The Time | KV [END]

By Lenair_

16.3K 1.4K 71

jeon jeongguk dan segala keegoisannya yang mampu menghancurkan kehidupan masa depannya Dapatkah jeongguk memp... More

Prolog
|The Time|
|The Time|
|The Time|
|The Time|
|The Time|
|The Time|
|The Time|
|The Time|

|The Time|

1.2K 136 10
By Lenair_

HAPPY READING!

-'-

Keesokan harinya.

Jeongguk baru saja selesai mengajar, sekarang ia tengah menuju perjalanan pulang, seharusnya saat ini dia masih harus berada di universitas, untuk memberikan pelajaran tambahan, dan kuis harian, tetapi karena dia sudah berjanji pada eommanya, jika akan pulang lebih awal, dengan terpaksa jeongguk harus segera meninggalkan universitas.

Sebenarnya, jika tidak penting, jeongguk tidak ingin meninggalkan pekerjaannya begitu saja, tapi eomma mengatakan jika ini menyangkut pernikahannya dengan taehyung.

Baru saja masuk kedalam rumah, jeongguk sudah dikejutkan dengan confeti yang dilemparkan tepat kewajahnya

"Kejutan" sorak semua orang yang ada didalam rumah

Ramai sekali, ada acara apa ini? Batin jeongguk, ketika melihat banyak orang berkumpul di ruang tamu, rumahnya juga dihias menjadi sangat indah, seperti akan diadakan pesta

Tunggu. "Jimin, kau..."

Si pemilik nama jimin tersebut, melempar senyum."Ya, ini aku, kau terkejutkan, itu berarti aku berhasil"

Jeongguk masih bingung."Tunggu, bukankah seharusnya kau masih di jerman untuk berbulan madu dengan yoongi hyung"

"Memang benar, tapi aku tidak sejahat itu, sampai tidak menghadiri pernikahan sahabatku" balas jimin

"Kau datang terlalu cepat, pernikahannya masih tiga hari lagi"

"Memangnya kenapa, aku ingin menemani sahabatku sebelum melepas masa lajangnya, ah iya, aku hampir lupa hadiahnya, tunggu sebentar" jimin langsung pergi begitu saja

Sesaat setelahnya, yoongi datang."dia sangat bersemangat untuk menemuimu"

"Seharusnya kau tidak mengizinkannya untuk kesini hyung, dia selalu membuat keributan"

Yoongi mengangkat bahunya lebih lebih tinggi."Aku tidak bisa menolak, jika jimin yang meminta"

"Dasar bucin" ejek jeongguk yang langsung masuk kedalam rumah

Baru maju beberapa langkah, tiba-tiba lengan jeongguk ditarik kuat oleh eomma, dan calon mertuanya

Seokjin dan eomma taehyung, menatap jeongguk yang terlihat tidak minat."kejutannya belum selesai" ucapnya

Apalagi yang akan mereka semua perbuat, batin jeongguk dalam hati

"Jeongguk, tersenyumlah, ini hari yang membahagiakan" pinta jennifer

Jeongguk menurut, dia langsung menunjukkan senyum lebar palsunya yang ia buat-buat.

Dapat jeongguk lihat jika eomma, dan calon mertuanya saling melempar pandang, seperti memberikan isyarat

Detik berikutnya seluruh lampu yang menerangi rumahnya padam seketika, keadaan berubah sunyi

"Eomma, kenapa listriknya mati, eomma lupa membayar tagihannya ya"

Ketika jeongguk tengah sibuk mencari sang eomma, salah satu lampu yang mengarah ke tangga menyala, baru saja berkedip sekali, jeongguk bisa melihat taehyung yang nampak sangat cantik, berjalan menuruni satu persatu anak tangga.

Taehyung mewarnai surainya, itu sangat cocok dengan wajah menawannya. Semakin terlihat indah.

Pakaian yang taehyung gunakan pun begitu melekat ditubuh si empu, perpaduan yang sangat pas, seolah pakaian tersebut memang sengaja diciptakan untuk dikenakan oleh taehyung.

