Evil Sister In Novel BL(REVIS...

By lostIsland_17

320K 46.1K 2.2K

Emmalya de Lacrux si antagonis terkejam dalam sebuah novel bl, light in the night, sekaligus kakak angkat yan... More

S A T U ||• 1
D U A||• 2
pengumuman
T I G A||• 3
E M P A T||• 4
L I M A||• 5
E N A M||• 6
T U J U H||• 7
D E L A P A N||• 8
S E P U L U H||• 10
S E B E L A S ||• 11
D U A B E L A S||• 12
++++
T I G A B E L A S||•13
E M P A T B E L A S||•14
L I M A B E L A S||• 15
E N A M B E L A S||• 16
T U J U H B E L A S||• 17
D E L A P A N B E L A S•||18
S E M B I L A N B E L A S||• 19
D U A P U L U H||•20
D U A P U L U H S A T U||• 21

S E M B I L A N||•9

14K 2.4K 100
By lostIsland_17

  
   Matahari terus merangkak naik diatas langit, menciptakan panas diteriknya hari. Mataku mulai terbuka, panas yang menjerat membuatku merasa sangat haus. Kukedipkan Beberapa kali, penglihatan ku mulai jelas dan mataku langsung disuguhi pemandangan spektakuler, seorang pria tampan dengan rambut hitam yang terlihat begitu halus tertidur pulas disampingku.

Ouh ..Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

   Diantara remangnya kamar ku, dapat kulihat wajah tegas itu terlihat begitu damai, ia tertidur dengan posisinya telungkup sehingga pundaknya  yang tak tertutup kain menampilkan beberapa bekas luka yang membuat ku berpikir sesulit apa kehidupan yang sudah pemuda ini jalani. Tapi jujur saja luka-luka itu tak membuat pemuda ini tampak mengerikan, melainkan sexy dan hot, seketika aku melupakan rasa hausku.

"Sudah puas melihatnya?" Tanyanya dengan mata tajam yang masih memincing.


Tubuhku tersentak, pipiku memanas, menahan malu, "euh..." Kutampilkan cengiran bodohku, "selamat pagi."

"Bodoh, ini terlalu terik untuk dikatakan pagi," ucapnya menusuk tepat dihatiku.

"Wajah doang cakep, mulut nya kagak," gerutuku pelan, turun dari kasur lalu menghampiri jendela dan membuka gordeng, membiarkan cahaya matahari merambat masuk kedalam kamarku.

"Aku masih bisa mendengar nya nona."

  Tak peduli lagi apa yang pemuda itu katakan, kuambil sebuah dres putih selutut dan melangkah ke kamar mandi, membersihkan tubuhku yang terasa lengket.

"Tetaplah berbaring dan jangan berisik atau melakukan hal yang menarik perhatian," pesan ku sebelum keluar dari kamar.

Mata biru itu melirikku penuh rasa tidak suka, " kau pikir aku ini apa? Aku bukan anak kecil lagi."

"Aku tau, aku hanya tak ingin ada salah paham."

"Salah paham?"

"Ya, apa yang kau pikirkan tentang wanita dan pria yang menghabiskan malam bersama?"

Mendengar itu, matanya menatapku jijik, sepertinya ia mulai mengerti maksudku.

"Jadi dengarkan dan menurut lah, ok?"

Setelah itu aku keluar menuju dapur untuk mengambil sarapan sembari membalas sapaan para pelayan yang berpas-pasan di jalan.

"Anda sudah pulang nona? Kenapa kami tak mengetahui nya?" tanya Brilliance, butler di kediaman Duke Lacrux.

"Yah seperti yang kau lihat, aku pulang lebih awal dan baru saja tadi malam, jadi tak ada yang tau," jawab ku Jujur, "ah ya, Brill, tolong beritahu pelayan lain agar tak ke kamarku, kecuali aku panggil, aku ingin waktu istirahat ku tak terganggu."

"Baik, nona," ucap pria setengah baya itu, lalu membungkuk hormat dan pergi.

Aku lanjutan langkah ku kearah dapur, mengambil sarapan, diam-diam aku selipkan cemilan dibawah nampan, lalu dengan terburu kembali ke kamar.

   Kubuka pintu kamar, mata ku membulat saat melihat Der sudah berada di antara jendela yang terbuka, siap melompat. Aku bergegas  berlari kearah pemuda itu, menarik kerah bajunya sekuat tenaga hingga pemuda itu terjungkal jatuh kebelakang.

"Hei! Apa yang kau lakukan?!" Protes Derrick.

"Seharusnya aku yang bertanya, APA YANG KAU LAKUKAN, BODOH?!" seruku, kesal, dan hanya dibalas dengusan.

"Bukan urusanmu."

"Kau sedang s-a-k-i-t. Setidaknya luka itu harus diobati sebelum pergi," ucap ku sembari menahan rasa kesal.

Enak saja bocah ini main nyelonong setelah aku selamat kan susah payah.

