Pacar Lima Restu 🌷

By racheya127

550K 77.2K 8.1K

♡ Kerandoman para bujang Neo Residence untuk mendapatkan restu Ayah Yuta. ... More

Neo Residence Intro
OO1 : Birthday Surprise
OO2 : Daddy Jaehyun
OO3 : Moon dan Suh
OO4 : Sungchan dan Shotaro
OO5 : Kak Dejun galak
OO6 : What happened ?
OO7 : Supermarket
OO8 : Tamu dadakan
OO9 : Om Yuta kenapa si
O1O : Kenapa ya
O11 : Teras
O12 : Revisi
O13 : Ekspetasi Dery
O14 : Haechan Rumor
015 : Yeonjun
O16 : Guanlin
O17 : Karena Haechan
O18 : Lucas
O19 : Clubbing
O2O : Papa Johnny
O21 : Got
O22 : Supermarket 2
O23 : Trabas aja
O24 : Serius !?
O25 : Nana
O26 : lamaran cie
O27 : ICU
O29 : Korupsi
O3O : Hendery yang bijaksana
O31 : Maaf dan terimakasih
O32 : Lima bulan
O33 : Renjun-Chan
🎮 Guanlin Instagram (bonus part)
O34 : Canada
O35 : Mr. S
O36 : Pak Taeil
O37 : Mbah Dukun
O38 : Haechan menikah
O39 : Lee
O4O : Prahara
O41 : Mark Menikah
O42 : Alin dan Renjun
O43 : Dejavu
O44 : Cookies
O45 : Happiness ?
O46 : Sunset
O47 : Taro sayang
O48 : Blue
Instagram Updates bonus part
O49 : Finally
O5O : Choi
O51 : Finished
Sequel !

O28 : Roti

8.6K 1.3K 182
By racheya127

Jaemin mengusap air matanya sembari mengelus perutnya. Ia masih teringat perkataan Jaehyun tadi, bahwa Ia sedang mengandung dan Jeno tidak akan pernah diizinkan untuk bertanggung jawab atas kehamilannya.

"Maafin Buna..." Jaemin masih mengusap perutnya.

"Ayah, Bunda, Kak Dejun, Renjun, Taro... maafin Nana. Nana hina banget...."

"Nana ga pantes masih disebut bagian keluarga kalian!"

"Maafin Buna udah bawa kamu di dunia ini.." Jaemin berbicara kearah perutnya.

"Jeno, aku kecewa sama kamu..." Jaemin semakin terisak.

Perut Jaemin tidak terasa sakit lagi. Padahal beberapa jam yang lalu, perutnya terasa kram.

"Kamu anak pintar..." Jaemin tersenyum sembari mengusap perutnya, "Buna ga akan nyakitin kamu, Buna akan bertahan hidup demi kamu.."

Jaemin menyusuri jalanan yang sepi. Ia tadi diturunkan oleh Jaehyun di jalan yang asing bagi Jaemin. Tidak ada orang sama sekali di sini, hanya ada sawah yang melintang di sebelah kanan kiri jalan. Rumah warga jauh dari pandangan Jaemin.

"Harus kemana...." Jaemin mengulum bibirnya. Bingung harus kemana.

Ia mendudukan dirinya di sebuah gubuk pinggir sawah. Berancana untuk tidur di sana. Namun saat Ia ingin merebahkan tubuhnya, Ia melihat sebungkus roti di pojok gubuk. Tangannya menggapai roti tersebut dan membaca tanggal expired roti itu.

"Ini masih bisa aku makan..." Jaemin tersenyum dan membuka bungkus roti tersebut. Ia dengan lahap memakannya.

"Enak! Kamu suka nak?" Jaemin menatap perutnya.

Jaemin terkekeh sendiri, Ia sebenarnya merasa bahagia karena Tuhan memberikan kesempatan baginya untuk mempunyai seorang anak.

"Hei!"

Jaemin sedikit terperanjat ketika ada orang yang menyapanya, Ia melihat seorang wanita paruh baya yang mempunyai wajah teduh.

"Kamu sendirian?"

Jaemin mengangguk.

"Ini udah jam satu malam loh, kamu ga dicariin orangtua kamu?"

