ARION [END]

By Umillstri

8.7M 650K 23.5K

"Aku hamil Rion" Arion menatap dingin Aurora yang berdiri dihadapannya. "Gugurin!" satu kata yang berhasil... More

โ€ข 01.|| POSITIVE
โ€ข 02.|| DILEMA
โ€ข 03.|| BERUSAHA MENGATAKAN
04.|| RUJAK
05.|| TERUNGKAP
06.|| MALL
07.|| SAH
08.|| SARAPAN BERSAMA
09.|| KEDATANGAN TIARA
10.|| KEMBALI SEKOLAH
11.|| ORANG KETIGA
13.|| SUARA APA ITU?
14.|| SIAPA MEREKA?
15.|| RUMAH MERTUA
16.|| OLAHRAGA GABUNGAN
17.|| AGOSVER
18.|| USG
19.|| BALAPAN
20.|| SI IBLIS
21.|| TAMAN
22.|| AGOSVER VS GROZER
23.|| BALKON DAN BULAN
24.|| BABY KEYSHA
25.|| PERKARA MANGGA MUDA
26.|| ARION DEMAM
27.|| BERITA MENGEJUTKAN
28.|| NGIDAM MAKE UP
29.|| SIAPA JHENO?
30.|| BERUBAH KEMBALI?
31.|| PENCULIKAN
32.|| APAKAH SEBUAH KEBENARAN?
33.|| RASA BENCI
34.|| LUKA
35.|| PERGI
36.|| SURAT CERAI
37.|| PANTAI BALI
38.|| PERLAHAN MELUPAKAN
39.|| MENCERITAKAN
40.|| KEMBALI ATAU TIDAK?
41.|| DIA KEMBALI?
42.|| MULAI MEMBAIK
43.|| ARION CENGENG
44.|| KETEGANGAN
45.|| HARI YANG BERBEDA
46.|| KESAYANGAN
47. || MARKAS AGOSVER
48.|| KEDATANGAN TIBA-TIBA
49.|| SOK BERANI
50.|| BIRTHDAY NIGHT
51.|| BUKAN KHAYALAN
52.|| PAGI YANG INDAH
53.|| SCHOOL
54.|| MY TWO ANGEL
55.| BBQ
56. || HILANG
57.|| TEMPAT ASING
58.|| BUKTI
59.|| NGAMBEK
60.|| Ti Amo
61.|| SAKIT
62.|| MIGU
63.|| SELINGKUH?
64.|| AUNTY CABE
65.|| HUJAN
66.|| HUKUMAN
67.|| KISAH KITA [END]
EXTRA PART
SEQUEL
HAY, CHAPTER?

12.|| BERTEMU JOVAN

106K 9.4K 956
By Umillstri

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi sider, hargai author!!
.
.
.

Part 12| BERTEMU JOVAN

*****

"Aurora--"

Aurora menoleh saat mendengar seseorang memangggil namanya begitu juga dengan Arion dan Tiara.

Di ujung sana ternyata Jovan sedang melambai sambil tersenyum kearahnya. Pria berbadan tinggi itu berlari kecil menghampiri Aurora yang menatapnya dengan tatapan bingung.

"Lo disini juga Ra?" tanya Jovan setelah sampai dihadapan Aurora.

Aurora membalas dengan anggukan "iya"

Sekilas Jovan menatap Arion dan Tiara yang sedang bergandengan tangan. Yang Jovan ingat Arion adalah sahabat Aurora.

"Hai Arion, Tiara!" sapa Jovan.

"Hay juga!" balas Tiara.

Berbeda dengan Arion yang hanya diam menatap datar kearahnya. Tatapan yang tak bisa terdeskripsikan, mungkin semacam marah atau cemburu.

"Kamu ngapain disini Jov?" tanya Aurora.

