TRANSMIGRASI MIA [END]

By frozenbiru

6.6M 799K 42.5K

[HARAP FOLLOW AKUN AUTHOR DULU SEBELUM MEMBACA!!] Kisah dari Safira Miane Andira, yang tiba-tiba memasuki tub... More

PROLOG
01. PINDAH RAGA
02. AKTING
03. PULANG
04. GAK SUDI?!
05. KOK ANEH
06. DRAMA DI PAGI HARI
07. SMA GALAXY
08. BUKAN CINTA TAPI GABUT
09. 5 COGAN
10. RICO BODY SHAMING!
11. MIA KENA SIAL
12. HUKUMAN
13. PASAR MALAM
14. DIRGA KENAPA?
15. MURID BARU
16. LOH KALIAN?!
17. JALAN-JALAN WITH RICO
18. KEHIDUPAN DIRGA
19. ALBIAN?
20. SISA RASA
22. DIDIT BAPAK CICAK!
23. PERTENGKARAN
24. KERJA KELOMPOK
25. DIRUMAH DIRGA
26. KEDATANGAN KAKEK DAN NENEK
27. MIA SELALU SALAH
28. PENGHIANAT?
29. WEEKEND
30. PENGUNTIT
31. WHO?
32. BERULAH
33. BERITA PUTUSNYA ALBIAN DAN SINDI
34. MENGEJUTKAN
35. KOMA
36. BERITA BURUK
37. KEADAAN YANG BERUBAH
38. MENJENGUK
39. KABAR BAIK
40. UMPATAN MASAL
41. COKLAT SIALAN
42. KEHANGATAN
43. MANSION MIA IS BACK
44. KEMBALI SEKOLAH
45. TERULANG KEMBALI
46. SEBUAH PESAN
47. PENCARIAN
48. AKHIR YANG BAHAGIA (END)
Extra Part

21. DEMAM

136K 17.8K 636
By frozenbiru

jangan lupa vote guys.

-H A P P Y R E A D I N G-

"MIAA, LO GAK SEKOLAH?"

Teriakan itu dari depan pintu kamar seorang gadis yang sedang menggigil di balik selimut.

Karna tidak ada jawaban, Rico masuk ke kamar dominan warna baby blue itu. Dia melihat seorang gadis yang masih tertidur di balik selimut. Padahal ini sudah pukul tujuh.

"Mia cepet mandi lu gak sekolah?"kata Rico, cowok itu membuka selimut melihat Mia yang tengah menggigil ia panik, dan langsung mengecek suhunya.

"M-mia lo demam?"perasaan cowok itu semakin kalut.

"Bang Mia izin gak masuk, badan Mia lemas."gumam serak Mia.

"Makannya kalo malam jangan duduk di balkon angin malam gak baik untuk kesehatan."

Mia menatap abangnya sayu."Abang tahu?"

"Gue tahu semua yang lu lakuin sewaktu malam, jangan kek gitu lagi dek gue takut!"ucapnya dengan mata memerah.

Mia tersenyum tipis, melihat abangnya perduli lagi kepada dirinya.

"Insyaallah bang, kalo gak lupa."kekeh renyah.

"lu gak sekolah bang?"tambah Mia.

"Kalo gue sekolah lo sama siapa? Di rumah sepi, hanya ada lo dan gue aja. Bang Zico udah berangkat. Mommy, Daddy kerja. Bibi pulang kampung!"

"Gak papa bang lu sekolah aja, biar gue sendiri di rumah."

Rico melotot tak terima,"enggak, enggak, enggak. Biar gue izin hari ini buat jagain lo."

Rico mengambil ponsel di kantong celananya, lalu menelpon kembarannya.

"Assalamualaikum, halo bang?"

"Waalaikumsalam"

"Bang ijinin gue hari ini, gak sekolah dulu."

"Kenapa?"

"Mia demam, dia di rumah sendirian."

"Tapi dia gak papa kan?"suara itu terdengar cemas di telinga Mia dan Rico.

Rico menatap Mia sebentar dan cewek itu mengangguk pertanda kalau dia tak apa-apa.

"Gak papa sih bang, cuman ya, badan dia panas."

"Yaudah, gue ijinin kalian. Tapi inget Rico lo jaga adik gua. Jangan sampe demam dia makin parah."

"Yee, adik gue juga kali."kesal Rico, cewek itu hanya bisa terkekeh lemas.

"Oh, baik-baik di rumah gue tutup dulu telponnya. Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam."

Tut.. Tut.. Tut..

Bukan bunyi kentut ya. Zico emang kalau masalah adik perempuannya dia lupa dengan sifat aslinya. Jangan heran karna Mia itu wanita sangat ia sayangi setelah ibunya.

Rico beralih menatap Mia yang sedang memejamkan mata, dia sebenarnya tidak tega melihat adiknya terbaring lemah karna biasanya mereka adu bacot.

"Dek gue ambil kompres sama air anget dulu ya di dapur."saut Rico.

"Iya bang."

Setelah itu Rico meninggalkan Mia sendiri di kamar, ia turun ke bawah untuk mengambil air hangat dan kain kecil untuk mengompres adiknya.

Ketika berada di dapur selesai mengambil kompres ia baru kepikiran untuk membuatkan adiknya bubur.

"Gue lupa, orang sakit kan makan bubur biar anget perutnya."monolog cowok itu.

