BABY SUNOO||NCT DREAM

By seorajisungie

79.9K 10.1K 945

"salah satu di antara kita adalah Ayah dari bayi ini" bagaimana jadinya kalau bujang bujang Dream mengurus ba... More

baby sunoo♡
bujang berbelanja♡
sholat bareng papa ayah dan baba♡
sunoo kenapa?♡
Lia♡
bobo bareng Papa♡
Kak Yeri dan Abang Mark♡
lamaran?♡
penculik♡
kebenaran yang terungkap♡
Ayah Sunoo♡
Flashback♡
rencana♡
tanpa di duga♡
Hari bahagia ♡
bonus chapter♡
instagram bapack bapack
instagram bapack bapack (pamer istri)
instagram bapak bapak (Lagi)
instagram bapack bapack (lagi lagi)

Mark galau♡

2.5K 405 29
By seorajisungie

Mark makin galau, di satu sisi dia takut kehilangan Sunoo di satu sisi dia juga takut kehilangan Yeri. Mark bukan tidak mau menikah dengan Yeri, dia mau, banget malah, tapi dia masih punya tangung jawab. Sunoo harus pertemukan dengan orangtuanya dan dia juga masih harus membiayain adeknya di kampung.

Tidak kerasa Mark sudah ada di depan cafe tempatnya bekerja, komplek dan cafe memang gak terlalu jauh jadi Mark kalau ke cafe cuma jalan kaki untuk mengurangi biaya transportasi. Jalan dengan pikiran yang melayang membuat Mark gak sadar sudah di depan cafe, segera saja Mark masuk ke cafe yang terlihat tidak terlalu banyak pelanggan karena baru buka.

"Yeri? " Mark kaget liat Yeri yang sedang duduk sendiri di kursi cafe sambil membaca buku.

"Mark? " Yeri menatap Mark dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Duduk dulu Mark" Mark dengan ragu duduk di kursi depan Yeri, keadaanya cangunggung membuat Mark merasa sedikit tidak nyaman.

"Aku harap setelah ini kita masih bisa berteman baik ya? " Rasanya Mark mau menangis saya melihat senyum itu, ia tidak rela Yeri di milikku orang lain.

"Iya, aku harap juga seperti itu dan aku harap kamu bahagia dengan calon suamimu. Kapan dia akan datang melamarmu? "

"Dua hari lagi"

🔪💔

Seperti biasa rutinitas pagi Renjun adalah memandikan bayi mungil.

"Nah Sunoo sudah ganteng" Kata Renjun setelah menyisir rambut tipis Sunoo.

"Papapa~" Sunoo mengoceh ketika melihat Jisung keluar dari dapur.

"Apa Nu? " Jisung menduduki dirinya di depan Sunoo lalu memangku Sunoo.

"Nyayaya~"

"Cerewet banget anak Baba" Renjun mencium gemas pipi Sunoo hingga membuat Sunoo tertawa geli.

"Sung, jaga Sunoo ya gue mau keluar dulu"

"Kemana Bang? "

"Kerumah Lia, mau jenguk"


Motor Renjun berhenti di depan pagar rumah kekasihnya, Renjun mendekati pintu utama rumah itu lalu mengetuk nya. Semoga saja hari ini Renjun bisa bertemu Lia.

"Cari siap... " Yeji menghentikan kalimatnya melihat pria di depannya.

"Yeji? " Renjun tidak mengerti, kenapa Yeji berada di rumah Lia?

"Ka-kamu kakaknya Lia? " Renjun berdoa semoga apa yang ia pikirkan tidaklah benar, bukan! Lia bukan wanita yang Yeji cerita.

"Iya, aku kakaknya Lia"

Deg

Dada Renjun seperti di di timpa batu besar, kenapa dunia begitu sempit. Jadi kekasihnya adalah Ibu dari anak yang ia urus selama ini? Bagaimana bisa? Lia menutupi ini semua darinya?

"Jad.. Jadi... "

"Iya, Lia adikku, Ibu Sunoo bayi yang kalian urus. Dan kau? Jangan bilang kau pacarnya Lia"

"Arggg!! " Renjun menjambak rambutnya sendiri, takdir sedang mempermainkan mereka? Jadi gadis itu adalah Lia? Renjun tidak bisa membayangkan betapa sulit Lia melewati ini semua.

"Aku ingin bertemu dengannya"

"Tidak, jangan dulu. Lia baru bisa makan dan keluar kamar aku takut dia trauma lagi karena menemui orang baru"

"Tapi aku bukan orang baru"

"Kau tidak tau apa yang dia rasakan Renjun"


Mereka semua berkumpul di meja makan, Renjun menceritakan semuanya. Mereka sama tidak menyangka, Sunoo anaknya Lia? Pantas senyuman mereka mirip, Renjun bodoh tidak menyadari hal itu.