Jeongguk begitu terpukau sampai-sampai ia tidak sadar, jika sekarang ini, taehyung sudah berada tepat dihadapannya.

Semua lampu telah menyala, orang-orang yang sebelumnya memenuhi ruangan, sudah tidak ada, hanya ada mereka berdua saja.

Sebuah pelukan hangat dari taehyung membuat jeongguk tersadar dari sesi mengaguminya."bagaimana penampilan baruku?" tanya taehyung

"Kau..indah" balasnya

Taehyung tersenyum puas."aku berpakaian seperti ini hanya untukmu"

"Untukku? Tapi sebenarnya ada apa disini, kenapa banyak sekali hiasan?" tanya jeongguk kebingungan

"Tuan jeongguk, sebentar lagi kita akan menikah, sebelum itu, kita harus berpesta untuk merayakannya, begitu saja tidak tahu"

Jujur saja jeongguk kesal, dia sampai harus meninggalkan tanggung jawab mengajarnya, hanya untuk berpesta?

Sangat tidak penting sekali.

"Aku tidak mau, aku ingin kembali bekerja saja" mencoba melarikan diri, tapi untung taehyung langsung menahannya

"Jimin sudah jauh-jauh datang dari jerman, agar bisa membuat pesta ini, jika kau pergi, kau akan melukai perasaannya" balas taehyung

Dia tidak bisa, pekerjaannya lebih penting."Tapi..." belum selesai bicara, taehyung langsung memberikan peringatan untuk diam

Jari telunjuk taehyung sudah ada didepan bibir jeongguk."tolong jangan berdebat, nikmati saja pestanya, aku mohon jeongguk"

Dengan sangat terpaksa, jeongguk setuju."hm"

"Terimakasih" taehyung terlihat senang sampai memeluk tubuh jeongguk erat

Muach...

Setelah pelukan terlepas, taehyung langsung mendaratkan sebuah kecupan sayang, pada bagian pipi kanan jeongguk

"Semuanya, jeongguk sudah setuju untuk berpesta" teriak taehyung, dalam hitungan detik, ruang tamu kembali ramai dengan kehadiran orang-orang yang sebelumnya bersembunyi disebelah ruang tamu.

Pesta pun dimulai, semua orang datang terlihat sangat bahagia, mereka menari, berdansa, dan menyanyi, benar-benar menikmati pesta.

Jimin yang paling heboh sendiri disini, dia banyak menari sembari minum sampai tidak sadarkan diri. Sebuah pencapaian baru, Jimin berhasil menghabiskan lima botol minuman beralkohol sendirian, padahal, biasanya satu botol saja sudah mampu membuat jimin kacau.

Taehyung menuntun jeongguk untuk berdansa dengannya, meskipun sudah bersikeras menolak, taehyung tetap memaksanya sampai jeongguk mau.

Semua orang terlihat sangat menikmati pestanya, terkecuali jeongguk, sejak tadi yang ada didalam pikirannya adalah, bagaimana cara agar bisa keluar dari situasi ini.

-'-

Saat ini Jeongguk sedang beristirahat, setelah selesai mengajar beberapa menit yang lalu.

Karena pesta kemarin, jeongguk jadi kurang tidur, bayangkan saja, pesta dimulai pada sore hari dan baru selesai tengah malam, jeongguk tidak diperbolehkan pergi meninggalkan ruang tamu, sebelum pesta berakhir, padahal dia sudah sangat mengantuk.

Akibatnya, sekarang jeongguk jadi sering menguap, tadi saja ketika sedang mengajar, jeongguk hampir ketiduran.

Ketika ingin mencoba memejamkan mata sejenak untuk tidur, tiba-tiba saja ponselnya berdering, panggilan masuk dari taehyung, dengan segera jeongguk mengangkatnya.

"Ada apa?"

"Jeongguk, setelah mengajar, bisakah kau mampir ke rumah, hari ini pendeta ingin menemui"

"Menemuiku? Untuk apa?"

