[SHORT-STORY]:B O R U T O X S...

By maisarahsulaiman

85.4K 3.5K 4.1K

18+! [ON-GOING!] [SLOW UPDATE!] Hanya sekumpulan CERITA PENDEK [SHORT-STORY] dengan cerita yang berbeza dan b... More

Toxic-Relationship(1)
Toxic-Relationship(2)
Toxic-Relationship(4)
Toxic-Relationship(5)
Toxic-Relationship(6)
Toxic-Relationship(7)END
Toxic-Relationship(Extrachapter)
Arigatou-Boruto
Arigatou-Boruto(2)
Arigatou-Boruto(3)
Arigatou-Boruto END
Hubungan Terlarang
Hubungan Terlarang(2)
Hubungan Terlarang(3)
Hubungan Terlarang(4)
Hubungan Terlarang(5)
Hubungan Terlarang END
My Beautiful Adopted Sister
My Beautiful Adopted Sister (2)
My Beautiful Adopted Sister (3)
My Beautiful Adopted Sister (4)
My Beautiful Adopted Sister (5)
My Beautiful Adopted Sister (6)
My Beautiful Adopted Sister END
Mas Boruto
Mas Boruto (2)
Mas Boruto (3)
Mas Boruto (4)
Mas Boruto (5)
Mas Boruto (6)
Mas Boruto (7)
Mas Boruto END
Futso No Otto
Futso No Otto (2)
Futso No Otto (3)
Futso No Otto (4)
Futso No Otto (5)
Futso No Otto (6)
Futso No Otto (7)

Toxic-Relationship(3)

1.8K 99 71
By maisarahsulaiman

Cerita ini mempunyai kesamaan dengan 3 ff Borusara iaitu:-

-Sarada's Destiny by authorUkhti_Lyn

-Serenity by authorzainskyss

-One Night Mistake by author @Kanianami(tapi booknya sdh kehapus)

So,

~•Happy Reading💗•~
.
.
.
.
Short
.
.
.
Story
.
.
.
BoruSara❤
.
.
.
.
.
.
.
~•Toxic-Relationship•~
o0(Hubungan Beracun)0o
.
.
.
.
.
.
.
.





"Boruto?"panggil wanita bersurai Raven itu sembari menghampiri suaminya yang duduk disofa.Lelaki itu baru pulang dari selesai kencan  dengan kekasih nya.Sore ini baru dia selesai pulang,padahal Sarada sudah menunggunya sejak tadi.

Boruto mendelik pada Sarada,"Ada apa?"tanya nya ketus.

"K-kau darimana saja,aku menunggu mu pulang sejak tadi"ujar wanita itu ragu.Sarada sebenarnya tahu lelaki itu meluangkan masa dengan Sumire.

Sesak?Tentu saja rasanya sakit.Tapi Sarada sentiasa sabar menghadapi Boruto.Dia cuma ingin terbuka dan berbicara dengan Boruto meskipun tidak dilayan dengan cara yang baik oleh lelaki itu.

Boruto mendengus kesal dan menatap kesal wanita itu,"Bisa tidak usah kau sibuk dengan urusanku!?Mau aku kemana,dimana itu urusan ku saja tidak usah kau peduli!"ujarnya meninggikan suaranya.

Sarada tersenyum miris,"Aku hanya bertanya saja,aku cuma ingin bilang tadi aku ke Dokter Kandungan bahwa anak kita baik-baik saja"ujarnya lembut sembari mengusap perutnya itu.

Boruto memandang wanita itu yang sedang mengusap perutnya,kandungan wanita itu sudah membesar tapi jarang, ralat tak pernah sekali Boruto menyentuh perut wanita itu.

"K-kapan-kapan, aku harap kau mengusap perutku ya,a-aku ingin sekali kau mengusap dan menyapa nya"ujar Sarada sembari menahan air matanya yang kini berlinangan.
Dadanya benar-benar sesak.

Berharap Boruto mau mengelus perutnya,mengecupnya penuh kasih-sayang meskipun hanya sebentar tidak apa,asalkan Sarada merasakan kebahagian sementara dari lelaki itu.

"Anak kita berharap kau sebagai ayahnya menyapa  dirinya Boruto"ujar Sarada tersenyum manis,tapi ketahuilah senyuman itu penuh luka yang dia simpan berbulan-bulan.

"A-aku juga berharap kau mau menemaniku berkunjung ke rumah sakit untuk mengecek kandunganku"lirih Sarada.

"Dan a-aku juga ingin-"

"Urusai!"potong Boruto kesal.

Lalu dirinya bangkit dengan perasaan kesal dan menaiki tangga,baru beberapa anak tangga dia menoleh ke Sarada yang menatapnya sendu.

