Evil Sister In Novel BL(REVIS...

By lostIsland_17

319K 46.1K 2.2K

Emmalya de Lacrux si antagonis terkejam dalam sebuah novel bl, light in the night, sekaligus kakak angkat yan... More

S A T U ||• 1
D U A||• 2
pengumuman
T I G A||• 3
E M P A T||• 4
L I M A||• 5
E N A M||• 6
D E L A P A N||• 8
S E M B I L A N||•9
S E P U L U H||• 10
S E B E L A S ||• 11
D U A B E L A S||• 12
++++
T I G A B E L A S||•13
E M P A T B E L A S||•14
L I M A B E L A S||• 15
E N A M B E L A S||• 16
T U J U H B E L A S||• 17
D E L A P A N B E L A S•||18
S E M B I L A N B E L A S||• 19
D U A P U L U H||•20
D U A P U L U H S A T U||• 21

T U J U H||• 7

15.3K 2.6K 132
By lostIsland_17

Dingin semakin menusuk bersamaan dengan massa musim dingin kian mendekat. Diantara bingkai jendela yang terbuka remangnya cahaya mentari merambat masuk kedalam kamar ku. Mataku bergulir, melihat betapa berantakan nya meja belajar ku. Beberapa buku berserak bercampur dengan tumpukan surat yang dikirim oleh para bangsawan.

"Capeknya," keluhku sembari merenggangkan otot otot yang kaku, lalu kepala ku terbenam dalam tumpukan kertas itu sembari menutup mata perlahan bersamaan dengan ingatan-ingatan ku yang menyeruak masuk.

Di kehidupan sebelumnya, aku hanyalah gadis biasa berumur 21 tahun yang sedang merasakan bangku mahasiswa disebuah universitas ternama. Aku ingat, betapa berkerja kerasnya aku dulu demi mendapatkan pengakuan dari orang tuaku, tapi aku malah terjebak di dunia ini dan tak bisa mengetahui bagaimana keadaan tubuh lamaku.

Apa aku yang sebelumnya sudah mati? Tanyaku dalam hati dengan rasa sedikit tak rela. Sesaat aku merindukan kehidupan lama ku, teman teman ku dan makanan yang Tidak bisa lagi aku rasakan.

Ugh... Jadi kangen seblak.

Kuhela nafas, begitu juga dengan kehidupan ku kali ini, aku terus berusaha mencari cara agar tetap bertahan hidup agar tidak berakhir tragis seperti novel aslinya, selain itu tuntutan akan kata sempurna yang harus aku dapatkan demi bisa berdiri tegak dengan reputasi nama keluarga Duke Lacrux. Awalnya aku sangat kesulitan menanggung beban itu, tapi, sekarang tidak lagi, ada Ale yang membantu ku.

Senyum ku mengembang saat mengingat kembali kenangan bersama Ale, untuk bocah seumurannya, Ale terlalu dewasa. Belum lagi kecerdasan nya yang begitu mudah menyerap informasi dan melakukan etiket bangsawan yang merepotkan itu seolah ia sudah terbiasa. Sangat berbeda dengan dengan yang digambarkan di novel, Aleandro terkenal dengan sifatnya yang naif. Aku ingat adegan saat Derrick yang mengajari etiket dan beberapa ilmu agar Ale tidak mengalami kesulitan menghadapi bangsawan yang picik.

Tolong jangan benci saya lagi.

Kata kata yang Ale ucapkan di pertemuan pertama kami kini mengganggu ku. Kata kata itu terasa janggal.

lagi...

Keningku mengernyit, kenapa Ale berbicara Seolah-olah saat itu bukan pertama kalinya kami bertemu? Jelas sekali didalam novel ini pertemuan pertama antara Aleandro dan Emmalya. Apa jangan-jangan...

Ku gelengkan kepala, membuyarkan praduga yang membuat kepala sakit. Sekarang aku harus melakukan hal yang paling penting, mengisi perut ku yang keroncongan, mungkin beberapa potong kue kecil bisa mengganjal rasa lapar.

Berbekal mantel pengusir rasa dingin, aku bergegas kearah dapur, melewati lorong gelap, sesekali merapatkan mantel karena hembusan angin yang terasa menusuk.

Sebenarnya aku bisa memanggil pelayan, tapi, tidak, aku merasa tak tega jika harus mengganggu jam istirahat mereka di tengah hari yang dingin hanya karena sepotong kue.

"Derrick," suara dingin Duke terdengar menghentikan langkahku saat tepat berada di sebuah pertigaan, penyambung ruang kerja Duke lacrux dan lorong menuju dapur. Cepat-cepat tubuh ku menempel di dinding, bersembunyi.

"apa? Jangan menyentuh putrimu?" Suara datar khas seorang pria puber terdengar, membuat tanganku merasa gatal ingin menyumpal mulutnya, "tak usah anda peringatkan saya juga saya tidak tertarik menggunakan putri anda."