"Eomma yang meminta, katanya sih untuk melakukan doa"

"..."

Apa lagi sekarang, mereka semua tidak bisa membiarkanku hidup tenang, batin jeongguk

"Jeongguk, kau akan pulang awal kan? eomma sudah menunggu"

"Iya"

"Baiklah, jenni eomma dan jonho appa sudah ada dirumahku, kau langsung kesini saja"

"Iya"

Jeongguk langsung memutuskan panggilannya. Kepalanya terasa sangat berat sekali, dua hari lagi pernikahan akan dilangsungkan, entah kenapa jeongguk tidak bahagia, dia malah merasa tertekan.

"Menikah?... Apakah aku siap? Apa ini yang aku inginkan?" jeongguk bertanya pada dirinya sendiri, dia merasa kebingungan

Semuanya terjadi begitu cepat, sesungguhnya jeongguk belum ingin menikah diusia sekarang, dia masih memiliki mimpi yang belum tercapai.

Ketika taehyung mengatakan keinginannya untuk menikah dengan jeongguk, saat itu jeongguk sempat menolak secara halus, jujur saja jeongguk sangat takut menikah, dia belum siap, dia takut gagal dalam mengurus rumah tangga, tapi taehyung terus menyakinkannya, hingga akhirnya jeongguk setuju, dan melamar taehyung.

Tidak ingin memikirkan hal ini lagi, Jeongguk mengambil kunci mobilnya, dia akan pergi ke rumah taehyung.

Ditengah perjalanan pulang, ponsel jeongguk kembali berdering, ia langsung menepi dan mematikan mesin mobilnya, untuk menerima panggilan masuk tersebut, kali ini bukan taehyung yang menelpon.

"Halo"

"Halo jeongguk. Ini Dr. Park Jihoon, aku menelpon dari faculty of matemathic univercity cambridge, kami sudah membaca tesismu tentang matematika Veda, aku benar-benar terkesan, kerja bagus"

"Bapak menyukai tesisku?"

"Ya, kami ingin menawarkan beasiswa, dan pekerjaan sebagai asisten Profesor"

"Dampak dari matematika Veda mengenai perjalanan luar angkasa?"

"Benar jeongguk, jawaban di masa depan, berawal dari masa lalu, jadi..apa kau mau kesini?"

"Sebenarnya pak, aku akan menikah dalam dua hari ini"

"Congratulation, kenapa tidak memberitahuku sebelumnya? Siapkan pernikahanmu, kita akan bicarakan ini lagi nanti"

Sambungan terputus.

Sekarang jeongguk kembali dilanda kebingungan, baru saja dia mendapat panggilan yang sangat ia tunggu-tunggu selama beberapa bulan terakhir.

Inilah keinginan besarnya, yang sudah ada didepan mata, bekerja dan melanjutkan kuliah di Cambridge untuk mengejar gelar Profesor.

Penawaran dari Dr. Jung Hoseok untuk menjadi asisten profesor, membuat jeongguk tergiur, kapan lagi kau akan mendapat beasiswa dan pekerjaan secara bersamaan. Tetapi, untuk dapat memenuhi keinginannya, jeongguk harus pergi dari korea, untuk menetap di negara lain selama beberapa tahun.

Jeongguk kembali menghidupkan mesin mobilnya, rumah taehyung masih jauh.

-'-

"Dimanakah pasangannya, panggil dia" pinta sang pendeta

"Sebentar lagi dia datang" balas seokjin

Pendeta tersebut melihat kearah taehyung."akankah dia tepat waktu? Jangan biarkan waktu berlalu" taehyung yang mendapat tatapan tersebut terlihat bingung

"Ini orangnya, dia sudah datang" ucap namjoon ketika melihat kehadiran jeongguk

"Pendeta, tolong berkati mereka, agar upacara pernikahan berjalan dengan lancar"