Jaemin terdiam, jawaban apa yang harus Ia katakan?

"Saya bukan orang jahat tenang aja, saya Ibu panti yang berada di sekitar desa ini,"

Jaemin melihat mobil yang berada di belakang Ibu tersebut. Benar, ada logo panti di mobil tersebut.

"Iya, kebetulan tadi saya habis ada acara di luar kota dan sekarang akan pulang ke panti. Kamu mau ikut mampir? hmmm setidaknya kamu bisa tidur di atas kasur.. nunggu Orangtuamu jemput besok.." Wanita itu tersenyum ramah.

"Orangtua saya ga akan nyariin saya... Saya ga punya siapa - siapa..." Kata Jaemin lirih.

Wanita tersebut mengangguk, "Yaudah kamu bisa tinggal sementara di panti,"

"A-apa boleh?" Jaemin menatap wanita itu.

Wanita itu mengangguk semangat.

"Baik, jika boleh.. tolong saya untuk menyambung hidup saya sementara ini..." Jaemin mengulum bibirnya.

"Dengan senang hati~" Wanita itu menuntun Jaemin untuk memasuki mobil tersebut. Jaemin duduk di belakang sedangkan Wanita itu menyetir mobil sendiri.

"Tidurlah di belakang, kalau kamu capek.." Wanita itu mulai menjalankan mobilnya.

"Terimakasih banyak," Jaemin mulai merilekskan badannya. Memejamkan matanya, berjanji kepada dirinya sendiri, jika kelak Ia mempunyai banyak uang, Ia akan membiayai panti ini. Perlahan Ia mulai tertidur sembari memeluk perutnya sendiri.

Beberapa menit setelah Jaemin dibawa oleh wanita tadi. Ada empat orang melewati gubuk tersebut.

"Kalau dari perkiraan kita tadi, kemungkinan Jaehyun nurunin Jaemin di sekitar daerah ini.." Kata seorang Pria.

"Iya benar, tapi di sini ga ada tanda - tanda orang lewat. Seharusnya Jaemin masih terlihat berjalan di sini.." Temannya menjelaskan.

"Atau mungkin dia dibawa sama orang ya?" Yang lain ikut menambahi.

"Hah? Ga mungkin, jarang banget orang lewat sini, adapun pasti cuma lewat ga mungkin bawa Jaemin..." Salah satu Pria menanggapi.

"Jangan buang - buang waktu. Lebih baik kita cari di jalan lain, di sini ga ada tanda - tanda Jaemin. Boss Yuta pasti sangat khawatir sekarang..."

Keempat orang tersebut berbalik arah, mengganti jalan lain untuk mencari Jaemin.

◾🔸◾🔸
🎼🎼🎼

Guanlin bergegas meraih jaket kulitnya dan berlari menuju parkiran. Dengan tergesa Ia memakai helm lalu menghidupkan mesin motor.

Saat Ia hendak menjalankan motornya, mobil panti tiba - tiba datang dan berhenti di sebelah motornya.

"Guan!" Wanita paruh baya keluar dari mobil lalu mendekati Guanlin. "Minta tolong bawa orang ini masuk kedalam panti!"

Guanlin memandangi ada orang yang sedang tertidur di dalam mobil, namun tidak jelas wajahnya. Bahkan Ia tidak mengetahui orang itu perempuan atau laki - laki, namun Ia hanya dapat melihat hidung orang tersebut terlihat cantik.

"Aduh maaf Ma... aku buru - buru... temenku ada yang ilang.. diculik.. aku harus bantuin nyari!" Guanlin merengek.

"Ayolah, cuma sebentar bawa dia!" Ibu panti tersebut memohon.

"Dibangunin aja!" Guanlin berkata gusar.

"Ini juga udah larut banget! besok aja gimana yang nyari temenmu?" Ibu panti tersebut menatap khawatir Guanlin.

"Ga, ini urgent, aku harus bantuin sekarang! Bye Mama.. I love you!" Guanlin langsung menjalankan motornya menorobos pekarangan Panti.

"Dasar anak bandel! Huft..." Ibu panti itu mendengus kesal.

Guanlin sedikit mengebut menuju rumah keluarga Nakamoto. Tadi Ia ditelpon oleh Renjun dikabari bahwa Jaemin menghilang dan Ia dimintai tolong untuk membantu mencari keberadaan Jaemin.

