𝘙𝘢𝘴𝘢 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘪𝘱𝘵𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘪𝘳𝘪𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘫𝘢𝘭𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘦𝘳𝘫𝘢𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘱𝘦𝘯𝘶𝘩𝘪 𝘦𝘶𝘧𝘰𝘳𝘪𝘢 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨
-𝘈𝘭𝘺-
Suara jam beker berbentuk awan terdengar nyaring, membuat gadis berpiyama bintang membuka matanya dan menampilkan manik coklat pekat,gadis itu beranjak mematikan jam beker dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri
Jika pada umumnya seorang gadis seumurannya akan bersenda gurau dengan keluarganya di meja makan sambil sarapan dan mendapatkan pelukan hangat dari ibunya sebelum mereka berangkat, tapi itu tidak berlaku bagi alycia graceva yang kerap di panggil 'aly'
Kini gadis itu sudah rapih dengan seragam putih Abu-Abunya dan rambut sepunggung yang di biarkan terurai
"Mah, ini hari pertama aly masuk SMA, do'ain aly ya mah, supaya aly bisa kuat sendirian tanpa mamah"
Tidak, dia tidak boleh menangis meskipun daritadi matanya sudah terasa panas,tapi ini adalah hari pertama ia masuk dunia putih Abu-Abunya, hari bahagia dan tak boleh ada air mata
"Semoga aly bisa bikin mamah bangga ya disana, aly sayang mamah, aly berangkat dulu ya mah" Setelah mengecup bingkai foto berbentuk hati,aly pun bersiap-siap
Seusai mengikat tali sepatunya bel apartemennya berbunyi, membuat aly dengan cepat berlari ke depan dan membuka pintu, tapi aly tak menemukan siapapun di balik pintu, aly berjalan beberapa langkah untuk mencari sang pelaku, namun tiba-tiba ada tangan yang menutup matanya
"Kabin jangan bercanda deh, nanti kita terlambat gimana?!,ini hari pertama aly sekolah tau, aly gamau dihukum" Ucapnya runtut
tentu aly tau siapa pelakunya
_Bintang Auriga_Kerap di panggil 'bintang' atau 'kabin' tapi itu hanya untuk aly seorang
"Iya bawel"
Akhirnya tangan bintang turun dari mata aly lalu bintang mengulurkan tangannya ke arah aly sembari menundukan badannya
"silahkan tuan putri alycia biar saya tuntun, atau mau digendong?, ditarik?, didorong?, apa mau dijorokin aja?" Tanya bintang absurd
"Ish kabin masa aly mau dijorokin sih, jahat banget"Dan mereka mulai menyusuri lorong apartemen menuju lift
"gak mungkin gue jorokin lo ly"bintang mengacak rambut aly lembut,tindakan yang cukup sederhana tapi mampu membuat jantung aly berdegup kencang
Bintang memencet tombol lift,pintu lift pun terbuka dan mereka berangkat sekolah dengan motor retro klasik kesayangan bintang, ini bukan kali pertama aly naik motor itu,ia sering pergi diantar bintang bahkan hanya untuk urusan kecil sekalipun
Aly menarik ujung jaket hitam parasut yang dikenakan bintang "kenapa ly? " Tanyanya sambil menyetir
"Di sekolah kabin temennya baik-baik gak?"
"Gak semua orang baik ly"
"Aly termasuk yang baik gak? "
"Gak"
"Ishh kabin mah....." Aly mencubit pinggang bintang membuat cowok itu mengaduh
"Lo mah gak baik, sukanya nyubitin gue mulu"
"Emang aly gak baik ya?"cicit aly tapi masih terdengar bintang
" Lo baik kok,tapi.... "
"Tapi apa? "
"Spesial"
Bintang menarik satu tangan aly untuk memeluknya, perlakuan dan ucapan bintang memaksa aly menenggelamkan wajahnya dipunggung bintang agar cowok itu tidak melihatnya senyum-senyum sendiri.