"Sejak tadi kau banyak sekali berbicara!Telinga ku panas..Bisa tidak kau membiarkan diriku beristirahat dengan tenang tanpa mendengar ocehanmu itu!?"gerutu Boruto kesal membuatkan Sarada hanya memejamkan matanya mendengar kekesal suaminya.

"Sampai kapan hah aku tinggal se rumah denganmu!?Aku berharap kita cepat bercerai dan hidup dihaluan masing-masing"ujar Boruto emosi.

Degh!

Bagai kaca jatuh ke Batu.


Seperti itulah perasaan Sarada sekarang,hatinya bagaikan retak mendengar pertuturan lelaki itu yang sangat menyayat luka dihatinya.

Airmatanya menetes tanpa permisi,Sarada membenci dirinya yang sangat lemah ini,mudah sekali menangis.

Entah sampai kapan dirinya yang cengeng ini akan hilang dalam dirinya.

"M-maaf"lirih Sarada menahan isakannya.

"Maaf me-membuatmu kesal,Boruto..A-aku hanya ingin menyampaikan keinginanku saja ujarnya.

"A-aku ingin tidur bersamamu Boruto"lirihnya.

"M-malam ini saja,tidur diatas kasur sambil memelukmu itu cukup sudah untuk ku"pintanya.

"T-tidak mengapa jika kau tidak memelukku kembali,yang penting aku tenang disampingmu"lirihnya.


Boruto memutar matanya jengah dengan kelakuan wanita ini yang tak habis-habisnya membuat dirinya emosi.

"Cihhh,lebih baik aku dirumah Sumire saja daripada satu kamar denganmu!"ujarnya lalu meninggalkan Sarada yang terluka kerana ucapannya.Kemudian lelaki itu masuk ke kamarnya.

Sarada terisak pelan,dan mengusap perutnya,"Maaf ya nak,Papamu menolak keinginan ibu untuk tidur dengannya"ujarnya kemudian tersenyum menguatkan dirinya.

Mereka berdua tidur pisah kamar,semuanya diatur oleh Boruto,dia tidak mau sama sekali tidur sekamar dengan Sarada.Tapi kadang tengah malam,Sarada melirih dan kadang merengek padanya ditengahmalam untuk tidur dengan Boruto.

**

Sarada berkutat memasak makan malam,meskipun Boruto tidak mau memakannya dia tetap menjalankan kewajipannya sebagai seorang istri,

Tidak mengapa Boruto tidak makan masakannya,asalkan dia sudah memasak untuk Boruto.

**

Keesokan harinya,

Sore ini,
Boruto baru pulang dari misinya,

Wajahnya kelihatan lelah akibat misi berat yang dikerjakannya.Perlahan dia berjalan menuju Apartmentnya.

Perlahan dia membuka pintu itu,

Pintu terbuka dan disambut oleh senyuman wanita yang kebelakangan ini menganggu fikirannya.

Senyuman hangat wanita itu yang mengatakan "Okaeri,Boruto" meskipun Boruto tidak pernah pun berkata "Tadaima,Sarada" tapi Sarada selalu menyambutnya.

Boruto benci dengan senyuman itu,seolah-olah Sarada itu sok kuat padahal berkali-kali Boruto menyakitinya wanita itu masih lagi peduli padanya.

Boruto menjadi muak sendiri.

"Okaeri,Boruto"ujar Sarada menyambut kedatangan Boruto disore ini dengan perasaan hangat sekali.

Toh,lihatlah Sarada menyambutnya padahal Lelaki itu tidak permah berkata "Aku pulang" tidak pernah langsung keluar dari mulutnya dari awal pernikahan.

Entah sampai kapan Sarada akan lelah melayani dirinya ini.

"Minggirlah"ucap Boruto sembari mendorong sedikit bahu Sarada sehingga menabrak dinding rumahnya.Namun tidak kuat,tapi membuat Sarada tersenyum sendu menatap punggung lelaki itu.


Kemudian dka menggelengkan kepalanya,menghilangkan semua kesedihannya.

"Boruto,aku sudah menyiapkan makanan,nanti kau makan lah ya"ujar Sarada melihat Boruto menaiki tangga.

Boruto sekilas menatap wanita itu dan safirnya melihat makanan yang baru selesai dimasak oleh Sarada tapi tidak ah jarang dia menjamah masakan Sarada.

Dan setelah itu dia menaiki tangga tanpa berbicara apa pun.

**

Malam sudah tiba Boruto tidak bisa tidur,,dia melirik kesal jam dinding dikamarnya itu.Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 12.30 malam.

Sejak tadi perut laknatnya ini berbunyi kelaparan.Padahal tadi dia sudah makan,bukan memakan masakan Sarada,tapi memakan makanan ditoko desa ini.Dia tadi ingin makan dirumah kekasihnya tapi Sumire sedang sibuk,jadi tengahmalam ini perutnya kembali berbunyi lapar.

