai menjauh, kembali kedalam hutan. 

"Pasti ini mimpi, pasti, pasti," kata Jill pada dirinya sendiri. "Aku akan segera terbangun." Tapi itu bukan mimpi, dan dia tidak terbangun. 

"Aku benar-benar ingin kami tidak pernah datang ke tempat menyeramkan ini," kata Jill. "Kurasa Scrubb tidak tahu lebih banyak daripada diriku. Atau kalaupun tahu, dia tidak boleh membawaku kesini tanpa memperingatkan seperti apa keadaan di sini. Bukan salahku dia jatuh ke jurang itu. Kalau dia tidak menggangguku tadi, kami pasti masih baik-baik saja sekarang." Kemudian Jill kembali teringat teriakan Scrubb saat terjatuh, dan menangis. 

Menangis tidak apa-apa asalkan secukupnya. Tapi kau harus berhenti cepat atau lambat, kemudian kau masih harus memutuskan apa yang harus dilakukan. Ketika berhenti, Jill mendapati dirinya sangat haus. Dia tadi berbaring tertelungkup, dan sekarang bangkit duduk. Burung-burung telah berhenti bernyanyi dan ada keheningan total kecuali satu suara kecil yang terus-menerus datang dari suatu tempat yang jauh. Jill mendengarkan baik-baik, dan hampir langsung yakin itu suara air mengalir. 

Jill bangkit dan melihat ke sekelilingnya dengan hati-hati. Tidak ada tanda-tanda keberadaan si singa, tapi begitu banyak pohon disekelilingnya sehingga mungkin saja binatang itu berada cukup dekat tanpa diketahuinya. Mungkin saja ada beberapa ekor singa. Tapi rasa
____________________(13)___________________

haus Jill sangat parah sekarang, dan dia mengumpulkan keberanian untuk pergi dan mencari air mengalir itu. Dia berjalan berjingkat,maju mengendap-gendap dari pohon ke pohon, dan berhenti untuk mengintip ke sekeliling dalam setiap langkahnya. 

Hutan began tenang sehingga tidak sukar memutuskan dari mana asal suara itu. Suara itu semakin jelas setiap saat, dan lebih cepat daripada yang dibayangkannya, Jill mencapai padang terbuka dan melihat sungai, sejernih kaca, mengalir melintasi padang itu sepelemparan batu jauhnya dari dirinya. Tapi meskipun pemandangan air membuat Jill sepuluh kali lebih haus daripada sebelumnya, dia tidak berlari untuk minum. Dia berdiri sediam mungkin seolah dirinya telah diubah menjadi batu, dengan mulut ternganga lebar. Dan dia punya alasan yang bagus, tepat di sisi sungai ini berbaringlah si singa. 

Binatang itu berbaring dengan kepala mendongak dan kedua cakar depannya terjulur di depan, seperti singa di Trafalgar Square. Jill langsung tahu binatang itu sudah melihatnya, karena matanya memandang tepat ke dalam matanya sesaat kemudian berpaling seolah dia cukup mengenal Jill dan tidak terlalu memedulikannya. 

Kalau aku lari, dia akan langsung bisa mengejarku, pikir Jill. Dan kalau aku maju, aku akan langsung menyerahkan diri ke mulutnya.Yah, anak itu toh tidak bisa bergerak kalaupun mencoba, dan tidak bisa melepaskan pandangannya dari si singa. Berapa lama ini berlangsung, Jill tidak yakin, sepertinya berjam-jam. Dan rasa hausnya menjadi begitu menyiksa sehingga Jill nyaris merasa dia tidak keberatan dimakan si singa kalau saja dia yakin bisa minum seteguk penuh sebelumnya. 

"Kalau kau haus, kau boleh minum." 

