WHO ARE YOU? [END]

By Maryaaisha

4.1K 656 72

"Setiap bertemu denganmu, rasa sukaku semakin bertambah." ============= "Semakin tinggi langit, semakin dalam... More

CAST
WHO ARE YOU?
1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28. End
CLOSE
Royal Prince of Anaphalis

9

112 22 1
By Maryaaisha

Kamar yang beberapa hari terakhir ini lia tempati kini sudah terasa begitu nyaman. Banyak sekali pertanyaan yang berputar dalam kepalanya sekarang, terlebih setelah hari ini dia bertemu dengan Raja di istana jinhan.

Kejam. Satu kata yang tertanam di benak lia saat ini untuk menggambarkan sikap Raja tadi siang. Dia tidak habis pikir, bagaimana sikap Raja yang tidak segan-segan melakukan segala cara agar tujuannya berhasil. Hanya untuk melihat kakaknya sendiri menderita?

Lia menghembuskan nafas beratnya, dia memijat pelan kepalanya yang sejak tadi terasa semakin berat. Lia meletakan kuas yang sedari tadi digunakannya untuk menulis. Entah apa yang sekarang lia tulis, setidaknya dia harus meninggalkan sesuatu bila sewaktu-waktu lia terbangun dan kembali ke tubuhnya. Meski terdengar mustahil, lia masih berharap itu bisa terjadi. Hidup di kerajaan seperti ini membuatnya merasa takut.

Lilin yang sejak tadi meneranginya mulai memendek, tapi sesuatu yang ditunggu wanita itu belum juga muncul. Lia membereskan beberapa lembar kertas yang berserakan di atas meja. Kamar jisu terlihat sangat rapi, lia jadi merasa jika jisu seperti sosok dirinya yang hidup di tempat berbeda.

Tok..Tok..Tok..

Suara ketukan lirih terdengar dari arah jendela menghentikan aktivitas lia yang sedang bergelut dengan beberapa lembar kertas. Lia mendekat kearah jendela dan membukanya perlahan.

Bruk..

"Pangeran, apa tidak ada yang melihat anda kemari? Saya bisa keluar untuk menemui anda, kenapa anda membayakan diri datang kemari dengan diam-diam seperti ini?" ucap lia pada pria yang baru masuk menyelinap.

"Tidak perlu khawatir" renjun tersenyum. "Kau baik-baik saja? Apa yang kali ini Raja lakukan padamu?" renjun memegang bahu lia memeriksa keadaan wanita itu, raut wajahnya kini terlihat khawatir.

"Saya baik-baik saja pangeran. Seharusnya kita menghawatirkan anda yang menyelinap masuk ke rumah seperti ini, jika ada penjaga yang melihat anda masuk kemari bagaimana?" jawab lia.

"Kau mengkhawatirkanku sekarang? Jangan salahkan aku karena terakhir kali kau bertemu dengan Raja aku hampir saja kehilanganmu" tangan renjun terulur menangkup pipi lia.

Lia mengerti, rasa khawatir renjun sekarang sangat beralasan. Tapi keadaan mereka sekarang, kenapa lia merasa senang karena renjun mengkhawatirkannya? "Ingat lia, renjun sekarang sedang menghawatirkan keadaan jisu, bukan kau" batin lia

"Saya sudah berjanji tidak akan melakukan hal yang berbahaya lagi, anda bisa memegang ucapan saya pangeran" ucap lia meyakinkan pria itu.

Renjun meraih tubuh lia ke dalam pelukannya. Mereka terdiam, keduanya memilih sibuk dengan pikiran dan perasaan masing-masing.

"Aku rasa aku tidak pernah mengatakan ini padamu sebelumnya, tapi kau harus tau jika aku sangat mencintaimu. Aku mencintaimu" ucap renjun masih memeluk lia.

Lia membeku, bukan pertama kali wanita itu mendengar kata-kata yang renjun katakan tadi, tapi kenapa dia saat ini merasa senang saat renjun mengatakan itu dan memeluknya? Kenapa dadanya berdebar seperti ini? Apa lia boleh merasa seperti ini pada renjun?

Tangan lia membalas pelukan renjun, ditepuknya punggung pria itu pelan. "Saya juga mencintai anda pangeran" Iya. Jisu pasti akan menjawabnya seperti itukan? Lia tidak melakukan sesuatu yang salah disini bukan? Lia adalah jisu, jisu adalah lia sekarang.

"Aku tau, kau menerima dwikkoji pemberianku. Kau milikku, tidak ada yang bisa memilikimu meski itu Raja sekalipun. Aku akan membawamu pergi dari sini, kita akan pergi bersama agar adikku tidak bisa menikah denganmu" ucap renjun melepaskan pelukannya dan tersenyum menatap wanita di hadapannya itu.

Lia menarik pria itu, "Duduklah pangeran, apa yang sedang coba anda rencanakan sekarang?" tanya lia masih belum paham dengan apa yang dikatakan renjun.

"Ada kapal yang akan berangkat dari pelabuhan jinhan menuju negeri seberang besok lusa, jika kita bisa naik dan keluar dari kerajaan, adikku tidak bisa melakukan apapun pada kita" ucap renjun.

"Apa itu bisa? Bagaimana kita akan naik pangeran? pasti akan ada banyak penjaga di pelabuhan" lia merasa tidak yakin dengan rencana renjun yang akan membawanya pergi. Setiap sudut kerajaan penuh dengan pengawal istana, apalagi pelabuhan tempat dimana orang akan masuk dan pergi dari kerajaan jinhan.

