[BL] The Big Landlord

By WagahaiNeko

377K 60.5K 2.7K

Title : The Big Landlord [ 大地主 ] Author : Yin Ya [ 尹琊 ] Length : 435 Bab + 9 Tambahan (Selesai) Genre : Comed... More

Prolog
Daftar Karakter (SPOILER!!!)
Daftar Lokasi (SPOILER!!!)
Bab 1 : Keluarga An
Bab 2 : Bibi Keempat
Bab 3 : Istri Pertama yang Beruntung
Bab 4 : Mencurigakan
Bab 5 : An Changde
Bab 6 : Adik Kecil An Yuzhi
Bab 7 : Melepas Topeng
Bab 8 : Peringkat Pengusaha
Bab 9 : Kejadian
Bab 10 : Insiden
Bab 11 : Janji
Bab 12 : Kunci dan Laporan Pinjaman
Bab 13 : Ketakutan di Tempat
Bab 14 : Pertunjukan Berakhir
Bab 15 : Konspirasi
Bab 16 : Diskon
Bab 17 : An Ziran Membuat Gerakan
Bab 18 : Si Roti Kecil
Bab 19 : Pertunangan
Bab 20 : Masuki Ibukota
Bab 21 : Fu Fengzheng
Bab 22 : Keluarga Kekaisaran
Bab 23 : Hal Tak Terduga
Bab 24 : Pertemuan Pertama
Bab 25 : Cucu Yang Mana
Bab 26 : Selir
Bab 27 : Ingin Menikah dengannya
Bab 28 : Kartu Undangan
Bab 29 : Kualitas Seorang Pelayan
Bab 30 : Tidak Biasa
Bab 31 : Sebelum Kabur Dari Perjodohan
Bab 32 : Bersiap-siap Untuk Pergi
Bab 33 : Kekacauan yang Mengerikan
Bab 34 : Memutus Hubungan
Bab 35 : Pernikahan Berlanjut
Bab 36 : Terpedaya
Bab 37 : Menikah (1)
Bab 38 : Menikah (2)
Bab 39 : Mengganggu Kamar Pengantin?
Bab 40 : Bertukar Cangkir Anggur
Bab 41 : ♡(灬º 艸º灬)♡
Bab 42 : ♡(灬º 艸º灬)♡
Bab 43 : Aku Melihatnya
Bab 44 : Sarapan
Bab 45 : Mentalitas Kerajaan
Bab 46 : Adik Kecil Istri
Bab 47 : Para Petani
Bab 48 : Kembali Ke Keluarga An
Bab 49 : Krisis Kembali Ke Rumah
Bab 50 : Mengintimidasi
Bab 51 : Rencana Kebangkitan
Bab 52 : Mengendalikan
Bab 53 : Menyimpan Persediaan
Bab 54 : Mengumpulkan Bahan Makanan
Bab 55 : Gong Mi
Bab 56 : Bukti
Bab 57 : Pembunuh Tersembunyi
Bab 58 : Rami Dan Larangan Laut
Bab 59 : Pengagum
Bab 60 : Tekad An Qiaoe
Bab 61 : ♡(灬º 艸º灬)♡
Bab 62 : Perkembangan
Bab 63 : Buku Kas Induk
Bab 64 : Kekuasaan Fu Wutian
Bab 65 : Serangan Malam dan Pengepungan
Bab 66 : Memenggal Kepala
Bab 67 : Menyelesaikan Perselisihan
Bab 68 : Kota Jun Zi, Istana Wu Wang
Bab 69 : Memalsukan Kegilaan
Bab 70 : Menikah
Bab 71 : Honorarium (Hadiah Ucapan Terima Kasih)
Bab 72 : Interogasi
Bab 73 : ♡(灬º 艸º灬)♡
Bab 74 : ♡(灬º 艸º灬)♡
Bab 75 : Membantu
Bab 76 : Suami Istri Datang Berkunjung
Bab 77 : Pertimbangan
Bab 78 : Istana An
Bab 79 : Hukuman
Bab 80 : Seleksi Selir dan Merpati Pos
Bab 81 : Kasino
Bab 82 : Persaingan Sengit
Bab 83 : Rumah Judi Feng Hua
Bab 84 : Pertemuan
Bab 86 : Kerja Sama
Bab 87 : Penyebaran Berita
Bab 88 : ♡(灬º 艸º灬)♡
Bab 89 : Dua Hati
Bab 90 : Jatuh Cinta
Bab 91 : Merebut Kekuatan Militer
Bab 92 : Lao Wangye yang Tertipu
Bab 93 : Kembali
Bab 94 : Pekerja
Bab 95 : Bengkel Ukir
Bab 96 : Ribuan Asteraceae
Bab 97 : Casino Terbuka untuk Bisnis
Bab 98 : Sistem Keanggotaan
Bab 99 : Potret
Bab 100 : Cendekiawan
Bab 101 : Muncul di Pintu Depan
Bab 102 : ♡(灬º 艸º灬)♡
Bab 103 : Wakil Komandan Gong Yun
Bab 104 : Penjudi Dengan Utang Besar
Bab 105 : Sepupu
Bab 106 : Festival Lentera
Bab 107 : Memancing Lentera
Bab 108 : Karnaval Festival Lentera
Bab 109 : Selingan Singkat
Bab 110 : Pangeran Kedua
Intermezzo
Bab 111 : Pedagang Nomor Satu
Bab 112 : Sebelum Keberangkatan
Bab 113 : Masalah Keluarga Lin
Bab 114 : Membuat Cacat
Bab 115 : Menuntut Balik Mahar
Bab 116 : Mengundang Bencana
Bab 117 : Hukuman dan Paksaan
Bab 118 : Ali Xiang
Bab 119 : Walikota Xu Weiye
Bab 120 : Mengendalikan
Bab 121 : Manajemen Rumah Tangga
Bab 122 : Perhitungan
Bab 123 : Perkembangan
Intermezzo (2)
Bab 124 : Tuan Tanah Zhou
Bab 125 : ♡(灬º 艸º灬)♡
Bab 126 : Zhou Linglong
Bab 127 : Akhirnya?
Bab 128 : Menumpahkan Semua Kepura-puraan
Bab 129 : Kesimpulan
Bab 130 : Walikota Baru
Bab 131 : Penduduk Nomaden
Bab 132 : Pemulihan
Bab 133 : Perjamuan Kerajaan

