WHO ARE YOU? [END]

By Maryaaisha

4.1K 656 72

"Setiap bertemu denganmu, rasa sukaku semakin bertambah." ============= "Semakin tinggi langit, semakin dalam... More

CAST
WHO ARE YOU?
1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28. End
CLOSE
Royal Prince of Anaphalis

4

142 22 3
By Maryaaisha

Di tengah terik sinar matahari terlihat dua pemuda berjalan menelusuri jalan kecil di sekitar pemukiman menuju kebun bunga yang terdapat di perbatasan kerajaan jinhan. Selama musim semi tiba, bunga-bunga disana akan tumbuh bermekaran menampakkan pemandangan yang Indah.

"Pangeran, ini sudah ke-tiga kalinya anda kemari. Sebenarnya anda mau menemui siapa?" tanya jaemin.

"Kau ikuti aku saja. Kau bilang mau menemaniku" renjun menghentikan langkahnya.

"Kita setiap hari datang kemari, tapi saya tidak mengerti apa yang anda cari. Apa kita akan memetik bunga untuk yang mulia?" tanya jaemin lagi, tidak puas sebelum mendengar jawaban dari sahabatnya itu.

"Itu alasan yang bagus" ucap renjun tersenyum lalu mempercepat langkahnya meninggalkan jaemin.

Di ujung jalan terlihat dua wanita yang berdiri berhadapan seperti sedang bertengkar. Renjun tersenyum dan memutuskan untuk mendekati keduanya. Dia yang renjun cari.

"Ryujin tolonglah" hanya kata itu yang renjun dengar dari wanita yang diketahuinya bernama jisu.

"Permisi" ucap renjun menarik perhatian kedua wanita itu sehingga mampu menghentikan pertengkaran mereka.

"Iya tuan" sahut jisu, renjun senang bisa melihat lagi wanita yang kemarin menolongnya. Tidak, mereka berdua mungkin sama-sama menolong. Seutas senyum dia tujukan pada wanita yang kini berdiri didepannya itu.

"Pangeran, langkah anda cepat sekali" ucap jaemin yang baru saja datang membuat semua orang terbelalak mendengar ucapannya.

Rahang renjun mengeras menatap pria itu, jika saja bukan jaemin pasti renjun akan langsung memenggal kepalanya. Perkataannya tadi membuat semua orang menjadi menatapnya canggung sekarang.

"Pangeran?" jisu menatap renjun penuh tanya.

"Jaemin, kau ini" bukannya menjawab pertanyaan jisu, renjun justru semakin terlihat marah pada jaemin yang memundurkan badannya karena merasa sudah membuat kesalahan.

"Maafkan saya pangeran. Nona ayo ikut saya sebentar" jaemin menarik tangan ryujin yang sedari tadi hanya memperhatikan ketiga orang dihadapannya.

Setelah melangkah cukup cepat, Jaemin dan ryujin kini sudah jauh dari tempat renjun dan jisu berada.

"Tuan anda akan membawa saya kemana? Saya harus menemani nona jisu, bisa saja orang tadi berbuat macam-macam padanya" ucap ryujin yang berjalan mengikuti jaemin. Tangannya masih ditarik oleh jaemin membuatnya mau tidak mau mengikuti langkah pria itu.

"Untung saja aku bisa pergi dari sana, jika tidak entah bagaimana nasibku sekarang" ucap jaemin menghentikan langkahnya di bawah sebuah pohon yang cukup rindang. Tautan tangannya terlepas pada tangan wanita yang sejak tadi bersamanya. "Nama saya Na jaemin, sahabat pangeran renjun. Kau?" tanya jaemin.

Ryujin enggan menjawab pertanyaan jaemin memilih untuk kembali menuju nona jisunya. "Tunggu dulu nona, biarkan mereka menghabiskan waktu bersama dulu sebentar. Maaf karena sudah lancang membawamu kemari" ucap jaemin menahan ryujin untuk tetap bersamanya.

