𝐏𝐚𝐫𝐭𝐧𝐞𝐫 𝐎𝐟 𝐋𝐢𝐟𝐞

By Icecoffeegirl_

1.7K 249 28

"Kau pikir apa? Akan bahagia menjadi istriku? Jangankan tubuhmu, bayanganmu saja sama sekali tak menarik bagi... More

« Prolog »
🦋 ~ 01
🦋 ~ 02
🦋 ~ 04

🦋 ~ 3

349 61 7
By Icecoffeegirl_

”Pada dasarnya, setiap orang memiliki sisi terburuk. Sisi yang membuatnya takut pada diri sendiri.”

~ ~ ~

Ibu mertuaku tiba pukul empat sore. Dia hanya sendiri, itu karna ayah mertuaku sibuk mengurus bisnis tanaman mahal miliknya.

"Yoora-ya, aku membawakanmu banyak kimchi, kau sangat menyukai kimchi kan?" Dia memberiku toples besar penuh dengan kimchi buatannya.

Aku tersenyum ramah lalu menyambutnya. "Terimakasih banyak, oemma!"

Dia mengangguk sembari mengelus pelan pipiku. Kasih sayang yang begitu besar. Dia sangat baik. Terlalu baik untuk porsi seorang mertua.

"Apa Taehyung selalu pulang sampai malam?"

Aku mengangguk. "Terkadang dia pulang terlambat saat ada meeting atau pekerjaan tambahan di kantor."

Jujur, itu sedikit mengada-ngada. Karna sebenarnya, aku sendiri tidak tahu. Taehyung tidak pernah mengajakku ke kantornya.

"Tapi sepertinya sebentar lagi dia akan pulang," lanjutku. "Dia tidak akan membuat oemma lama menunggu."

Wanita paruh baya dengan rambut ikal sebahu itu tersenyum sumringah. "Kau benar!" katanya dengan bersemangat.

🦋

Makan malam kami kali ini sangat berbeda. Untuk pertama kalinya, aku duduk di samping Taehyung. Kami makan bersama. Meskipun hanya sesekali berbicara dan itupun hanya untuk alibi saja. Pengalihan fakta tentang keadaan rumah tangga kami yang sebenarnya.

Aku sedikit senang. Meski Taehyung melakukan ini hanya karna keterpaksaan, tapi setidaknya aku bisa sedekat ini dengannya.

"Oemma akan tidur di kamar Taehyung. Kamar tamunya agak sedikit menyeramkan! Mungkin karna lama tak ada yang menempati." Ibu mertuaku memecahkan keheningan.

Aku dan Taehyung saling tatap sekilas. Beruntung aku sudah memindahkan semua pakaiannya ke dalam kamarku.

Tapi mendadak, aku menyadari satu hal. A-apa aku dan dia akan tidur satu kamar malam ini?

"Ngomong-ngomong, apakah kalian sudah mendiskusikan tentang pertanyaan dari appa kemarin?" tanyanya.

Aku mengerutkan alis kebingungan, sedangkan Taehyung masih berpura-pura sibuk menghabiskan makanannya.

"Pertanyaan apa, eomma?"

"Tentang kapan kalian akan memikirkan tentang perihal anak. Kalian sudah mendiskusikannya kan?"

Mataku melotot. Di sampingku, Taehyung mendadak terbatuk-batuk. Aku lekas memberinya segelas air.

"Melihat gelagat kalian, tampaknya kalian belum memikirkannya ya?"

Aku menggeleng. "Kapan appa menanyakan itu?*

"Saat Taehyung berkunjung beberapa bulan lalu. Apa dia tidak memberitahumu?"

Lantas aku melihat Taehyung. "Aku lupa," jawabnya seadanya.

"Itulah yang terjadi kalau isi kepalamu hanya tentang pekerjaan. Pikirkan juga tentang masa depanmu. Kalian menikah sudah hampir satu tahun. Ini waktu yang tepat untuk memikirkan masalah anak." Ibu mertuaku meraih tangan putranya. "Kau tau eomma dan appa juga sudah semakin tua kan?"

"A-aku belum siap." Taehyung beranjak pergi meninggalkan meja makan.

Meninggalkan aku dengan rasa mati rasa. Ingin menjauh pun tak bisa. Kakiku membeku. Beku layaknya otakku yang mendadak terasa buntu.