Ia meracik bumbunya sendiri, tangannya lihai memegang peralatan dapur. Masalah rasa enak atau enggak belakangan, yang penting ia sudah usaha semaksimal mungkin.

Ketika sudah jadi ia membawa nampan berisi bubur, dan kompres air hangat naik ke kamar adiknya.

Masuk lah cowok itu ke dalam kamar Mia menaruh mapan di meja belajar adiknya. Lalu mengompres kain yang di basah kan air hangat ke dahi cewek itu.

"Dek makan ya? Abang udah buatin bubur untuk kamu."

Mia membuka mata untuk melihat abangnya."tolong suapi bang."

Rico dengan telaten menyuapi bubur masakan sendiri ke dalam mulut adiknya.

"Siapa yang bikin bang?"tanya Mia.

"Gak enak ya? Soalnya gue yang masak. Gak usah di lanjutin kalo gak enak biar abang pesen online aja."

"Ini enak lo bang serius, gak usah pesan online lagi."larang Mia.

"Beneran enak?"

"Duarius bang!"

"Soalnya bikinnya pake cinta sih eakk."balasnya cengengesan.

Mia memutar bola mata malas, tak bisa di pungkiri ia juga senang mendengarnya.

"Makasih bang,"ucap gadis itu tulus.

***

Disebuah kelas sekarang tengah ramai karena jamkos. Mereka bebas melakukan kegiatan. Ada yang game, gosip, tidur, dan banyak lagi.

Kelas itu adalah kelas XII IPS 3 yang di penghuni oleh inti Savire dan inti Dragon.

"Rico kenapa gak berangkat Zi?"ucap Jovian bertanya kepada Zico.

"Izin, sakit."

"Lah tumben tuh anak sakit."Raffi ikut menimpali.

"Dia juga manusia bisa sakit."kata Zidan.

"Bukan dia!"

Albian mengernyit heran."terus siapa?"

"Mia!"ujar Zico dengan lemah.

"Mia sakit apa Zic?"heboh Raffi sedikit di hatinya ikut merasa khawatir.

Zico menatap Raffi datar."cuma demam,"

"Oke pulang sekolah kita jenguk Mia di rumah lo zic."putus Zidan di angguki semuanya.

Tidak jauh dari meja mereka Dirga mendengar semua percakapan inti Savire.

Mendengar kondisi Mia saat ini sedang tidak baik-baik saja ia ikut khawatir tapi cowok itu tidak bisa berbuat apa-apa.

***

Sekarang inti Savire sudah berada di rumah si kembar untuk menjenguk Mia.

Raffi sedang berjalan menuju kolam renang di kediaman Firmansyah, tidak sengaja ia melihat punggung seorang cowok yang sangat dia kenal sedang duduk di tepi kolam dengan melamun menatap genangan air.

Cowok itu mendekatinya menepuk pundak Rico pelan."ngelamun bae kenapa?"

"Bener kata lu raf, gua nyesel sekarang."kata Rico masih dengan pandangan pada genangan air, ia masih menyadari kalau Raffi sudah duduk di sampingnya.

"Nyesel gimana?"bingung Raffi.

"Semalem gue denger Mia nyanyi, terus dia nangis sambil minta pulang sama Allah. Gua takut kalo semisal ucapan dia akan terjadi raf."suara serak Rico terdengar sangat menyesal di telinga Raffi.

Raffi yang mengerti perasaan sahabatnya pun langsung merangkulnya.

"Makanya bro lo jangan kasar sama adik lo, minta maap sama dia sebelum terlambat. Umur itu gak ada yang tahu."nasihat Raffi.

"Tapi gua malu minta maaf sama Mia."

Raffi menggeplak keras lengan sahabatnya itu dia sangat malas pada orang yang mempunyai gengsi tinggi."turunin gengsi lo bodoh!"

"Iya, iya gua usahain."

***

Sore harinya kondisi Mia sekarang sudah membaik, dia tidak selemah tadi pagi.

Gadis itu berjalan ke arah balkon untuk melihat sunset di sore hari. Namun ketika sampai balkon ia menemuka kotak kecil yang tergeletak di lantai.

Karna jiwa gadis itu di tempati seorang gadis yang kepo tingkat akut, Mia membuka kotak itu yang berisi selembar kertas.

Ia membaca tulisan pada kertas itu.

Hai, cewek cantik!
Katanya demam, cepet sembuh ya.
Gue khawatir soalnya. Hehehe.
Gue juga kangen liat senyum lo yang manis, sampe gula aja insecure.

Mia di buat baper sama tulisan dari kotak itu namun sayangnya tidak ada nama pengirimnya. Ia berteriak untuk mengucapkan terimakasih ntah kepada siapa.

"SIAPA PUN LO YANG NGIRIM SURAT INI, GUE CUMAN MAU BILANG MAKASIH!"

Seseorang di balik pohon tersenyum lebar mendengarnya.

TBC

komen sebanyak-banyaknya =

vote jangan lupa,

see u, and ily🤍

Continue Reading

You'll Also Like

164K 10.3K 18
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
591K 36.4K 63
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...
3.6M 355K 95
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
2M 295K 77
The Another World Series (1) - Anstia Cerita berdiri sendiri. Dia terbangun dengan tangan mungil dan badan yang tidak dapat di gerakkan seperti bia...