Itulah kata-kata pertama yang Jill dengar setelah Scrubb bicara padanya di pinggir jurang. Sedetik dia memandang ke sana kemari,bertanya-tanya siapa yang bicara. Kemudian suara itu kembali 

____________________(14)___________________

berkata, "Kalau kau haus, majulah dan minum," dan tentu saja Jill ingat apa yang dikatakan Scrubb tentang hewan yang bisa bicara didunia lain itu, dan menyadari pasti si singalah yang bicara. Yah, Jill melihat bibirnya bergerak kali ini, dan suara itu tidak mirip suara manusia. Suara itu lebih dalam, lebih liar, dan lebih kuat, sejenis suara yang berat dan keemasan. Suara itu tidak membuat rasa takutnya berkurang, tapi membuatnya takut dengan cara yang sedikit berbeda. 

"Tidakkah kau haus?" tanya si singa. 

"Aku hampir mati kehausan," kata Jill. 

"Kalau begitu minumlah," kata si singa. 

"Bolehkah aku bisakah aku apakah kau keberatan kalau pergi sementara aku minum?" tanya Jill. 

Si singa menjawab permintaan ini dengan menatap dan menggeram dalam. Dan saat menatap tubuhnya yang tidak bergerak, Jill sadar dia sama saja meminta seluruh gunung menyingkir demi kenyamanan dirinya. 

Suara gemerecik menyegarkan air sungai itu membuat Jill nyaris gila. 

"Maukah kau berjanji tidak akan-melakukan apa-apa padaku, kalau aku mendekat?" tanya Jill. 

"Aku tidak man berjanji," kata si singa. 

Jill begitu haus sekarang, tanpa sadar dia maju selangkah. 

"Apakah kau makan anak perempuan?" tanyanya. 

"Aku sudah menelan anak-anak perempuan dan laki-laki, wanita dan pria, raja dan kaisar, kota dan kerajaan," kata si singa. Dia tidak mengatakannya dengan cara menyombong, bukan juga dengan 
____________________(15)___________________

penyesalan, atau seolah sedang marah. Dia mengatakannya begitu saja. 

"Aku tidak berani mendekat untuk minum," kata Jill. 

"Kalau begitu kau harus mati kehausan," kata si singa. 

"Oh, ya ampun!" kata Jill, main selangkah lebih dekat lagi. "Kurasa aku harus pergi mencari sungai lain kalau begitu." 

"Tidak ada sungai lain," kata si singa. 

Tidak terpikir oleh Jill untuk tidak memercayai si singa-tidak ada yang pernah melihat wajah serius hewan tersebut yang bisa melakukan itu-dan pikirannya tiba-tiba mengambil keputusan sendiri.Itulah hal terburuk yang pernah harus dilakukannya, tapi dia main ke sungai itu, berlutut, dan mulai meraup air dengan tangannya. Air itu air paling dingin, paling menyegarkan yang pernah dirasakannya. Kau tidak perlu minum banyak, karena air itu langsung memuaskan dahagamu. Sebelum merasakan air itu, Jill berniat berlari dari si singa begitu selesai minum. Sekarang, dia menyadari itu akan menjadi tindakan yang paling berbahaya. Dia bangkit berdiri dan berdiri dengan bibir masih basah setelah minum. 

"Mari sini," kata si singa. Dan Jill harus melakukannya. Dia nyaris berada di antara kedua cakar depan si singa sekarang, menatap tepat ke arah wajahnya. Tapi dia tidak bisa berlama-lama menatapnya, Jill menunduk. 

"Anak manusia," kata si singa. "Di mana anak yang laki-laki?" 

"Dia jatuh ke jurang," kata Jill, dan menambahkan, "Sir." Dia tidak tahu bagaimana harus memanggilnya, dan rasanya tidak hormat bila tidak memanggilnya apa pun. 

"Bagaimana dia bisa jatuh, Anak manusia?" 

"Dia berusaha mencegahku terjatuh, Sir."

____________________(16)___________________

"Kenapa kau begitu dekat di pinggir jurang, Anak manusia?" 

"Aku sedang menyombong, Sir." 