****
Pagi-pagi begini sudah tersebar gosip murahan di WIHS (Welston international high School) tentang aly, di karenakan kedatangannya ke WIHS bersama bintang membuat kaum hawa WIHS iri terutama tangan aly yang memeluk bintang
Ada yang menatapnya sinis ada yang menatapnya takut, seperti saat ini;aly sedang mencari bangku kosong di kelasnya tapi melihat tatapan teman teman sekelasnya,sepertinya tidak ada yang mau memberinya bangku kosong walaupun sebenarnya ada
Akhirnya aly memilih sepasang bangku kosong dibagian pojok paling belakang, sepertinya aly tidak akan punya teman sebangku, aly heran mengapa semua orang menatapnya seperti itu hanya karena ia datang bersama bintang, apa bintang seterkenal itu di WIHS?
"Lo ngapain dibangku gue?" Seseorang dengan suara serak menyadarkan aly dari lamunannya, cowok berparas tampan dan rambut belah ala oppa Korea, membuat aly sedikit terpana, tapi tak ada senyum yang ditampilkan
"Lo ngapain di bangku gue! " Nada bicaranya sudah tak enak didengar
Aly tersadar kembali
"Oh iya, kenalin alycia graceva panggil aja aly, nama kamu siapa? " Aly mengulurkan tangan
"Gue gak nanya nama lo" Terdengar datar
"Kita kan temen sebangku jadi harus kenal"
"Gak"
"Tapi kan bangkunya ada dua, aly satu kamu satu"
"Gak"
"Ehm... " Aly melirik name tag cowok itu"marshall Alexander, aly panggil apa ya?, marshall atau.... Oh iya mars"membuat mars mendengus sebal
"Jadinya sekarang aly sama mars resmi sebangku " Lanjutnya
"Gue gak ma.... " Ucapan mars terpotong karena sudah ada guru yang masuk, memaksanya sebangku dengan cewek menyebalkan yang baru ditemuinya hari ini
****
Bel istirahat berbunyi, para siswa dan siswi WIHS beranjak menuju kantin untuk mengisi perut mereka, terkecuali bagi mereka para introvert yang lebih memilih mencari tempat sepi untuk menyendiri
"Mars makasih ya udah mau jadi temen sebangku aly"
Cowok itu masih tak menggubris aly
"Aly janji bakal jadi temen sebangku yang baik buat mars" Aly mengangkat jari peace-nya
Mars tetap diam dan meninggalkan aly tanpa berbicara sedikitpun
Aly menghembuskan nafasnya
"Untung bukan kabin yang kaya gitu, kalo kabin dingin kaya gitu mungkin aly bakal pindah ke bikini bottom kali ya"
Gadis yang daritadi komat-kamit sendiri itu akhirnya sampai dikantin
Aly mengedarkan pandangannya ke sekitar, banyak orang berkumpul dengan teman-temannya untuk untuk mengobrol bersama, berbeda dengan aly
Bahkan aly tak mengenal siapapun di WIHS kecuali bintang dan mars, sedangkan seorang mars tidak mungkin pergi ke kantin atau berkumpul dengan teman, ia pasti lebih memilih menyendiri di perpustakaan
Dan bintang?, daritadi aly tidak melihat keberadaan cowok itu
Tiba-tiba ada sebuah tangan yang menggenggam tangan aly dan menelusupkan jari-jarinya disana
"Nyariin siapa sih? "Tanya bintang
" Ish kabin aly takut tau"
Bintang datang dengan seorang cowok yang tak aly kenal
"Emang ada yang berani macam- macam?, kan ada kabinnya aly" Bintang tersenyum lebar hingga matanya menyipit dan menampilkan lesung pipitnya
Huhh... Untung aly punya jantung yang kuat
"Semuanya cewek natap aly sinis kaya aly punya salah besar aja sama mereka"
Bintang menunduk menatap sepasang bola mata hazel yang membalasnya cemberut
"Kesalahan lo itu karena gue sayang sama lo ly"
aly menelan salivanya
"Emang kalo kabin sayang sama aly itu salah? "
"Ya salah lah, jadinya mereka sirik sama lo"
"Merekanya aja yang sirik, sirik tanda tak mampu! " Ucap aly entah kepada siapa tapi mampu membuat bintang tertawa
"Sprite nyatanya nemenin... " Seru cowok yang tadi datang bersama bintang sambil memandang botol sprite di tangannya
Fokus aly dan bintang pun pindah
"Lo ngapain matt? " Tanya bintang
"Ini si sprite nyelamatin gue yang hampir jadi nyamuk"
Aly menahan tawanya
"Ly, ini nam.... " Ucap bintang terpotong
"Matthew louis idaman para janda cantik" Matt langsung mengambil tangan aly dan bersalaman
"Alycia"
"Gue tau kok"
Bintang menatap keduanya dalam
"Udah ayo makan, gue laper nih" Bintang menarik tangan matt
WIHS memang menyediakan makan siang untuk para siswanya, makanan yang disediakan adalah menu 4 sehat 5 sempurna yang setiap hari berganti, tetapi WIHS juga menjual berbagai macam makanan ringan khas lokal dan non lokal
Guru-guru yang didatangkan WIHS juga rata-rata bergelar prof, WIHS juga mengadakan pertukaran pelajar dengan Melbourne, dan tidak perlu ditanya bagaimana fasilitas di WIHS
"Kabin"
"Hmm? " Bintang berhenti makan
"Kenapa bulan gak sekolah disini aja?"