Bab 85 : Menentang Dekrit Kekaisaran

1.8K 388 42
By WagahaiNeko


An Ziran berhenti di tengah kegiatan menulis ketika dia mendengar pelayan datang untuk memberitahunya. Setelah beberapa lama, dia akhirnya menatap pelayan itu. "Seseorang dari istana datang dan bahkan membawa sekelompok besar wanita?"

"Benar, Wangfei." Pelayan Zhou menjawab dengan hormat.

Dia adalah wakil pelayan baru yang ditunjuk di istana pangeran. Dia tahu bahwa Wangye sangat mementingkan Wangfei, dan dengan kesalahan Pelayan Li sebagai contoh, dia tidak berani menghina Wangfei seperti yang dilakukan oleh Pelayan Li, bahkan meskipun Wangfei adalah seorang laki-laki.

"Ayo pergi melihatnya."

An Ziran terdiam sejenak dan kemudian dia bangkit.

Pelayan Zhou mengikutinya dengan cepat ke lobi utama.

Mereka belum tiba di lobi tetapi mereka sudah bisa mendengar ledakan percakapan yang datang dari dalam. Sesekali, mereka mendengar suara yang tajam dan melengking, yang sepertinya milik seorang kasim.

Mereka berdua sampai di ambang pintu lobi utama dan orang-orang di dalam segera memperhatikan mereka.

Seorang kasim yang berpakaian rapi datang kepada mereka. Dia memberi An Ziran tatapan sekilas. Tertawa, dia berkata, “Anda pasti Wangfei Jun Wang, pelayan ini adalah Xiao Le Zi dari istana. Atas perintah kaisar, hamba membawa wanita-wanita cantik ini ke sini.”

"Membawa mereka ke sini, apa artinya itu?"

Saat An Ziran memasuki lobi utama, dia menanyakan pertanyaan ini. Tapi dia sudah tahu bahwa Kaisar Chong Ming ingin memasukkan orang-orangnya ke halaman belakang Fu Wutian. Adapun alasan apa yang bisa dia gunakan untuk melakukannya, An Ziran sudah bisa menebaknya. Itu tidak lebih dari menggenggam pada fakta bahwa dia, An Ziran, tidak dapat memiliki anak.