"Argh,sial!Kenapa jam segini aku kelaparan!?"gerutunya kesal.

Lalu bangkit dari kasur dan menurun tangga,sekilas dia melihat kamar Sarada yang tertutup rapat.Wanita itu sedang tidur.

Dia terpaksa menghampiri meja makan yang bertutup tudung saji,ya makanan yang dimasak Sarada tadi sore yang Boruto tidak sentuh sedikit pun.

Sebenarnya dia ingin berjalan keluar tapi sekarang sudah tengahmalam,banyak toko sudah tutup jika jam segini.Jadi terpaksa Boruto makan saja makanan dirumah ini.

Dia membuka pelan tudung saji itu,dan melihat makanan yang sudah dingin.

Perutnya masih lagi berbunyi,dia berdecak lalu mengambil mangkuk dan sumpit dan duduk diatas kerusi.

Suasana didapur itu hanya dibantu dengan cahaya temaram dari luar balkoni dapur Apartment Boruto.Jadi keadaan Boruto makan sekarang sedang sedikit gelap.

Perlahan dia menyuapkan makanan itu kedalam mulutnya,satu kata,,

Enak.

Masakan Sarada itu enak sekali.Meskipun sudah dingin tapi rasanya masih sama bukannya sudah basi atau apa.

Kadang Boruto berfikir,kenapa Sarada mau juga memasakan untuknya padahal terang-terangan dirinya tidak akan mencicipi makanan itu kecuali benar-benar lapar.

Tapi Sarada yang sangat ikhlas sekali membuatkan makanan untuknya.

Tidak apa,untuk malam ini saja dia terpaksa makan masakan wanita itu,seterusnya nanti dia tidak akan makan lagi masakan Sarada.

**

Pagi ini Boruto kelam kabut kerana telat bangun akibat dia semalam makan sehingga hampir ketiduran dimeja makan.Tapi dengan cepat dia membereskan semuannya dan masuk ke kamar kembali tidur.

Dia hari ini akan menerima misi lagi bersamaan dengan Iwabe dan Shikadai tim 3 orang.Selalunya pagi-pagi Sarada akan membangunkannya tapi kali ini,Sarada juga telat bangun.

Sarada juga telat bangun kerana efek lelah,kandungannya yang semakin membesar membuatkan dirinya cepat lelah dalam mengerjakan kerja membersihkan rumah.

Dengan cepat dia membuatkan bekal makanan untuk suaminya itu.

Melihat Boruto yang cepat-cepat ingin pergi,Sarada berteriak sekejap.

"Boruto,aku membuatkanmu bekal!"ujarnya saat melihat Boruto keluar dari Apartment.

"Tidak usah!Yang ada aku membuangnya,tidak sudi aku memakan nya!"ujarnya penuh kekesalan dan keluar dari Apartment meninggalkan Sarada yang tergugu dengan ucapan lelaki itu.

Namun Sarada tidak menyerah,dia membungkus bekal makanan yang berisikan Bento dengan kehati-hatian.

Sarada berlari kecil mengejar Boruto yang sudah berada didepan.

Sebelum itu dia mengunci pintu rumah kembali.

Meskipun lelah berlari tapi hampir lagi akan menuju ke Boruto.

"Boruto!"panggilnya.

"I-ini bekal-"

Degh!

Didepan tidak jauh dari nya,Boruto dan Sumire berduaan.
Otomatis bekal yang dia pegang terjatuh ke bawah,bersamaan dadanya yang begitu sesak melihat pemandangan dihadapannya.

"Anata,aku sudah menyiapkan bekalmu,makan yang banyak ya"ujar Sumire lembut dan diterima baik oleh lelaki itu.

"Terima kasih Hime,aku akan secepatnya pulang dari misi ini"ujar Boruto sembari merangkul Sumire dan mereka berjalan menjauhi Sarada.

Mereka berdua tidak perasan bahwa Sarada memerhatikan mereka berdua dibelakang.

Sarada menatap mereka dengan linangan airmata,kenapa?Pagi-pagi ini suasana hatinya bertambah sesak saja.

Semakin hari,semakin Sarada tidak kuat menerima perasaan menyakitkan ini.

Dia menatap bento yang terjatuh,untuk apa dia membuat bekal tapi lelaki itu tidak akan makan?Perbuatannya itu sia-sia saja.

Sarada mengusap airmatanya,dan menatap langit seakan-akan mengadu nasibnya pada langit pagi yang berwarna biru cerah.

Kenapa hidupnya merasakan sakit hati luar biasa semenjak menikah dengan Boruto?Sampai kapan rasa cintanya ini berganti menjadi lelah untuk lelaki itu?

Perlahan dia merasa tendangan kecil dari perutnya,anaknya memang sudah mulai aktif beberapa bulan lalu.


