Evil Sister In Novel BL(REVIS...

Von lostIsland_17

319K 46K 2.2K

Emmalya de Lacrux si antagonis terkejam dalam sebuah novel bl, light in the night, sekaligus kakak angkat yan... Mehr

S A T U ||• 1
D U A||• 2
pengumuman
T I G A||• 3
E M P A T||• 4
L I M A||• 5
E N A M||• 6
T U J U H||• 7
D E L A P A N||• 8
S E M B I L A N||•9
S E P U L U H||• 10
S E B E L A S ||• 11
++++
T I G A B E L A S||•13
E M P A T B E L A S||•14
L I M A B E L A S||• 15
E N A M B E L A S||• 16
T U J U H B E L A S||• 17
D E L A P A N B E L A S•||18
S E M B I L A N B E L A S||• 19
D U A P U L U H||•20
D U A P U L U H S A T U||• 21

D U A B E L A S||• 12

13.3K 2.2K 72
Von lostIsland_17

   Keringat ku menetes, dengan deru nafas yang kian memburu sedangkan mataku tertuju pada satu titik. Tanganku teracung, membiarkan hawa aneh yang mengalir dalam tubuhku merambat udara.

"Sekarang selimuti media dengan Manna milikmu, jangan terburu-buru, pelan pelan , baru gerakan sesuka hatimu. Tapi ingat tetap jaga aliran manna mu keluar secukupnya," seru Gabriel yang berada beberapa langkah dariku.

Aku mengangguk, mengikuti instruksi yang diberikan Gabriel. Perlahan buku yang berada diatas meja itu mulai terangkat, berputar, namun tak lama buku itu terjatuh dengan lembaran yang berserakan.

"Eugh... Ini lebih sulit dibandingkan teleportasi," ucapku sembari membaringkan tubuhku diatas lantai kayu, kelelahan. Lebih dari setengah jam aku belajar untuk menggerakkan benda dari jauh, namun terus menerus gagal.

  Yaah kami latihan di tempat kerja Gabriel. Aku tak menyangka, di toko mungil itu terdapat ruangan luas yang cukup nyaman.

"Tentu saja, teleportasi hanya membutuhkan titik koordinat penerima, seperti surat. Sedangkan telekinetik membutuhkan aliran Manna yang stabil untuk memanipulasi media dari jarak jauh," jelas Gabriel, "payah, seharusnya kau sudah menguasai pengendalian Manna sebagai dasar."

"Itu sangat melelahkan", keluhku, mengingat kembali saat aku harus mengeluarkan Manna dikit demi sedikit dalam jangka waktu tertentu sembari menjaga nya tetap stabil dan aku harus mengulangi nya berulang kali.

"Ya itu karena kau lemah, bodoh.  Tubuhmu memang sanggup menampung Manna tapi tidak saat mengalirkan nya."

   Aku merenggut, kesal, bangkit lalu membereskan barang-barang ku. Tanpa pamit, aku berteleportasi kembali ke kediaman Duke Lacrux.

  Tubuhku langsung melesak nyaman diantara empuknya kasur, tak lama kemudian aku sudah menjelajahi mimpi. Tapi, tak lama kesadaran ku tersentak saat menyadari satu hal. Aroma, furniture bahkan suasana kamar yang familiar tapi ini bukan kamarku.

"Bagaimana belajar nya? Apa menyenangkan?" Tanya Duke Lacrux tanpa mengalihkan pandangannya dari lembaran dokumen yang tengah dibacanya.

   Ku paksakan senyum, "iya ayah sangat menyenangkan."

Yaps! Aku salah menentukan titik koordinat sehingga tersasar ke dalam kamar ayahku dan parahnya aku sempat tertidur di kasurnya.

Tenggelamkan aku sekarang! Seruku dalam hati, menahan malu.

"Jangan lupa besok ada perjamuan kembalinya Rafellio, jadi bersiaplah dan datanglah bersama Ale," suara datar sang Duke membuatku merinding.

Kuanggukan kepala, "baik ayah," lalu terburu-buru aku turun dari kasur dan bergegas keluar, namun sebelum nya aku memberi hormat pada Duke Lacrux.

"Beristirahatlah yang cukup," pesan sang Duke sebelum tubuhku benar benar menghilang dari balik pintu.

•••

"Kenapa baru pulang?" Tanya Derrick yang sedang berbaring di sofa saat melihat ku masuk.

   Langkahku membawaku kearah lemari, membukanya lalu asal mengambil  baju di dalamnya,"bukan urusanmu, lagipula kenapa kau kemari? Bukankah ayah ku sudah memberikan kamar khusus untuk mu?"

"Kamar itu tak nyaman, berbeda dengan kamarmu," jawab Der saat aku keluar dari kamar mandi dengan piama tidurku.

  Kutatap bayanganku di cermin, sedangkan tanganku menyisir helaiannya yang sedikit bergelombang dengan posisi berdiri membelakangi Der.

"Kenapa? Padahal kamar yang ayahku berikan cukup mewah, hampir mirip dengan kamarku," tanyaku.

