✔️ ME YOU AND HIM [END]

By berry_0411

190 33 0

Aku emang bodoh mengejar-ngejar seseorang yang bukan memprioritaskan aku. Hanya di anggap sahabat bahkan tida... More

Perkenalan Tokoh Cewek
Perkenalan Tokoh Cowok
{01}
{02}
{03}
{04}
{06}
{07}
{08}
{09}
{10}
{11}
{12}
{13}
{14}
{15}
{16}
{17}
{18}
{19}
{20}

{05}

6 1 0
By berry_0411



















" Diam itu emas, dan aku sangat mengerti sekarang tentang itu "























Dhira hari ini bingung mau ngapain karena sedang libur 3 hari tanggal merah di hari Jum'at dan Sabtu sedangkan Minggu memang libur. Jadi Dhira bingung mau ngapain apalagi dia sedang sendiri keluarganya lagi di luar semua.

" bagaimana kalau ajak doi jalan, ya kalau mau juga sih " monolog Dhira sendiri sambil berbaring di sofa.

Dhira pun menghubungi Mahendra untuk pertama kalinya, karena jalan dengan doi bukannya istemewa dari pada jalan dengan yang lainnya.

" Hendra, sibuk gak? " tanya Dhira, dia menelpon Mahendra karena malas ngetik.

" sekarang enggak kenapa? " tanya Mahendra bingung.

" Besok sibuk gak? " tanya Dhira lagi dengan harap harap cemas.

" enggak juga, kenapa? Mau jalan? " tanya Mahendra, dia tau kalau sudah di tanya sibuk pasti Dhira sedang bosan.

" hehe iyaa, besok ada waktu? " tanya Dhira lagi.

" Besok siang jam 2 ketemu di taman bermain Euphoria gimana? " ajak Mahendra membuat Dhira senang.

" okeee " jawab Dhira bahagia.

" besok gue jemput yaa jam 2 pas " jelas Mahendra.

" okee siap laksanakan " balas Dhira.

" okee sampai jumpa besok " Mahendra pun memutuskan hubungan telpon tersebut.

Dhira yang kesenangan lupa kalau dia berada diatas sofa dan karena terlalu senang dia pun terjatuh dari sofa tapi dia tetap bahagia.


~~Keesokan harinya~~


Dhira sudah siap siap dari jam dua belas karena dia harus sempurna, kapan lagi malming bareng doi kan pasti menyenangkan sekali, mana lagi hari ini special ada kembang api di malam harinya.

Mahendra pun menjemput Dhira lalu mereka pergi bersama, karena jarak dari taman bermain dengan rumah Dhira tidak terlalu jauh, jadi mereka sampainya juga sangat cepat.

Mereka pun masuk taman bermain dan memainkan beberapa wahana yang ada di dekat situ, Mahendra selalu memegang tangan Dhira karena posisi disitu sangat ramai. Terlebih badan dan tubuh Dhira sangat kecil membuat Mahendra harus menjaganya lebih ekstra.

Setelah bermain kesana kemari mereka membeli minuman dan istirahat sekarang sudah jam 4 sore, mereka mau di sana sampai malam karena akan ada kembang api pada malam harinya. Walaupun adanya jam 9 tapi mereka bisa makan dan jalan jalan dulu untuk mengisi waktu luang.

Tiba tiba saat Mahendra memaikan hpnya mukanya berubah menjadi sangat panik membuat Dhira bingung dan langsung bertanya kepada Mahendra.

" Hen kenapa? " tanya Dhira.

" Sandra kecelakaan, katanya dia ada di rumah sakit Big Hit " Mahendra pun sangat cemas saat mengetahui hal tersebut dia bingung harus bagaimana.

" kamu mau jenguk dia? " tanya Dhira sebenarnya dia kesal karena ada saja menganggu kencan mereka, apakah ini bisa disebut kencan?

" keluarganya gak ada disini, jadi dia sendiri gue harus menemaninya. Lu mau ikut? " tanya Mahendra.

" aku gak terlalu dekat sama Sandra, dia gak apa apa kan? terus gimana sama kembang apinya? " tanya Dhira jujur dia sangat ingin menontonnya.

" lu gimana sih, teman sakit masih aja mau nonton kembang api. Nonton sendiri sana gw mau datangin Sandra " Kesal Mahendra karena Dhira malah mementingkan kembang api.

" Hen kan kita lagi jalan, terus aku lihat di twitter dia cuma keserempet aja kok gak kenapa kenapa " jelas Dhira dia juga lihat upload an Cassandra di Twitter.

" serah lu, yang jelas kalau gw harus lihatin dia " Mahendra langsung berdiri dan menuju parkiran.

" Hen kamu gak bisa gini dong, masa aku di tinggal gitu aja. Hen kan kita janjian duluan, lagian dulu pas aku sakit dan gak ada orang rumah kamu tetap memilih jalan sama Sandra tuh " kesal Dhira karena Mahendra gak datang pas dia sakit bahkan sampai dia di bawa kerumah sakit.

" waktu itu kan ada yang lain, Sandra gak punya siapa siapa, temannya gak bisa juga. Udah deh gue gak suka lu tuh orangnya suka ngungkit masalah-masalah lalu mulu " kesal Mahendra lagi, dengan Dhira membuatnya sedih.