"Anak mama bangun ya sekarang?Maaf kerana mama cengeng pagi-pagi"ujarnya sembari mengusap perutnya tak lupa menghapus jejak airmatanya.

"Doain mama ya Sayang,supaya mama terus kuat dan yakin kalo Papa mu itu akan menoleh pada Mama suatu hari nanti"ujarnya melirih.

Perlahan Sarada merasakan tendangan kecil yang ada diperutnya,Sarada merasakan bahagia melihat pergerakan diperutnya.

Seolah-olah bayi nya mengerti apa yang disampai kan Sarada dengan penuh perasaan.


Hal sekecil ini juga akan membuat Sarada ikut bahagia.

**

Beberapa hari ikut berlalu,hari ini Sarada dan Boruto berkunjung ke kediaman Uzumaki.

"Halo Sarada-Nee!"pekik Himawari lalu berhamburan kepelukan Sarada tentu saja dibalas oleh wanita itu.

"Apa kabar Hima-chan?"tanya Sarada lembut.

"Seharusnya,Hima yang bertanya itu"ujar Himawari.

"Bagaimana dengan keadaan Nee-chan?"tanya Himawari.

Sarada tersenyum,"Baik-baik saja kok"ujarnya lembut.

Tidak baik-baik saja Hima,luka dihati kakak tak akan bisa sembuh.

Batin Sarada..Lain diucapan mulut Sarada lain dihatinya,kerana dia ingin menjaga image Boruto didepan keluarga tanpa tahu Boruto sedang berselingkuh dibelakangnya.
Tidak apa,asalkan Boruto selamat dari amukan orang tuanya.

"Oni-chan,awas saja jika aku mendapat tahu kau menyakiti Sarada-Nee aku tidak segan memukulmu"ujar Himawari yang kini dingin menatap Boruto yang tersedak ludahnya.

Padahal Boruto melihat Himawari yang ceria tapi kini menjadi dingin menatapnya,ada apa sebenarnya adiknya ini!?

Apa Sarada menghasutnya sehingga Himawari bersikap seperti ini!?

Boruto dalam diam menggeram kesal dan menuduh Sarada yang membuatkan Himawari seperti itu.

Sedangkan Sarada hanya tersenyum kikuk pada Himawari,"Hima-chan,Onichan mu tidak menyakiti Kakak kok,jadi tenang saja"ujarnya lembut dan mengusap pelan bahu Himawari.

Bohong.Bohong sekali Sarada mengatakan Boruto tidak pernah menyakiti hatinya padahal setiap hari lelaki itu membentaknya dan berlaku kasar tapi Sarada yang sangat mencintainya rela melindungi Boruto agar tidak dimarahi keluarganya sendiri.

"Sarada-chan,Boruto duduklah"ujar wanita paruh baya dengan netra byakugan,Hinata Uzumaki.

"Baik ibu"ujar Sarada menghampiri Hinata.

Dan mereka berdua dudum berbarengan.

"Dimana ayah Naruto?"tanya Sarada sembari melihat sekeliling mencari lelaki paruh baya bersurai kuning seperti Boruto.

"Naruto-kun,sedang sibuk membantu Konohamaru dikantor hokage"ujar Hinata.

Sarada mengangguk.

"Bagaimana dengan kandungan Sarada-chan?"tanya Hinata senbari mendekati Sarada dan duduk disebelah wanita itu dan mulai mengusap perut Sarada.

"Syukurlah ibu,anak ku baik-baik saja"ujar Sarada tersenyum.

Perlahan netra byakugan itu menatap Boruto yang berada dibelakang Sarada.

"Boruto!"ujarnya tegas membuatkan Boruto menoleh.

"Y-ya,Kaasan?"tanya nya.

"Sakura-Chan bilang kau tidak pernah menemani Sarada-chan memeriksa kandungan,Apakah itu benar?Apa yang kau sibukkan,sebenarnya!?"Tanya Hinata dengan tatapan tajam menuntut anak sulung nya berbicara.

Boruto gelagapan,Apa Sarada memberitahu Sakura tentang dirinya yang meluangkan masa bersama Sumire!?

Wanita itu benar-benar membuatnya kesal setengah mati.

Tapi dia tetap mempertahankan wajah tenangnya menghindari emosinya yang kini ingin meledak untuk memarahi Sarada.

Tiba-tiba,,

Grep!

Tangan kekarnya melingkari pinggang Sarada membuatkan Sarada berjengit kaget.

"Apa yang Kaasan katakan hm?Aku itu sibuk dengan urusan dengan teman-temanku,dan membantu warga desa tentang hal kecil,benar kan Sayang?"tanya nya lembut menatap Sarada membuatkan yang ditatap merona tipis.

