Evil Sister In Novel BL(REVIS...

Od lostIsland_17

320K 46.1K 2.2K

Emmalya de Lacrux si antagonis terkejam dalam sebuah novel bl, light in the night, sekaligus kakak angkat yan... Viac

S A T U ||• 1
D U A||• 2
pengumuman
E M P A T||• 4
L I M A||• 5
E N A M||• 6
T U J U H||• 7
D E L A P A N||• 8
S E M B I L A N||•9
S E P U L U H||• 10
S E B E L A S ||• 11
D U A B E L A S||• 12
++++
T I G A B E L A S||•13
E M P A T B E L A S||•14
L I M A B E L A S||• 15
E N A M B E L A S||• 16
T U J U H B E L A S||• 17
D E L A P A N B E L A S•||18
S E M B I L A N B E L A S||• 19
D U A P U L U H||•20
D U A P U L U H S A T U||• 21

T I G A||• 3

19.2K 2.8K 340
Od lostIsland_17

Author POV

seminggu sudah saat terakhir kali kunjungan Rafellio, suasana kediaman Duke Lacrux sangat ramai oleh suara para pelayan yang sibuk mempersiapkan penyambutan kembalinya tuan mereka, Duke Archer de lacrux.

Untuk dibilang sebagai sebuah rumah, kediaman Duke Lacrux sangatlah mewah, beberapa dinding dilapisi emas murni dengan jendela berlapis kristal. Membayangkan betapa fantastis nya uang yang dikeluarkan, membuat Emmalya merinding. yah meskipun sudah sebulan lebih tinggal disini, rasa kagum bercampur ngeri masih menggelayut di hatinya.

Orang kaya memang mengerikan.

pandangan mata Orchid itu terus bergulir didepan cermin, memerhatikan setiap detail yang terpantul, didalamnya memunculkan sosok gadis mungil berusia 14 tahun dengan rambut steel-pink yang dikepang sederhana dan dipadu dengan gaun chamise berwarna peach yang lembut, alih alih menggunakan gaun dengan korset yang menyakiti pinggang.

Entah sudah berapa kali gadis itu menarik dan menghembuskan nafas, namun jantung nya terus berdetak dengan cepat bersamaan rasa gugup bercampur semangat membuat perut Emmalya terasa seperti digelitik.

"Ugh... Apa ini yang dirasakan para fans ketika akan bertemu idol?" Desis Emmalya, sedikit merasa frustasi menyadari ada bayangan hitam dibawah matanya efek tidak bisa tidur beberapa hari ini.

TOK ! TOK ! TOK !

Suara ketukan menghentikan aktivitas nya disusul suara Anne yang memberitahukan Emmalya untuk bersiap karena sang Duke sudah kembali. Setelah memastikan bayangan dibawah matanya tersamarkan, Emmalya menutup pintu kamar, lalu berjalan keluar rumah untuk menyambut kepulangan sang ayah- dan tentunya sang protagonis, Aleandro.

"Selamat datang kembali, ayah," sambut Emmalya sembari mengangkat sedikit gaunnya, memberi salam dengan anggun khas bangsawan, disusul para pelayan yang membungkuk, hormat.

Archer de Lacrux, Duke dari tanah bintang salib selatan, terkenal akan Ekspresi dingin dengan garis wajah yang sempurna dengan mata Orchid beku dan rambut keperakan, seolah menertawakan waktu yang tak mampu mengikis ketampanannya di usia yang hampir berkepala empat.

Duren ganteng a.k.a duda keren ganteng.

kata yang tepat untuk menggambarkan sang duke dan bagi Emmalya si pecinta cogan ini adalah waktunya cuci mata !

"Ale," suara datar Duke membuat sosok mungil dibelakang tubuhnya malu-malu mengintip.