Jovan kembali menatap Aurora lalu tersenyum "Oh, ini habis belanja baju terus rencananya sih mau makan di restaurant sini juga!" ujar Jovan sambil mengangkat paper bag untuk menunjukkan pada Aurora.

"Nah pas banget, kalau gitu kita bereng aja, kita juga mau kesana kok!" bukan, bukan Aurora yang mengajaknya tapi Tiara.

"Iya kan sayang?" lanjut Tiara mendongak meminta persetujuan Arion yang sedari tadi hanya diam.

Mendengar ucapan kekasihnya, Arion hanya bisa pasrah. Karna selama ini ia tak pernah menolak setiap permintaan Tiara.

"Hmm!" Arion membalasnya dengan deheman.

"Yaudah yuk, gue udah laper---yuk Ra!" Jovan dengan beraninya mengambil tangan kiri Aurora untuk digenggam. Hal itu sontak membuat Aurora sontak kaget.

"Ehh--Jov--"

"Nggak papa kan aku pegang tangan kamu. Masa mereka berdua gandengan tangan loh nggak. Jadi, dari pada tangan cantik kamu nganggur mending aku genggan, yaudah yuk!" Jovan menarik Aurora dengan halus.

Dan tanpa mereoa sadari sedari tadi Arion menatap tajam kearah mereka berdua.

"Awas aja kau Aurora!" Arion membatin.

***

"Sayang kamu mau pesan apa?" tanya Tiara memecah keheningan yang sempat terjadi.

Posisi mereka saat ini dengan Tiara yang duduk disamping Arion dan Didepan mereka ada Aurora dan Jovan yang duduk bersampingan.

Tidak mendapat jawaban, Tiara memegang lengan Arion untuk menyadarkan cowok itu.

"Sayang!" panggil Tiara melambaikan tangannya dihadapan wajah Arion.

Sontak hal itu membuyarkan lamunan Arion. Dengan cepat ia merubah waut wajahnya.

"Kenapa?" tanyanya lembut.

"Kamu bengong, kenapa sih?" tanya Tiara bingung.

"Enggak papa yang, tadi itu aku sedikit ngantuk jadi bawaannya ngelamum terus" alibinya, berusaha setenang mungkin.

Namun siapa sangka sedari tadia ia menahan rasa geramnya melihat kedekatan Aurora dan Jovan.

'Cih, dasar jalang' batin Arion berdecih.

Sekitar satu jam lamanya mereka asik mengobrol sambil makan didalam restaurant tersebut. Jovan pamit pulang lebih dulu karna memiliki beberapa urusan penting katanya.

Sekarang, disinilah mereka bertiga, didalam mobil Arion yang tengah melaju meninggalkan area mall.

"Kamu mau nganter aku atau Aurora dulu yang?" tanya Tiara yang duduk dikursi depan samping Arion, tak lupa tangan mereka yang saling mengenggam.

"Aku nganter kamu pulang duluan yang, ini udah larut takutnya kamu sakit karna udara malam" ujarnya lalu mengecup punggung tangan Tiara yang ia genggam.

Sedangkan Aurora yang menyaksikan itu meremas ujung seragamnya. Rasa perih dan sakit mendominasi hatinya saat ini. Suaminya sendiri dengan terang-terangan berselingkuh dihadapannya.

"Yaudah terserah kamu aja!" final Tiara pasrah.

Sekitar dua puluh menit mobil Arion terhenti didepan rumah Tiara. Gadis itu menoleh kearah sang pacar sebelum turun.

"Makasih yah sayang untuk hari ini. Aku bahagia banget!" ucap Tiara senang. Arion mengangguk dengan senyum manisnya.

Cup

Tiara mendaratkan kecupan dipipih Arion. Hal itu sontak saja membuat kedua mata Aurora merasa panas, namun dengan sekuat tenaga ia tahan agar tidak menangis.

Namun hal tak terduga berikutnya semakin membuatnya mematung ditempat.