Sarada merasakan jantungnya yang berdegub kencang,dirangkul seperti ingin terbang ke langit  ke 7 rasanya.

Sedetik kemudian dia tersadar,ini hanyalah kepura-puraan Boruto didepan keluarganya.Bersikap romantis seolah-olah mereka keluarga yang Bahagia.Demi menutup sifat kebrengsekkannya yang bermain dengan wanita lain.

Sarada mampu tersenyum paksa saat Boruto menatapnya dengan tatapan lembut,itu hanya berlaku didepan keluarga nya saja.Tapi jika bersama Sarada semuanya akan berubah menjadi neraka.

Sarada tersenyum bodoh,dia juga ikut dalam sandiwara lelaki itu,ingin rasanya saja dia mengadu ke semua orang bahwa Boruto itu brengsek,sialan tapi dirinya yang amat mencintai lelaki itu harus mengubur dalam-dalam keinginan nya.

Sarada sayangkan lelaki itu.

Sarada terkekeh hambar,"Benar apa yang dikatakan Boruto itu Ibu ,Boruto sedang sibuk dengan urusan lain,ibu jangan khawatir"ujar Sarada tersenyum.

Sibuk dengan wanita lain,Ibu..

Sarada berusaha mempertahankan mati-matian air matanya yang ingin keluar.
Tak tahan lagi,dia segera berdiri melepas rengkuhan tangan Boruto yang melilit pinggangnya dan berpamitan ke Kamar mandi.

Sarada berjalan ke kamar mandi,dan membuat air agar kedengaran percikan air dari luar.

Dia menatap cermin,kemudian dia menumpahkan airmatanya disana.

Sampai kapan Boruto bersikap manis hanya didepan ibu dan keluarganya!?

Sampai kapan,Boruto akan berpura-pura didepan keluarganya!?Tapi jika bersama Sarada dia melukai perasaan wanita itu.

Kadang Sarada berfikir ingin berputus-asa tapi dirinya yang sangat sayang dengan lelaki itu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.

Sarada juga berhak bahagia,tapi belum masanya lagi.Dia ingin kebahagianya bersama Boruto bukan dengan lelaki yang lain.

Setelah beberapa minit menumpahkan kesedihannya,Sarada mencuci muka dan merapikan penampilannya dan keluar dari kamar mandi.

Dia berjalan kembali ke ruang keluarga.

"Are?Kok lama Sarada-chan didalan tandas?"tanya Hinata heran.

Boruto menatap curiga Sarada,apa wanita itu menangis lagi!?

Dasar payah!

Rutuknya dalam hati melihat kelakuan Sarada.

Sarada terkekeh berusaha memakai topeng tebalnya didepan semua orang,topeng berpura-pura bahagia.

"Sarada tadi sakit perut,mungkin Sarada makan banyak kali ya,hehe"ujarnya sembari cengesan.

Hinata menggelengkan kepalanya,"Sarada,anak ibu..Harusnya jaga pemakanan ya"ucap nya menegur Sarada dan diangguki oleh wanita itu.

"Jangan makan sembarangan lagi"ujar Hinata dan dibalas anggukan wanita itu.

Dalam hatinya bersyukur Sarada mendapatkan mertua yang sangat lembut dan perhatian padanya,tidam dengan anaknya yang menyakiti hatinya setiap hari.Sarada tersenyum kecut saja.

"Baiklah bu,akan Sarada usahakan"ujar nya.

Kemudian Hinata memandang Boruto,"Kamu juga Boruto!Harusnya perhatiin isterimu dia sedang makan apa,buat apa!?Jangan terlalu sibuk dengan misi!"ujar Hinata tegas.

Boruto memutar matanya jengah,"Baiklah"ujarnya malas kerana menurutnya bosan memerhatikan Sarada lebih baik dirinya memerhatikan kekasihnya yang selalu perhatian padanya.

Setelah itu mereka bercengkrama sehingga hampir larut malam.

Tentu saja dalam perbincangan itu,Boruto hanya berpura-pura menggenggam tangan Sarada dna mengusapnya lembut.

Sarada hanya menahan rasa sesak yang membuncah didadanya.

**

"Kalo begitu kami permisi ya,Ibu dan Hima-chan"ujar Sarada berpamitan.

Mereka kini ingin pulang kerana sudah malam.

"Sampai jumpa"ujar Boruto.

Kemudian mereka berdua berjalan meninggalkan kediaman Uzumaki.

Tadi Hinata menyuruh mereka berdua bermalam disana,tapi Boruto menolaknya.Alasannya kerana da tidak mau sekasur dengan Sarada kerana menurutnya Sarada itu adalah penganggu tidur nyenyak nya.
Dia tidak ingin tidak bersama wanita itu jika mereka bermalam dikediaman Uzumaki..

Perlahan mereka berdua berjalan beriringan diwaktu mau menjelang malam.

