Evil Sister In Novel BL(REVIS...

By lostIsland_17

319K 46K 2.2K

Emmalya de Lacrux si antagonis terkejam dalam sebuah novel bl, light in the night, sekaligus kakak angkat yan... More

S A T U ||• 1
D U A||• 2
pengumuman
T I G A||• 3
E M P A T||• 4
L I M A||• 5
E N A M||• 6
T U J U H||• 7
S E M B I L A N||•9
S E P U L U H||• 10
S E B E L A S ||• 11
D U A B E L A S||• 12
++++
T I G A B E L A S||•13
E M P A T B E L A S||•14
L I M A B E L A S||• 15
E N A M B E L A S||• 16
T U J U H B E L A S||• 17
D E L A P A N B E L A S•||18
S E M B I L A N B E L A S||• 19
D U A P U L U H||•20
D U A P U L U H S A T U||• 21

D E L A P A N||• 8

15.1K 2.3K 30
By lostIsland_17

Aroma teh menguar dipadu dengan sedikit wangi bunga melati yang segar, membuat rasa nyaman dan rileks. Ditambah dekorasi mewah dan beberapa dessert yang ditata cantik diatas meja, membuat siapapun akan merasa nyaman berlama-lama disini. Tapi...

"Saya dengar anda sedang sakit, lady Emmalya", ucap lady lummia, putri marquess Pardox, si bunga mawar di pergaulan sosial, "saya tidak mengira anda akan datang, pasti sangat sulit untuk anda datang kemari dengan tubuh lemah itu."

   Yaahh selain kecantikannya yang terbingkai rambut berwarna  Semerah darah, lummia  juga terkenal akan ucapannya yang setajam duri dan duri itu kini siap menusukku.

"Ya, benar, kami sangat terkejut ! Apalagi ke acara pesta teh yang terlalu sederhana untuk lady sekelas anda," imbuh salah satu lady lainnya.

"Kami jadi khawatir, apakah jamuan yang dihidangkan sesuai dengan selera anda", tambah lady lainnya.

  Kuangkat cangkir yang tinggal setengah isinya, menghirupnya perlahan sembari memaksa seutas senyum tipis, "lumayan".

  Acara ini hanyalah berisi gosip dan gosip, sesekali terselip Pujian dari para penjilat yang siap menusuk dari belakang jika lengah. Di mataku mereka terlihat seperti anak ayam yang berciap-ciap hingga telingaku berdengung kesakitann

   Walaupun kejadian itu sudah sebulan berlalu, tapi aku masih merasa kesal dan kini makin kesal karena ciap-ciap para lady didepanku.

"Saran saya sebaiknya anda lebih mementingkan kesehatan tubuh anda, anda tidak mau kan jika pasangan Anda nantinya kecewa karena lady punya stamina yang buruk", ucap lummia mulai melempar duri nya.

Tuk!

Kesabaran ku sudah habis, "terima kasih atas sarannya, lady lummia, tapi saya dengar obat dari timur memiliki efek yang bagus, bukankah begitu lady lummia?", Seringai ku mengembang, skakmat.

  Dalam novel aslinya, lummia pardox, si bunga mawar di pergaulan sosial, akan layu yang diakibatkan oleh kecanduannya terhadap obat obatan yang berasal dari negri timur, sejenis narkotika dan Marquiss pardox mengalami kerugian yang besar demi menutupi fakta itu. Disitulah awal kehancuran keluarga pardox.

   Melihat wajah lummia yang memucat, membuat seringaiku kian mengembang lebar. Aku yakin, gadis itu sudah mencicipi obat terlarang itu.

Ahhh... Aku jadi terlihat seperti antagonis sungguhan.

  "Saya pamit dulu", ucapku, bangkit, "senang bisa menghabiskan waktu bersama para lady sekalian".

  Setelah berpamitan, tanpa ba-bi-bu aku bergegas meninggalkan tempat yang menyesakkan itu.

   "Tunggu lady Emmalya".

   Langkah ku terhenti, sedikit berbalik, melihat tubuh lummia yang berjalan mendekatiku. Wajah nya terlihat gusar, setelah memastikan jarak kami cukup jauh dari jangkauan pendengaran para lady lainnya, ia pun mulai membuka suaranya, "bagaimana lady bisa tau? Apa rumor nya sudah beredar?".

"Tentu saja belum dan soal bagaimana saya mengetahuinya, itu rahasia", wajahku mendekat kearahnya, berbisik, "saran dariku, sebaiknya berhenti sebelum tuan Marquiss tau, kau bisa bayangkan bagaimana reaksi nya jika tuan Marquiss tau".

   Tubuh lummia menegang, wajahnya semakin memucat. Tubuhku berbalik, "saya permisi dulu, lady."

Akhirnya , semuanya sudah selesai...

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•
    

Suara deru tapak kaki kuda membelah lenggangnya jalan, ku senderkan tubuh di halusnya permukaan kursi yang beralaskan beludru,  aku benar-benar merasa kelelahan dan salah satu pelakunya tak lain adalah Gabriel si jelmaan naga yang menyebalkan itu.

   Sebulan yang lalu, selama kurang lebih seminggu, makhluk itu terus mengirim surat bagai teror. Surat itu berisi permintaan untuk menjadi kelinci percobaan dalam penelitian gilanya dan tentu saja aku menolak, aku tidak sebodoh itu menjerumuskan diri kedalam kegilaan.