Cup

Kecupan singkat yang Arion berikan tepat dibibir ranum Tiara mampu membuat Tiara memekik kaget. Apalagi saat ditengah-tengah mereka ada Aurora yang menyaksikan semakin membuatnya malu.

"Isss, kenapa kamu lakuin itu Arion. Kamu lupa kalau disini ada sahabat kamu, aku malu!" ucap Tiara lalu menyembunyikan pipih merahnya didada Arion.

Arion terkekeh "nggak papa yang, lagian kan dia cuma sahabat aku. Dia nggak ada hak buat ngelarang aku nyium kamu!" ujarnya enteng mampu membuat pertahanan Aurora runtuh.

"Maaf Rion, Tiara. Sepertinya aku harus pulang duluan, soalnya mama tadi nelfon aku katanya udah nyariin. Aku duluan yah!" ucap Aurora lalu membuka pintu mobil dengan cepat tanpa menunggu balasan dari kedua pasangan kekasih itu.

Cukup, ia sudah tidak tahan dengan semua ini. Seharian penuh ini dia sudah menahan rasa sakit dan cemburunya. Dan kali ini ia benar-benar letih.

Tangannya melambai saat melihat taksi yang melintas dihadapannya lalu dengan cepat menaikinya dan menagis dalam diam didalam taksi.

"Hiksss hiksss, kamu keterlalua Rion, kamu jahat!" lirihnya.

Sedangkan dilain tempat, masih didalam mobil Arion. Kedua pasangan kekasih itu masih setia saling berpelukan.

"Sayang, aku ngerasa nggak enak sama Aurora. Dia tadi ngeliat kamu nyium aku, gimana kalau dia--"

"Sttttt" Arion meletakkan jari telunjuknya didepan bibir Tira "Kamu nggak usah mikir yang aneh-aneh. Dia pasti ngerti kok, lagian kan kita emang pacaran, dan hal itu udah biasa bagi orang pacaran!" ujar Arion santai.

Tiara mengangguk, lalu kembali mengeratkan pelukannya. Berbeda dengan Arion yang tersenyum puas seakan tak membuat kesalahan.

***

Langkah Arion terhenti di lorong apartemen saat melihat sosok Aurora yang masih berdiri didepan pintu dengan tatapan kosong. Perlahan senyum smrik tercipta dibibir Arion.

Dengan langkah besarnya, pria itu menghampiri Aurora lalu tanpa rasa kasihan menjambak rambut gadis yang tak lain adalah istrinya sendiri.

"Akkhhhh, shhhh--s-sakit hikss" Aurora merintih menahan sakit yang luat biasa pada kepalanya.

"Kenapa hmm, sakit? Tapi ini pantas sih buat lo, perempuan jalang kayak lo emang harus dikasarin karna udah berani ngelunjak. MASUK!!" sentak Arion lalu membuka kasar pintu apartemen dan menghempaskan tubuh Aurora dengan kasar dan untungnya tubuh kecil itu mendarat disofa singel.

"Shhhh awwshh" Aurora meringis merasakan perutnya yang sedikit kram.

Brak

Arion menutup pintu dengan kasar. Mata tajamnya menoleh menatap Aurora dengan tatapan membunuh. Tak sedikit terlihat adanya rasa kasihan di netra coklat pria itu.

Perlahan Arion melangkah kearah Aurora. Arion membungkuk menyetarakan tingginya dengan Aurora. Menatap gadis itu dengan tatapan penuh amarah. Tangannya terulur mencengkram dagu Aurora dengan kuat.

"Awww, Rion lepas hiksss, sakit!" isaknya kesakitan.

Air mata yang sedari tadi ia tahan kini luruh. Pertahanan yang sejak tadi ia tahan akhirnya runtuh didepan pria kejam yang sialnya adalah suaminya.