"Apa kau mengaduh hah tentang hubunganku dengan Sumire!?"tuduh Boruto tiba-tiba.

Sarasa berjengit kaget melihat lelaki itu yang marah menatapnya.

Dia menggeleng pelan,"Sumpah,aku tidak pernah mengadu apapun"lirihnya.

"Kau,apa yang kau gunakan hah sehingga Kaasan dan Hima memojokku tadi,apa kau menghasut mereka!?Tidak cukupkah dirimu sudah menyusahkan ku!?"bentak lelaki itu ditengah jalan.

Sarada mulai memandang lelaki itu dengan mata yang berkaca-kaca,kenapa lelaki itu gemar menuduh nya bukan-bukan?

Dia mengeleng pelan,"D-demi Kami-Sama aku tidak pernah melakukan hal keji itu"lirih Sarada yang meneteskan air matanya.

Boruto menjambak kesal surai kuningnya,"Kau selalu saja tahu menangis,aku lelah melihatmu menangis,Bodoh!"makinya lagi merasa capek melihat wanita yang bergelar isterinya itu semakin hari menurutnya semakin cengeng.

"A-aku tidak penah meminta diriku menangis Boruto,mungkin hormon kehamilanku dan perbuatan menyakitkan darimu membuatkan diriku begini"ujar Sarada mengusap airmatanya.

"Lalu sampai kapan hah kau terus saja menangis!?Sampai mata mu buta ya,kalau kau ingin buta ya silakan saja nangis sepuasmu!"Boruto mulai emosi.

Sarada menangis kembali,entahlah ekspresi apa yang ingin ditunjukkannya,mana bisa dirinya tertawa saat Boruto menghinanya!?

Sarada ingin merasakan kebahagiaan bersama Boruto,tapi lelaki itu menolak kehidupannya.

Dari kejauhan terlihat teman seangkatan Boruto yang menuju ke Sarada dan Boruto.

Shikadai memandang curiga melihat Boruto dari kejauhan yang emosi melihat Sarada,tapi tidak yang lain yang sibuk bercengkrama.

Shikadai menjadi penasaran.

"Sarada,Boruto!!"ujar Chocho menyapa mereka.

Boruto tersentak mendengar teman-temannya dari kejauhan.

Sarada dengan cepat mengusap airmatanya dan tersenyum seolah-olah tadi bukannya apa-apa.

Padahal suasana hatinya sedang rapuh sekarang.

"M-minna"ujar Sarada berusaha tersenyum.

Boruto tersenyum menatap mereka,lalu tangan kekarnya memeluk pinggang Sarada seakan posesif.

"Ciee,apa suami-isteri ini ingin kencan?"tanya Chocho menggoda Boruto dan Sarada.

Sarada tersenyum sendu,perkataan sahabatnya itu tidak sesuai dengan kehidupannya.Sarada berpura-pura bahagia didepan temannya itu saja.

Boruto terkekeh,"Benar,kami tadi sudah berkencan,kini ingin pulang ya 'kan Sarada?"ujar Boruto tersenyum.

Sarada tersenyum paksa,melihat sikap kebrengsekkan lelaki itu berpura-pura menyayanginya didepan semua orang,namun nyatanya apa!?

"Benar"ujarnya singkat kerana bibirnya dan lidah terasa kelu menjawab pertanyaan mereka.

Shikadai memansang curiga Sarada dan Boruto itu,sepertinya ada yang janggal dalam hubungan mereka,soalnya tadi dia melihat dari kejauhan Sarada yang seperti dimarahi Boruto dan wajah Boruto yang kaget saat mereka datang menghampiri.

Ada apa sebenarnya!?

Shikadai sepertinya penasaran.


Sarada melihat tangan Boruto yang melilit pinganggnya,Lelaki itu akan berpura-pura saja didepan semua orang.

Entah sampai kapan mereka berlakon seperti ini didepan sua orang.

**



Tengah hari ini,

Sarada berjalan-jalan ingin membeli Buah-buahan.

Moodnya hari ini buruk kerana melihat Sumire yang pagi-pagi tanpa tahu malu menunggu Boruto dari luar rumahnya untuk menjalankan misi bersama.

Sarada terkekeh hambar melihat Boruto yang mencelos pergi begitu saja saat melihat buah hatinya (kekasihnya) datang ala bidadari menjemputnya dipagi hari.

Kini dia ingin berbelanja dan membeli beberapa makanan ditoko.

Perlahan dia melihat daginf Steak berjual,tapi entahlah dia ingin makan tapi perutnya menolak.

Sarada hanya bisa menghela nafas saja kerana mood makannya yang berubah-ubah.

Kemudian dia ingin pulang.

Saat pulang dirinya berpapasan dengan wanita bersurai ungu itu,siapa lagi kalau bukan Sumire.