"Kita harus mencari ayah Sunoo!" Kata Jeno.

"Cari di mana? Yeji saja tidak mengetahui di mana dia sekarang" Renjun melipat tangannya di depan dada dan punggungnya yang ia sandarkan, sungguh dirinya merasa pusing.

"Namanya? Yeji tidak bilang? " Tanya Jaemin.

"Oh dia bilang, tunggu" Renjun mengambil ponselnya, ia menulis nama pria itu takut lupa.

"Ini" Renjun meletakkan ponselnya di atas meja, lalu Mark segera ambil alih ponsel itu.







"Jung Jaehyun? "



Hari ini Sunoo sudah berusia 9bulan tidak terasa mereka telah merawat Sunoo selama 1 bulan, mereka merasa seperti orang tua sungguhan.

Sunoo juga sudah bisa berdiri sendiri dengan bertumpu pada dinding sebagai pegangan, kalau kata Haechan seperti cicak menempel di dinding.

"Sunoo nanti kalau sudah besar mau jadi apa nak? Oh? Mau jadi pengusaha biar bisa punya banyak duit? Wah pinter anak Papa, cepat besar ya nak biar cepat bisa nafkahin Papa"

"Kasihan mana masih muda" Jaemin melihat miris Haechan yang berbicara tidak berbobot pada Sunoo, padahal Sunoo sama sekali tidak peduli padanya, bayi itu masih sibuk berjalan sedikit demi sedikit dengan tubuhnya bertumpu pada dinding.

"BANGUN PAGI, GOSOK GIGI CUCI MUKA TIDUR LAGI~" Suara melengking Chenle yang bernyanyi mampu membuat gendang telinga mereka agak berdenyut, anak itu sudah sembuh setelah kemarin sempat demam karena tonjokkan di pipinya.

"Brisik lo! " Sinis Haechan.

"Gue gak beliin bolu dan cendol lagi lo Bang!! " Balas Chenle dengan wajah songong

"Hehe iya iya, lo gak berisik kok. Gue yang berisik" Haechan cengengesan takut tidak di traktir lagi.

Dilain tempat, tepatnya di balkon ada Mark yang sedang berbicara dengan Ayahnya di kampung. Mark selalu menyempat nyempatkan untuk menghubungi keluarganya di kampung, ia ingin tau kabar mereka.

"Ada apa mas? Kok suaranya lesu kayak gitu? " Tanya Bapak Mark di sebrang sana.

"Mark galau Pak" Mark benar benar galau sekarang, nanti malam ia akan melihat wanita yang ia cintai di lamar oleh orang lain.

"Kenapa Le? " (Le: sebutan untuk anak laki laki dalam suku Jawa)

"Mark mau di tinggal nikah Pak, Mark pernah di tawari bapaknya untuk nikah sama anaknya tapi Mark nolak"

"Loh loh! Kok di tolak? "

"Mark masih punya tangung jawab biayain adek Pak, Mark gak mau nanti istri Mark ke kekurangan karena Mark bagi nafkah sama adek. Mark juga cuma kerja di cafe, masih kuliah juga, sendangkan dia? Bapaknya Rt, punya usaha ayam potong di mana mana, Ibunya punya toko baju besar. Mark minder"

Terdengar kekehan dari sebrang sana. "Ya ampun Le, kamu itu gak perlu mikirin adek, Mark. Kan bapak sudah bilang adek itu bukan tanggungjawab kamu, adek itu tangung jawab bapak, adek kan anak bapak. Kamu juga gak usah minder, yang penting kamu mau bekerja keras insya Allah rezeki gak akan kemana, Allah selalu mencukupi pada hambanya... "

"... Kamu contoh Bapak, Bapak itu dulu nikah sama Ibu cuma modal nekat nak. Kerja masih sembraut, rumah gak punya, padahal keluarga Ibu kamu keluarga mapan pada zaman itu. Tapi setelah nikah sama bapak, Ibu gak pernah tuh kelaparan, anak anak bapak juga bisa sekolah semua gak ada yang putus sekolah. Nikah bukan cuma soal punya uang berapa, nikah itu ibadah nak, kalau kamu sudah siap lahir dan batin kamu segera nikah... "

"... Gak usah minder dan takut di rendahkan, bapaknya nawari nikah sama anaknya kan? Berarti mereka sudah menerima kamu apa adanya, jarang jarang lo nak ada bapak yang nawarin anak gadisnya kayak gitu"

"Tapi percuma juga Pak, anaknya sudah mau di lamar orang"

"Hahahaha.. Iya nak, yang pasti mulai sekarang kamu gak usah mikirin biayain adek. Ibu dan Bapak bisa biayain adekmu sendiri, kamu fokus sama kuliah kamu dan dirimu sendiri saja. Bapak bangga sama kamu"










Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 112K 46
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
1.1M 42.8K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
2.6M 131K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
6.8M 290K 59
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...