Kasim itu menutupi senyumnya dan berkata, “Fu Wangfei benar-benar tahu bagaimana bercanda dengan pelayan ini. Secara alami, itu untuk membiarkan mereka tinggal di Istana Kekaisaran Fu. Semua kecantikan ini dipilih secara khusus oleh Kaisar untuk Jun Wang. Masing-masing dan setiap wajah cantik ini adalah yang terbaik. Mereka sama sekali tidak akan membawa aib atau penghinaan kepada Jun Wang. Fu Wangfei, sebagai seorang pria, Anda harus memperhatikan Jun Wang. Kaisar berkata, dua hari dari sekarang dia akan mengeluarkan dekrit untuk memberi Wangye beberapa selir.”

Di permukaan, hal itu dilakukan seolah-olah demi kebaikan Fu Wutian, ​​​​tetapi pada kenyataannya, itu hanya alasan untuk menanam mata-mata di istana pangeran.

An Ziran segera memahami hal ini. Dia tidak bisa membantu tetapi menyipitkan matanya.

Jika dia tidak tulus ​​​​dengan Fu Wutian, ​​​​dan jika dia tidak menikah dengannya, maka dia tidak akan peduli dengan berapa banyak orang yang ingin dimasukkan Kaisar ke dalam istana pangeran. Tetapi karena dia sudah duduk di kursi Wangfei, lupakan soal sekelompok orang, bahkan jika itu hanya satu orang, dia tidak akan membiarkan wanita itu menapak selangkah pun ke Istana Kekaisaran Fu.

“Lebih baik kamu membawa orang-orang ini kembali. Wangye tidak membutuhkannya.”

Xiao Le Zi menjawab, “Fu Wangfei, sangat normal bagi seorang pria untuk memiliki tiga istri dan empat selir. Belum lagi Anda adalah laki-laki dan tidak bisa melahirkan. Jika garis keturunan Fu berakhir karena Anda, maka Anda akan menjadi pendosa besar. Selain itu, Anda bukan Jun Wang, bagaimana Anda bisa tahu bahwa Jun Wang tidak membutuhkan mereka? Bahkan jika Anda kesal, Anda masih harus memperhatikan waktu dan tempat.”

An Ziran berbalik dan menatap kasim yang percaya diri itu. Sudut bibirnya berkedut. Tepat ketika dia akan berbicara, salah satu wanita cantik melangkah maju.

Kecantikan itu berbalik ke arahnya dan setengah bangkit dari kursinya sebagai sikap sopan. Tubuhnya yang sedikit diturunkan memperlihatkan kulit putih dan dada yang besar. Itu adalah pemandangan yang sangat bagus, tapi sayang sekali tidak ada yang mengaguminya.

Kecantikan itu mengangkat kepalanya dan memperlihatkan wajahnya yang cantik. Dia berkata sambil tersenyum, “Apa yang dikatakan kasim Xiao Le Zi benar. Fu Wangfei adalah seorang pria, jadi Anda juga harus memiliki kesadaran diri. Karena anda tidak bisa bertelur, bukankah anda harus memberi kesempatan pada adik perempuan lainnya? Terlebih lagi, Kaisar lah yang secara pribadi memutuskan hal ini. Mungkinkah Wangfei mencoba menentang dekrit kekaisaran dan tidak mematuhinya?”

Istri utama dianggap sebagai kakak perempuan sedangkan selir dianggap sebagai adik perempuannya. Karena orang Cina sangat mementingkan senioritas, adik perempuan seharusnya menghormati kakak perempuan.

Adik perempuan?

An Ziran mengerutkan kening.

Siapa yang mengira bahwa dia akan mengalami hari seperti ini, jatuh ke dalam keadaan berkelahi dengan sekelompok wanita demi kebaikan suaminya? Jika sebelumnya, dia tidak akan pernah berpikir ini akan terjadi, dan dia jelas tidak akan percaya itu bisa terjadi.

Xiao Le Zi dan para wanita cantik itu melihat ekspresinya dan berpikir bahwa dia takut akan konsekuensi dari menentang dekrit kekaisaran. Mereka, khususnya kelompok wanita, merasa senang di hati mereka. Mereka semua telah mendengar tentang Jun Wang, dan mereka semua mengaguminya. Apalagi Istana Kekaisaran Fu memiliki Fu Wangfei yang tidak bisa melahirkan. Apa artinya ini? Ini berarti bahwa di masa depan mereka semua memiliki kesempatan untuk bergantung pada anak-anak mereka untuk kekayaan dan status. Jika mereka melahirkan seorang anak laki-laki, mungkin anak itu bahkan bisa menjadi ahli waris. Pada saat itu, kehidupan mereka akan ditetapkan. Begitu mereka memikirkan hal ini, para wanita cantik itu menjadi lebih bertekad untuk memasuki Istana Kekaisaran Fu.