"Sarada-chan"sapa wanita itu tanpa tahu malu.

Sarada tersenyum paksa melihat Sumire yang tersenyum,entah begitu dalam Boruto mencintai wanita itu,padahal Sarada lihat biasa saja.

Jika boleh jujur,Sarada mengakui bahwa Sumire itu hanya biasa saja dimatanya entahlah kenapa Boruto tergila-gila padanya.

Ah,mengingat hubungan mereka,Sarada kembali teringat malam dimana Boruto memperkosanya dan mengetahui bahwa Sumire dan Boruto itu sudah tidur bersama.

Sarada mengepalkan tangannya tanpa sadar saat melihat Sumire.

"Ya"ujarnya singkat.

"Sedang membeli apa?"tanya nya.

Sarada melihat wanita itu seksama,bukankah sudah jelas dirinya memegang kantong plastik berisikan buah pakai tanya segala lagi.

"Buah-buahan saja,Sumire-san"ujarnya.

Sumire tersenyum manis lali menyodorkan sebuah kotak bekal.

Sarada memandangnya bingung,"Kenapa?"tanyanya.

"Aku membuatkan daging steak untuk Sarada-chan,aku tahu Sarada-chan ingin makan kan?Jadi ini aku memasaknya untukmu"ujar Sumire memberikan bekal itu.

Dengan terpaksa Sarada mengambilnya.

"Kalo begitu aku pamit ya Sarada-chan"ujarnya seraya pergi meninggalkan Sarada yang bengong.

Sarada memandang kotak bekal berisikan Daging itu.

Dan kemudian dia berjalan lesu ke Apartmentnya.

Setelah sampai Sarada berjalan mendekati meja makan lalu membuka pelan bekal yang diberikan Sukire tadi.

Netranya melihat Daging yang mengugat selera makan tapi sekarang Sarada tidak ingin makan.

Jika dibiarkan begitu saja rasanya sayang..

Meow-meow

Sarada menoleh ke seekor kucing yang bersinggah ke Apartmentnya.

Kucing terbiar,kadang Sarada dengan baik hatinya memberi makan kucing terbiar yang tiba-tiba datang padanya dan meminta makan.

Sarada mengusap bulu kucing itu.

Kemudian dia merasa kucing itu lapar,lalu memutuskan saja memberikan daging pemberian Sumire tadi.

Sarada mengusap kepala kucing itu saat melihat kucing berwarna hitam putih itu makan dengan lahapnya.

Tiba-tiba,,

Kucing itu termuntah dan menggelinjang dilantai apartmentnya membuatkan Sarada terkejut sekaligus panik.

"Meow,astagah kenapa?"tanya nya panik melihat Kucing itu seperti keracunan saja.

Kucing itu kesusahan bernafas dan matanya yang menatap keatas seolah olah kesurupan.

Sarada memandang berkaca-kaca melihat kucing itu mengeluarkan darah dari mulutnya.

Dia menatap tak percaya Saat kucing itu sudah tidak bernyawa lagi.

"Hikss,hikss maafkan aku,maaf!"isak Sarada merasa menyesal memberikan makanan daging tadi.

Sarada melihat daging steak tadi ternyata beracun saat dia mengakses menggunakan Sharingannya.

Sarada terkejut ternyata Sumire berniat meracuninya.Hampir saja dirinya terbunuh seperti kucing tadi jika dirinya makan.

Tega!Wanita itu tega sekali dalam meracuninya.Padahal Sarada tidak salah apa-apa padanya,kenapa Sumire begitu kejam.

Sarada mengepalkan tangannya erat,wanita itu tidak bisa dipandang rendah.

Mulai sekarang Sarada bakal berhati-hati.


Sumire sialan!





**

Ting-tongg!!

Suara bel berbunyi berulang kali membuatkan tidur Sarada terjaga.
Wanita itu merenung sembari berfikir.

Kemudian dia melirik jam dinding ternyata sudah pukul 1 malam.

Siapa yang ingin bertamu tengahmalam ini!?

Batin Sarada.

Dan setelah itu dia beranjak pergi untuk membukakan pintu.


Ketika pintu dibuka dan terlihatlah sosok Boruto yang terlihat sangat kacau,jaket hitamnya yang kusut dan matanya yang sayup hendak tertutup.

Keadaan Boruto seperti itu membuatkan Sarada teringat tentang kejadian itu.

Boruto kadang pulang dengan keadaan mabuk dan meracau tidak jelas saja,Sarada kadang hanya bisa bersabar menghadapo suami nya ini.

Boruto memandangi Sarada dari atas sampai ke bawah.

Lelaki itu masij bergeming tanpa ada niatan ingin masuk.

"Masuklah"ujar Sarada.

"Kenapa wanita sepertimu bisa menikah denganku!?"

