DANERA [End]

By Sftn11

15.2K 905 42

"Susu gue"terasa ambigu dengan ucapan Zaera, Mildan mengerutkan keningnya. "Maksudnya susu coklatnya"ujarnya... More

DANERA ✓ | Perkenalan
DANERA ✓ | Cast
DANERA✓| SMA Nusa
DANERA ✓| Malu
DANERA ✓| Supermarket
DANERA ✓| Jadian
DANERA ✓| Berdua di balkon
DANERA ✓| Undangan & Manja
DANERA ✓| Pesta Ultah Putra
DANERA ✓| Maaf
DANERA ✓| Traktiran
DANERA ✓| Cafe
DANERA ✓| Bimbim Kangen
DANERA ✓| Mildan Pingsan
DANERA ✓| Check Up
DANERA ✓| Cuci Darah
DANERA ✓| Jalan-jalan
DANERA ✓| Rencana Camp
DANERA ✓| Camp
DANERA ✓| Lagu & Api Unggun
DANERA ✓| Terjebak di Hutan
DANERA ✓| Tantangan
DANERA ✓| Pingsan Lagi
DANERA ✓| Demam
DANERA ✓| Pulang
DANERA ✓| Diculik?
DANERA ✓| Dendam & Kembali
DANERA ✓| Rumah Sakit I
DANERA ✓| Keadaan
DANERA ✓| Hujan & Air Mata
DANERA ✓| Juara Umum
DANERA ✓| Berantem
DANERA ✓| Drop
DANERA ✓| Rumah Sakit II
DANERA ✓| Rumah Pohon
DANERA ✓| Pernyataan
DANERA ✓| Telah Pergi
DANERA ✓| Kehilangan
DANERA ✓| Surat

DANERA ✓| Ujian

299 17 0
By Sftn11


"Hal yang paling berat itu saat kita diuji sih, tapi belum tentu mampu untuk melewatinya"

[Agung Mahatma]

•••

Hai!

Bosan gak sih sama ceritanya?

Komen ya, kasih pendapat 🎉

Sayang kalian💖


•••

Tak terasa tiga tahun berlalu, saat mereka masuk SMA. Dan dihari ini semua murid SMA Nusa mengikuti Ujian Akhir Sekolah terutama kelas XII.


Dengan pembagian kelas secara acak, saat ini mereka sedang mencari dikelas mana mereka akan mengikuti ujiannya.

Saat asiknya mereka mencari namanya, dikejutkan dengan suara berisik burung berkicau, eh salah🤭suara berisik si Putra. Hadeuh😑

"Yes, gue bareng my wife gue"girangnya karena dirinya sekelas dengan istrinya.

"Gue jadi lemot dah! Woi Putra Lo belum nikah ye ama Zia ngada-ngada nih bocah gue sleding mampus Lo"Agung seketika Lola dan segera memberi protes.

"Suka gue lah! Kan habis lulus juga gue nikahin Zia"songongnya gak ketulungan ya Putra.

"Terserah Lo lah Put!"pasrah Agung sambil menengadah tangannya keatas dan segera masuk kekelas, diikuti Putra.

Tinggal Mildan dan Tama yang masih mencari kelasnya berada "Dan, Lo udah mendingan?"tanya Tama.

Ya! Tama mengetahui penyakitnya karena tak sengaja melihat Mildan sehabis keluar dari RS, ketika Tama menjenguk kakak sepupunya lahiran.

"Udah"

"Lo seharusnya minum obat resep dokter secara rutin"memberikan nasihat ke temannya ini, tumben nih panjang ngomongnya. Iyalah karena lagi moodnya.

"Malas gue, tapi Bunda selalu ingatin"ucapnya sambil menatap lurus kedepan tanpa melihat Tama.

"Lo harus berjuang demi hidup dan keluarga"Tama berucap.

"Semoga Lo cepat sembuh, kita juga gak terima kehilangan Lo"menepuk pundak kekar Mildan menyemangatinya.

"Thanks"


✨✨✨


Kini Zaera dan ketiga temannya sedang berada dikelas ujian masing-masing, Ternyata didalam kelas tersebut dirinya dan Selia sekelas bareng.

Yang lainnya terpencar, Azia kini dengan putra, agung dan Kinara, lalu Mildan dan Tama kemana?
Mereka berdua sekelas bareng.