Kaisar Chong Ming menargetkan Fu Wutian, ​​​​ini bukanlah sesuatu yang baru.

Sejak insiden dengan Provinsi Chang menyebar, Kaisar selalu terburu-buru untuk memahami beberapa kelemahan atau kesalahan Fu Wutian, ​​​​karena dengan cara itulah dia bisa membatalkan jasa Fu Wutian, ​​dan tidak perlu menghadiahinya.

Jika An Ziran menentang dekrit kekaisaran di hadapannya, maka bukankah dia akan memberi Kaisar alasan yang sempurna?

Situasi menjadi agak sulit.

An Ziran bangkit dengan ragu-ragu.

Xiao Le Zi berpikir bahwa dia mau berkompromi, dan berbicara dengan suara tinggi, “Karena Fu Wangfei tidak keberatan, maka tolong atur tempat tinggal untuk para wanita cantik ini. Pelayan ini masih harus melapor kembali ke istana.”

"Kalau begitu, aku meminta kasim ini untuk membawa para wanita cantik ini kembali bersamamu ketika kamu pergi ke istana." An Ziran menjawab dengan samar.

Xiao Le Zi mengangguk tanpa sadar. Ketika dia akhirnya menangkap ucapannya, matanya langsung melebar.

"Fu Wangfei, Anda ingin menentang dekrit kekaisaran dan tidak mematuhinya?"

"Pelayan Zhou, antar para tamu ini keluar." An Ziran tidak menjawab pertanyaannya, sebaliknya dia meminta Pelayan Zhou, yang berdiri di belakangnya, untuk mengirim para tamu itu pergi menggantikannya. Sikapnya begitu kuat dan tak tergoyahkan sehingga mereka semua mengungkapkan ekspresi tidak percaya.

Pelayan Zhou segera keluar. "Kasim, silahkan."

Ekspresi Xiao Le Zi berubah jelek. Dia berkata dengan dingin, “Kalau begitu, pelayan ini akan undur diri. Tetapi pelayan ini memberi Fu Wangfei nasihat. Bukan masalah biasa untuk menentang dekrit kekaisaran. Anda harus mempersiapkan diri secara mental.”

Dengan kalimat ini, Xiao Le Zi meninggalkan istana pangeran, membawa para wanita cantik, yang semuanya juga memiliki ekspresi jelek, bersamanya.

Pelayan Zhou kembali ke lobi utama dan melihat Wangfei duduk di dalam dengan ekspresi termenung. Setelah memikirkannya, dia berkata, "Wangfei ...."

An Ziran mengangkat tangannya untuk menghentikan sisa kata-katanya.

"Tidak perlu mengatakan lebih banyak, aku tahu apa yang aku lakukan."

Ketika Fu Wutian kembali, matahari sudah terbenam. Pelayan Zhou tidak berani menyembunyikan sesuatu darinya, dan segera memberitahunya tentang apa yang terjadi di siang hari. Awalnya, dia berpikir bahwa Wangye akan marah, bagaimanapun, menyinggung kaisar bukanlah masalah yang kecil. Tidak peduli betapa dia menyukai Wangfei, dia tidak akan memaafkan hal semacam ini. Menentang dekrit kekaisaran adalah kejahatan besar yang layak menerima hukuman penggal. Inilah yang dipikirkan Pelayan Zhou, tetapi wajah Wangye tidak berubah sedikit pun.

"Mengenai hal ini, pangeran ini tidak ingin orang lain tahu, mengerti?" Fu Wutian meninggalkan kalimat ini, dan kemudian berjalan melewati Pelayan Zhou untuk menuju ke ruang belajar.

Pelayan Zhou menyeka keringat dinginnya dan segera menjawab, "Dimengerti." Untungnya, dia tahu itu masalah besar, jadi dia tidak berkeliling menyebarkan berita di siang hari.

Ruang Belajar

Ketika Fu Wutian mendorong pintu ke ruang belajar terbuka dan melangkah masuk, dia disambut dengan pemandangan langka An Ziran tidur siang dengan kepala di atas meja. Napas An Ziran ringan dan lambat, dan dia tidak segera menyadari kedatangan Fu Wutian, ​​​​sampai Fu Wutian berjalan mendekat, dan kemudian An Ziran segera bangun.

An Ziran mengusap wajahnya dengan tangannya, menghapus sisa kantuk. Kemudian dia melihat ke arah pendatang baru. "Kapan kamu kembali?"

"Baru saja."

