" Takagi-niisan "
" Ya, Rika? "
" Kalau aku menghilang, apa yang akan kau lakukan? "
Takagi terdiam dan sedikit terkejut dengan pertanyaan ku.
- 19:00 di rumah takagi -
Aku berada di kamarku sambil melihat ke luar jendela dengan tatapan kosong.
Saat aku sedang tenggelam dalam pikiran ku, suara telepon menyadarkan aku.
" Ya?"
" Rika, kan? Ini aku Conan, aku mendapatkan nomor mu dari detektif Takagi "
Ternyata Conan yang menelepon ku.
" Oh, lalu ada apa? " Tanya ku.
" Tidak ada, hanya jaga jaga apa nomormu bisa di hubungi " Jawabnya.
Aku tertawa kecil " Dasar pembohong yang payah " Ucapku.
" Ahaha... Maaf "
" Oh iya, aku ingin memberitahu mu " Aku kembali melihat luar jendela.
" Apa itu? " Tanya conan.
Aku menempelkan telapak tanganku ke jendela, lalu bersandar di sampingnya.
" Hari ini saat kalian di sekolah, aku tidak tahu betul pukul berapa saat itu, tapi hari itu masih pagi "
" Ada apa? Apa yang terjadi? " Tanya nya dengan nada serius.
" Entah aku atau bukan, tetapi aku merasakan seperti ada yang memperhatikan, aku merasakan hawa tidak enak beberapa kali "
Conan terdiam mendengar penjelasanku, entah ia terkejut atau tidak aku tak tahu pasti.
" Apa kira kira kau tahu itu siapa? " Tanya ku sambil melihat kembali ke arah jendela.
" Entahlah, tentang identitas mu hanya profesor angasa, aku dan haibara yang tau " Jawabnya.
" Saat ini kau sedang berada di mana? " Tanya ku.
" Aku sedang berada di rumah, Aku sendirian saat ini " Ucapnya sambil seperti mengunyah sesuatu.
" Oh, syukurlah " Balasku.
" Kenapa? "
" Tidak.. Aku tutup ya "
" Baiklah "
Aku menutup teleponya, lalu bersiap untuk tidur.
" Tenang saja, aku tak akan mati semudah itu, aku sudah terlibat aku tidak bisa mundur lagi " Ucap ku dalam hati.
Aku menarik selimutku dan segera tidur.
- Conan POV -
" Kira kira sebenarnya siapa yang Rika maksud? Apa itu Akai-san? Mana mungkin "
- Pukul 05:00 pagi -
Kantor kepolisian pusat..
Sato membawa beberapa berkas ke meja Takagi.
" Hm? Ada apa Takagi? Kau terlihat murung " Tanya sato.
" Ah tidak, aku hanya agak khawatir dengan Rika, karena 2 hari ini aku harus tetap berada di kantor untuk mengurus sesuatu " Jawabnya.
" Ku rasa kau tak perlu khawatir, dia anak yang baik aku yakin dia baik baik saja " Ucapnya.
" Entahlah, aku kadang merasa dia anak yang misterius seperti conan "
" Conan? Memang benar dia terlalu pintar untuk anak seusianya, tapi kenapa kau bilang Rika mirip dengan conan? " Tanya Sato lagi.
" Kemarin dia bertanya sesuatu yang aneh "
" Aneh? "
" Ah,, tidak, tidak apa apa, ya ku rasa kau benar, dia akan baik baik saja "
" Kalau begitu, kembali bekerja dan selesaikan, supaya kau bisa menemani rika di rumah " Ujar sato.
" Baik baik, aku akan selesaikan secepatnya"
Sato keluar dari ruangan, tetapi takagi masih memikirkan perkataan Rika.
" Entah kenapa, perasaan ku tidak enak " Pikirnya.
- Pukul 07:00 di rumah Takagi -
" Sudah siap? " Tanya Takagi yang menunggu di depan rumah dengan mobilnya.
" Sudah " Aku menanggapi dengan senyuman cerah dari anak berusia 9 tahun.
Ya, hari ini hari pertama di sekolah baru ku, di SD Teitan. " Sepertinya aku akan benar benar bertemu dengan detektif cilik setiap hari" Pikirku.
Tak lama, aku sampai di SD Teitan, orang orang memperhatikan ku yang turun dari mobil.
Mereka berbisik sambil melihatku, itu agak membuatku tidak nyaman tapi aku memutuskan untuk mengabaikannya.
*aku usahain shading nya miripin sama yang di anime DC
Sedangkan beberapa murid melihatku seperti kagum. Entahlah aku tak peduli.
Aku masuk ke gedung sekolah dan mencari kelas ku.
" 3 - 2.. Mana ya.. Ah ketemu.. " Kebetulan saat aku ingin masuk aku berpapasan dengan wali kelas kelas itu di depan pintu kelas.
" Kamu.. Shirai Rika ya? Ayo masuk " Aku mengikuti guru itu dari belakang sambil menunduk.
" Anak anak, hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan dirimu.. "
" Nama saya Shirai Rika, hobi ku bernyanyi, salam kenal! " Memancarkan senyuman untuk membuat kesan pertama yang baik.
Lalu seorang anak mengangkat tangannya untuk bertanya sesuatu.