"Itu jawaban yang sangat baik, Anak manusia. Jangan pernah melakukannya lagi. Dan sekarang" (saat itu untuk pertama kalinya wajah si singa menjadi sedikit santai) "anak laki-laki itu selamat. Aku telah meniupnya ke Narnia. Tapi tugasmu akan lebih sulit karena apa yang telah kau lakukan." 

"Maaf, tugas apa, Sir?" tanya Jill. 

"Tugas yang menjadi sebab aku memanggil dirimu dan anak laki-laki itu ke sini dari duniamu sendiri." 

Ini membuat Jill sangat bingung. "Dia salah mengira aku orang lain," pikir Jill. Dia tidak berani mengatakan hal ini pada si singa,meskipun dia merasa semuanya akan menjadi benang kusut yang mengerikan kalau tidak mengatakannya. 

"Katakan apa yang kau pikirkan, Anak manusia," kata si singa. 

"Aku sedang bertanya-tanya maksudku mungkinkah ada kesalahan?Karena tidak ada yang memanggil diriku dan Scrubb, tahu bukan.Kamilah yang meminta datang ke sini. Scrubb berkata kami harus memanggil nama-nama seseorang-nama yang tidak kukenal dan mungkin orang itu akan mengizinkan kami masuk. Dan kami melakukannya, kemudian kami menemukan pintu itu terbuka." 

"Kau tidak akan memanggilku kecuali aku telah memanggilmu lebih dulu," kata si singa. 

"Kalau begitu, kaulah orang itu, Sir?" tanya Jill. 

"Memang. Dan sekarang, dengarkan tugasmu. Jauh di sini di tanah Narnia, hiduplah seorang raja yang sedih karena dia tidak punya pangeran penerus keturunan untuk menjadi raja setelah dirinya. Dia tidak punya pewaris karena putra tunggalnya diculik darinya bertahun-tahun

____________________(17)___________________

yang lalu, dan tidak ada orang di Narnia yang tahu di mana pangeran itu atau apakah dia masih hidu p. Tapi dia masih hidup. Aku memberimu perintah ini, temuukanlah pangeran yang hilang itu, entah kau menemukannya dan membawanya kembali ke rumah ayahny a, mati dalam tugas ini, atau kembali ke duniamu sendiri." 

"Bagaimana caranya?" kata Jill. 

"Akan kuberitahu, Nak," kata si singa. "Ada tanda-tanda yang merupakan tuntunanku dalam tugasmu. Pertama-tama, begitu Eustace,si anak laki-laki, menginjak Narnia, dia akan bertemu teman lama yang baik. Dia harus langsung menyapa teman itu, kalau dia melakukannya, kalian akan mendapat bantuan besar. Kedua, kau harus berjalan ke luar Narnia ke arah utara sampai kau menemukan puing-puing kota kuno para raksasa. Ketiga, kau akan menemukan tulisan pada batu di kota tua itu, dan kau harus melakukan apa yang diperintahkan tulisan itu padamu. Keempat, kau akan mengenali si pangeran yang hilang (kalau kau menemukannya) berdasarkan petunjuk ini, dia akan menjadi orang pertama yang kau temui dalam perjalanan yang akan memintamu melakukan sesuatu dalam namaku,dalam nama Aslan." 

Karena si singa sepertinya telah selesai, Jill berpikir dia harus mengatakan sesuatu. Jadi dia berkata, "Terima kasih banyak. Aku mengerti." 

"Nak," kata Aslan, dengan suara yang lebih ramah daripada sebelumnya, "mungkin kau tidak mengerti sebaik yang kau pikir. Tapi langkah pertama adalah mengingat. Ulangi padaku, dengan berurutan,keempat tanda."

Jill berusaha, tapi tidak bisa mengulanginya dengan tepat. Jadi si singa mengoreksinya, dan menyuruhnya mengulangi lagi dan lagi sampai Jill bisa mengatakan semuanya dengan tepat sempurna. Aslan sangat sabar dalam hal mi, sehingga ketika sudah selesai, Jill 

____________________(18)___________________

memberanikan diri untuk bertanya: "Maaf, bagaimana aku akan mencapai Narnia?" 

