Saga

By pitsansi

284K 6.1K 421

Selin ingin Saga kembali menyukai dunia robot dengan mengikuti ekskul robotik. Namun, Saga, yang sakit hati a... More

Pengumuman Pembaca
Cara Membeli/ Menghasilkan Koin
2. Menanti Chat
3. Janjian
4. Memori
5. Menghapus Senyummu
Give Away 500 Koin Wattpad
6. Benci
7. Masa Lalu
8. Emosi
9. Api Semangat
10. Kotak Merah Misterius
11. Utusan dari Langit
12. Kejutan
13. Salah Sangka
14. Berbalik Keadaan
15. Isi Kotak Merah
16. Terkuak
17. Say "Sorry"
18. Menyusun Strategi
19. Teman Senasib
20. Salah Langkah, Salah Sangka
21. Utusan Terindah
22. Jangan Selin
23. Target
24. Envious
25. Mengumpulkan Bukti
26. Motif Sebenarnya
27. Tertarik
28. Diundang Secara Khusus
29. Mission Complete
(Extra Part) Juara Hati

1. Selin Ananta

54.7K 1.3K 149
By pitsansi

"Pernahkah kamu mengidolakan seseorang yang belum kamu ketahui rupanya?"

***


Ada sebuah bandul,

Bergerak pelan karena adanya daya,

Aku nggak ganggu,

Cuma mau kenalan, boleh ya?

Namaku Selin Ananta, kelas 10 IPA 3. Chat aku ya, Kak :)

081567890

.

Saga sudah hampir meremas dan membuang sticky notes berwarna kuning yang menempel di spidometer Vespa-nya. Ia selalu melakukannya seminggu belakangan ini setiap kali melihat kertas serupa saat berniat mengeluarkan Vespa dari parkiran sekolah.

Saga sudah hilang kesabaran. Ia menduga cewek bernama Selin—yang tidak ia ketahui seperti apa wujudnya itu—termasuk dalam tipe orang yang berpendirian teguh akan suatu hal. Atau, menurut Saga, bahasa yang paling tepat untuk menggambarkan cewek itu adalah tidak tahu malu!

Berbeda dari kemarin, kali ini Saga mengurungkan niatnya untuk membuang kertas bertuliskan tinta biru itu. Karena ia yakin, si pengirim pesan akan melakukan hal serupa esok hari, lusa, dan hari-hari berikutnya hingga membuat Saga merasa jengkel bila ia tidak melakukan sesuatu saat ini.

Saga menarik paksa sticky notes itu hingga terlepas dari Vespa-nya. Ia sempat berdecak kesal ketika menyadari double tape yang digunakan si pengirim pesan mulai mengotori kaca spidometernya.

Dengan kesal, Saga menempel asal kertas itu tepat di kaca spidometer motor Ninja yang terparkir di sebelah Vespa-nya. Kemudian, ia melanjutkan usahanya untuk memisahkan Vespa- nya dari motor-motor lain.

Saga melaju bersama Vespa-nya ke luar gerbang sekolah. Rasanya, ia ingin memilih menggunakan ojek online saja dan mengubur Vespa tua ini. Namun, sejak kepergian papanya sekitar dua tahun lalu, ia harus menghemat pengeluaran.

Saga menyadari bahwa ia harus membantu mamanya menghemat pengeluaran karena mereka kini hanya tinggal berdua.

***

Selin berlari cepat menuju lokasi tujuannya setiap kali pulang sekolah, yaitu area parkir sekolah.

Sesampainya di lokasi, Selin berhenti dengan kedua telapak tangan menyentuh lutut. Napasnya tidak beraturan. Apalagi ketika ia tidak berhasil menemukan sebuah Vespa modif berwarna biru langit di tempat semula.

Selin menghela napas panjang. Selalu saja begitu. Ia selalu gagal bertemu dengan sosok pemilik Vespa modif keren menurutnya. Biarpun banyak yang bilang bahwa kendaraan Vespa itu sangat kuno, justru tidak bagi Selin. Vespa dengan bodi yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa itu justru membuat Selin kagum. Karena ia tahu sejarah lahirnya Vespa keren milik Saga.

