DANERA [End]

By Sftn11

15.2K 905 42

"Susu gue"terasa ambigu dengan ucapan Zaera, Mildan mengerutkan keningnya. "Maksudnya susu coklatnya"ujarnya... More

DANERA ✓ | Perkenalan
DANERA ✓ | Cast
DANERA✓| SMA Nusa
DANERA ✓| Malu
DANERA ✓| Supermarket
DANERA ✓| Jadian
DANERA ✓| Berdua di balkon
DANERA ✓| Undangan & Manja
DANERA ✓| Pesta Ultah Putra
DANERA ✓| Maaf
DANERA ✓| Traktiran
DANERA ✓| Cafe
DANERA ✓| Bimbim Kangen
DANERA ✓| Mildan Pingsan
DANERA ✓| Ujian
DANERA ✓| Check Up
DANERA ✓| Cuci Darah
DANERA ✓| Jalan-jalan
DANERA ✓| Rencana Camp
DANERA ✓| Lagu & Api Unggun
DANERA ✓| Terjebak di Hutan
DANERA ✓| Tantangan
DANERA ✓| Pingsan Lagi
DANERA ✓| Demam
DANERA ✓| Pulang
DANERA ✓| Diculik?
DANERA ✓| Dendam & Kembali
DANERA ✓| Rumah Sakit I
DANERA ✓| Keadaan
DANERA ✓| Hujan & Air Mata
DANERA ✓| Juara Umum
DANERA ✓| Berantem
DANERA ✓| Drop
DANERA ✓| Rumah Sakit II
DANERA ✓| Rumah Pohon
DANERA ✓| Pernyataan
DANERA ✓| Telah Pergi
DANERA ✓| Kehilangan
DANERA ✓| Surat

DANERA ✓| Camp

189 17 0
By Sftn11


"Tak mudah memulai suatu hubungan yang belum terikat dan entah mau dibawa kemana kejelasan hubungan ini"

[DANERA]

•••

Hai friends 👋

So have fun ✨

Tetap semangat kawan🎉

•••

Seluruh murid kelas XII berkumpul dengan tas gendong dan membawa alat serta bahan siap camping.


Kini sudah ada 4 bus sedang terparkir di pekarangan sekolah, mereka diarahkan dan dibagi sesuai nomor diberikan kepala sekolah.

"Kalian boleh mengambil kartu berada dibox dan ambil satu saja, dan nomor yang sama akan duduk bersama nomor yang ditemukan teman satu sama lain"arahan bapak Dodi selaku kepala sekolah SMA Nusa.

"Baik, pak"mereka mulai mengambil kartu tersebut.

"Setelah dapat tolong masuk dengan tertib, lihat sesuai nomor kalian di bus yang tertera didepan dashboard supir"lanjut pak Dodi lagi.

"Lo pada dapat nomor berapa, kalau gue 3?"ujar Putra menanya ke temannya.

"Gue 2"ucap Selia.

"Gue 4"ucap Kinara.

"4"sahut Tama.

"Gue nomor 2"ucap Agung.

"Aku 3"

"Yeah, akhirnya aku sama kamu juga sayang"pekik Putra.

"1"ucap Mildan dan Zaera barengan.

"Ha! Serius?"kaget mereka.

"Iya, nih liat punya gue"seraya menunjukkan kartunya kepada mereka.

"Iya, bener"ujar putra setelah melihat kartu Zaera dan Mildan yang sama.

"Berarti kita pisah bus dong"ucap Azia sedih.

"Iya"

"Bro, tukaran yok"ujar Agung meminta tukar kartu pada Tama, karena agung ingin selalu dekat kekasihnya. Iyain aje dah biar cepat.

"Yuk ke bus masing-masing"ajak Putra pada temannya.


✨✨✨


Dibus nomor 3

"Sayang kamu capek gak?"ucap Agung. "Kalau capek tidur aja di pundak aku"lanjutnya menepuk pundaknya siap untuk disandarin.

"Iya, tapi dingin ih"ucap Kinara sambil memeluk tubuhnya karena hawa dingin menusuk kulit putih membuat ia merinding.

"Untung aku bawa selimut, aku pakaiin ya yang"dirinya mengambil selimut di ranselnya dan memakaikannya ke tubuh Kinara.
So sweet! Mak mau satu yang kayak gini 😭

"Tidur, nanti kalau udah sampai aku bangunin"mengusap rambut Kinara dengan kasih sayang.

