THEORUZ: Guarding My Love Des...

By LilyLayu

15.5M 874K 57.6K

- Devinisi jagain jodoh sendiri - "Gue kira jagain bocil biasa, eh ternyata jagain jodoh sendiri. Ternyata gi... More

00 • Prolog and Trailer
Webtoon THEORUZ
02 • Merah Putih
03 • Pertemuan pertama
04 • Tukar tambah cireng
05 • Balapan
06 • Hades pergi
07 • Janji kecil
08 • Koma
09 • Mencuri
10 • Bagi-bagi dompet
11 • Membawa banyak makanan
12 • Pindah ke rumah Ruza
13 • Baju pangeran Arab
14 • Menstruasi
15 • Pindah ke apartemen
16 • Pertanyaan aneh
17 • Makan permen
18 • Bertemu Haleya
19 • Mencuri semuanya
20 • Pipit
21 • Warisan
22 • Kakek masuk RS
Kisah kelam dibalik THEORUZ
25 • END SEASON 1
27 • Kepanasan
Part 28

01 • Dikeluarkan

651K 50.6K 2.3K
By LilyLayu

Kabar dikeluarkannya cowok paling manis di SMA Merapi membuat heboh penghuni sekolah itu. Cowok yang baru saja pindah selama 3 minggu namun sudah terkenal seantero SMA Merapi. Cowok dengan segala citra buruknya.

Siang itu seorang kakek berjalan tergesa-gesa menuju ruang BK SMA Merapi. Kakek itu berjalan diikuti oleh beberapa orang di belakangnya, orang berpakaian hitam yang merupakan pengawal keluarga milik sang kakek.

Ruang BK yang biasanya sepi kini tengah riuh, puluhan siswa saling berdesakan di depan ruangan itu. Sang kakek membelah lautan siswa SMA dan masuk ke ruang BK, menatap tajam cucu kesayangannya yang lagi-lagi berhasil membuatnya pusing. Sejak masuk SMA cucunya itu sudah pindah sekolah sebanyak 8 kali, entah akan ia sekolahkan dimana lagi cucunya itu.

Cowok yang tengah menjadi pusat perhatian kini hanya diam, duduk di kursi sambil melanjutkan gamenya.

Plak!

Pukulan keras dari kakek tadi membuat hp cowok tampan itu hancur berkeping-keping. Cowok itu mengangkat alisnya, berdiri menatap sang kakek lalu berjalan keluar ruang BK. Cowok itu terlalu malas menanggapi kakeknya.

Beberapa guru yang berkumpul di ruangan BK hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan muridnya.

"ANTHEO KILLIAN!" teriak sang kakek dengan suara yang sangat keras dan tegas.

Pengawal kakek menghalangi jalan cowok yang biasanya dipanggil Theo itu. Cowok itu hanya memandang remeh.

"Udahlah kek, ga usah aneh-aneh. Kakek mau bikin cucu kesayangan kakek bonyok? Theo emang kayak gini sifatnya, jadi yang sabar aja. Gausah pake kekerasan atau pengawal deh kek. Theo itu cucu kakek, kalau bonyok mau nyari dimana lagi? Apalagi Theo semanis ini wajahnya," ucap Theo sambil tersenyum lalu kembali memasang wajah masam.

Kakek Theo menghela napas, memukul Theo dengan tongkatnya.

"Kamu ya!" sentak Kakek Theo, merasa cucunya tidak ada sopan-sopannya.

"Iya, ini saya kek, ucap Theo, sambil mengedipkan sebelah matanya. Theo melepaskan dasi yang terpasang secara asal di lehernya, cowok itu lalu tersenyum pada kakeknya.

"Btw Theo nakal ya karena kakek. Salah kakek ngeluarin Theo dari SMA Pertiwi."

"Kakek sih...," ucap salah seorang siswa yang menjadi penonton. Membuat kakek berbalik, menghadap siswa itu.

SMA Pertiwi adalah sekolah pertama Theo, sekolah yang didalamnya terdapat geng milik Theo. SMA itu juga merupakan sekolah milik keluarganya.

Melihat kakeknya yang fokus ke arah lain. Theo memanfaatkan peluang itu.
"Bu," panggil Theo, menunduk, memberi salam hormat pada gurunya lalu lompat ke arah pintu dan berlari kabur.