"Oh, dengan napasku," kata si singa. "Aku akan meniupmu kesebelah barat dunia seperti aku meniup Eustace." 

"Apakah aku bisa menemuinya tepat waktu untuk memberitahunya tentang tanda yang pertama? Tapi kurasa itu tidak penting. Kalau dia melihat teman lama, dia pasti akan menghampiri dan menyapanya,bukan?" 

"Kau tidak punya waktu untuk dibuang-buang," kata si singa.
"Karena itu aku harus langsung mengirimmu. Marl. Berjalanlah bersamaku ke tepi jurang." 

Jill ingat dengan baik ketiadaan waktu untuk dibuang-buang itu merupakan kesalahannya sendiri. Kalau aku tidak begitu bodoh, Scrubb dan aku pasti masih bersama. Dan dia ikut mendengar semua instruksi itu bersamaku, pikirnya. Jadi dia melakukan apa yangdiperintahkan padanya. Rasanya sangat menakutkan, kembali ke tepi jurang, apalagi si singa tidak berjalan di sisinya tapi di belakangnya sama sekali tidak membuat suara dengan cakarnya yang lembut. 

Tapi jauh sebelum Jill sampai di dekat tepi jurang, suara dibelakangnya berkata, "Diam. Sebentar lagi aku akan meniup. Tapi,pertama-tama, ingat, ingat, ingatlah tanda-tandanya. Ulangilah pada dirimu sendiri begitu kau bangun di pagi hari dan sebelum kau tidur di malam hari, dan ketika kau terbangun di tengah malam. Dan hal aneh apa pun yang mungkin terjadi padamu, jangan biarkan apa pun mengalihkan perhatianmu dari mengikuti tanda-tanda. Dan yang kedua, aku memberimu satu peringatan. Di gunung ini aku sudah bicara dengan jelas padamu: aku tidak akan sering melakukannya di Narnia sana. Di gunung ini udara jernih dan pikiranmu terang, ketika kau semakin turun mendekati Narnia, udara akan menebal. Hati-hatilah jangan sampai itu memengaruhi pikiranmu. Dan tanda-tanda
____________________(19)___________________

yang sudah kau pelajari di sini, sama sekali tidak akan mirip dengan apa yang kau bayangkan ketika kau menemukannya di sana. Karena itu sangatlah penting untuk mengenali mereka dengan hatimu dan jangan memerhatikan penampilan mereka. Ingatlah tanda-tanda itu dan percayalah pada mereka. Yang lain tidak penting. Dan sekarang,Putri Hawa, selamat jalan." 

Suara itu semakin pelan di akhir kata-katanya dan sekarang menghilang seluruhnya. Jill melihat ke belakangnya. Dia kaget melihat tebing sudah lebih dari seratus meter di belakang, dan sang singa sendiri tinggal setitik warna emas di tepian tebing. Jill telah merapatkan rahang dan mengepalkan tangan, bersiap menyambut tiupan kencang sang singa, tapi tiupan itu begitu lembut sehingga dia bahkan tidak menyadari saat dia meninggalkan tebing. Dan sekarang,tidak ada apa-apa kecuali udara di ribuan demi ribuan meter dibawahnya. 

Jill merasa takut sesaat. Di satu sisi, tanah di bawahnya begitu jauh sehingga seolah tidak ada hubungan dengan dirinya. Di sisi lain,mengambang di atas napas singa sangat nyaman. Jill menemukan dia bisa berbaring atau telungkup dan berbalik-balik ke arah mana pun yang diinginkannya, seperti yang bisa kau lakukan di air (kalau kau sudah belajar mengambang dengan benar). Dan karena Jill bergerak mengikuti kecepatan napas, tidak ada angin, dan udara sepertinya sangat hangat. Rasanya sama sekali tidak mirip berada dalam pesawat, karena tidak ada suara dan getaran. Kalau Jill pernah naik balon udara, dia mungkin merasa keadaan itu lebih mirip naik balon udara, tapi lebih baik. 