Sarada hanya menggelengkan kepalanya,ia tahu Boruto sedang mabuk sekarang.Perlahan dia membantu lelaki itu masuk.

Lihatlah betapa sayangnya wanita itu pada suaminya yang sudah berkali-kali menyakitinya tapi Sarada tetap menyambut kepulangan nya.

Wanita itu berjalan menuju ke dapur dan mengambil air suam untuk lelaki itu,sedang Boruto dirinya membantu lelaki itu duduk disofa.

Perlahan Sarada kembali ke ruang tamu dengan segelas air,tapi dirinya telat kerana Boruto sudah mulai tertidur lelap.

Sarada mendekat ke Boruto lalu membuka jaket hitam yang berlambang Uzumaki dibelakangnya itu.Ia melakukan itu supaya Boruto selesa dengan keadaan tidurnya dan nyaman.

Saat melipat jaket lelaki itu,sesuatu tidak sengaja terjatuh dari kantong saku jaket lelaki itu.

Sarada melihat sebuah bungkus berlogo Durex tergeletak diatas lantai tempat ia berdiri.

B-bungkus Kondom!?

Apa Boruto memakainya?

Batin Sarada sembari terkaget melihat bungkus itu.

Hatinya sangat hancur sekarang,ternyata Boruto masih lagi bermain dengan wanita diluar sana.Dia berfikir jika Boruto tidak melakukan lagi.Ternyata dirinya salah besar.

Benar,Sarada sudah mengetahui Boruto yang kadang tidur dengan wanita lain.Tentu saja Sarada terluka,kerana suaminya masih lagi tidur bersama yang lain.

Awal pertama kali Sarada mengetahuinya saat Boruto mabuk dan meracau,Sarada hanya mampu terisak.Ingin saja dia mengadu pada semua orang kenapa nasibnya seperti ini!?

"Sumire,ayolah lakukan sekali lagi"

"Aku mohon"suara igauan Boruto membuatkan hati wanita itu patah.
Selalu nya,pada dasar setiap orang mabuk akan mengatakan yang sebenarnya.

Bagai dihantam ribuan kunai,bahkan Sharingan nya aktif,Sarada menangis terisak kemudian terduduk dilantai.

Hancur hatinya mendengar kalimat Boruto bicarakan.Ternyata Boruto benar-benar mengotori pernikahan mereka.

Sarada rasanya tidak sanggul lagi menempuhi pernikahan berbalut kesedihan ini.

Sarada kemudian berlari kecil ke kamar ingin menumpahkan segala kesedihannya pada bantal.

Dia sudah tidak sanggup lagi.Kenyataan pahit ini membuatkan dirinya semakin patah hati.
Harusnya dirinya sadar kerana perasaan Boruto hanya untuk Sumire.

Lelaki itu sudah menjalin hubungan bersama Sumire,bahkan berniat ingin menikahinya.Tapi Sarada mengacaukan segalanya.

Sarada sadar,alasan mereka menikah  hanya sebagai pertanggunjawaban bukanlah kerana cinta.

Melainkan sebuah peristiwa satu malam yang menghancurkan hidup keduanya.

Lagipula Sarada tidak sendirian,ia mengandung benih hasil yang tidak sengaja tumbuh dirahimnya akibat kesalahan dala satu malam itu.

Sarada hanya mampu pasrah menyambut hari-hari yang akan datang yang akan menjadi menyakitkan hatinya.





























To Be Continue...........


Sabarlah ya wahai bestie😔Jangan esmosisss🗿🙌

Next chapter akan ada kejutan,so siaplah🤗



Jgnlupa vote and Coment ya💗

Typo bertebaran..

Salam sᴀʀᴀʜ  ᴍᴀɴɪs❀

Continue Reading

You'll Also Like

180K 8.5K 54
Aku yang lahir tidak ingin menjadi seperti ini, tetapi keadaan lah yang merubahku -Uzumaki Naruto Kalian yang merubah sifat ceriaku, kalian yang meru...
1.2M 109K 41
✫ 𝐁𝐨𝐨𝐤 𝐎𝐧𝐞 𝐈𝐧 𝐑𝐚𝐭𝐡𝐨𝐫𝐞 𝐆𝐞𝐧'𝐬 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐒𝐚𝐠𝐚 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 ⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎ She is shy He is outspoken She is clumsy He is graceful...
122K 13.1K 29
Canon Version. [On Going] - Diolok-olok dengan dalih tidak memiliki ayah serta kacamata yang Sarada gunakan dikatakan dapat mempermalukan klan Uchiha...
72.7K 4.8K 17
‼️SLOW UPDATE‼️ Summary : Ia dikhianati oleh istri dan sahabat nya, lalu desa serta dunia yang ia lindungi dengan segenap jiwa dan raga telah hancur...