Azalea & Alter Ego Boy ✓

By ShinyAlph

4.5M 939K 445K

[END | PART LENGKAP] #1 in teenlit [28 Oktober 2021] #1 in receh [08 November 2022] #1 in sekolah [03 Desembe... More

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77 [END]
PENGUMUMAN
HIDDEN YOU PART 1
HIDDEN YOU PART 2
HIDDEN YOU PART 3
HIDDEN YOU PART 4
HIDDEN YOU PART 5
HIDDEN YOU PART 6
HIDDEN YOU PART 7
HIDDEN YOU PART 8
HIDDEN YOU PART 9
HIDDEN YOU PART 10

50

57.5K 11.5K 6.7K
By ShinyAlph

Jam berapa baca ini?

Ternyata udah sampe part 50 aja.

***

Hari ini sekolah sangat sibuk. Bahkan siswa-siswi bangun lebih dini dari sebelumnya untuk mempersiapkan pameran mereka. Ketika seseorang memasuki gerbang SMA Lesmana, mereka sudah akan disuguhkan keindahan sekolah yang telah dirawat hati-hati. Apa lagi hiasan tambahan serta stand-stand yang berdiri berjejer menunjang kegiatan hari ini.

Karena hari ini adalah hari Sabtu, sangat nyaman bagi pelajar SMA Lesmana sebab tidak memiliki kelas di akhir pekan.

Azalea saat ini berdiri malas di depan pintu kelas. Beberapa gadis yang lewat meliriknya dengan senyum geli. Bagaimana tidak, saat ini dia sedang menggunakan pakaian maid pria dengan bandana telinga kucing hitam di kepalanya.

Jika tahu akan berakhir seperti ini, seharusnya Azalea menentang saat dilaksanakannya voting untuk menentukan kegiatan apa yang ingin mereka lakukan. Dari sekian opsi, cafe menjadi pemenangnya di bawah kendali para gadis di kelas. Jika hanya membuka cafe, Azalea rasa tidak masalah. Namun mereka menambahkan tema hewan lucu!

“Le, cilukbaaaa!” Tiba-tiba nongol di hadapannya, refleks Azalea menampar pipi Yelin, membuat gadis itu memekik kencang.

“Aaaa, Lele! Kasar banget sama orang cantik,” pekik Yelin sambil memegang pipinya yang ditampar Azalea dengan ekspresi tersakiti.

Azalea meletakkan tangannya di depan jantung, meredakan rasa kagetnya. “Lo muncul tiba-tiba, bege! Gimana gak kaget?”

“Fix, Lele bakal suka jadi pelaku KDRT! Kasihan Kak Naku nanti,” celetuk Yelin prihatin.

Azalea bersedekap dada. “Kata siapa gue bakal sama Ehan sampai nikah?”

“Lah, emang nggak?” Yelin sedikit menelengkan kepala lalu menyeringai lebar dan memutar tubuhnya. “Tada! Hampir lupa, gue cantik gak pake kostum ini?”

Azalea melirik sahabatnya dari ujung kaki sampai ujung kepala. Gadis itu memiliki rambut panjang sepinggang berwarna coklat dengan bandana telinga kelinci putih, serta kostum maid berwarna hitam putih dengan sepatu boots hitam.

Melihat wajah penuh harap Yelin, dia berdecih. “Ambil kesempatan ya lo biar bisa nunjukin pesona ke cowok-cowok?!”

Yelin mengaitkan seuntai rambutnya ke belakang telinga dengan ekspresi malu-malu, membuat Azalea merasa geli dengan tingkahnya. Tapi dia tidak menyangkal, sahabatnya memang secantik itu.

“Btw lo keliatan maco, Le, pakai ginian.” Tak lupa Yelin menggoda Azalea dengan senyum misterius.

“Lo—”

“YELIN! JANGAN NGOBROL AE. SINI BANTU!” pekik seorang gadis berpakaian mirip dengan Yelin dari dalam kelas.

Yelin berdecak sebal. “Siap-siap jadi babu dah gue. Bye Lele kusayang. Muah!”

Azalea mengelap pipinya yang dicipok Yelin dengan ekspresi jijik. Bisa-bisanya dia mau berteman dengan Yelin!

Berdiri malas di pinggir pintu sembari menyambut orang-orang yang penasaran, Azalea tak lupa mengeluarkan kata-kata gombal demi menarik gadis-gadis baik orang luar maupun yang berasal dari kelas lain agar memasuki cafe mereka. Cukup lama Azalea berada di sana hingga kakinya terasa pegal.

“Selamat datang di Kawaii Cafe! Cafe terindah dan terimut berisi cogan dan cecan yang siap melayani pesanan!” Azalea tersenyum kaku begitu merasa ada yang mendekat. Ketika mendongak, dia malah mendapati sosok laki-laki tampan yang menggunakan kaos hitam dengan apron melukis berwarna hitam yang melekat di tubuhnya. Ada beberapa warna yang tercetak diapronnya.

