✔️ ME YOU AND HIM [END]

By berry_0411

190 33 0

Aku emang bodoh mengejar-ngejar seseorang yang bukan memprioritaskan aku. Hanya di anggap sahabat bahkan tida... More

Perkenalan Tokoh Cewek
Perkenalan Tokoh Cowok
{01}
{02}
{03}
{04}
{05}
{06}
{07}
{08}
{09}
{10}
{11}
{12}
{13}
{14}
{16}
{17}
{18}
{19}
{20}

{15}

3 2 0
By berry_0411















" Akhirnya kita bisa menghadapi ini semua "


















Jam Sembilan mereka berkumpul di cafe tempat biasanya mereka kumpul, sudah jam Sembilan tapi Dhira dan Arjuna masih belum muncul membuat mereka kesal.

" Dhira sama Arjun mana sih lama banget datangnya " kesal Zara dia datang duluan jadi dia yang paling lama nunggu.

" bocil diam aja yaa berisik tau gak suara lu buat gelendang telinga pecah aja " komentar Bian yang berada di sebelah Zara.

" titan bongsor diam aja yaa berisik tau suara lu " Zara mengikuti gaya bicara Bian.

" hehe aku suka perkelahian, aku dukung Zara yang menang " seru Bima yang senang.

" aku juga Zara " ikut Varrel senang juga.

" aku Bian " tumben Mahendra ikutan biasanya diam aja dia.

" kalian bertiga lebih baik diam " ucap Lea membuat mereka bertiga jadi diam.

" maaf kami terlambat " Dhira dan Arjuna pun datang membuat mereka senang dan kesal.

" nah baru datang dari mana aja? pacaran? " kesal Zara lagi masih marah ternyata.

" gue udah jemput Dhira satu jam lebih awal karena tau akan lama minta izin sama keluarganya " jelas Arjuna membuat yang lain mengerti.

" Jun maaf yaa, pasti telinga kamu panas di ceramahi dua abang sama ayahku " Dhira merasa gak enak dengan Arjuna.

" gak apa apa, yang penting udah bisa dapat kepercayaan camer " senang Arjuna sebenarnya telinganya emang panas di omelin.

" haha bagus dong Jun udah selangkah lebih maju teruskan Jun " Bian pun tertawa setelah mengatakannya.

" udah ayo jalannnn " teriak Lea karena mereka udah terlalu lama ngobrol.

Mereka jalan menuju mall, di sana mereka membeli baju couple berdelapan dengan warna yang berbeda beda. Para gadis membeli beberapa pakaian dan pernak pernik lainnya. Mereka baru selesai makan siang lalu memikirkan banyaknya paper bag mereka.

" udah selesai shopping dan banyak bawaan jadi gimana kalau batu gunting kertas siapa yang taruh di mobil Arjuna? " tanya Bima karena jujur gak mungkin mereka membawa kemana mana mereka kan masih mau main main.

" benar setuju, berapa orang? Dua aja cukup kan? " tanya Varrel senang.

" bukan hukuman kalau banyak jadi dua orang aja " tawa Bian dia merasa dia menang.

Mereka pun main batu gunting kertas dan yang kalah adalah Dhira. Dhira biasa aja karena emang dia kalah mau gimana lagi.

" okee sekarang kita cari yang menemani Dhira " senang Zara karena bukan dia yang kena.

" biar aku aja gantikan Dhira dia masih sakit " jelas Arjuna, dia kasian sama Dhira.

" gak apa apa Jun biar aku aja, kan aku tau juga mobilmu dimana di parkir gak apa apa ih " jelas Dhira dia bukan cewek lemah.

" gimana lu sama yang lain aja biar gue sama Arjun yang bawa " kali ini Mahendra yang menawarkan.

" gak usahh aku aja, lanjutin mainnya sana " kesal Dhira, karena takut Dhira marah akhirnya Arjuna dan Mahendra ikutan main, dan berakhir Mahendra yang kalah.

" okee jadi Dhira sama Hendra kan yang ke parkiran " senang Bima karena bukan dia yang kena.

" cieeee ehem ehem, " Zara dan Lea tiba tiba keselek angin.

" gue ikut Dhira gak bisa bawa barang banyak dia masih sakit, gue udah di percaya sama keluarganya " jelas Arjuna lalu mengambil semua paperbag dari tangan Dhira.