Baru saja pendeta akan memulai doa, jeongguk langsung menghentikannya."tunggu sebentar, sebelum itu, beritahu aku, kenapa hanya dengan mengucapkan sumpah atau janji pernikahan, dua orang bisa disebut sah menjadi pasangan, maksudku, jika hanya mengucap sumpah, kenapa tidak sekarang saja, supaya segera berakhir, aku sudah muak dengan semua acara pernikahan ini "

"Pendeta, maaf dia hanya sedang bercanda" taehyung mencoba menjelaskan kepada sang pendeta agar tidak menyinggung perasaannya

Sang pendeta tersebut memberi isyarat jika dia sudah mengerti."dalam dua hari kalian akan menikah dan mengucapkan janji pernikahan, janji tersebut dibuat bukan tanpa alasan, disetiap janji yang akan diucapkan memiliki makna.." pendeta tersebut mengambil nafas panjang.

Sesaat kemudian, ia mulai membaca sumpah pernikahan."Saya mengambil engkau menjadi istri atau suami saya, untuk saling memiliki dan menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus." pendeta tersebut menatap jeongguk ."itu adalah janji pernikahan yang akan kalian ucapkan...".

Pendeta mulai melanjutkan kalimatnya."pada Kalimat 'saya mengambil engkau' menunjukkan bahwa pasangan suami dan istri sudah memilih pasangannya sesuai dengan keinginan hatinya. Istri dan suami berkomitmen untuk saling memiliki, menjaga, dan mengasihi pasangan satu sama lain. Janji ini tidak hanya bertahan beberapa bulan atau tahun, namun selamanya..".

"..Pada kalimat 'baik pada waktu senang maupun susah, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan' mengandung makna bahwa komitmen pernikahan harus tetap bertahan meskipun jalan yang ditempuh menjadi sulit. Janji pernikahan secara bulat menyatakan bahwa kematian merupakan satu-satunya yang bisa memisahkan suami dan istri" pendeta tersebut berbicara panjang lebar, berusaha membuat jeongguk mengerti.

Jeongguk memperhatikan pergerakan mulut dari sang pendeta tersebut."jika semua itu memang benar, mengapa perceraian bisa terjadi? Orang-orang tidak bahagia setelah mengucapkan janji pernikahan, tidak ada logika didalamnya"

"Jika hanya logika yang bisa menjelaskan semuanya.." jeongguk langsung memotong ucapan sang pendeta tersebut

"Aku hanya mengerti hal-hal yang membutuhkan logika" potong jeongguk

"Baik, jika mau, kau bisa menerapkan logikamu kedalam janji pernikahan itu, tapi disetiap janji yang kamu ucapkan, bisakah kau tahu, apa yang akan terjadi? Logikamu sangat bagus untuk digunakan di ruang kelas dan bank, bagaimana kau bisa membagi kebahagiaanmu kepada orang lain? Ini bukan pekerjaan kalkulator"

"Tidak ada yang tidak mungkin bagiku, aku tidak punya banyak waktu, silahkan lakukan doanya" balas jeongguk

Pendeta tersebut mengeluarkan sebuah benang berwarna merah."berikan tangan kananmu" titahnya.

Jeongguk menurut, dia mengulurkan tangan kanannya, kemudian pendeta tersebut mengikatkan benang merah yang ia bawa ke pergelangan tangan kanan milik jeongguk.


To Be Continue..
Sorry for typo.

See u next part.

Papayyyy.

Continue Reading

You'll Also Like

1.3K 145 5
Taehyung sangat membenci malam, atau lebih tepatnya takut pada malam. Dia tidak bisa melihat langit malam. Setiap malam tiba, dadanya selalu sesak da...
20.5K 2.3K 10
[COMPLETE] . [School Life AU] Aku pun penasaran. Kira-kira sejak kapan? . . . "Wah, Jeongguk, bahkan kau nggak memberitahu kami kalau kau dekat denga...
909 157 3
Masyarakat percaya, bahwa Rumah tua yang berada di belakang Sekolah Menengah atas satu-satunya di Kota mereka adalah Rumah tua yang angker. Siapa pun...
4M 311K 51
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...