" Sebelumnya kamu tinggal di kota mana? " Tanya anak itu.
Aku diam sejenak, lalu menengok ke arah wali kelas ku, ia sadar dan menjawab pertanyaan anak itu.
" Eh.. Sebenarnya, ia berasal dari negara lain.." Jawab guru itu yang entah darimana ide mendadak nya itu.
" Oh.. Begitu ya.. " Anak itu mengiyakan dengan polosnya.
Sebenarnya, saat mendaftarkan ku, Takagi bilang kepada kepala sekolah untuk tidak bertanya tentang asal kota nya karena masih belum di ketahui dan sebenarnya aku adalah korban yang masih di selidiki kasusnya oleh polisi.
" Nah, Rika, silahkan duduk "
Aku tersenyum lalu mengangguk, perhatian ku tertuju pada kursi kosong yang berada di dekat jendela, kursi paling belakang.
Aku segera berjalan menuju kursi itu dan duduk.
Walau sebenarnya setiap meja diisi oleh dua orang, ada beberapa anak yang menyuruh ku untuk duduk di sampingnya, tetapi aku tetap duduk di tempat yang aku suka.
untuk beberapa saat, anak anak memperhatikan ku, lalu perhatian mereka berpindah karena pelajaran telah di mulai.
- jam istirahat -
[ di sisi conan dkk ]
" Hei conan, ayo cepat kita ke kantin " Ucap ayumi yang semangat mengajak conan.
" Baik baik "
Saat mereka keluar kelas..
" Hei, hari ini ada murid baru loh! Siswi kelas 3! "
" Iya! Aku melihatnya tadi pagi, dia cantik sekali! "
Para detektif cilik yang mendengarnya langsung tertarik untuk menyelidiki hal itu.
" Bagaimana kalau kita selidiki anak baru itu? " Tanya mitsuhiko
" Ayo! " Jawab Ayumi dan Genta.
" Tunggu, kalian, aku yakin pasti anak baru itu adalah.. " Saat conan melihat ke arah anak anak itu, mereka sudah berlari jauh di depan dan tak mendengarkan perkataan conan.
" Biarkan mereka memuaskan rasa penasarannya sendiri, lebih baik kita ikuti saja " Ucap haibara sambil tersenyum meledek ke arah conan.
" Baiklah aku mengerti, ayo " Mereka berdua segera menyusul anak anak yang sembarangan itu.
Mereka pun sampai di kelas 3-2, kelas anak baru itu.
" Mana mana? " Tanya ayumi.
Lalu seorang siswi yang melihat mereka mengintip dari balik pintu bertanya.
" Siapa yang kalian cari? " Tanya siswi itu.
" Ah, kami mencari anak baru itu " Jawab Genta.
" Oh, dia di sana sedang di kerumuni oleh anak anak lain " Jawabnya.
" Oh, terimakasih kak! " Balas ayumi.
" Sama sama, mau ku panggilkan? " Tanya siswi itu.
" T-tidak perlu, biar kami yang menghampirinya " Jawab mitsuhiko.
" Baiklah "
Siswi itu pergi meninggalkan detektif cilik
Para detektif cilik itu masuk ke kelas, dan masuk ke kerumunan siswa siswi lain.
Saat mereka melihat siapa anak baru itu..
"Ayumi chan? " Aku melihatnya yang masuk duluan ke kerumunan.
" Eh?!!!!! " Mitsuhiko, genta, dan ayumi terkejut.
" Rika-san,, anak barunya? " Ayumi terkejut.
" Conan! Apa kau sudah tahu hal ini?! " Tanya Mitsuhiko.
" Aku kan sudah ingin mengatakannya kepada kalian, tetapi kalian tidak mendengar ku " Jawab conan dengan wajah kesal.
Aku tertawa " Hihihi,, lalu kalau itu aku, apa kalian kecewa? " Tanya ku
" Tidak! Kami malah sangat senang bisa satu sekolah bersama mu" Jawab ayumi semangat.
" Begitu kah? " Aku membalas senyuman mereka.
Tiba tiba
* Deg..
Perasaan di amati muncul kembali, asalnya dari luar gedung.
Aku segera menengok ke arah tatapan itu, tetapi lagi lagi aku tak menemukan orang yang mencurigakan.
" Conan.. " Aku mengisyaratkan hal itu kepada conan, ternyata ia juga merasakan hal yang aneh.
" Ada apa, rika san? Conan kun? " Ayumi bingung melihat kami menatap serius satu sama lain.
" Haibara, tolong jaga mereka " Ujar conan.
" Baiklah, kalian berhati hatilah " Ternyata haibara sudah menyadari maksud kami.
Kami berdua segera berlari ke arah luar gedung, lalu ke luar pagar untuk mencari orang yang mencurigakan.
" Sudah ku duga, targetnya adalah aku, tapi siapa yang menargetkan ku? " Tanya ku.
" Entah lah, lebih baik, kita harus lebih hati hati, tenang saja kami akan melindungimu " Ucap conan.
Aku tersenyum " Baiklah, aku mengandalkanmu "
Kami kembali ke kelas dan bersikap seakan tak ada apa apa, kami berniat agar pelaku menganggap kami hanya berkhayal.
kami harus segera menangkap si pelaku itu!