Bel berbunyi, semuanya siap untuk ujian. Selang beberapa lama mereka mengerjakan ujian soal pertama kini waktunya pertukaran soal ujian yang kedua.

Mereka mengerjakannya dengan teliti serta mencermati soal-soalnya, karena ini menyangkut nilai mereka nantinya.

[30 menit kemudian]

"Baik anak-anak kumpulkan kertas ujiannya, karena ini sudah bel istirahat"ucap guru pengawas.

Kring!

Bel istirahat berbunyi, kantin dipenuhi murid yang sedang memesan makanan.

"Holla, everybody!"suara melengking khas Putra terdengar, menguar seisi kantin.

"Putra kenapa berisik banget sih"sahut Zia kesal, karena teriakan Putra.

"Hehe, maaf sayang"dirinya hanya menyengir.

"Mampus"Ejek Agung dihadapan Putra.

Mendelik mendengar ucapan Agung "Lo! Wah minta gue geplak tu mulut Lo, gung"tunjuknya sambil memiting kepala Agung dan memukul-mukul mulutnya.

"Berisik banget sih kalian, panas kuping gue"Zaera membuka suaranya mereka langsung terdiam.

Zaera lalu mendudukkan dirinya di bangku dekat Mildan seraya menatap wajah Mildan.

"Gung, foto nanti kita post di ig"dengan cepat agung mengambil handphone nya dan memotret kedua insan saling pandang.

Setelah memfoto keduanya, mereka kompak bernyanyi agar Zaera dan Mildan tidak curiga saat mereka mengambil foto diam-diam.

"Yuhu~~terpesona aku terpesona memandang-memandang wajahmu yang manis"Putra menyanyikan lagu kesukaannya yang sering ia scroll di tiktok.

"Lanjutkan, Gung"

"Memandangmu~walau selalu~ asik!👻"lanjut Agung dengan senyum jahilnya.

"Cie Zaera, betah Lo liatin Mild.."ucap Agung, Ucapan Agung terhenti karena Putra memotongnya.

"Demen pasti si Zaera, gih buruan jadian!"ucap Putra.

Lamunan keduanya buyar setelah mendengar suara dua curut tersebut.
Sebenarnya Zaera ingin bertanya keadaan Mildan, tapi malah terhipnotis oleh ketampanan yang dimilikinya.

"Ha..apa gak kok" Zaera gelagapan dan menormalkan kembali ekspresi nya.

"Hayo Lo, ketahuan bohong"selidik putra.

"Gak, udah ah! Mildan Lo udah mendingan kan?"bicaranya menghadap Mildan.

"Udah, makasih buat semalam" jawabnya sambil mengusap rambut Zaera berterimakasih padanya.

"Sama-sama, ish jangan di usap kan jadi berantakan rambut gue MILDAN"teriaknya diakhir kalimat dan merapikan rambutnya lagi.

"Woi, gue baper! Tama usapin juga sayang?" Ucap Selia pada Zaera dan Mildan, dan melangkah menuju Tama. Dirinya juga pengen kayak mereka.

Selia duduk diatas pangkuan Tama, setelah sekian lamanya mereka menjalin hubungan, Selia memang manja disaat tertentu.

Kini dirinya masih diposisi sama, sambil mengalungkan tangannya ke leher kekasihnya seraya merengek.

"Sayang usapin rambut aku yang?"manjanya, mengambil tangan Tama menaruhnya dikepalanya.

"Iya, ini di elus sayang"

"Uwow! Tama panggil sayang? Mimpi apa gue" putra tercengang.

"Orang yang terkenal cuek, bisa romantis juga. Salut dah gue liat Lo"Agung juga  sama tercengangnya.

"Udah! kapan kita makannya kalau kalian pada ribut, Biarin kenapa kan mereka pacaran kenapa kalian sewot"ujar Kinara kesel, karena mau makan tapi pada ribut.

"Iya sayang, ini makan" ucap Agung.

Mereka semua langsung menyantap makanannya dengan lahap dan habis tak tersisa.


✨✨✨


Mereka saat ini berada di parkiran, lebih tepatnya ingin pulang.

