EVERYONE WANTS A HAPPY ENDING, RIGHT?
———
“Namaku Jaemin, Jika boleh tahu namamu siapa?”
“Aku Jeno. Senang bertemu denganmu.”
“Jaemin, aku ingin bertanya padamu. Jawab dengan jujur.”
“Apa kau gay?”
“Ya aku memang pengecut. Tapi setidaknya aku masih waras, bukan sepertimu yang menyukai sesama jenis.”
“Tak apa Jaemin, suatu saat nanti kau bisa meluluhkan hatinya. Entah itu kapan, atau mungkin tidak pernah terjadi.”
“Sudahku bilang aku benci gay. Lalu kenapa kau ikut bergabung dengan teman-temanku brengsek?”
“Jangan main-main denganku brengsek! kau itu menjijikkan. Dasar gay!”
“Pantas saja kau menjadi penyuka lubang berkerut! kau tidak pernah mendapatkan cinta dari orang tuamu kan!”
“Kau boleh menghina ku Lee. Tapi jangan sampai membawa orangtuaku, atau keluargaku. Aku didik dengan dan sopan santun, tidak seperti dirimu. Brengsek!”
“Aku begini karena kau gay! dan kau itu gay! wajar saja aku ingin kau pergi hadapanmu!”
"Aku disini Jeno, sadarlah!"
"Ya, aku tidak akan meninggalkanmu Jeno. Tidak akan dan tidak pernah.."
BUT IT DOESN'T ALWAYS ROLL THAT WAY...
———
'Mengapa aku malah mendukungnya, bodoh sekali kau Huang!'
"Sebenarnya apa alasanmu membenci gay Jeno-ya?"
“Baguslah, dan maaf.”
“— Aku memang seorang pecundang yang sangat payah.”
“Seandainya kita tidak dipertemukan disini. Mungkin aku tidak akan terjebak dalam labirin ini.”
“Aku akan melupakan masa lalu kelamku, dan aku jadikan sebagai pelajaran kehidupan. Tidak pernah lagi membenci gay sepertimu. Aku akan menerima semuanya yang ada padamu,”
“Tanpa terkecuali.”
“Jaemin, Ayo putus.”
“Akhirnya, kau akan jadi segera milikku.”
“Na, Jaemin.”
“Nah, Renjun. Kau menyukai Jaemin,'kan?”
“Jaemin seharusnya ditakdirkan denganku! Bukan bersama laki-laki egois seperti kau! Kau itu iblis walau sekarang kau tampak seperti malaikat!”
“Aku membencimu, Renjun. Kukira selama ini kau benar-benar tulus sebagai seorang sahabatku, ternyata? Cih.”
“J-jaemin, itu tidak seperti yang kau dengar!”
26-2...