Tiba-tiba lengan Der melingkari pinggang ku, memelukku dari belakang. Bulu kudukku bergetar merasakan nafas Der menyapu tengkukku ketika ia berbisik, "karena aku menyukai aromamu".

  Wajahku terasa panas, refleks aku sikut perutnya, hingga pemuda itu melepas pelukannya sembari meringis.

"Mesum", desisku, mendelik tajam.

   Tak peduli Der yang kesakitan, tubuhku beranjak ke arah kasur, lalu berbaring. Baru kusadari tubuhku sangat kelelahan hingga tulang tulang ku terasa akan copot.

"Pergilah, aku terlalu lelah untuk berdebat dengan mu", usirku, saat Der ikut membaringkan tubuhnya disampingku. "Apa kau tak berpikir untuk pulang? Kupikir kau sudah sehat, keluarga mu pasti cemas".

"Pulang? Aku tak punya tempat untuk kembali", suara datar Der membuat ku memiringkan tubuh ke arah nya, "lalu keluarga? Apa seorang ayah yang mengabaikan anak haram seperti itu bisa disebut sebagai keluarga?".

Der berdecih, mata tajam nya menatap kosong langit-langit kamar, "aku tahu, si tua Bangka itu kini sedang berdoa untuk kematian ku".

Tanganku mengulur, menyentuh pipi halus itu, ibu jariku mengusapnya dengan lembut, "kalau begitu, kembalilah kemari hingga kau menemukan tempat yang bisa dijadikan sebagai tujuan kembali".

Mata biru itu bergulir kearah ku, tatapan kami terkunci di satu titik, lalu hening.

"Pffftt... ,"Senyum Der terbentuk, "kau lucu sekali nona, tapi simpan saja simpatimu itu. Aku sudah terbiasa."

Kutarik kembali tanganku dengan kasar, kesal.  Diberi hati pun makhluk ini tetap menyebalkan!

"Kau ini manusia, luka tetaplah luka tak peduli kau terbiasa atau tidak, sakit itu pasti ada," cibirku sembari memunggungi Der, tak peduli lagi apa yang akan dilakukan pemuda itu.

Hening...

Detik demi detik berlalu menjadi menit dan menit beralih menjadi jam, entah sudah berapa lama mata ini terpejam, namun rasa kantuk tak kembali membuat ku menggeram kesal karena belum juga terbawa ke alam mimpi. Belum lagi rasa maluku yang belum hilang saat kejadian sial di ruang tidur sang Duke masih terngiang-ngiang dikepala ku.

Sial memang.

"Guru tak pernah membencimu," ucap Derrick tiba-tiba memecahkan keheningan, sekaligus pikiran ku yang  kusut,  "ia hanya tak bisa mengungkapkannya dengan benar karena masih terjebak rasa penyesalan."

"Jujur saja aku iri padamu, nona, kau memiliki keluarga yang bisa dibilang tak utuh namun mereka masih bisa dianggap keluarga, daripada aku dikelilingi orang yang tak layak disebut keluarga."

Aku masih membisu, tubuhku berbalik menghadap Derrick yang kembali menatap langit-langit kamarku.

Mata sebiru langit itu bergulir kearahku, tersenyum tipis, "jangan menatapku seperti itu, kau membuatku terlihat menyedihkan."

"Kau memang menyedihkan tuan Derrick," ucapku membuat pemuda disampingku mengangkat salah satu alisnya sebagai indikator jika ia menantikan kata-kataku selanjutnya.

Aku terkekeh, penuh nada ironi, "nyatanya itu lebih baik daripada kau terlihat kuat dari luar namun hancur didalam."

"Jadi sesekali terlihat menyedihkan itu penting."

Setelah itu tak ada lagi percakapan diantara kami, jadi kuputuskan untuk tidur, meninggalkan Derrick yang masih bergelut dengan pikiran nya.

"Mungkin kau benar, nona," desisnya, lalu bangkit dari tempat tidurku, menatapku yang sudah beranjak dari dunia nyata, sesaat senyum Derrick tersungging.

Jemarinya meraih helaian rambut ku, mencium aromanya sebentar, "mimpi indah," bisiknya sebelum pergi.

Entah ap yang kini dipikirkan pemuda itu, namun kakinya terus melangkah dengan satu tujuan...

Aleandro.

-
-
-

Heyyo welcome back to my story!

Gimana chap kali ini? Apa memuaskan?


Sorry klo rada aneh🙏

Jangan lupa vote, coment dan share yaaa!

Bye bye

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

524K 43.8K 29
Apa yang kamu lakukan jika mengulang waktu kembali? Tabitha Veronika Miller sosok gadis yang diberi kesempatan untuk mengulang waktu kembali, kematia...
2M 83.8K 49
kecelakaan saat balapan yang ternyata sudah di rencana kan sejak awal oleh seseorang, membuat jiwa Elnara terlempar ke dalam tubuh Kinara yang ternya...
606K 58K 28
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
355K 24.3K 24
Bagaimana jika kamu sedang tidur dengan nyaman, tiba tiba terbangun menjadi kembaran tidak identik antagonis?? Ngerinya adalah para tokoh malah tero...