Mata ungu pudar itu menatap dengan binar polos, bentuk bibir dan hidung menggemaskan terbingkai helaian rambut putih dengan kilau keperakan khas light Elf. Yups Ale merupakan tokoh yang lahir dari manusia dan light elf, walaupun didalam novel tidak dijelaskan seperti apa orang tuanya.

  Kini diusianya yang ke 9 tahun, Ale  terlihat begitu mungil seperti anak usia 7 tahun karena malnutrisi, tapi hal itu tak menutupi pesonanya.

Aleandro sang pemeran utama akhirnya muncul.

"Dia akan menggantikan posisi Asterion, jadi perlakukan Aleandro seperti tuan muda kalian. Brill, sebagai pengawas, urus anak ini. aku ingin Istirahat."

Setelah itu, sang Duke berjalan kedalam kediamannya, tanpa menoleh ataupun bertanya tentang putrinya, seolah keberadaan Emmalya hanyalah angin lalu.

Di dalam novel, Emmalya asli merasakan amarah yang akan menciptakan kebencian dihatinya. Tapi sekarang tidak, senyum tipis Emmalya tersungging saat menatap punggung kecil Aleandro menjauh.

Disinilah alur cerita yang sesungguhnya dimulai.

Author POV end

•••

Hufftt....

Akhirnya aku bisa bernafas lega, ternyata berpura pura menjadi Emmalya yang introvert itu sangat sulit. Untungnya, aku terbantu dengan ingatan yang tersimpan dalam tubuh ini, jadi etiket dan sopan santun ala bangsawan masih bisa kulakukan.

Ku baringkan tubuh diatas kasur. Tanpa terasa senyumku kembali terlukis, ingatan tentang sosok Aleandro membuatku harus menahan diri agar tidak menerjang dan mencubiti pipi pucatnya. Belum lagi Wajah tampan Duke...

AKH!!! Jangan gila! Ingat Emmalya dia ayahmu,, ingat AYAHMU!!, Tekan diriku sendiri agar tak membayangkan hal 'aneh' dalam pikiran kotorku.

Sebuah ketukan membuat ku terbangun, disusul suara mungil yang berasal dari sosok yang baru saja aku pikirkan.

"Masuklah."

Sosok mungil Aleandro mendekatiku perlahan, matanya menatapku takut.

"Maafkan saya nona, saya tidak bermaksud merebut posisi tuan muda Asterion," bibir mungil itu  bergetar bersama air mata yang tertahan di kelopak matanya, "tolong jangan benci saya lagi, sa-."

Kupeluk Aleandro, membuat kata katanya berhenti meluncur, berganti dengan Isak Tangis tertahan. Bagaimana bisa aku membenci makhluk menggemaskan ini? Emmalya benar benar buta sampai menyiksa bocah mungil ini dengan kejam.

"Tidak ada yang perlu dimaafkan, kamu tidak merebut posisi siapa pun, sekarang kamu adikku, Ale", ucapku, mencoba menenangkan. Dalam hati aku bertekad.

Aleandro, aku pastikan kamu tidak akan mengalami akhir yang tragis lagi, dekatku dalam hati sembari menepuk pundak Ale yang bergetar, saat jemarinya mencengkram gaun belakangku. Beberapa saat kemudian Ale melepaskan pelukannya, memalingkan wajahnya, malu.

"Maaf atas kelancangan saya," cicit Ale.

Oh... Cobaan apa lagi ini Tuhan?!

Wajah nya yang kemerahan itu terlihat sangat lucu, apalagi ketika matanya berkedip, membuat air mata yang belum jatuh menempel dilentiknya bulu mata yang mengapit mata polosnya yang sembab.

Ingin sekali rasanya kuciumi pipi-pipi itu, tapi apa daya aku harus menahan nya demi membangun image kakak yang baik dan lemah lembut.

"Hei, jangan kaku begitu," ucapku membantu Ale mengusap air mata, "kita sekarang keluarga."

Ale terdiam sejenak, lalu tersenyum, "Sekarang kita keluarga."