   Tapi, makhluk itu tak mudah putus asa rupanya, ia mengganti modusnya. Melewati mimpi, Gabriel mencekoki ku dengan tawaran menjadi 'murid-nya' dan mau tak mau aku mengiyakan. Tentunya aku sudah mempersiapkan diri saat menyetujui tawaran Gabriel.

   Aku datang bersama Yena, si pawang jelmaan naga itu, tawa ku tersembur saat mengingat wajah menyebalkan itu menjadi pucat pasi di hadapan yena yang menggarang dan disaat itulah aku mulai belajar sihir dengan Gabriel.
  
   Walaupun menyebalkan dan pecicilan, aku akui Gabriel itu hebat, orang yang sempurna untuk dijadikan sebagai guru.

    Laju kereta mendadak berhenti, membuatku tersentak ke depan dan hampir terjerembab.

"Dasar gila! Apa kau mau bunuh diri hah?!" Maki sang kusir membuat ku memutuskan untuk turun dari kereta kuda

"ada apa, paman?" Tanya ku.

"Orang ini menghalangi jalan, nona."

   Sedikit melangkah ke samping, kini aku bisa melihat siapa orang yang dimaksud, seorang pemuda dengan pakaian serba hitam, wajah nya ditutup kain dan hanya terlihat mata biru cerahnya yang layu. Mata ku membulat, tepat saat tubuh pemuda itu limbung terjatuh diatas tanah.

   Buru-buru aku bergegas mendekati tubuh itu, aroma amis nya darah menyentuh penciuman ku tak membuatku urung menghampiri nya. Kulentangkan tubuh nya terlebih dahulu dan menemukan luka tusukan tepat pada lambung, gawat lukanya cukup dalam.

Kubuka kain penutup wajah nya, diantara remangnya cahaya bulan, raut wajah familiar itu membuat ku terkejut...

Dia murid ayah.

"Paman cepat bantu aku membawanya ke dalam kereta," seruku panik.

Pria setengah baya itu menatap ku ragu, "tapi non-"

"Lakukan saja perintah ku, atau orang ini akan mati," sentak ku, membuat kusir itu memgaguk patuh, membantuku membopong dan meletakkan nya di kursi kereta kuda.

   Belum selesai perkara dengan pemuda itu, sebuah besi dingin menyentuh leher ku. sedikit saja aku bergerak, mungkin sebuah sayatan akan menghiasi leherku

"Serahkan orang itu atau kau akan mati," ancam suara datar itu.

Ouh, shit! Apa yang harus aku lakukan? Dalam hal seperti ini aku tak boleh gegabah.

  Kutenangkan detak jantung ku yang menggila, menekan rasa takut dan mulai berpikir tenang. Satu hal yang harus aku lakukan kini adalah mengulur waktu.

"Lancang sekali kau menodongkan senjata kearah bangsawan, apalagi pada putri tertua Duke Lacrux," ketusku, menguarkan aura membunuh, sekilas aku merasakan pedangnya bergetar, "turunkan senjata mu sebelum Duke Lacrux mengetahui hal ini dan akan memburu kalian satu persatu."

   Tak lama, lempengan besi itu menjauh dari leherku, ugh... Aku selamat, aku akan berterima kasih pada Duke Lacrux saat sampai di rumah nanti. Tubuhku berbalik, menatap tiga pasang mata yang tersembunyi di balik topeng Putih, ciri khas pasukan rahasia milik count Bufflo, salah satu bangsawan yang memihak kepada sang ratu.

"Tolong serahkan orang itu, lady, dia mata-mata," ucap salah satu dari tiga orang itu.

"Bagaimana jika aku menolak?" Tantang ku.

"Jika begitu, kami harus melenyapkan anda."

"Huh?" Bibirku tertarik keatas, menciptakan smirk saat sebuah lingkaran sihir muncul dibawah kereta, "sayangnya, kalian tak bisa melakukan itu."

Setelah itu serbuan cahaya menyerbu,  membawaku beserta kereta kuda dan dua orang didalam nya berteleportasi menuju kediaman Duke Lacrux.

Nafasku memburu dengan tubuh yang terasa remuk, aku tak menyangka berteleportasi bisa menguras energi sebanyak ini.

Mataku kini melirik kearah si kusir yang terlihat pucat karena belum terbiasa berteleportasi. Kulepas anting Ruby ku lalu memberikannya pada sang kusir, "tutup mulutmu."

   Tanpa ba-bi-bu aku berteleportasi lagi ke kamarku dengan membawa murid ayah, lalu membaringkannya diatas kasurku. Setelah melepas baju atas nya, aku mulai melakukan pertolongan pertama sesuai kemampuanku.

   Ugh... Aku sudah melampaui batasanku.

Lalu semuanya menjadi gelap.

-
-
-

Hollaa!!

Gimana chap kali ini?

Terima kasih udah mau nunggu aku up lagi!!!

Jangan lupa vote dan coment nya

Sampai jumpa lagi di chap selanjutnya

Continue Reading

You'll Also Like

490K 33.2K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...
127K 12K 15
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
2.2M 131K 49
•Airis Ferdinand. Aktris cantik dengan puluhan mantan pacar, baru saja mendapatkan penghargaan Aktris terbaik di acara Awards international. Belum se...
602K 57.8K 28
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...