Perhatian banget dah Lo gung, guenya kapan diperhatiin.

Sedangkan di bus 4, ada Tama dan Selia. Tampaknya mereka berdua
Sudah terlelap dalam mimpi.

Lain halnya dengan Putra yang lagi nge-gembel, lah maaf! Ng-egombal maksudnya hehe.

"Kamu tau gak yang, 1+1-1 jadinya apa?"tanya Putra mengawali gombalannya.

"1 lah"jawab Azia.

"Iya 1, kayak cinta aku ke kamu gak ada duanya"Blush! kan Azia jadi baper.

"Ih, putra!"Azia memukul pelan bahu cowok itu saat pipinya memerah.

"Pipinya kok merah sih?"sambil menoel-noel pipi Azia gemas.

"Kamu sih, ish"

Kini Zaera dan Mildan berada di bus 1, mereka berdua terhanyut dalam diam dan akhirnya Mildan mengeluarkan suaranya.

"Tidur"ucap Mildan seraya melihat mata sayup Zaera.

"Iya-iya, eh tunggu sebentar. Muka Lo kok pucat dan ini bibir Lo pucat juga, Lo sakit lagi"dirinya melihat wajah dan memegang bibir pucat Mildan khawatir.

"Gak,Gue belum makan aja"Mildan berbohong untuk menutupi sakitnya.

"Kenapa Lo gak bilang? Nih makan"ucap Zaera mengambil bekal roti yang diberikan mamanya tadi dirumah.

"Gak usah, Lo aja yang makan. Gue udah kenyang"mundurkan bekalnya ke Zaera tandanya menolak.

"Makan apa Lo, Makan angin ha! Udah tinggal makan aja susah Lo. Gue bawa dua, Lo satu gue juga satu"menyodorkan kembali roti isinya.

✨✨✨


[Pukul 14:00 Wib].


Sampailah mereka di puncak di daerah Yogyakarta, dengan hawa dinginnya menusuk kulit mereka.

Mereka diberi arahan agar mendirikan tenda, agar bisa istirahat.
Dibagi tugas untuk cari kayu bakar dan yang lainnya menyiapkan makan malam nanti.

"Pak, ini kayu bakarnya sudah banyak"ucap Saka mewakili teman-teman yang membawa kayu bakar dibelakangnya.

"Taruh disini saja nak, kalian boleh istirahat tenda kalian sudah jadi, tinggal beresin barang kalian saja"ujar pak Dodi kepada muridnya.

"Baik pak"

"Zaera"teriak Azia.

"Kenapa, Zia?"tanya Zaera menurunkan sebelah alisnya, ada apa Azia memanggilnya?

"Kita muat gak ya tidur di satu tenda dengan 4 orang"tanya Zia, polosnya mulai aktif.

"Gak muat dong Zia, maksimal dua orang aja"jawab Zaera.

"Yaudah, kalau gitu aku tidur sama kamu aja ya ra"diangguki Zaera.

"Mildan, gue tidur ama Lo yak?"teriak lantang Putra. Bener² nih anak, minta gue geplak tuh mulut.

"Berisik tau Putra?"sebal Azia ketika Putra berteriak kencang.

"Mampus kan Lo"kompor Agung mulai menyala nih.

"Iya sayang iya"takut Putra, langsung masuk tenda Mildan dan dirinya.

"Eh, Lo gak bersih-bersih ih jorok banget Lo"ucap Agung sambil mengapit hidungnya tanda bau.

"Sok Lo, Lo aja belum bersih-bersih. Ngatain gue segala bau lagi"

"Kenapa pada ribut sih"kesal Zaera mereka berisik banget dah. "Udah sana kalian pada bersih-bersih, biar bisa gantian" galak bener Lo ra batin Putra. 

"Iye"

"Hai, Mildan sayang? Kamu mau kemana, aku ikut ya?"tanya Mak lampir siapa lagi kalau bukan Maisha yang bergelayut manja dilengan kekar Mildan.

"Dia mau mandilah, lo mau ngintip Mildan mandi?"jawab Zaera cepat.

"Apasih Lo, ganggu aja. Aku boleh ikut kan?"masih dengan posisinya.