Fu Wutian berjalan ke depan meja dan menatap An Ziran. Satu sisi wajah remaja itu merah karena berbaring di atas meja, membuatnya tampak kurang acuh dari biasanya. Fu Wutian mau tidak mau mengulurkan tangan untuk menyentuh pipi pemuda itu. Baru setelah An Ziran menepis tangannya, Fu Wutian berbicara. "Pangeran ini sudah mendengar tentang apa yang terjadi di siang hari."

An Ziran memberikan "en" sebagai tanggapan, tetapi tidak banyak bereaksi.

Fu Wutian berjalan mengitari meja dan pergi ke belakang An Ziran. "Apakah kamu tidak ingin mengatakan sesuatu?"

An Ziran meliriknya. "Mengatakan apa? Apakah aku menyebabkan masalah bagimu?”

Fu Wutian melingkarkan tangan di bahunya. Tawa rendahnya terdengar di telinga An Ziran. Meskipun itu adalah suara yang dangkal, dia bisa mendengarnya dengan jelas. Ada jejak kegembiraan yang tidak bisa diabaikan dalam tawanya. "Wangfei, pangeran ini sangat senang."

An Ziran mengerutkan kening. “Jangan salah paham padaku.”

Fu Wutian mengabaikannya dan berbicara seolah-olah pada dirinya sendiri, "Kamu membantu pangeran ini menyingkirkan para wanita cantik itu, yang membuktikan bahwa hatimu memegang pangeran ini."

"Aku bilang kamu salah paham." An Ziran mendorongnya menjauh, dan sepertinya ada banyak kemarahan pada lipatan di antara alisnya. “Jika kamu punya waktu untuk memikirkan hal-hal seperti itu, maka kamu harus memikirkan apa yang harus dilakukan dengan masalah yang akan datang. Sangat sulit bagi Kaisar untuk mendapatkan kesempatan untuk mempersulitmu, dia pasti tidak akan menyerah.”

Fu Wutian berkata, "Karena kamu tahu itu akan sangat merepotkan, lalu mengapa kamu menentang dekrit kekaisaran?"

An Ziran tahu bahwa pria itu sedang mengujinya, dan berkata dengan dingin, “Mungkinkah kamu ingin aku menjalani sisa hari-hariku di dalam toples cuka sekumpulan wanita? Maaf, aku laki-laki, aku tidak tertarik berkelahi dengan sekelompok wanita demi cinta seorang pria dan makan cuka sepanjang hari.”

"Kamu tahu bahwa itu bukan maksud pangeran ini."

Ketika dia berjalan di sekitar meja, Fu Wutian dengan cepat menangkap pinggangnya. Pemuda itu mulai bertambah tinggi, tetapi semakin sedikit daging di tubuhnya. Sebelumnya, masih mungkin untuk melihat sedikit lemak pada pemuda itu, tetapi sekarang tidak lagi. Daging di tubuhnya tampak merata di berbagai tempat. Wajahnya semakin dewasa dan menjadi lebih cantik dan tampan. Dia membelainya dengan kagum.

An Ziran tidak bisa menyingkirkan lengan pria itu, jadi dia menyerah. "Aku sedang berbicara denganmu tentang masalah serius sekarang.”

Fu Wutian menundukkan kepalanya untuk menghirup aroma An Ziran. “Pangeran ini tahu. Kamu tidak perlu khawatir tentang masalah ini. Secara alami akan ada seseorang untuk memecahkan masalah bagi pangeran ini.”

"Benarkah?" An Ziran tiba-tiba menatapnya. Dia tahu bahwa pria itu tidak bisa berbohong, tetapi dia masih terkejut.

"Tentu saja," Fu Wutian mengangguk dengan percaya diri.

An Ziran bertanya dengan rasa ingin tahu, "Bagaimana bisa?"

Fu Wutian mencondongkan tubuh ke telinganya dan berbisik, "Oh, masalah ini berhubungan langsung dengan Kaisar Terdahulu ... Hak yang dia berikan kepada pangeran ini bukan hanya itu ..."

Setelah mendengarkan penjelasannya, An Ziran terdiam beberapa saat. Dia menatapnya dengan curiga. "Kamu sebenarnya adalah anak haram Kaisar Terdahulu, kan?"

“… Wangfei.”

"Aku mendengarmu."

Istana Kekaisaran

Xiao Le Zi sangat bersemangat untuk melaporkan berita tentang An Ziran yang menentang dekrit kekaisaran kepada kaisar. Dia adalah orang favorit Kasim Wang Ping, jadi dia sedikit banyak tahu tentang apa yang ada dalam pikiran Kaisar Chong Ming.

