-H A P P Y R E A D I N G-
Kediaman Firmansyah.
Gadis cantik dengan rambut di gerai, memakai kaos putih dengan celana boyfriend, tak lupa memakai sepatu putih. Mia tengah menuruni anak tangga rumahnya.
Sampainya di lantai bawah ia berlari kecil menuju abangnya yang di ruang tv.
Mendengar suara langkah mendekat, si kembar menengok ke asal suara, terdapat Mia yang berlari kecil menghampirinya. Pakaian yang di kenakan gadis itu menambah kesan menggemaskan pada dirinya.
"Bang Zi! Temenin jalan-jalan yuk.."ucap dengan nada menggemaskan.
Zico yang sibuk dengan laptopnya pun menoleh."hm, Abang gak bisa dek banyak tugas. Kamu pergi sama bang Rico aja ya?"bicara lembut penuh perhatian.
"Gue jalan sama dia bang? Ih ogah ya!"ketus Mia menatap sengit Rico.
"Gua juga ogah ya ngajak lo jalan-jalan. Gak usah kepedean."sembur Rico.
"Rico temenin Mia jalan-jalan. Mia nurut sama Abang ya buat kali ini aja!"titah Zico dingin pada mereka berdua.
"Ck, iya-iya!"decak Rico, lalu pergi menuju garasi mobil.
"Yaudah bang, Mia pamit pergi sama bang Rico dulu. Assalamualaikum,,"lesu Mia. Ia ikut menyusul Rico.
"Waalaikumsalam."balas Zico seraya senyum tipis.
Sebenarnya Zico tidak sibuk cowok itu hanya beralasan. Dia tahu kalau kembarannya ingin dekat dengan adik perempuannya.
***
Suasana di mobil sangat hening hanya terdengar suara musik saja. Mereka berdua sibuk dengan dunianya masing-masing. Rico sibuk menyetir, Mia sibuk mencaci maki abangnya di dalam hati.
KENAPA HARUS SAMA DIA SIH!
KESEL BGTT!! TAU AH BETE.
"Mau kemana?"tanya Rico ketus.
"Terserah!"balasnya tak kalah ketus.
Kenapa sih, betina sering mengucapkan kata terserah? Rico sangat malas dengan kata itu."gak ada kata lain gitu selain terserah?!"sewot Rico.
"Gak ada. Adanya terserah."
"Ck, jangan becanda gue serius!"
Mia menoleh dengan senyum tengil."lo mau gue seriusin?"
"Bacot Mia, ini mau kemana jadinya?"dengan sabar Rico menghadapi sifat baru Mia.
"Mall aja deh."
"Ngapain ke sana?"
"Beli eskrim."
"Udah itu aja?"tanya Rico lagi.
"Iya, udah."polos Mia menjawab.
"Ke kedai eskrim aja, gak usah di mall,"
"Gak mau ih, gue pengennya eskrim yang di mall!"cemberut Mia dengan bibir mengerucut.
"Oke kita ke mall, gak usah cemberut gitu lo jelek."
TAHAN MIA JANGAN NGOMONG KASAR. T-TAPI GAK BISA!! ANJ LAH.
***
Mereka kini tengah berada di dalam mall lebih tepatnya di tokoh eskrim. Duduk di bangku nomor 05. Cuman Mia yang makan eskrim, Rico hanya menemani duduk saja sambil bermain hp, diam-diam Rico memotret adiknya yang sedang memakan eskrim. Ekspresi adiknya yang dia dapat sangat lucu.
Tiba-tiba ada seorang anak kecil laki-laki mendatangi meja mereka.
"Bang, kakak cantiknya buat aku aja ya?"ujar anak kecil tersebut sambil memegang tangan Mia. Mia juga mengelus tangan halus anak kecil itu, sangat mungil.
Rico mendekatkan kursinya pada Mia lalu mendekap tubuh adiknya posesif."heh cil cari yang lain aja jangan Adek gua!"
"Sana pergi, Mak lu nyariin nanti."usirnya kepada bocil itu.
Anak kecil itu mendengus, lalu pergi dari meja mereka menemui keluarganya.
"Dasar bocah prik!"gerutu sebal pada bocil tadi. Tidak sadar bahwa di masih memeluk erat tubuh adiknya.
Mia senang karna abangnya masih perduli dengannya, sangat bahagia ketika Rico memeluk tubuhnya. Apa ini perasaan Mia asli? Namun, lama kelamaan sesak juga."woi ngapain peluk-peluk. Lepas gak!"
Langsung Rico melepas peluk dengan kencang hampir saja Mia jatuh terjengkang.
"Jangan gr gua peluk-peluk tadi."tajam Rico namun cowok itu sedikit gugup.
Muka Mia langsung menjulid."gak ada yang gr sama lo saleh. Jangan kepedean deh!"
Hati Rico sakit mendengarnya."lo kaya bukan Mia yang gua kenal."gumam pelan seraya menatap Mia.
Mia mendengar gumaman dari mulut abangnya seketika gugup."a-anjir ngadi-ngadi lu. Terus gue disini siapa kalo bukan Mia? Lucu lo bang hahaha."tertawa garing.
"Kenapa lo kelihatan gugup gitu?"tanya Rico dengan alis terangkat satu.
"Lagian pertanyaan lu aneh."
"Becanda elah serius amat, cie manggil gue bang."godanya.
GUE UDAH TREMOR ASU!
TBC
VOTE DONG SAY!🗿
KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA🤸 = 🆓
(EMOT BATU)
CIE ADA ORANG PELIT🗿😚
see u!
frozenbiru