Theo berlari menuju parkiran, menaiki motornya lalu melajukan motornya dengan kencang keluar sekolah.

Pengawal milik kakek Theo langsung mengejar Theo. Sementara sang kakek hanya bisa duduk di ruang BK sambil mengurus beberapa berkas cucunya. Besok ia akan sibuk memilihkan sekolah yang cocok dengan cucunya. Memikirkan sekolah cucunya membuatnya semakin pusing.

Beberapa guru membubarkan kerumunan siswa dan beberapa lainnya mendampingi kakek Theo untuk menjelaskan masalah terkait Theo.

Siswa yang dibubarkan tidak kembali ke kelas melainkan kembali berkerumun dan membahas tentang Theo. Mereka sangat menyayangkan kehadiran Theo yang hanya sebentar. Bahkan belum genap sebulan cowok itu bersekolah di SMA mereka.

Beberapa diantara para siswa yang belum tau kisah Theo sibuk menanyakan dan berbincang seputar kisah dikeluarkannya Theo. Karena hal itu, grup sekolah berisikan anak kelas 10-12 yang biasanya sepi kini ramai, kompak membahas tentang Theo.

Mereka mencari tahu 8 sekolah dimana Theo dulu bersekolah. Dan dari sana mereka mengenal Nil, Bagas, Gavin dan Janu. Seketika followers Instagram milik keempat orang itu naik drastis. Dari kabar yang beredar keempat orang itu merupakan sahabat dekat Theo. Keempat orang itu sekolah dengan terpisah, Gavin di SMA Pertiwi, Janu di SMA Pahlawan, Nil di SMA Arjuna dan Bagas di SMA Pemuda. Keempat orang itu terpisah karena mengikuti Theo yang berpindah sekolah. Namun langkah keempatnya tidak bisa sama dengan Theo yang terlalu sering pindah.

Karena sering berpindah sekolah, hampir seluruh anak kota itu mengenal Antheo Killian. Dan banyak dari mereka yang dapat melihat langsung wajah manis Theo.

Saat kakek Theo keluar dari ruang BK beberapa diantara para siswa mendekat dan melihat kakek itu. Mereka saling berbisik tentang kakek Theo. Dari wajahnya beberapa diantara mereka tau bahwa kakek Theo adalah pebisnis kaya raya. Theo itu cucu tunggal kaya raya, mereka tidak heran dengan sikap Theo yang meremehkan pendidikan, karena sudah dapat dipastikan hidup cowok itu akan terus makmur dengan kekayaan yang dimiliki sang kakek. Pastinya kalau kakek tidak bangkrut.

Kakek Theo pergi mansionnya. Disana sudah terdapat Theo yang terkurung dalam kamar di mansion itu.

Seberapa besar cara cucunya kabur, selama cucunya masih ada di kota ini, maka ia tidak akan kesulitan. Kehebatan Theo dalam bertarung tidak akan bisa bertahan jika ia sudah mengirim 50 orang.

Theo dengan santainya tiduran sambil merokok di kasur, saat kakek membuka pintu cowok itu bahkan masih tetap dalam posisinya.

"THEO!" sentak kakek Theo. Tenggorokan kakek sudah cukup serak karena terus berteriak. Semua akibat Theo, si cucu durjanah.

Theo sama sekali tidak menanggapi sentakan kakeknya.

Kakek Theo yang melihat reaksi cucunya hanya bisa menghela nafas lalu melempar setumpuk kertas pada Theo.

"Besok senin kamu pindah dari kota ini."

Theo tertawa, merubah posisinya menjadi duduk dan menatap sang kakek. "Kakek gila?" tanya cowok itu, melotot pada kakeknya.

"SMA Merah Putih atau pindah ke luar kota, silahkan kamu pilih." Setelah mengatakan itu kakek Theo keluar dari kamar itu.

"Ehm, lain kali ga usah melotot, kakek takut mata kamu keluar," ucap kakek, sebelum menutup pintu.

"Mata kakek yang burem, orang Theo ga melotot!" sahut Theo.

"Ga melotot ya nggak melotot, kamu sewot banget jadi cucu." Terdengar suara kunci saat kakek menutup pintu kamar itu.