Senyum Azalea membeku. “Ehan, kenapa di sini?!”

Nakusha melirik ke dalam kelas, melihat warna-warna cerah di sana dengan ekspresi kusam para laki-laki yang setengah hati melayani tamu, sebelum kembali melirik Azalea. “Udah sore. Jalan-jalan?”

Mendengar tawaran laki-laki itu, Azalea langsung tergoda. Sejak siang dia memang sudah bekerja untuk kelas. Tidak salah, bukan, sore ini dia meluangkan waktu untuk berjalan-jalan?

Memikirkannya, Azalea jadi bersemangat. Buru-buru dia memasuki kelas, mengatakan waktunya sudah habis lalu segera menarik Nakusha pergi. Sangat kentara bahwa gadis itu bersemangat.

Sebelum pergi lebih jauh, Nakusha menariknya ke ruang OSIS dan mengeluarkan dua hoodie serta topi. Dia melepaskan apronnya lalu memakai salah satu hoodie, sebelum sisa hoodie diberikan kepada Azalea. “Pakai.”

Azalea menunduk, menatap kostum maidnya dengan raut tidak suka. Buru-buru dia melepaskan dasi kupu-kupu di leher serta rompinya sebelum mengenakan hoodie yang ternyata cukup kebesaran di tubuhnya. Melirik hoodie Nakusha, dia menjadi lega. Untung saja warna mereka tidak sama sehingga menentang pikirannya mengenai menggunakan hoodie couple.

Berjalan melewati kelas-kelas yang semakin hidup, Azalea mengamati dengan penasaran. Banyak sekali ide yang diambil setiap kelas, bahkan banyak konsumen yang tertarik untuk menikmati. Tentu saja ini mempunyai keuntungan. Mereka mengeluarkan modal menggunakan uang kas, jika mendapatkan keuntungan dari kegiatan ini bukankah lebih baik?

“Mau masuk?” tawar Nakusha tatkala melihatnya menatap kelas-kelas yang mereka lalui dengan kagum.

Azalea langsung menggeleng. Dia hanya suka memandang, bukan ingin menikmati berada di sana. Menoleh menatap Nakusha, dia bertanya penasaran, “Kelas Ehan buat apa?”

“Lukis.”

Memikirkan apron penuh bercak warna, Azalea mengangguk mengerti. Ketika berada di luar gedung pengajaran, Azalea merasa seperti terbebaskan sekaligus tercengang. Ternyata keramaian di gedung hanya seperempat, sisanya berada di luar gedung menikmati pemandangan SMA Lesmana sembari pergi ke stand demi stand.

Sebelum melangkah lebih jauh, Nakusha memaksanya menggunakan topi dan menutupi kepalanya dengan tudung hoodie. Melihat gadis itu tenggelam dalam hoodie, dia tersenyum samar lalu menggenggam tangannya.

“Ayo pergi.” Ada nada kepuasan dalam suaranya.

Azalea mengulum bibirnya. Nakusha sengaja mempersiapkan ini agar ketika berada di publik, mereka tetap bisa bergandengan tangan? How sweet...

Berjalan-jalan dan menikmati berbagai jajanan di stand-stand, Nakusha menggiring dia menuju aula sekolah. Azalea menatap papan bertuliskan 'Rumah Hantu Lesmana' dengan tatapan terkejut.

“Ada rumah hantu di sini?!” tanya gadis itu menatap Nakusha tak percaya.

Nakusha mengangguk. “Milik kelompok Black Thunder. Mau masuk?”

Azalea menyipitkan mata memandang gedung, tidak tahu bahwa kelompok mereka menyiapkan hal ini, lalu tersenyum cerah. “Siapa takut!”

Laki-laki itu terkekeh pelan sembari mengelus kepalanya yang masih terbungkus topi serta tudung hoodie, menariknya membeli tiket kemudian masuk bersama rombongan.

Suara tawa langsung menggema begitu mereka masuk. Azalea menggeleng-geleng pelan. Terdengar seperti tawa rubah.

Gedung aula yang luas nan kosong kini terlihat berliku-liku, dibagi menjadi ruangan demi ruangan agar terlihat lebih mengerikan. Keheningan tempat tersebut tanpa sadar membuat bulu kuduk berdiri, apa lagi ketika memasuki tempat ini, matahari sudah tenggelam.

Tiba-tiba sebuah benda terbang dari atas, semua orang dalam rombongan memekik kaget dan berlari. Rombongan tersebut kini terpecah belah. Bahkan Azalea yang sok berani saja sampai kaget dan refleks menarik Nakusha untuk berlari menjauh.

“Anjir, apa itu?!” rutuk Azalea setelah berlari. Napasnya sedikit memburu sembari melirik sekitarnya takut-takut. “Tadi poci?!”