"Wah! Titisan Mak lampir gini nih, dia laki Lo perempuan. Yakali kalian berdua mandi bareng, nikah dulu baru boleh mandi berdua bego"sengit Putra dan mendapat tatapan tajam dari Mildan.

"Yaudah, kita nikah aja yuk sayangnya aku"ngaco nih bocah, mana mau Mildan ama Lo yang titisan Mak lampir, kaca mana kaca. Batin Zaera.

"Minggir"ucap Mildan setenang mungkin, agar tidak terbawa emosi.

"Gak mau, aku ikut ya"Maisha mengandalkan puppy eyesnya.

"Minggir.gue.bilang"ucap tegas Mildan sambil menekan ucapannya.

Seketika Maisha merasa takut, inilah mode kalau si Mildan marah, serem.
Maisha aja takut apalagi gue?

Maisha langsung melepaskan tangannya dari lengan cowok itu, lalu kembali ke tendanya.

"Hahaha, ngakak gue liat ekspresi si Mak Lampir satu itu"tawa Putra dan Agung mentertawakan si Maisha.

"Udah! jadi mandi gak"ucap Mildan, Putra dan Agung menghentikan tawanya.


✨✨✨

Setelah mereka semua bersih-bersih, dan malamnya makan malam bersama.

Akhirnya mereka bisa istirahat juga, hari ini sangat melelahkan bagi mereka saat menempuh perjalan jauh dari Jakarta ke Yogyakarta.

Semua aktivitas mereka hari ini berhenti sejenak besok baru di lanjutkan.

Mereka semua terlelap dalam tenda masing-masing, hanya ada api unggun saja yang masih menyala di pertengahan kemah mereka.

"Gue kagak bisa tidur dah dan?"ucap Putra pada Mildan.

"Keluar lah yuk"ajak Putra.

Kedua laki-laki itu keluar dari tenda dan akhirnya. "hah lega gue, di tenda sumpek bener. Keluar gini jadi seger"Putra merentangkan kedua tangannya seraya menikmati angin malam.

"Dan, itu apaan di tangan Lo?"tanya Putra matanya tak sengaja melihat sesuatu ditangan milik Mildan.

"Obat"Putra menyeritkan kedua alisnya, sejak kapan Mildan mengonsumsi obat? Pikirnya.

"Obat apaan dah"bingungnya.

"Kepo Lo"jawab Mildan.

"Gue cuma nanya, masa Lo kagak ngasih tau gue"sahut Putra.

"Obat pereda pusing gue"jawab Mildan.

"Gitu kek dari tadi, gue nunggu jawabannya malah Lo bilang kepo, gue sikut miskin Lo dan!"celetuk Putra. Bisa gitu konsepnya.

"Woi! pada ngapain Lo diluar, Kagak ngantuk apa Lo berdua"tiba saja Agung keluar dari tendanya juga menegur mereka berdua.

"Kagak bisa tidur gue, jadi ngadem dulu disini" mangut aja si Agung anaknya.

"Lah, Lo juga ngapain keluar!"tanya Putra.

"Cari anginlah"jawabnya.

"Angin Lo cari? Kembung yang ada Lo"cibir Putra.

"Akh gue pengen tidur dipeluk Zia"rengeknya Putra.

"Bego Lo! Halalin dulu anak orang, baru Lo bisa peluk sesuka Lo"Agung menjitak pala si curut Putra.

"Santai elah, gue cuma bercanda doang"jawab Putra.

"Loh, kalian belum pada tidur"pak Dodi bertanya pada anak muridnya.

"Eh, belum pak"kaget mereka kecuali Mildan hanya menampilkan ekspresi datarnya.

"Sudah larut sebaiknya kalian tidur, kalau gitu bapak duluan ya"ujar pak Dodi berjalan menuju tendanya siap untuk tidur.

"Iya, pak"

_____________________________________


Jangan lupa vote dan komen

Next 👉


Sftni11


Continue Reading

You'll Also Like

3.3M 209K 45
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
2.1M 98.2K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
2.4M 128K 28
Madava Fanegar itu pria sakit jiwa. Hidupnya berjalan tanpa akal sehat dan perasaan manusiawi. Madava Fanegar itu seorang psikopat keji. Namanya dike...
331K 9.5K 40
Alskara Sky Elgailel. Orang-orang tahunya lelaki itu sama sekali tak berminat berurusan dengan makhluk berjenis kelamin perempuan. Nyatanya, bahkan...