"Kunci aja, siap-siap Theo bikin hancur tu pintu," ancam Theo, melempar bantal ke arah pintu.

"Hancurin aja, toh cuman pintu. Kakek lebih seneng liat bahu kamu memar gara-gara dobrak pintu."

"Oh Theo lupa, kakek kan ga sayang cucu."

"Emang kamu cucu kakek?" Theo menggigit bibirnya, merasa terkena sekakmat dari kakeknya.

"Akhhhh, kakek bangsat!" umpat Theo. Umpatan dari Theo mengakhiri percakapan singkat itu. Theo mengambil kertas yang tadi dilempar kakeknya. Dari Kertas itu ia mengetahui bahwa kakeknya telah memblokir beberapa rekeningnya, juga mengatur agar teman-temannya tidak bisa pindah sekolah.

Cowok itu tersenyum sambil mengamati rokoknya.

Theo membakar kertas-kertas pemberian kakeknya diatas kasur. Lalu cowok itu berusaha dengan keras mendobrak pintu kayu kamar itu. Pintu kayu yang sangat keras, mengharuskan Theo mengambil barang lain di kamar, barang yang sekiranya bisa ia gunakan untuk mendobrak pintu.

Setelah berhasil mendobrak pintu, Theo tersenyum sambil mengamati kamar tempatnya dikurung yang kini tengah penuh dengan asap dan warna merah dari api di kasur.

"Maaf ya pengawal kakek dan penjaga rumah, Theo lagi-lagi bikin ulah. Kalau kayak gini kalian kan ada kerjaan selain ngejar-ngejar gue. Hahaha."

Theo keluar dengan membawa beberapa barang berharga dari rumah besar itu. Maklumi saja, untuk biaya hidup karena rekeningnya di blokir.

Dengan santai Theo berjalan ke pintu utama rumah itu dan menepuk bahu salah seorang penjaga.

"Kebakaran pak," ucap Theo dengan santai sambil menunjuk ruangan lantai 2 yang terlihat dari tempatnya sekarang berdiri.

Seketika penjaga itu langsung panik. Begitu pula dengan beberapa pegawai dan pelayan lainnya yang panik dan berteriak kebakaran.

Theo berjalan mundur sambil melambaikan tangan pada mansion itu. "Selamat jadi mansion bakar." Tawa jahat ala film tersemat dalam wajah Theo. Cowok itu sudah sangat mirip penjahat karena mencuri beberapa barang dari mansion.

Cowok itu memilih satu mobil paling mahal di garasi, mengambil kunci mobil itu di ruangan khusus lalu membawa kabur mobil itu.

Theo berencana kabur beberapa hari, saat uangnya habis baru ia kembali. Tenang saja karena ia bukan menghambur-hamburkan uang. Ia bersedekah dengan uang kakeknya, walau sedekahnya salah sasaran.

Theo memakai kacamatanya, mengangkat satu tangannya dan mengendarai mobil dengan laju sangat kencang. Hari-harinya baru terasa lengkap jika sudah membuat kakek merasa kesal.

Sementara kakek Theo yang mendengar teriakan kebakaran dari pengawal dan pegawai di rumahnya hanya bisa menghela napas sambil terus mengerjakan dokumennya. Bukan hal asing jika cucunya itu bertingkah lagi. Jika tidak bertingkah maka ia yang akan terkejut.

__________
Instagram: @lilylayu.story

© THEORUZ by Lily Layu

Continue Reading

You'll Also Like

394K 25.5K 47
Cover by: google "gue masuk dunia novel?" *** "gue transmigrasi?" *** "Baik pak Abi" "Panggil saja saya Abi" *** "WOII GUS, SINI DULU DONG GUE MAU N...
4.6M 355K 49
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...
53.9M 4.4M 69
Serial adaptasi kini sudah tayang di Vidio! Gini rasanya jadi ISTRI seorang santri ganteng mantan badboy>< buruan lah mampir, siapa tau suka. F...
2.1M 75.5K 44
Jangan jadi pembaca gelap! Seorang santriwati yang terkenal nakal dan bar-barnya ternyata di jodohkan dengan seorang Gus yang suka menghukumya. Gus g...