"Mari pulang - mari lah pulang bersama-sama~~~"merdunya suara Putra menggema, tangannya menggandeng Azia.

"Kita jadi nongkrong gak woi" sahut agung ke temannya.

"Jadilah, di wapad kan? Jawab Putra.
Wapad itu ( warung Pak Dahlan)

"Nanti gue nyusul" ucap Mildan.

"Oke, gue pulang dulu friends"seraya Putra melambaikan tangannya

"Gue juga"ucap Agung.

Saat Tama ingin pulang dengan Selia, tiba-tiba Mildan menghentikan langkahnya seraya berbisik ke telinga Tama. "Nanti izinin gue sama anak-anak lain yang ngumpul, gue mau check up" diangguki Tama.

"Sayang ayo, kalian bicara apaan sih!
Tama buruan aku ngantuk tau" mulai deh manjanya Selia.

"Iya-iya"ucap Tama.

"Zaera!"
Lamunannya buyar ketika seorang memanggil namanya, mengalihkan pandangannya yang semula menatap handphone nya kini melihat kedepan, ternyata Mildan.

Memang dirinya sedang menunggu papanya menjemputnya, dirinya sekarang berada di halte bus.

"Apa" menatapnya sekilas, lalu melihat hp kembali dirinya sedang meng-scroll Ig.

"Lo gak balik"Tanya Mildan.

"Baliklah! Gue dijemput papa, paling bentar lagi sampai"jawab Zaera.

"Lo kok masih disini, gak mau balik"lanjut Zaera.

"Minggu depan Lo ada waktu" tanya Zaera, dirinya menaruh hpnya di saku roknya.

Zaera tampak berfikir, dan menganggukkan kepalanya "Ada, kenapa?" Dirinya menatap Mildan yang duduk disebelahnya.

"Mau ajak Lo jalan-jalan" ucap Mildan ingin mengajak Zaera.

"Berdua?" Jawab Zaera, lantas Mildan menggelengkan kepalanya.

"Sama Bima"

"Ngomong dong! Kalau gitu gue mau lah, yakali nolak" ucap Zaera senang.

"Emangnya kita mau jalan-jalan kemana, dan?"tanya Zaera lagi ke Mildan.

Mildan ingin memberi Zaera dan Bima kejutan, dirinya akan membawa mereka berdua seru-seruan.

"Rahasia"Zaera mendengus kesal.

"Yaudah deh, gue tunggu Minggu depan" Mildan mengangguk.

Tin-tin!
Suara klakson mobil BMW terdengar ditelinga keduanya, mobil tersebut berhenti didepan mereka.

Ternyata papa Zaera! "Nunggu lama sayang?" Panggilnya saat keluar dari mobil tercintanya.

"Gak kok pa, tadi baru keluar"sambil tersenyum kearah papanya.

Papanya mengelus surai hitam milik anaknya sayang, saat menoleh kesamping ia kaget karena Mildan berada disitu.

"Nak Mildan"ucap papa Zaera.

"Iya, om"jawabnya langsung menyalimi tangan Om Zaidan, papa Zaera.

"Kalau gitu saya pulang dulu om" ucap Mildan.

"Iya-iya, hati-hati dijalan nak" jawab papa Zaera.

"Iya om! Assalamu'alaikum" salamnya sambil memakai helmnya.

"Wa'alaikum salam" papa dan Zaera bersamaan menjawab.

"Ayo, pulang sayang. Mama masakin makanan kesukaan Zaera"ujar papanya memberitahu anaknya.

"Yeah! Ayo pa"menarik tangan papanya masuk mobil.

_____________________________________

Hayo! Siapa yang penasaran Mildan  sakit apa ya kira-kira?

Jangan lupa vote dan komen ☺️


Next 👉

Sftni11


Continue Reading

You'll Also Like

671K 19.6K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...
938K 86K 32
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...
284K 20K 49
~Warning!~ •DILARANG PLAGIAT!! •up dua hari sekali •Mengandung beberapa kata-kata kasar dan adegan kekerasan⚠️ •Harap bijak dalam memilih bacaan! Rac...
250K 5.2K 17
Kesepakatan gila yang diberikan Gavriel lalu disetujui penuh oleh Baek Dahyun, secara singkat membuat hidup Dahyun berubah drastis. Keduanya menjalin...