Selin baru beberapa minggu bersekolah di SMA Nusa Cendekia. Selain karena Nuski—begitu nama SMA-nya sering disebut—merupakan SMA favorit yang ia idam-idamkan, bertemu dengan Saga adalah salah satu tujuannya masuk ke sekolah ini. Selin yakin, Saga bisa mengajarkan begitu banyak hal baru kepadanya di SMA ini, begitu pun sebaliknya.

Setelah merasa irama napasnya mulai teratur, Selin mendekati area parkir yang ia yakini sempat menjadi tempat parkir Vespa milik Saga. Ia berjongkok pada celah parkir yang kosong. Selin berusaha mencari kertas yang biasanya selalu ia temukan telah menjadi bentuk bola remasan di bawah motor yang lain, seperti pada hari-hari kemarin.

Sekian lama meneliti sekitar, Selin tidak berhasil menemukan yang ia cari. Seulas senyum ceria tiba-tiba saja mengembang ketika membayangkan bahwa kali ini Saga menerima surat darinya. Sepertinya Selin harus bersiap menerima chat dari Saga nanti malam.

"YEAAAHHH!!! ADUH!"

Selin bangkit dengan sangat bersemangat, hingga benturan yang cukup keras di kepalanya membuat ia meringis kesakitan. Ia terkejut ketika menyadari bahwa ia baru saja berbenturan dengan pelipis seseorang, yang entah sejak kapan berada di dekatnya.

Selin mundur satu langkah sambil memegangi kepalanya yang masih berdenyut. Ia mengamati cowok tinggi bermata cokelat yang kini menatapnya dengan kesal. Sebelah tangan cowok itu memegangi pelipis yang mulai memerah sementara tangan yang lain menahan sanggahan tas punggung yang hanya tersampir di salah satu bahunya.

Selin membaca sekilas name tag di seragam cowok itu. Hansel Jauhari.

"Maaf, Kak. Aku nggak sengaja." Selin akhirnya punya cukup keberanian untuk bersuara. Ia menebak cowok di depannya saat ini adalah kakak kelas. Karena, Selin ingat pernah membaca nama itu ada di salah satu list nama kakak pembina di gugusnya ketika MOS beberapa minggu lalu.

Hansel berdecak kesal, "Lo—"

"Aku nggak apa-apa, Kak," Selin menyahut cepat. "Beneran aku nggak apa-apa. Kepalaku kuat." Ia menepuk kepala berkali- kali dengan telapak tangan demi membuktikan ucapannya.

Tanpa berniat menunggu Hansel menumpahkan kemarahan kepadanya, Selin segera berlari meninggalkan lokasi hingga membuat Hansel tercengang.

"Tunggu dulu!" Hansel terlambat mencegah Selin pergi.

Cewek yang diteriaki sudah jauh dari posisinya.

Hansel tidak mungkin lupa rupanya. Mata bulat penuh binar, hidung mancung yang runcing di ujungnya, bibir merah tipis, juga sebelah gigi gingsul yang manis ketika tersenyum. Ia yakin bahwa cewek tadi adalah cewek yang sama yang ia cari semasa MOS kemarin. Tapi, siapa namanya? Kelas berapa?

Dengan perasaan kecewa, Hansel berusaha mengabaikan Selin yang sudah melarikan diri. Ia meneruskan langkah untuk mendekati motor Ninja hijau miliknya.

Baru juga mengangkat helm yang sebelumnya menggantung di spion, Hansel dikejutkan dengan selembar sticky notes yang menempel di spidometer. Ia meraih kertas itu, kemudian membacanya dalam hati.

Hansel mendengkus geli setelah membaca habis isi kertas itu. Dan, sebelum tangannya meremas kertas itu, ia menoleh karena seruan nyaring seseorang dari arah gerbang.

"SELIIIIIIN!" seru seorang cewek berambut hitam sebahu sambil berlari menyusul seseorang yang diteriakinya.