"Huh ! Apa pedulimu? Simpan saja rasa simpatimu itu, aku tak butuh," tukas Derrick, kasar, "lagipula siapa suruh untuk menolong ku."

Tuk!

  Tali kesabaran ku putus, aku pukul kepala belakang nya hingga pemuda itu meringis, sedangkan matanya menatapku tak percaya, "k-kau... Berani-beraninya..."

"APA?!" Sentak ku, galak, "sakit? Mau lagi?"

Pemuda itu menelan ludah nya kasar, nyalinya entah mengapa mulai menciut.

"Sekarang makan ini sebelum aku memaksa dengan cara yang mengerikan," ancamku sembari menyodorkan nampan penuh makanan.

Dengan patuh Der menghabiskan makanan itu, walaupun sesekali mengernyit karena terasa aneh di lidahnya, senyumku mengembang puas.

"Anak pintar," puji ku sembari mengusap Surai rambutnya.

"Jangan memperlakukan aku seperti bocah, aku lebih tua dari mu," protes Der.

"Aku tak peduli."

Yah memang umur ku lebih muda dari Der , tapi secara mental aku lebih dewasa dibanding dengan pemuda ini.

"Lady Emmalya," sebuah suara menghentikan tangan ku yang mengelus rambut Der.

"Bisa jelaskan kenapa bocah itu bisa dimari?"

   Suara dingin itu seketika melumpuhkan setengah kinerja otakku, Kutatap Duke Lacrux yang entah sejak kapan berdiri diambang pintu kamar, yang lupa aku tutup kembalikan. Dengan ekspresi datar, Matanya nmenatapku penuh intimidasi.

Ouh, good! Selamat tinggal dunia.

Kulirik kearah pemuda disampingku, meminta pertolongan. Namun, Derrick tetap melanjutkan makannya, tak peduli tatapan memohonku.

Bajingan ini... Ugh! Apa ini caranya balas dendam karena tadi aku pukul? Batinku, kesal. Apa aku yang harus aku katakan?

"Nona ini menyelamatkan saya," ucap Derrick tiba-tiba membuat aku tak mempercayai apa yang kudengar.

"Ya, aku tak sengaja bertemu dijalan dengannya saat pulang tadi malam, dia terluka jadi aku pikir aku harus menolong nya", tambahku sembari menunduk, menatap jemari yang memilin ujung dress, gugup.

"Kau semakin mirip dengan mendiang ibumu," ucap sang Duke dengan nada sedikit melankolis, "niat mu tidak buruk, lady. Tapi bukan tindakan yang bijak membawa pria asing ke dalam rumah tanpa seizinku."

Kudongakan kepala, menatap sang Duke  yang menampilkan ekspresi lembut nya yang langka.
"Baik ayah, saya akan mengingatnya."

"Keluar dan temui Ale," perintah Duke, pandangan nya bergeser kearah Derrick, "ada yang ingin aku bicarakan dengan bocah itu."

Tanpa ba-bi-bu aku langsung mematuhi perintah sang ayah dengan senang hati, senyumku mengembang saat membayangkan wajah manis Ale yang tersenyum kearahku.

Ale, i'm coming...

Setelah punggung mungil itu menghilang, ekspresi sang Duke kembali membeku.

"Sekarang apa lagi rencana mu?" Tanya Archer dengan nada tajam, "aku tak percaya kalian bertemu dengan cara yang 'alami'."

"Untuk saat ini tidak ada," ucap Derrick sembari meletakkan piring yang isinya tinggal sedikit itu diatas nakas, "dan ya, itu pertemuan yang tidak di sangka walaupun sedikit saya rekayasa."

Mata beku itu menatap Derrick tajam, rahangnya mengeras, menahan emosi, "apa peringatan malam itu kurang jelas?" Desis sang Duke, "jangan pernah menyentuh pu-tri-ku, sentuh sedikit saja, aku akan menghabisi mu, tak peduli sekalipun kau seorang putra mahkota."

Setelah itu sang Duke pun keluar dari kamar Emmalya, meninggalkan jejak dingin yang mencekam didalamnya.

Tiba-tiba tawa Derrick pecah, anehnya kata penuh tekanan dari Archer terasa seperti menggelitik hatinya, "sayangnya kali ini aku takkan menuruti mu, guru"

Puas tertawa, ia mulai membaringkan tubuhnya, menghirup aroma kamar yang persis seperti aroma pemilik nya.

"Aku tak pernah tau dia adalah putrimu, guru," bisiknya, lalu seringainya muncul, "sudah kubilang bukan, kita akan bertemu lagi, nona."

-
-
-

Hallo para pembaca ku yg tercinta!

Eaaakk-

Ah sekedar info
umur Aleandro= 9 tahun
Umur Emmalya= 14 tahun
Derrick & Rafellio= 16 tahun

Ada yang ingin ditanyakan?

Jangan lupa tinggalkan jejak!!!

See you!

Continue Reading

You'll Also Like

989K 83.8K 40
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...
137K 12.7K 15
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
606K 24.1K 32
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...
685K 41.7K 68
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...