“Kayaknya.”

Mata Azalea melebar. “Tapi poci suka lompat!”

“Gue denger kata orang dia terbang,” sahut Nakusha.

“Ehan gak takut?”

“Takut. Tapi ada lo, jadi nggak.”

Azalea berdecih. “Halah, manis banget tuh mulut.”

“Emang udah rasa?” Nakusha terdiam sejenak sebelum tersenyum miring. “Oh, udah ternyata. Gue lupa.”

Awalnya Azalea masih mencerna, belum mengerti maksud kata-katanya. Namun begitu mengerti, dia memelototinya dengan wajah merah samar dalam cahaya remang-remang.

Di bawah desakan Azalea, mereka kembali menelusuri ruang demi ruang yang sangat seram! Gadis itu kira karena dibuat oleh anak SMA, tidak akan seseram itu. Ternyata salah! Sial, dia meremehkan kreativitas anak muda!

Begitu berada di sebuah ruangan yang penuh dengan barang antik, Azalea menahan Nakusha untuk tetap berada di sana. Dia sangat suka melihat benda-benda unik sehingga tidak menyadari bahwa lemari di sampingnya terbuka sendiri dan sesosok makhluk berambut panjang serta bergaun putih muncul dari sana.

“Azel~” Suara serak samar-samar itu membuat Azalea menoleh.

Melihat wajah rusak karena terbakar dengan belatung di luka, gadis itu sontak memekik keras. “AAAAAA!!!!”

“Az—”

PLAK!

Tamparan kuat itu membuat kepala sang hantu tertoleh ke samping dengan ringisan kesakitan keluar dari mulunya.

“AAAAA SETAN JELEK!” Azalea masih memekik bahkan setelah menampar hantu tersebut. Ketika kakinya melangkah mundur, dia malah tersandung meja sehingga terjatuh ke lantai.

“HUAAA EHAN! ADA SETAN!” tangis Azalea membuat Nakusha segera mendekat dan menariknya dalam pelukan.

“Azel babi! Lo kira ditampar gak sakit?!” dumel hantu tersebut kesal.

Mendengar suara familier, Azalea keluar dari pelukan Nakusha dan menatapnya heran. “Suara setan jelek kok kayak Caka?”

Hantu tersebut membelah rambut tebalnya sehingga wajah hancurnya kembali terlihat. Namun karena tamparan Azalea tadi, tempelan luka bakar dan belatungnya jadi terjatuh. “Emang gue, bego!”

Azalea tercengang sejenak sebelum ngakak. “Caka jadi setan, jir! Bhahahaha...”

Rutukan Caka semakin terdengar karenanya.

Puas menertawakan Caka, Azalea hendak bangun. Tetapi pergelangan kakinya malah terasa sakit sehingga mau tak mau Nakusha harus menggendongnya di punggung. Melihat keharmonisan keduanya, Caka menggeleng pelan. Azalea cukup kebal berada di sisi Nakusha, pikirnya. Tetapi dia sendiri tidak merasa aneh terhadap interaksi keduanya. Maklum, tidak semua laki-laki cepat peka.

Sembari menggendong Azalea, Nakusha berjalan perlahan agar mereka meluangkan waktu di sana lebih baik. Tak ayal telinganya akan sakit mendengar teriakan nyaring gadis itu. Begitu berhasil keluar dari sana, senyum memenuhi bibir Nakusha. Meski telinganya tersiksa oleh pekikan gadis itu, dia tidak merasa buruk.

Di tengah malam, forum sekolah tiba-tiba meledak dengan postingan terbaru lambe turah sekolah.

Lambe Turah Lesmana

Hot news!

Zaman sekarang emang udah sebebas itu, ya? Mimin gak nyangka sekolah kita menyimpan impostor. Gak menuntup kemungkinan masih banyak yang belum ketahuan.

(Psttt, salah satunya terkenal loh di sekolah.)

1,576 suka   784 komentar   2,692 dibagikan.

TBC

November 9, 2021.

Panjang nih partnya. 6K komen.

Continue Reading

You'll Also Like

11.5K 931 10
ya gitu deh cerita keseharian anak kost BTS,TXT,ENHYPEN😌 warning!⚠️ Typo Bertebaran! Happy Reading!❤️
569K 11.8K 56
Allea kembali ke Indonesia setelah 8 tahun untuk menemui calon tunangannya, Leonando. Namun Allea tidak tahu telah banyak hal yang berubah, termasuk...
33.1K 1.9K 31
||Follow dulu yuk, biar makin akrab sama aku|| DONT COPY MY STORY! Hidup dengan rasa cemas dan ketakutan setiap saat, akan kah kamu bisa? ini kisah...
243K 15.1K 54
END Ziya si tukang stalker sekaligus Mak comblang kena karma Omayyygattttt !!!! Dunia Percomblangan dalam bahaya dan semua itu karna Ketua Osis palin...