Hansel melebarkan mata begitu melihat cewek yang beberapa saat lalu menyundul kepalanya kini berbalik, kemudian menyambut orang yang tadi berseru nyaring sekali. Kedua cewek itu tersenyum satu sama lain. Hansel tidak bisa mendengar apa yang sedang keduanya bicarakan.

Perhatian Hansel kembali pada sebuah kertas di tangannya. "Selin," ucapnya pelan sambil membaca nama dan nomor telepon yang tertera di kertas itu. "Jadi, namanya Selin?"

Hansel tersenyum samar. Ia melipat kertas itu menjadi empat bagian, kemudian menyimpannya di saku seragam.

Niatnya untuk naik ke motor kembali tertunda ketika secara tidak sengaja kakinya menginjak sesuatu. Hansel menunduk. Tangannya mengambil sebuah buku catatan berwarna biru yang baru saja terinjak olehnya.

Hansel membaca sebuah nama yang tertulis di kover depan buku itu. Selin Ananta.

***

Sejak memarkirkan Vespa di pekarangan rumah, mata Saga terus menatap sebuah kotak hitam tipis yang tergeletak di teras rumahnya. Buru-buru ia turun dari Vespa dan meraih benda misterius yang hampir satu setengah tahun belakangan ini menjadi alasan Saga mengubur semua mimpi, sekaligus menghapus nama Papa sebagai idolanya.

Saga beruntung karena lagi-lagi ia yang lebih dahulu menemukan paket misterius ini. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi bila Mama yang menemukan kotak ini lebih dahulu. Saga tidak ingin hal mengerikan waktu itu terulang kembali. Saat sebuah paket misterius kali pertama ditemukan mamanya sekitar satu setengah tahun yang lalu. Betapa Mama terguncang hebat hanya karena melihat foto-foto dalam kotak hitam waktu itu.

Setelah mengambil kunci dari tas punggungnya, Saga membuka pintu dan masuk ke rumah. Tidak ada orang di dalam. Mamanya sedang sibuk bekerja di kafe sampai malam.

Saga masuk ke kamarnya, meletakkan tas di atas ranjang, kemudian ikut duduk di sana. Ia membuka kotak misterius yang selalu membuatnya marah setiap kali menerimanya. Bagaimana tidak? Ia tidak pernah tahu siapa pengirim paket misterius ini.

Pernah waktu itu Saga sengaja memasang CCTV di teras rumah hanya untuk mencari tahu si pengirim paket. Namun, yang tertangkap kamera hanya kotak hitam yang terlempar, sedangkan pelakunya tidak terlihat. Yang Saga tahu, pelempar paket misterius ini berada dalam boncengan sebuah motor. Namun, ia menduga bahwa orang itu hanya orang suruhan karena motor yang dilihatnya selalu berganti-ganti.

Isi kotak kali ini tidak jauh berbeda dari kotak-kotak yang lalu, yaitu foto-foto yang membuat Saga semakin membenci papanya. Ia mengerang marah ketika lagi-lagi diingatkan bahwa Papa tidak sebaik yang dipikirkannya sampai lulus SMP, dua tahun lalu. Kenyataannya, dari foto-foto yang ia terima sejak enam bulan kepergian papanya, semua perlahan terkuak. Ada rahasia yang disembunyikan Papa selama ini darinya, juga Mama. Sebuah rahasia yang menyadarkan Saga bahwa papanya tidak pantas ia jadikan idola sejak kecil.

Saga membuka laci nakas di samping ranjangnya dengan sebuah kunci yang ia sembunyikan di selipan kepala tempat tidur. Kemudian, ia menyimpan kotak hitam itu di sana, hingga bergabung dengan lima kotak serupa yang ia terima dengan cara yang sama.


To be continued...


Halo semua. Saga kembali untuk menyapa kalian. Adakah yang kangen sama duo Saga-lak & nge-Selin ini?

Cerita Saga akan aku posting di sini sampai tamat. Jadi, pastikan kalian ikutin terus cerita ini ya.

Tetap jaga kesehatan ya kalian <3


Salam,

pitsansi

Continue Reading

You'll Also Like

ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

6M 331K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1.1M 44.8K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
624K 24.6K 36
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
3.4M 176K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...