Aku jadi teringat ucapan Soohye saat aku memutuskan menerima perjodohan dengan Taehyung dulu.

Saat itu, di tengah hujan deras, dia berucap, sekali kau menerimanya, selamanya kau akan menerima setiap konsekuensinya. Sebelum kemungkinan terburuk itu terjadi, pikirkan semua ini sekali lagi, Yoora!

🦋

Aku terlonjak kaget begitu membuka pintu kamar dan mendapati Taehyung tengah mengganti pakaiannya. Reflex kututup pintu, dan membukanya kembali setelah memastikan bahwa dia telah selesai mengganti pakaiannya.

"Apa oemma sudah masuk ke kamarnya?" tanyanya sembari memungut satu bantal dan selimut.

Aku memperhatikan setiap geraknya seraya mengangguk.

"Aku akan tidur di kamar tamu," katanya sembari berjalan melewatiku lalu membanting pintu agak kasar.

Aku tersenyum kecut. "Selamat malam, Tae!" gumamku hampir tak bersuara.

🦋

Di tengah kenyamanan tidur, aku mendadak terganggu dengan lampu kamar yang dinyalakan oleh seseorang. Sembari mengucak mata aku melihat ke sekeliling.

Di dekat pintu, Taehyung berdiri gusar sembari memeluk bantal dan selimutnya. Wajahnya terlihat begitu lelah.

Reflex, aku mengambil posisi duduk menghadapnya. "Kau butuh sesuatu?"

Dia menggaruk-garuk kepalanya. "Pendingin ruangan di kamar tamu rusak. Aku kepanasan," beritahunya. Sedangkan aku masih diam—memberi dia kesempatan untuk melanjutkan ucapannya.

"Aku tidak bisa tidur di ruang tamu, aku juga tidak bisa tidur di ruang kerja," lanjutnya.

"A-aku akan tidur di sini." Dia menunjuk lantai tak jauh dari tempat tidurku. Lalu bergegas manaruh selimut dan bantalnya.

Dengan lekas aku berdiri. "Tidak-tidak!" Aku melarangnya.

"Ini rumahmu. Kau bisa tidur di kasur. Aku saja yang di sini." Aku mengambil alih tempatnya dan berbaring.

Aku sedikit menyesal karna tak mempunyai sofa di dalam kamarku.

"Tidak! Punggungmu akan sakit. Jika itu terjadi oemma akan memarahiku."

"Punggungmu juga akan sakit," balasku. "Itu akan membuatmu susah beraktifitas."

Kulihat dia mengusap wajahnya dengan gusar. Aku sedikit takut jika mendadak amarahnya keluar lagi.

"Ya sudah, jangan berdebat. Aku sangat lelah. Kita tidur saya di kasur. Kau bisa membelakangiku jika kau merasa tak nyaman tidur di dekatku. Ini hanya untuk malam ini."

Wow? Aku sedikit termangu. Apa mungkin kelelahan bisa membuatnya bersikap setenang ini?

Dia tampak jauh berbeda. Maksudku, dia bukan Taehyung yang kukenal setiap harinya selalu berkata kasar dan penuh amarah.

Aku sedikit ragu. Tapi begitu melihatnya berbaring lebih dulu pada sisi ranjang sembari membelakangiku, barulah aku ikut berbaring.

Kupandangi punggungnya dalam diam lalu tersenyum kecil.

"Jangan berpikir berlebihan. Aku melakukan ini semua hanya demi orang tuaku," katanya ketika aku hampir menutup mata.

~ To be continue ~

🦋

Sorry baru bisa up sekarang. Beberapa bulan terakhir emang berat banget. Sempet sakit juga. Sampe akhirnya aku dinyatakan positif hamil anak pertama 😍 senengnya minta ampun.

Do'ain aku sama baby biar sehat terus ya 💜

See you on next chapter!
Akan ku-usahakan untuk lebih rajin lagi updatenya :')

Continue Reading

You'll Also Like

50.6K 11.1K 126
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
38.1K 3.6K 21
Plak!!! Lisa terdiam merasakan panas di pipinya, saat kekasihnya yang dia cintai menamparnya. Hatinya terasa begitu sakit. Apalagi, dia melihat sang...
308K 3.5K 79
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
90.2K 11.1K 35
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...