Sebuah ketukan terdengar, bersamaan Anne yang memberitahuku jika guruku yang baru telah tiba.

"Tunggu dulu," Ale menarik lengan gaunku pelan, ekspresinya yang seolah ingin mengatakan sesuatu membuat langkahku terhenti, "bolehkah saya memanggil anda kak Ely?"

Seketika semua dinding yang kubangun untuk menampilkan image kakak perempuan yang lemah lembut hancur seketika.

Persetan!

Ku tangkup wajah mungil Ale dan menyerang pipinya dengan kecupan, membuat tubuh mungil itu tersentak,  terkejut dengan rona di wajahnya.

"Selamat bergabung Ale," bisikku, lalu cepat-cepat pergi.

Sedangkan Ale masih mematung dengan pipi yang masih merona. Ale menyentuh pipinya, senyumnya mulai tercetak.

"Kau yang memulai nya kak, dan aku tidak akan melepaskanmu lagi kali ini," desis Ale, tubuhnya berbalik, berjalan diantara lorong menuju ruang kerja Duke Lacrux.

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

"Apa sekarang sudah waktunya?" Tanya sang Duke saat Ale berjalan mendekatinya.

"Sepertinya anda tipe orang yang melupakan segalanya jika berkerja," sindir Ale dengan rambut yang perlahan mengeluarkan cahaya disusul munculnya kelap-kelip seperti kunang-kunang yang terbang di sekeliling nya, "anda harus mengurangi pekerjaan anda dan istirahat yang cukup. Melakukan suatu hal yang berlebihan itu tidak baik."

"Kini kau jadi terdengar seperti kak Arthur."

"Tentu saja saya ini anaknya," Ketus Ale, membiarkan kerlipan cahaya itu merambati udara, bergerak mendekati sang Duke yang masih tenggelam dalam tumpukan dokumen.

Sinar di rambut Ale meredup bersamaan dengan kelap-kelip cahaya itu melebur dalam tiap pori-pori kulit sang Duke, "Pengobatannya sudah selesai dan saya ingatkan lagi, kurangi kecanduan anda terhadap obat penenang."

"Akan kucoba," ucap sang Duke masih berkutat dengan dokumennya.

Ale menghela nafas, lelah, lalu berbalik meninggalkan sang Duke setelah memberikan penghormatan.

"Jangan berharap lebih dan tetaplah jadi adik sepupu yang manis, Ale," tekan Duke Lacrux saat Ale belum melenggang pergi.

"Tapi sayangnya saya tidak bisa, tuan Duke."
-
-
-

Hello!

Maaf baru bisa up, wattpad na lagi ngajak baku hantam")

Akhirnya bisa 1k kata untuk chap ini, apa masih kurang panjang?

(Archer de Lacrux)

K

arena visual kemarin kehapus jadi aku ganti pake visual ini, apa kalian suka?

(Aleandro de Lacrux)

Ini dia visual Ale pas lagi nangis dihadapan Emmalya

(Aleandro light in the night vers)

Untung aja visual ini gak kehapus
/sujud syukur/ yaps ini gambaran Ale di Og Novelnya, satu-satunya visual yang buat aku jatuh cinta karena vibe uke- eh

Sampai disini dulu ya

Jangan lupa vote coment dan share yaaa!

Pokračovať v čítaní

You'll Also Like

14.3M 1.6M 67
Ini kisah Clarissa si Queen Racing yang memasuki Novel My Ice Boy, dia bukan memasuki tokoh Antagonis maupun Protagonis tapi dia memasuki tokoh Figur...
82K 6.6K 25
Semenjak Eirlys Demetria bekerja di Istana sebagai seorang pelayan, ia selalu dibuat penasaran dengan wajah sang pangeran yang seringkali diperbinca...
173K 1.8K 10
Bxb area! Boypussy area! yang ga suka homophohic dan sebagainya bisa skip cerita gua ya. Enjoy ur reading!
684K 41.6K 68
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...