Let Me Be Your Healer, Mr. Na...

By vioneee12

140K 18.1K 1.2K

"Nakamoto-san, can you let me be your healer?" (HANYA CERITA FIKSI) More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Special Part (1)
Special Part (2)
Special Part (3)
Another Special Part (1)
Another Special Part (3)
Another Special Part (4)
Another Special Part (5)
NEW STORY : JUNG JAEHYUN
RECOVERY | Lee Haechan

Another Special Part (2)

2.5K 339 23
By vioneee12

Miyawaki Mei, menggeleng miris setelah mendengarkan semua ucapan dari seorang lelaki yang tengah duduk dihadapannya itu.

"Kasihan,"

Lelaki itu, yang tak lain dan tak bukan, Nakamoto Yuta, hanya bisa memijat pelipisnya pelan mendengar tanggapan dari teman sekaligus mantan psikiaternya.

Atau juga bisa dibilang... mantan kekasih? fufu.

Tidak sengaja bertemu disebuah cafe, kemudian melanjutkan mengobrol tentang banyak hal.

Seperti yang satu ini, Yuta sedang mencurahkan semua isi hatinya, keluh kesah perjuangannya sebagai suami siaga untuk istrinya yang sedang hamil muda (?)

Yuta dengan jelas melihat Mei yang sedang berusaha kuat menahan tawanya itu.

"Kalau mau tertawa, silahkan saja."

"Kau tahu? Semua ceritamu itu lucu sekali,"

"Lucu? Hah! Kau hanya tidak tahu bagaimana rasanya jadi diriku,"

Mei mencibir, "Dasar, begitu saja sudah mengeluh, belum lagi nanti kalau sudah benar-benar jadi ayah, akan bagaimana kau?"

"Setidaknya Yuna tidak akan bertingkah ajaib lagi kalau bayinya sudah lahir,"

"Daripada bercerita denganku, kurasa lebih baik kau berkonsultasi dengan kakakmu,"

"Kakak? Kakakku? Momoka? Si Momoka itu?"

Mei mengangguk menahan tawa, sudah jelas ia akan menduga Yuta akan bereaksi seperti itu.

"Meminta saran pada wanita itu adalah sebuah kesesatan,"

Di titik ini, Mei tidak bisa lagi menahan tawanya, tidak peduli dengan reaksi orang-orang disekitar, ia tertawa sepuasnya.

Yuta menghela nafas berat, ia melirik jam tangannya.

"Sudah hampir waktunya,"

"Apa?"

"Aku berjanji mengajak Yuna makan siang diluar,"

Mei mengangguk seraya tersenyum geli, "Cepatlah pulang, Yuta. Aku takut kali ini Yuna akan meminta cerai padamu jika kau terlambat, haha,"

Yuta menyipitkan matanya, "Aku jadi kasihan dengan Jaehyun,"

"He? Kenapa? Apa hubungannya dengan Jae-ku?"

"Kalau kau hamil nanti, dia pasti akan gila,"

Mei berdecih, "Jaehyun tidak sepertimu!"

"Kau kan spesies yang sedikit mirip dengan Momoka, jadi bisa dipastikan..."

"YUTA!"

...

Yuta melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, ia sudah hampir sampai ke rumahnya, dan sesuatu membuatnya keheranan.

Sebuah taksi berhenti di depan rumahnya, dan tak lama seorang wanita keluar dari sana.

Yuta menajamkan penglihatannya, tidak salah lagi, itu istrinya.

"Yuna? Darimana dia?"

Setelah memarkirkan mobilnya, Yuta segera keluar dan menghampiri seorang wanita cantik yang sedang berjalan pelan dengan wajah tertunduk itu.

"Hei,"

Yuna mengangkat wajahnya mendengar suara Yuta, namun eksperesi wanita itu patut dibicarakan sekarang.

Yuna memasang wajah datar, seakan tidak suka melihat Yuta.

Dan saat ia membuang muka, saat itu juga Yuta kembali merasa terheran-heran.

"Yuna, kau habis darimana?"

Ia yakin Yuna pergi ke suatu tempat, melihat penampilannya yang rapi itu.

Anehnya, istrinya itu tidak menjawab apapun, tanpa memandang Yuta, ia terus berjalan masuk ke dalam rumah.

Meninggalkan Yuta yang berdiri terbengong di halaman rumah.

Dengan pikiran yang bergelut kuat.

Lelaki itu berusaha mencari apa lagi kesalahan yang ia perbuat kali ini.

"Yuna,"

Masih, Yuna tidak meresponnya sama sekali.

"Choi Yuna,"

Yuta terus mengikuti Yuna yang berjalan mendahuluinya.

Tidak tahan lagi terus diabaikan seperti ini, Yuta mempercepat langkahnya, hingga ia berhasil meraih tangan istrinya itu.

"Kau kenapa?!"

Yuna berusaha menepis genggaman tangan Yuta ditangannya.

"Lepaskan aku,"

"Tidak sebelum kau menjelaskan padaku,"

"Sakit,"

Tidak tega, Yuta melepaskan tangannya.

"Kau habis darimana?"

Yuna tidak langsung menjawab, ia masih membuang muka.

"Lihat aku,"

"Tidak mau, jelek."

Yuta memejamkan matanya, berusaha bersabar.

Meski ia sempat terpikir, apa ketampanannya sudah benar-benar lenyap?

Ini pertama kalinya Yuna mengatainya begitu.

Kau pasti bisa, Yuta.

Yuta meraih Yuna mendekat, tangannya bergerak menangkup wajah cantik istrinya itu.

Mempertemukan pandangan mata mereka.