Bulan yang dimaksud aly adalah adik bintang yang umurnya sebaya dengan aly
"Gak tau"Aly mengangguk
"Siang ini Audrey mau cuci darah lagi, dia maunya lo yang nemenin"ucap matt
"Iya nanti gue temenin"
Aly tidak tau siapa itu Audrey yang mereka maksud, aly lebih memilih melanjutkan makannya yang terhenti.
****
Malam ini aly sedang menikmati coklat panasnya ditemani film bergenre romance dilayar laptopnya, seperti inilah kehidupan aly di apartemen;sendiri
Bintang adalah faktor utama yang membuat aly merasa lebih percaya diri dalam menghadapi apapun
Amara, mamah aly yang sudah setahun pergi meninggalkan aly, adalah sosok yang sangat aly cintai, tapi kepergian Amara tidak membuat aly menjadi seorang yatim piatu, aly masih memiliki aldrick_papah aly_
Walaupun masih memiliki seorang 'papah' tetap saja aly merasa sendiri, aldrick tidak pernah memberikan kasih sayang untuk aly layaknya seorang ayah pada putrinya
Aldrick hanya memenuhi kebutuhan materi aly, bahkan untuk bertemu dengan aldrick sangat sulit bagi aly, pertemuan terakhir mereka saat di pemakaman amara itupun ketika jasad Amara sudah dikebumikan, aldrick terlalu sibuk dengan keluarganya dan tak mempedulikan aly
Amara dan mentari_bunda bintang_ sudah bersahabat sejak SMP, karena hal itu membuat aly dan bintang sudah dekat dari kecil
"Kalo sudah besar nanti aly nikah sama aku ya" Ucap bintang polos, setelah memberikan boneka Patrick Star untuk aly
"Gak mau! Kabin jahat, suka ngatain aly cengeng" Tolak aly
"Pokoknya aly harus mau! "
"Gak mauuuu....."aly kecil berlari sambil sambil memeluk boneka Patricknya, bintang mengejar aly hingga terjadi kejar-kejaran yang menyebabkan aly jatuh, lutut aly berdarah membuat sangat empu menangis
" Makanya jangan lari-larian ly"bintang langsung berjongkok dan menyuruh aly naik ke punggungnya
"Jangan nangis lagi cengeng! "
"Aa-ly gak ceng-eng" Ucap aly sesegukan
Bintang menggendong aly sampai pulang ke rumahnya
Itu adalah salah satu kejadian yang tidak akan aly hapus dari memorinya
Dan kini aly sudah menjadi seorang gadis remaja yang menyimpan perasaannya sendirian, aly tak tau kapankah ia akan berani mengungkapkan perasaannya kepada bintang, yang pasti aly hanya ingin bintang tau tentang perasaannya
Aly memlih untuk tidur daripada melanjutkan memikirkan yang lainnya, berharap esok pagi bintang akan menyatakan hal yang sama padanya.
*****
<3DEARMYREADERS<3
Gimana guys buat part awalnya?
Maaf banget kalo gak dapet feelnya because ini first story aku
Atau ada yang udah baper duluan sama kabin?
Jangan lupa vote,comment dan tunggu part selanjutnya😘
Salam sayang buat kalian yang ngevote dari kabin❤
Imbravegirl_28 💜