" okee hati hati kalian bertiga " Bian pun tertawa melihat pemandangan di depannya, sedangkan Dhira, Arjuna dan Mahendra sudah pergi.

" kayak ratu dan dua pengawal gak sih " tawa Varrel diikuti yang lainnya.

" Dhira samsek gak di bolehin bawa barang sana Arjun dan Hendra lucunya " Lea melihat merasa mereka sangat imut.

Bian, Zara, Bima, Lea, dan Varrel hanya menunggu sambil gibah di tempat makan siang mereka tadi. Bahkan mereka memikirkan apa yang terjadi pada Dhira selanjutnya karena dia di kelilingi dua orang yang auranya sangat menakutkan.

" Dhira keknya emang udah biasa deh di kelilingi aura yang seperti Arjun sama Hendra " Zara memulai gibahannya.

" benar, tiga abangnya kan auranya juga seperti malaikat pencabut nyawa " Bima ikut merinding saat ingat aura abangnya Dhira.

" ayahnya Dhira juga " Lea ikutan gibah.

" sebenarnya bang Devan sama bunda Naira baik kok kek Dhira " jelas Varrel membuat yang lain kaget.

" lu deket banget yaa sama keluarga Dhira " kaget Bian karena Varrel kok seperti dekat banget sama keluarga Dhira.

" hehe kalian sering ngomong sama Dhira kalau jengukin gue seringnya ngobrol sama bundanya sama bang Devan makanya kami dekat " kekeh Varrel.

" kalian dukung Dhira sama siapa nih? " tanya Bima tiba tiba membuat mereka kaget.

" taruhan yuk " ajak Bian membuat dua lainnya kaget.

" ikuttt " Zara malah ikutan.

" gak baik loh begitu " Lea menatap tajam kearah Bima.

" ayolah kita cuma dukung Dhira sama siapa aja kok, gak taruhan ya kan " tanya Bima ke yang lain dan yang lain mendapat tatapan tajam dari Lea langsung mengiyakan.

" Arjuna lah " Bian, Bima, Varrel sama sama menjawab Arjuna.

" menurut gw Hendra deh " Zara dan Lea masih mendukung Dhira dengan Mahendra.

" Dhira pernah di tampar sama Hendra loh, kalian kok malah dukung Hendra sih " Bima jujur gak ngerti sama pemikiran cewek.

" Bim, mau gimana pun perasaan cewek itu gak mudah berubah, kalau dia benar benar tulus mencintai orang itu mau gimana orang itu salah selalu dia maafkan, bodoh? Memang, cewek itu selalu memikir semua dengan berdasarkan perasaan, sedangkan laki laki pasti logika " jelas Lea membuat para lelaki tambah bingung dengan pemikiran wanita.

" tapi kalau Juna peletnya bagus sih bisa jadi Dhira sama Juna " balas Zara.

" tapi jujur gue setujunya sama Juna, Dhira baik banget begitu cocoknya sam Juna yang bisa menjaga, menyenangkan dan memerhatikan Dhira " Lea sebenarnya juga lebih memilih Dhira sama Arjuna tapi siapa yang tau isi hati Dhira bagaimana.

" gw pilih Dhira sama Juna deh " putus Zara dan Lea.

" emang yaa cewek cepat banget berubahnya " Varrel yang dari tadi mendengar hanya geleng geleng kepala.

Dhira berjalan dengan senang di sebelah kiri kanannya ada Arjuna dan Mahendra yang memegang beberapa papar bag.

" gimana kalau pakai lift aja biar cepat " ajak Dhira sambil menarik tangannya Arjuna dan Mahendra.

" kok kita pakai lift yaa " tiba tiba Dhira jadi takut karena hanya mereka bertiga saja yang ada di dalam lift tersebut.

" kenapa takut? " tanya Arjuna khawatir ke Dhira.

" takut kenapa kenapa aja sih, udah gak apa apa kok " jujur sebenarnya Dhira takut tapi dia harus tetap tenang.

" kalau takut bilang aja gak usah di sembunyiin " Mahendra tau Dhira takut langsung menggengam tangan Dhira.

" hehe " kekeh Dhira membiarkan tangannya di genggam oleh Mahendra, melihat itu arjuna pun ikutan memegang tangan Dhira.