Ketika menengok ke belakang, dia bisa melihat untuk pertamakalinya ukuran sesungguhnya gunung yang ditinggalkannya. Diabertanya-tanya bagaimana gunung sebesar itu tidak diliputi salju danes-tapi kurasa semua hal seperti itu berbeda di dunia ini, pikir Jill.Kemudian dia melihat ke bawahnya, tapi dia begitu tinggi sehingga 

____________________(20)___________________

tidak bisa memastikan apakah dia mengambang di atas tanah atau laut, dia juga tidak bisa menentukan kecepatan gerakannya. 

"Ya ampun! Tanda-tandanya!" kata Jill tiba-tiba. "Lebih baik aku mengulanginya." Dia panik sedetik atau dua detik, tapi dia mendapati dirinya masih bisa menyebutkan semua tanda itu dengan benar. "Jadi tidak apa-apa," katanya, kemudian berbaring di udara seolah di sofa,dengan mengembuskan napas puas. 

"Wah, aku yakin," kata Jill pada dirinya sendiri beberapa jam kemudian, "aku sudah tertidur. Tidur di udara nyaman sekali. Aku ingin tahu apakah sudah ada yang pernah melakukannya sebelum ini.Kurasa belum pernah ada. Oh, sial-Scrubb mungkin pernah! Dalam perjalanan yang sama, tidak lama sebelum diriku. Mari lihat seperti apa pemandangan di bawah." 

Pemandangan di bawah tampak seperti padang yang luar biasa luas berwarna biru yang sangat tua. Sejauh pandang tidak ada bukit-bukit,tapi ada benda-benda putih besar bergerak perlahan melintas. "Itu pasti awan," pikir Jill. "Tapi jauh lebih besar daripada yang kami lihat dari jurang. Kurasa mereka lebih besar karena lebih dekat. Aku pasti semakin rendah. Aduh, cahaya matahari ini." 

Matahari yang jauh tinggi di atas Jill ketika dia memulai perjalanan,sekarang cahayanya mulai menyakiti mata. Scrubb cukup benar saat berkata Jill (aku tidak tahu bagaimana perempuan pada umumnya)jarang memikirkan arah mata angin. Kalau tahu arah, dia akan tahu,ketika cahaya matahari menyilaukan matanya, bahwa arah perjalanannya kurang lebih ke barat. 

Menatap padang biru di bawah, Jill memerhatikan ada titik-titik kecil berwarna lebih muda dan pucat di sana-sini. Itu land pikir Jill.Kurasa itu pulau-pulau. Memang begitu. Jill mungkin akan agak iri kalau saja tahu beberapa pulau itu sudah dilihat Scrubb dari geladak kapal dan bahkan sudah dijejakinya, tapi Jill tidak tahu ini. Kemudian, 

____________________(21)___________________

lama setelahnya, Jill mulai melihat ada kerutan-kerutan kecil pada dataran biru itu, kerutan-kerutan kecil yang pasti merupakan ombak besar kalau kau berada di bawah, di antaranya. Dan sekarang,sepanjang horison ada garis gelap tebal yang menebal dan menggelap begitu cepat sehingga kau bisa melihatnya berkembang. Itulah tanda pertama yang Jill dapat tentang betapa cepatnya perjalanannya. Dan dia tahu garis menebal itu pasti tanah. 

Tiba-tiba dari sisi kiri (karena angin bertiup dari selatan) awan putih besar mendekat dengan cepat ke arahnya, kali ini sejajar dengan dirinya. Dan sebelum menyadari di mana dirinya, Jill masuk tepat ketengah kabut yang dingin dan basah. Kejadian itu membuatnya kehilangan napas, tapi hanya sesaat. Jill keluar dari awan itu sambil mengerjapkan mata karena silaunya sinar matahari dan merasakan pakaiannya basah. (Dia mengenakan blazer, sweter, rok pendek,stoking, dan sepatu yang cukup tebal. Di Inggris harinya kelabu dan berlumpur.) Dia keluar dari awan di titik yang lebih rendah dari pada ketika dia memasukinya, dan begitu keluar dia menyadari sesuatu yang, kurasa, seharusnya dia harapkan, tapi malah menjadi kejutan dan membuatnya kaget. Suara-suara. Sampai saat itu perjalanannya benar-benar hening. 