"Apa dia benar-benar pangeran renjun?" tanya ryujin yang masih menolak mempercayai ucapan pria dihadapannya.

"Iya, dia pangeran renjun" jawab jaemin tersenyum memandang ryujin yang juga menatap pria itu.

"Hormat saya pangeran" ucap jisu setelah di ketahuinya siapa pria yang sekarang berdiri di depannya.

"Kau berlebihan. Aku sudah menganggapmu temanku karena kau sudah menolongku beberapa hari yang lalu, terima kasih" ucap renjun tersenyum diangguki jisu yang memilih menundukkan wajahnya. "Kau sering datang kemari?" tanya renjun.

"Iya pangeran, saya sering datang saat musim semi untuk memetik beberapa bunga" jawab jisu.

"Kalau begitu bisakah kau membantuku?"

"Katakan saja pangeran, saya akan berusaha untuk membantu anda semampu saya" jawab lia menunduk.

Renjun tersenyum melihat sikap jisu sekarang, "Kau masih saja bersikap seperti itu. Eommaku juga suka bunga, bisakah kau membantuku memetik beberapa bunga untuknya?"

"Yang mulia juga suka bunga?" renjun mengangguk, "saya akan pilihkan yang terbaik untuk beliau pangeran" keduanya melangkah menyusuri hamparan bunga yang bermekaran. Renjun tersenyum memandangi punggung wanita yang kini berjalan di depannya itu.

"Apa pangeran tahu bunga kesukaan yang mulia? biar saya petikkan untuk beliau" tanya jisu, dia sendiri merasa bingung harus memetik bunga apa untuk selir Raja.

"Eommaku menyukai semua bunga, kau bisa petikkan bunga apapun untuknya" jawab renjun singkat, pria itu terus saja memandangi wajah jisu yang terlihat serius memilah bunga.

"Bunga krisan putih sepertinya akan cocok dengan yang mulia. Bunga ini melambangkan kesetiaan dan cinta bakti" ucap jisu mulai memetik bunga berwarna putih itu.

"Kau sendiri suka bunga apa?" tanya renjun, matanya tak lepas memandangi wanita didepannya.

"Saya suka bunga mawar putih pangeran" jawab lia masih tertunduk enggan menatap renjun.

"Setelah mengetahui aku seorang pangeran, aku harap kau masih mau menjadi temanku" ucap renjun.

Jisu mengangkat wajahnya sedikit terkejut mendengar ucapan renjun. Pria di hadapannya ini terlihat sangat ceria dengan senyum diwajahnya, berbeda sekali dengan cerita yang selama ini beredar. "Saya sungguh merasa terhormat bisa berbincang dengan pangeran seperti ini" keduanya tersenyum sebelum jisu memutus tautan mata keduanya dan kembali menunduk.

"Kenapa pangeran menatapku seperti itu" batin jisu.

"Jangan menatapku seperti itu tuan" ucap ryujin sopan.

"Maaf, tapi kau belum mengatakan siapa namamu"

"Saya ryujin tuan, pelayan dari nona jisu" jawab ryujin.

"Nona ryujin sepertinya kita akan sering bertemu kedepannya. Sahabatku itu sepertinya sudah dimabuk cinta, kau lihatkan tatapannya tadi?" ucap jaemin.

"Maksud anda pangeran renjun menyukai nona jisu?" ryujin sendiri merasa senang karena ada tuan yang baik hati mengajaknya berbincang dengan sopan. Keduanya kini duduk di bawah pohon dan saling berbincang sejak tadi. Posisinya yang hanya sebagai pelayan nona jisu terkadang membuatnya merasa rendah diri, meski nona jisu memperlakukannya bak saudara, tapi tetap saja ryujin akan merasa tidak sopan jika terlalu dekat dengan nonanya itu.

"Jika bisa tolong bantulah pangeran dengan meyakinkan nona jisu"

"Saya tidak bisa berjanji, nona bisa mengambil semua keputusan sendiri. Tapi tuan, jika itu pangeran renjun bukankah nona jisu akan dalam bahaya?" tanya ryujin sedikit takut.