" oke fine, kalau emang Sandra gak kenapa-kenapa dan ada yang jagain dia gw datang kesini jam 8 sebelum kembang api lu tunggu di cafe aja atau dimana aja terserah nanti gw hubungi lu " akhirnya Mahendra memutuskan untuk tetap kembali jika Sandra benar benar tidak kenapa kenapa.

" janji yaa " senang Dhira karena Mahendra masih mau nonton kembang api dengannya.

" iyaa, gw pergi dulu " Mehendra pun pergi.

Setelah berjam jam menunggu Dhira menanyakan kabar Mahendra tapi ternyata hpnya gak aktif mungkin hp lowbat. Karena sudah jam 8 Dhira pun keluar mencari tempat yang cocok untuk menonton kembang api.

Hp Dhira pun mati karena lowbat dan jam sudah menunjukkan pukul delapan lewat lima puluh lima malam. Dhira masih sibuk mencari sekelilingnya, dan dia masih tidak menemukan Mahendra.

Kembang api pun dimulai Dhira masih tidak melihat sosok Mahendra sama sekali. Dhira mendengar kalau kembang apinya akan dinyalahkan lagi jam 10 jadi Dhira kembali menunggu Mahendra.

Tapi saat jam sepuluh kembang api tidak jadi dinyalahkan karena hujan. Lalu Dhira pun menguhubungi sahabatnya lain lain tapi semuanya sibuk menjeguk Cassandra.

Dhira kehujanan dan basah tapi dia tetap tidak bergeming dari situ membiarkan tubuhnya basah kuyup dia pun tertawa renyah di tengah hujan, membiarkan orang-orang disekitarnya menganggap dia aneh.

Mahendra mengulangi kesalahan yang sama, dia kembali mengingkari janjinya. Dhira merasa sangat bodoh karena tetap mempercayai Mahendra, tentu saja dia selalu di nomor duakan. Lalu teman temannya yang lain juga hanya membalas seadanya karena mereka sedang kumpul di tempat Cassandra.

Dia jadi ingat kata katanya Bima kalau Dhira memang selalu di nomor dua kan. Dhira lelah dengan semua ini dia merasa kalau dia sangat menyedihkan lalu dia pulang jalan kaki. Walaupun jauh tapi dia tetap memilih untuk jalan walaupun hujan dan gelap cocok untuk orang patah hati sepertinya bukan.

Jam sebelas Dhira sampai rumah, dia tidak menangis sepanjang jalan padahal dia terkena hujan dan dia sedang sakit hati. Kalau pun dia menangis tidak akan ada satu orang pun yang menyadarinya dan sampai rumah dia tetap tidak menangis.

Dhira mandi lalu memakai baju yang hangat, dia sudah mengecas hpnya dan menyalahkan hpnya. Ternyata di grup mereka membicarakan masalah Cassandra yang sedang sakit. Dan tidak ada yang mengetahui bahwa Dhira sedang sedih. Pesan dari Mahendra pun tidak ada sama sekali.

Dhira pun menangis saat dia berada di kasurnya, dia menangis dengan sangat kencang membiarkan jika ada orang yang mendengarnya, tapi apa daya dia tinggal di rumah yang besar sendiri tidak akan ada yang mendengarnya bukan. Padahal dia sudah berada di dalam selimut tapi mengapa masih kedinginan.

" kamu sangat menyedihkan Dhira " Dhira menertawakan dirinya yang sangat bodoh, padahal dia sudah sekolah untuk tidak menjadi bodoh tapi kenpa cinta ini membuatnya menjadi orang yang paling bodoh.

" kenapa kamu masih mempercayainya, kenapa kamu masih menyukainya, kenapa kamu masih mengharapkannya, kenapa kamu masih memaafkannya, kenapa kamu gak sadar bahwa dia menyukai orang lain, kamu hanya nomor dua yang tidak akan diingat oleh siapapun, kamu hanya orang bodoh yang terus mencintai orang yang tidak mencintaimu bahkan mungkin dia membencimu " Dhira menyalahkan diri sendiri, dia merasa orang yang paling tidak berguna di bumi, ingin rasanya dia menghilang begitu saja, kalaupun dia menghilang memangnya ada yang mencarinya?

" dia memang jahat, dia memang brengsek, tapi ini semua salahmu, salahmu yang terlalu berharap dengannya, bahkan disaat semuanya sudah memperingatimu tapi kamu masih tidak sadar? Sadarlah dengan posisimu Dhira, tapi kenapa kamu sangat bodoh dan masuk ke jurang yang sama Dhira. " Dhira makin kesal dengan dirinya sendiri, apakah dia harus menetap disini atau mengikuti orang tuanya saja, daripada sendiri disini dan menyakiti diri sendiri seperti ini.

Dan malam pun berlalu dengan suara hujan yang deras dan suara tangisan yang teredam karena suara hujan yang menutupi kesedihan orang tersebut. Bukankah hujan sangat baik pada orang tersebut. Menyedihkan tapi ini adalah kehidupan yang harus dijalani.



























-TBC-




























Selasa, 18 Januari 2022

Continue Reading

You'll Also Like

251K 37K 67
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
158K 15.5K 39
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
2.4M 446K 32
was #1 in paranormal [part 5-end privated] ❝school and nct all unit, how mark lee manages his time? gampang, kamu cuma belum tau rahasianya.❞▫not an...
508K 37.6K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.