"Sekarang, bisa kau jelaskan padaku apa yang sedang terjadi?"

Cukup lama menunggu Yuna agar mau berbicara.

"Jahat. Kau bertemu dengan Mei-san, kan?"

"Kenapa bertemu dengannya? Kau merindukannya?"

"Padahal kau janji mengajakku makan siang?"

"Kau pasti merindukan Mei-san,"

"Yuta ingat, dia istri orang lain!" tukas Yuna marah namun tetap dengan aksen lugunya.

Yuta jelas melongo sekarang, bagaimana bisa? Apa tadi Yuna ada di cafe? Atau bagaimana?

"Kau tahu?"

"Tahu. Kak Momoka yang bilang,"

"Hah? Momoka?"

Yuta mencoba mengingat, dan ia berhasil mengingat kalau tadi memang sempat ia memberitahu kakaknya melalui pesan kalau ia sedang bersama Mei karena kakaknya itu memang bertanya dimana keberadaannya.

Setelah itu ia tidak memeriksa ponselnya lagi, dan sibuk berbicara dengan Mei.

Yuta mengambil ponselnya, dan melihat notifiaksi layarnya.

Sebuah pesan. Dari Momoka.

Yuna tadi ke kantormu, ia meneleponku karena tidak tahu kau ada dimana, mungkin sekarang dia sudah pulang.

Ah, ternyata begitu.

"Kau ke kantorku? Kenapa tidak meneleponku?"

"Bukankah aku bilang akan menjemputmu?"

Yuna menundukkan wajahnya.

"A-aku ingin cepat menemuimu, aku tidak mau meneleponmu karena itu kejutan,"

Yuna menegakkan wajahnya lagi, ia marah.

"Tapi kau bertemu Mei-san, untuk apa?"

Yuta menghela nafas, "Aku bahkan tidak sengaja bertemu dengannya di cafe, karena bertemu, jadi sekalian mengobrol sedikit, hanya itu."

"Untuk apa pergi ke cafe? Tidak mau makan siang denganku? Itu hanya alasanmu saja, kan?"

Wah, apa ini benar Yuna?

Oke, mari kembali ingat fakta kalau wanita cantik yang biasanya selalu lembut, tenang dan polos itu sekarang sedang hamil.

Jadi jangan terkejut dengan perubahan drastisnya.

Yuta diambang batas frustasi, kenapa jadi seperti ini, jadinya ia terlihat jadi pelaku terduga perselingkuhan kalau begini.

"Tadinya aku ke cafe bersama Taeyong untuk minum kopi, setelah itu tidak sengaja bertemu Mei,"

Yuna diam, perlahan raut wajahnya berubah.

"Tidak bohong?"

Nada bicaranya pun sudah melembut sekarang.

Yuta sedikit lega, ia mengangguk.

"Sudah puas sekarang?"

Yuna mengangguk, tersenyum kecil, ia mengelus perutnya.

"Lapar, hehe."

Yuta ikut tersenyum, akhirnya.

"Kita makan siang sekarang, oke?"

"Oke!"

...

Berbanding terbalik dengan yang sebelumnya,  kini, Choi Yuna, sekarang seperti tidak bisa jauh sedikit saja dari suaminya.

"Yuta, gendong!"

Yuna mengulurkan tangan, dengan wajah tanpa dosanya.

Yuta menurut saja, ia berjongkok, membiarkan Yuna menaiki punggungnya.

Yang seperti ini jauh lebih baik daripada diabaikan, dan selalu jadi sasaran emosi labil istrinya itu.

Yuta berjalan menuju lemari, dengan Yuna yang masih menempel dipunggungnya.

"Kau mau mandi?"

"Hm,"

"Berarti aku harus turun, ya?" tanya Yuna dengan nada sedih.

"Tidak perlu,"

"Eh?"

"Kau bisa ikut aku mandi," jawab Yuta santai, berbeda dengan Yuna yang langsung panik dan turun dari punggung suaminya itu.

"Tidak, tidak,"

Yuta menyeringai kecil melihat tingkah istrinya itu.

"Kenapa? Kau juga belum mandi, kan?"

"K-kau mandi saja duluan, aku tidak mau ikut!"

"Tadi kau selalu mengikutiku kemana-mana, kenapa sekarang tidak mau?" Yuta semakin gencar menggoda Yuna.

"Kalau aku ikut, bisa bahaya, kan?"

"Benarkah? Seperti apa bahayanya?"

"Y-Yuta!"

Yuta terkekeh pelan, tangannya terulur untuk mengacak gemas rambut Yuna.

"Aku mandi dulu,"

Yuna mengangguk, ia tersenyum.

"Setelah itu, gendong lagi, ya?!" pintanya antusias.

"Hm, sampai ke ujung dunia juga boleh,"

To Be Continued?

Or End?

xixixi.

Gimana part tambahan yang ini? Kalian suka?

Jangan lupa vote + commentnya, ya? Ilysm.

Thankyou

And

See You

-vioneee12










































Continue Reading

You'll Also Like

YES, DADDY! By

Fanfiction

308K 1.8K 10
Tentang Ola dan Daddy Leon. Tentang hubungan mereka yang di luar batas wajar
59.1K 7.6K 23
Salah satu syarat membangun rumah tangga yang bahagia adalah menerima kelebihan dan kekurangan pasangan. Bae Suzy harus menerima kenyataan di usianya...
802K 58.9K 53
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
175K 16.3K 46
❝kita adalah dua hal yang saling terjerembab dalam satu bagian tentang suatu kesamaan, yaitu perasaan❞ Start : 1 April 2020 Finish : 19 June 2020