Sekarang, untuk pertama kalinya, Jill mendengar suara-suara ombak dan jeritan burung camar. Dan sekarang juga, dia mencium aroma laut. Tidak mungkin salah tentang kecepatannya sekarang. Dia melihat dua ombak bertabrakan dan semburan buih muncrat di antara mereka, tapi nyaris tidak melihatnya sebelum kejadian itu lewat seratus meter di belakangnya. Daratan semakin mendekat dengan kecepatan tinggi. Jill bisa melihat gunung-gunung jauh di daratan, dan gunung-gunung lain yang lebih dekat di sisi kirinya. Dia bisa melihat teluk-teluk dan tanjung-tanjung, hutan-hutan dan ladang-ladang,pantai berpasir yang membentang. Suara ombak pecah di pantai semakin keras setiap saat dan menenggelamkan suara laut yang lain.

____________________(22)___________________

Tiba-tiba daratan terbuka tepat di depannya. Jill mende kati muara sungai. Perjalanannya sangat lambat sekarang, hanya beberapa meter di atas air. Puncak ombak mencapai kakinya dan cipratan besar buih membuatnya nyaris basah sampai ke pinggang. Sekarang dia semakin lambat. Bukannya melayang ke hulu sungai, dia bergerak kepinggir sungai di sisi kirinya. Ada begitu banyak hal yang harus diperhatikan sehingga Jill tidak dapat mengingat semuanya sekaligus,padang yang begitu halus  dan hijau, perahu dengan warna-warni begitu cerah sehingga tampak seperti perhiasan berukuran besar,menara-menara dan benteng-benteng, bendera-bendera berkibar di udara, kerumunan orang, baju-baju indah, persenjataan, emas, pedang,suara musik. Tapi semua ini bercampur-baur. Hal pertama yang jelas bagi Jill adalah dia diturunkan dan berdiri di bawah pepohonan didekat pinggiran sungai, dan di sana, hanya beberapa meter darinya,berdiri Scrubb. 

Hal pertama yang dipikirkan Jill adalah betapa kotor, berantakan,dan secara keseluruhan tidak menariknya penampilan Scrubb. Dan pikirannya yang kedua adalah betapa basahnya diriku!***

____________________(23)___________


Jangan lupa berikan vote agar admin semangat dalam melanjutkan novel ini

"Update Setiap Hari Kamis" Stay tune yah ;)

Continue Reading

You'll Also Like

553K 17.8K 161
Genre: Space, Doting, Farming, Time travel, Healing Synopsis: Xu Linyue from the 21st century crossing over with the heavenly space soul penetration...
437K 18.2K 123
SYPNOSIS Reading Purifying Love made Rachelle D'magiba feel very insulted. The ending that the author had written didn't go well with her expectation...
495K 16.1K 123
𝗧𝗛𝗜𝗦 𝗜𝗦𝗡'𝗧 𝗠𝗬 𝗡𝗢𝗩𝗘𝗟. 𝗜 𝗢𝗡𝗟𝗬 𝗣𝗢𝗦𝗧𝗘𝗗 𝗜𝗧 𝗙𝗢𝗥 𝗢𝗡𝗟𝗜𝗡𝗘 𝗥𝗘𝗔𝗗𝗜𝗡𝗚 𝗣𝗨𝗥𝗣𝗢𝗦𝗘. 𝗔𝗟𝗦𝗢 𝗡𝗢𝗧 𝗠𝗬 𝗧𝗥𝗔𝗡𝗦�...
46.4K 4.7K 97
A story following a young hunter named Jay. He has grown up in a world where dungeons, monsters, and humans with leveling systems are a cultural norm...