"Fu Wangfei benar-benar menentang dekrit kekaisaran?"

Setelah mendengarkan berita itu, tatapan berlumpur Kaisar tiba-tiba menjadi terkonsentrasi, secara tak terduga membocorkan sedikit kekuatan yang tertekan. Sangat jarang melihat ekspresi seperti itu pada Kaisar bernafsu yang selalu memanjakan haremnya.

Xiao Le Zi menjadi semakin yakin bahwa Jun Wang adalah duri di sisi kaisar. Menekan kegembiraan di wajahnya, dia menganggukkan kepalanya. “Pelayan ini sudah berulang kali menekankan bahwa itu adalah kehendak Kaisar, namun Fu Wangfei masih bersikeras agar pelayan dan para wanita cantik ini pergi. Fu Wangfei jelas tidak menempatkan Kaisar di matanya.”

"Ha!"

Suara keras yang datang secara tiba-tiba itu membuat kasim ketakutan sehingga dia melompat. Dia dengan hati-hati melihat ke atas dan melihat ekspresi serius dan galak di wajah Kaisar. Takut, dia menundukkan kepalanya lagi.

Wang Ping berbalik dan berkata, “Istirahatkan amarah Anda, Yang Mulia. Fu Wangfei belum menikah dengan Istana Fu selama lebih dari setahun, tapi dia sudah berani bersikap begitu berani. Dia tidak bisa dimaafkan. Yang Mulia dapat menangkap Fu Wangfei atas dasar menentang dekrit kekaisaran.”

Wajah Kaisar segera mereda. "Kamu benar. Fu Wangfei telah berani memandang rendah takhta. Jika Zhen tidak dapat membuatnya tunduk, maka Zhen akan menjadi Kaisar seperti apa? Di masa depan, bagaimana Zhen bisa meyakinkan massa? Wang Ping, segera kirimkan perintah, bawa tim penjaga bersamamu ke Istana Kekaisaran Fu untuk penangkapan. Jika ada yang berani melawan, tangkap mereka juga terlepas dari apapun identitas mereka.”

Karena dia tidak bisa mengendalikan Fu Wutian, ​​​​maka mari kita bergerak dengan Wangfei-nya.

"Pelayan ini akan mematuhinya."

Wang Ping segera menjawab. Tepat ketika dia hendak pamit, seorang pengawal tiba-tiba masuk.

"Yang Mulia, gadis pelayan Ibu Suri, Bao Zhu, meminta audiensi."

Kaisar mengerutkan kening. "Bawa masuk!"

Menerima izin, gadis pelayan itu dengan cepat bergegas masuk dan berlutut. "Pelayan ini menyapa Yang Mulia."

Kaisar berkata, "Untuk apa Ibu Suri mengirimmu?"

Bao Zhu menjawab, "Membalas Yang Mulia, Ibu Suri mengundang Anda ke Istana Ci Ming untuk berkunjung."

Ibu Suri adalah nenek kandungnya, jadi tidak peduli seberapa enggannya dia, dia masih harus pergi berkunjung. Dia tidak bisa membiarkan neneknya sendiri datang. Pada akhirnya, Kaisar masih merasa bahwa dia harus pergi melihatnya. Di masa lalu, Ibu Suri jarang memanggilnya, tetapi sekarang dia mengirim seorang gadis pelayan untuk meminta kehadirannya, jadi itu bukan masalah sepele.

Istana Ci Ming

Kaisar memberi hormat kepada Ibu Suri yang angkuh, yang sedang duduk di atas sofa mewah. Dia berbicara terus terang, "Tidak tahu untuk apa Nenek meminta cucunya ini untuk datang?”

Ibu Suri meraih lengan gadis pelayannya, Bao Zhu, dan berjalan perlahan dari mimbar yang ditinggikan. Dia berusia lebih dari delapan puluh tahun, tetapi dia terawat dengan baik dan wajahnya kemerahan. Seolah-olah tampak dia baru berusia enam puluhan atau tujuh puluhan. Dia tidak memiliki aura dingin yang mendorong orang lain menjauh, melainkan tampak sangat harmonis.

"Kaisar, aku mendengar bahwa kamu akan memberikan beberapa wanita berbakat kepada Jun Wang, apakah ini benar?"

Continue Reading

You'll Also Like

875K 2.8K 14
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
1.9M 27.8K 44
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
6M 311K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
489K 40K 31
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...