"Loh pikir dengan lo dekat sama Jovan gue bakal bebasin lo? Nggak akan bitch" ucap Arion dengan suara beratnya. Terdengar lembut namun mengandung intonasi yang mematikan.

"K--kamu salah p-aham Rion!" lirih Aurora berusaha nehana sakit yang luar biasa dikepalanya.

Arion semakin menajamkan tatapannya "Salah paham lo bilang?" pria itu terkekeh lalu menatap Aurora cukup lama hingga...

Plakk

Kepala Aurora menoleh kesamping, rasa perih bercampur panas menjalar diseluruh wajahnya setelah mendapat tamparan kuat itu. Arion dengan kejamnya menampar Aurora, tatapannya seakan ingin membunuh gadis itu.

"Sekali jalang tetap jalang. Selama ini gue udah sabar ngehadepin lo. Tapi kali ini nggak, anak itu harus mati. Dengan cara itu gue bisa ceraiin lo sialan!"

Arion menarik paksa tubuh Aurora. Menyeretnya dengan kasar menuju keadalam kamarnya.

"Hikss hiksss Rion plis jangan lakuin itu. Kamu harus ingat, anak ini juga anak kandung kamu hiksss?" isak Aurora berusaha memberontak untuk dilepas.

Namun kekuatan Arion lebih kuat dari pada kekuatannya. Dengan kasarnya pria itu menghempaskan tubuh Aurora keatas ranjang. Lalu menindihnya dengan kedua tangannya mencekal tangan Aurora.

"Bayi sialan itu harus mati. Gara-gara dia hubungan ini tercipta. Dan untuk mengakhiri hubungan ini---" Arion menjeda ucapannya, lalu menatap tajam manik mata sembab Aurora diiringi dengan cekalannya yang semakin kuat dikedua tangan Aurora.

"---bayi itu harus mati" lanjut Arion.

Dengan kejamnya, tangan yang tadinya mengunci pergerakan tangan Aurora kini beralih meremas perut Aurora yang sudah sedikit membuncit.

"Akkhhhhhh, Rion hentikan aku mohon hiksss!!" teriak Aurora kesakitan.

"DIAM!!"

Aurora berusaha memberontak, ia tidak ingin bayinya mati ditangan ayah kandungnya sendiri. Dia sudah sangat menyayangi bayi itu walaupun ia belum lahir. Nalurinya sebagai seorang ibu begitu kuat untuk melindungi bayinya.

"Rion pliss hikss, baby-nya nggak salah hikss, jangan bunuh dia" mohonnya dengan suara yang bergetar.

Tapi seakan tuli dengan permintaan Aurora, Arion tidak menghentikan aksinya. Tujuannya kini hanyalah melenyapkan bayi yang bahkan belum melihat indahnya dunia ini. Ia dibutahkan dengan dendam yang menguasai dirinya.

Hingga....

"Daddy hikss"

Jangan lupa vote dan komen vren!!

pub:24/11/2021

Continue Reading

You'll Also Like

1.5M 178K 55
SMP, sudah punya anak? Bukan hamil diluar nikah! Meyra Febiola Pranadipta. Gadis SMA yang sudah mempunyai anak berusia lima tahun bernama Mahesa Jan...
577 63 32
Setahun telah berlalu sejak gadis manis itu melepas masa Sweet Seventeennya. Sebuah masa di mana seumuran gadis cantik itu telah memasuki jenjang p...
18K 1.2K 32
Cerita Terjemahan Pengarang: Huan Ruojun Kategori: Kelahiran kembali melalui perjalanan waktu Waktu rilis: 23-01-2022 Terbaru: Bab 144 Final Chen Yuf...
12.7K 1K 62
โ€ข SQUEL RAYHAN!! PLAGIAT JANGAN DEKET-DEKET! DIHARAPKAN BACA CERITA RAYHAN TERLEBIH DAHULU AGAR KALIAN TIDAK BINGUNG DENGAN ALURNYA! *** Setelah du...