" aku jadi seperti anak kecil " kekeh Dhira saat pintu lift terbuka Dhira pun melepaskan ganggaman tangan Mahendra dan Arjuna lalu mengingat dimana mobilnya Arjuna.

Setelah selesai menaruh semua barang mereka kembali menuju tempat teman temannya. Setelah itu mereka pun mulai main di timzone dan foto foto bersama. Dimana ada Dhira disitu ada Arjuna dan Mahendra entah kenapa mereka seperti pengawalnya Dhira.

Mereka pun bermain hingga siang lalu menonton film horror sebelum pulang, kenapa film horror soalnya para cewek ingin menonton film tersebut. Mereka magatur tempat duduk mereka nanti bagaimana.

Varrel-Bian-Zara-Bima-Lea-Mahendra-Dhira-Arjuna mereka duduk di bagian tengah gak terlalu dekat tapi tidak terlalu jauh juga karena di belakang mereka sudah penuh jadi mereka mau gak mau ngambil disitu.

Tapi selama film di mulai yang menonton dengan seksama hanya Bima dan Dhira yang memang suka film Horor sedangkan yang lain pada teriak ketakutan bahkan jadi tidak menonton hanya menutup mata saja.

Varrel memeluk jaketnya sendiri, Bian dan Zara saling memegang tanga karena ketakutan, Lea memegang tangan Bima karena ketakutan, Mahendra memegang tangan Dhira dan Arjuna juga memegang tangan Dhira.

Bima dan Dhira saling menatap lalu tersenyum sepertinya mereka punya ide yang sama yaitu mengerjai teman teman lainnya. Setelah selesai film mereka berjalan menuju parkiran bersama sama karena semua barang ada di mobil Arjuna.

" seru banget ya filmnya " senang Bima.

" tapi kurang serem gak sih, cuma banyak jumpscarenya aja " balas Dhira dan diangguki oleh Bima.

" bener, btw kapan kapan kita nonton berdua yuk Dhira " senang Bima karena dia baru punya teman nonton film horror

" aku sih oke aja " senang Dhira.

" ih kok berdua aja " kesal Lea.

" lah sekarang ku tanya tadi film tentang apa? " setelah Dhira bertanya tidak ada yang menjawab karena memang mereka hanya menutup mata ketakutan.

" kan gak tau jadi untuk apa ikutan kami nonton " Bima pun membela Dhira.

" gak boleh gue harus ikut pokoknya " celetuk Arjuna.

" eh teman teman, di foto kita siapa yang di samping Juna? Kan kosong tadi? " tanya Dhira lalu memperlihatkan ada seorang gadis di samping Arjuna.

" Dhira kita masih di area bioskop loh " Varrel pun merinding.

" ini beneran coba kalian lihat di foto ini " setelah mengatakan tersebut mereka pun melihat foto tersebut setelah itu mereka langsung berlarian membuat Bima dan Dhira tertawa bersama.

" haha lucunya, tapi beneran itu siapa? Atau editan? " tanya Bima.

" enggak itu orang yang salah tempat duduk harusnya di belakang kita " jelas Dhira sambil tertawa lalu menyusul yang lain.

" Dhira kok lama banget sih, lu gak apa apa kan " khawatir Arjuna.

" Jun, aku gak apa apa kok, kamu akhir akhir ini jadi posesif banget sihh " Dhira hanya cemberut imut.

" gue udah janji sama keluarga lu dan gue gak mau lu kenapa kenapa " jawab Arjuna.

" bilangnya aja jagain, tapi kok takut hantu " tawa Dhira membuat yang lainnya ikut tertawa kecuali Mahendra dan Arjuna.

" kalau itu kan lain lagi " Arjuna sebenarnya gak bisa ngomong apa apa lagi.

Mereka pun tertawa bersama lalu pulang ke rumah masing masing.





















-TBC-













Continue Reading

You'll Also Like

532K 87.6K 30
✒ 노민 [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari huk...
1M 83.8K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
9.7M 183K 41
[15+] Making Dirty Scandal Vanesa seorang aktris berbakat yang tengah mencapai puncak kejayaannya tiba-tiba diterpa berita tentang skandalnya yang f...
7.4M 227K 46
Beberapa kali #1 in horror #1 in thriller #1 in mystery Novelnya sudah terbit dan sudah difilmkan. Sebagian cerita sudah dihapus. Sinopsis : Siena...