"Kita akan pergi malam hari dari sini, pagi-pagi sekali kita bisa sampai tepat waktu pelabuhan sebelum pengawal menyadari kepergian kita" renjun meraih tangan lia.

"Kita berusaha semampu kita, jaemin juga akan pergi bersama kita untuk memastikan rencana kita kali ini berhasil" lanjut renjun meyakinkan lia yanh terlihat ragu.

Lia terdiam, jika dia dan renjun pergi maka Raja tidak akan bisa melakukan apapun seperti yang dia katakan padanya tadi siang. Lia percaya pada renjun, pria itu sangat mencintai jisu. "Renjun pasti akan melakukan apapun untuk wanita ini. Untukku" batin lia meyakinkan diri sendiri.

"Baiklah pangeran, saya akan bersiap nanti" ucap lia tersenyum.

Renjun merasa lega karena lia setuju dengan rencananya, entah apa yang akan dia lakukan jika rencana ini tidak berhasil. Bayangan melihat jisu menikah dengan adiknya di depan matanya sendiri membuat dia merasa sangat marah. Entah dosa apa yang dulu pernah renjun lakukan pada adiknya itu, sehingga adiknya ingin dia hidup menderita.

"Aku akan pergi sekarang, aku sudah merasa tenang setelah melihat keadaanmu yang baik-baik saja sekarang" ucap renjun bangkit.

Lia membuka jendelanya melihat keadaan di luar, "para penjaga sudah tidak terlihat. Berhati-hatilah pangeran" ucap lia setelah melihat keadaan di luar terasa aman.

"Kau juga, jaga dirimu baik-baik" renjun memeluk lia lagi, "aku pergi sekarang" ucap renjun tersenyum lalu melompat keluar dari kamar lia dan berlari menjauh. Lia segera menutup jendelanya agar tidak ada yang merasa curiga.

Semoga saja rencana renjun berhasil dan bisa membantunya keluar dari masalah ini. Lia kini membaringkan tubuhnya mencoba terlelap.

🎎

Renjun masih mengendap mencoba keluar dari rumah jisu. Tadi ada beberapa penjaga yang berkeliling di sekitar kamar jisu, untung saja renjun langsung bersembunyi sehingga dia tidak tertangkap oleh pengawal rumah tuan choi.

"Tunggu dulu" langkah renjun saat akan keluar dari tempat persembunyiannya terhenti karena ada tangan seseorang yang menahan bahunya dari belakang.

"Anda tidak berpamitan terlebih dahulu pada pemilik rumah?" ucap orang itu. Renjun perlahan membalikkan badannya, memastikan siapa orang yang menahan dirinya sekarang.

"Pa-paman" ucap renjun terbata.

"Kenapa anda terburu-buru pangeran? Saya bahkan belum menyajikan teh hangat pada anda" ucap tuan choi tersenyum. Iya, tuan choi berhasil menangkap renjun sekarang. Renjun dengan tenang tersenyum dan menerima tawaran tuan choi.

"Mari, saya akan seduhkan teh terbaik untuk anda" tuan choi berjalan terlebih dahulu memimpin langkah keduanya. Renjun mengikutinya dengan sedikit merasa takut, apa yang akan tuan choi lakukan padanya setelah melihat renjun memasuki rumahnya dengan menelusup seperti maling begini?

"Duduklah pangeran" ucap tuan choi tersenyum.

Pelayan tuan choi menyajikan teh hangat untuk kedua pria yang duduk saling berhadapan itu.

"Terima kasih, pergilah dan jangan biarkan siapapun masuk" perintah tuan choi pada pelayannya.

"Baik tuan"

Tinggallah kedua pria dengan rentang usia yang cukup jauh itu bersama, keduanya sama-sama terdiam. Tuan choi menyesap tehnya dengan tenang, memperhatikan pria muda yang duduk di hadapannya. Dia tidak menyangka pangeran akan berani menyelinap masuk kedalam rumahnya seperti ini hanya untuk menemui Putri semata wayangnya.

Tuan choi bukan tidak tau tentang hubungan keduanya. Dia hanya bersikap diam dan tidak mampu melarang hubungan keduanya setelah melihat senyum bahagia putrinya. Iya, dia hanya ingin jisu merasa bahagia sekarang.

"Katakan apa rencana anda pangeran" perkataan tuan choi mampu menarik perhatian renjun yang sedari tadi duduk terdiam memperhatikan cangkir berisi teh dengan asap yang sedikit mengepul.

🎎

Pangeran dari kerajaan jinhan😍

Kira-kira rencana pangeran kali ini berhasil atau tidak?

🌵🌵🌵

Continue Reading

You'll Also Like

5.3K 712 35
Sebenarnya apa yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama? Apa jika hatimu bergetar saat kedua pasang mata saling bertemu? Atau jika jantungm...
2.8K 256 5
Nct Dream X Karina ( Aespa ) Setiap kali Karina membuka loker miliknya, akan terlihat 7 surat bertulisan kata "semangat" dengan tulisan yang berbeda...
1.8K 157 11
stay terus ya, saya sangat butuh kritikan serta saran dari kalian gays. Arsya × Aghatta Jazziel × Caifa Adhamian × Lexia Yuki × Kenny Mahen × Vivi
497K 37.1K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.