"Hahaha...." jaemin terbahak, "kau pasti sudah mendengar rumor buruk tentang pangeran renjun sebelumnya. Jangan salah nona, dia orang yang baik, aku bisa menjaminnya" ucap jaemin sambil terus terbahak.

"Maafkan saya tuan" ucap ryujin berhasil membuat jaemin menghentikan tawanya, "sepertinya kita sudah cukup lama berada disini tuan, bisakah kita kembali menemui mereka?"

"Benar juga, ayo kita kembali"

Jaemin dan ryujin berjalan beriringan menuju tempat dimana renjun dan jisu berada, keduanya sukses terkejut melihat pasangan itu yang asik berbincang di tengah kebun bunga sambil tertawa entah membicarakan apa.

"Kau lihat, pangeran renjun orang yang baik kan?" ucap jaemin melihat interaksi pasangan itu.

"Anda benar tuan, nona juga terlihat bahagia. Sudah lama saya tidak melihat nona tersenyum seperti itu setelah meninggalnya nyonya choi" ucap ryujin.

"Maafkan saya, saya tidak tahu jika.. "

"Tidak masalah tuan. Saya akan mencoba membantu pangeran renjun, saya juga ingin melihat senyum di wajah nona seperti ini" ryujin menatap jisu yang kembali tertawa.

Renjun dan jisu berjalan keluar dari tengah hamparan bunga dan mendekat menuju jaemin dan ryujin berada.

"Ryujin kau sudah kembali? Lihat aku memetik banyak bunga mawar putih. Kita akan menghiasi rumah dengan ini nanti, dan ingat kamar abeoji jangan sampai terlewat nanti" ucap jisu dengan senyumnya yang mengembang. Ryujin mengangguk mendengarkan ucapan jisu padanya.

"Terima kasih karena sudah membantuku, aku harap kita bisa bertemu lagi" ucap renjun.

Lia tersenyum mengangguk, "kami pamit pulang dulu pangeran"

"Baiklah, hati-hati"

Kedua wanita itu memberi hormat pada pangeran renjun dan berjalan menuju area pemukiman warga, renjun masih menatap kepergian jisu sambil tersenyum.

"Saya merasa takut jika pangeran pulang ke istana dengan keadaan seperti ini" ucap jaemin menggelengkan kepalannya melihat tingkah sang sahabat.

"Aku tidak peduli. Apa kau pernah merasa jatuh cinta? Sepertinya aku sedang merasakan itu sekarang, bagaimana ini jaemin?" ucap renjun memegangi dadanya.

"Jangan berlebihan pangeran, tapi jika anda benar-benar jatuh cinta katakan saja pada nona jisu" saran jaemin.

"Baiklah, tapi kita lihat nanti. Sebaiknya kita segera kembali ke istana dan memberikan bunga ini pada eomma" ucap renjun mulai melangkah.

"Anda benar-benar memetik bunga untuk yang mulia? Sudah dipastikan anda sangat aneh, saya tidak pernah melihat anda memberikan bunga pada yang mulia seperti ini" jaemin berusaha menyamai langkah renjun.

"Apa ada yang salah? Eomma sendiri sangat menyukai bunga" keduanya melanjutkan perjalanan menuju istana diiringi percakapan keduanya.

Musim semi mungkin sudah datang pada hati pangeran, dimana bunga yang bermekaran menjadi saksi bisu tumbuhnya perasaan yang belum terungkap.

🎎

Seneng gak karena author update cepet? Nanti ada saatnya author lama update jadi selamat membaca 😄😄😄

Jangan lupa tinggalkan vote dan coment agar author semangat update❤️❤️❤️

🌵🌵🌵

Continue Reading

You'll Also Like

63K 5.7K 48
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
80.9K 7.8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
465K 4.9K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
5.3K 712 35
Sebenarnya apa yang dinamakan jatuh cinta pada pandangan pertama? Apa jika hatimu bergetar saat kedua pasang mata saling bertemu? Atau jika jantungm...