"Jaga ucapan mu," tekan sang Duke, "ini peringatan terakhir."

Suara Duke Lacrux menggema, tersirat tekanan disetiap katanya, membuat ku penasaran siapa lawan bicara ayahku, dia pasti orang yang luar biasa sampai-sampai sang Duke agung dari tanah selatan menahan diri tak langsung menebas orang itu.

"Huh! Saya pikir 'kesibukan seorang Duke Lacrux' hanyalah omong kosong sampai anda ikut campur dalam urusan tak penting ini."

Ugh... Orang yang tidak sopan.

Tak tahan lagi, aku menjulurkan kepala, mengintip, namun tak lama aku kembali menyembunyikan kepala ku saat mata langit itu melirik dan menemukan ku.

Ini gila!! Tubuhku semakin merapat ke dinding, walaupun hanya dengan cahaya mentari yang temaram, aku tau wajah itu, si pria yang tak sengaja aku 'bawa' saat Anne dan para pengawal mengejar ku di distrik Ivveneu tempo hari. Ugh... Kenapa harus bertemu seperti ini? Aku bahkan belum tuntas menghapus rasa malu ku.

"Untuk ukuran seorang murid, kau sangat kurang ajar, Der."

"Dan untuk ukuran seorang guru, anda sangat menyebalkan, tuan Duke," tungkas nya tak mau kalah.

Keningku mengernyit, informasi seperti ini tak ada di dalam novel.

"Sudahlah saya tidak mau mendengar omong kosong lagi," ucap Derrick- kalau aku tak salah, "saat ini saya harus membasmi hama yang sedang bersembunyi."

Tubuhku kian merapat ke tembok, menegang saat suara derap sepatu kian mendekat.

"Jangan mengalihkan perhatian, pembicaraan kira belum selesai," suara sang Duke membuat pemuda yang dipanggil Derrick ini menggeram kesal.

Nafasku mendesah lega saat suara sepatu itu menjauh, namun sebuah pemandangan serangga oval- coklat yang merayap dengan 3 pasang kakinya disampingku membuat ku bergidik ngeri.

apalagi jika sudah terbang....

Bagi pengidap katsaridaphobia seperti ku, kecoa merupakan makhluk mengerikan yang menyebalkan. Cepat-cepat ku tinggalkan tempat itu, berlari tanpa peduli arah yang dituju, kini hanya satu tujuan ku, menyelamatkan diri dari serangga dengan nama ilmiah periplaneta Americana linnaeus.

Memasuki ruangan yang asal kubuka pintunya. Tubuh ku meluruh kelantai, menetralkan detak jantung yang menggila, hingga suara Ale menginterupsi, membuatku tersentak, terkejut.

"Kakak?"

Kepalaku mendongak, menatap sosok Aleandro yang tak mengenakan pakaian atasnya dengan tetesan air yang berasal dari rambutnya, kulit pucat nya terlihat lembab dan halus, membuat ku menegak air liur.

Bagus! Sekarang aku seperti orang mesum.

"Euh...hai Ale," ucapku menampilkan wajah tanpa dosa, "bisa tutupi tubuh mu dulu?"

Pipinya memerah, gelagapan, baru sadar bertelanjang dada didepan seorang gadis, buru-buru Ale mengambil pakaian nya dan mengenakan nya secepat kilat.

"Ada apa kak? Kenapa kakak kemari?" Tanya Ale, mulai santai sembari menuntun ku kearah kasurnya, lalu dengan lembut mendudukkan ku di atas kasurnya, "kakak terlihat pucat."

"Ada kecoak, aku... Aku takut kecoa," cicit ku, malu.

"Lalu?"

Kutatap Ale yang kini tubuhnya hampir menyamai tinggi badan ku, menggenggam tangan nya, lalu menatap dengan binar penuh harapan,  "jadi bolehkah aku tidur bersamamu malam ini?"

Mata Ale membulat, terkejut, sedangkan wajahnya memerah, malu.

Apa ada yang salah?

-
-
-

Holla !!

Maaf baru bisa update🙏🙏Kemarin sibuk banget.

Ouh ya bagaimana chap kali ini? Memuaskan?

Tambahan

(Derrick blue eyes vers)

Apakah sesuai bayangan kalian?




Jangan lupa tinggalkan jejak

Sampai jumpa di next chapter







Continue Reading

You'll Also Like

171K 1.8K 10
Bxb area! Boypussy area! yang ga suka homophohic dan sebagainya bisa skip cerita gua ya. Enjoy ur reading!
681K 41.5K 68
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...
1.2M 63.5K 38
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
2M 84K 49
kecelakaan saat balapan yang ternyata sudah di rencana kan sejak awal oleh seseorang, membuat jiwa Elnara terlempar ke dalam tubuh Kinara yang ternya...