◾🔸◾🔸
🎼🎼🎼


JEGLER!

Mark mendobrak pintu rumahnya, matanya yang penuh amarah memandangi ruang tamu yang kosong.

"JUNG JAEHYUN!"

Jaehyun dengan santai keluar dari kamarnya dan menatap Mark dari lantai dua.

"What happened my son?"

"I'M NOT YOUR FUCKIN SON!"

Mark berteriak ke atas ke arah Jaehyun.

"MANA JENO!?"

Jaehyun terkekeh, "Oh sepertinya ada satu anak yang sudah diracuni pikirannya sama keluarga Nakamoto,"

"Pikiran Daddy yang udah beracun! Daddy gila ya? Nana lagi sakit, Nana lagi mengandung, Nana lagi lemah. HOW CAN? GIMANA BISA DADDY NELANTARIN NANA ENTAH KEMANA SEDANGKAN DIA LAGI LEMAH!!"

"Terus? kamu mau berbuat apa?" Jaehyun menuruni anak tangga dengan perlahan.

"Aku bakal nyari Nana dan aku bakal maksa Jeno untuk bertanggung jawab!" Mark menatap tajam Jaehyun.

"Jeno ga punya apa - apa, bagaimana bisa dia menghidupi Nana nanti?" Jaehyun masih menuruni anak tangga.

"Daddy itu pengecut! Daddy gamau nurunin gengsi untuk mengakui anak Jeno!" Mark meninggikan suaranya.

"Hei, kamu ga jawab pertanyaan Daddy.. Jeno ga punya apa - apa, bagaimana bisa dia menghidupi anaknya nanti?" Jaehyun mendekati Mark.

"PERTANYAAN BODOH!!! YAUDAH ITU TANGGUNG JAWAB JENO, DIA BERANI BERBUAT JUGA BERANI BERTANGGUNG JAWAB! BAGAIMANAPUN CARANYA!" Mark berteriak sangat keras.

Jaehyun terdiam.

"Jangan merasa sok paling benar deh Dad.. jangan mencari - cari alasan lain buat jaga nama baik Daddy. Ngefitnah Nana hamil dari orang lain lah, sering nganu lah... please... Daddy pasti juga yakin kan kalau anak Nana itu juga anak Jeno?"

Jaehyun masih terdiam menatap Mark.

"Kenapa? Daddy merasa gagal? Malu? Apa kabar Om Yuta... apa kabar dia yang dikenal sekomplek orangtua paling protektif, orangtua paling bijaksana. Tapi anaknya hamil di luar nikah. Kita semua juga ga siap Dad dengan hal seperti ini, aku juga merasa gagal jadi abang, gagal ngajarin Jeno untuk melakukan hal baik... Daddy ga sendiri untuk melalui masalah ini....

..... Aku tahu hati Daddy juga terasa sakit. Kecewa dengan diri sendiri. Tapi ga gini caranya, Daddy melakukan segala hal apapun untuk menjaga nama baik, percuma! semua orang juga tahu Nana sama Jeno itu punya hubungan! Jadi percuma Daddy ngefitnah ini itu...

.... Yang berkorban untuk masalah ini juga bukan cuma keluarga Nakamoto...keluarga Suh juga! Mereka setuju untuk sementara membatalkan hari bahagia Bang Hendery dan Dejun. Acara pernikahan yang bener - bener dinantikan keluarga Suh. Mereka juga menahan malu, tapi mereka masih mau membantu keluarga Nakamoto, mencari solusi untuk Jaemin. Sedangkan, keluarga kita? aku lebih malu jadi keluarga Jung kalau kepala keluarganya aja hilang tanggung jawab!"

Jaehyun masih tidak bergeming.

"Coret aja aku dari nama keluarga Jung, ga takut.."

Mark berlari ke atas menuju kamar Jeno.

Jegler!

Ia mendobrak pintu kamar Jeno, mulutnya menganga. Kamar itu kosong.

"DADDY, DIMANA JENO!? DIMANA DADDY NYEMBUNYIIN JENO!?"

Swipe for next

Continue Reading

You'll Also Like

242K 29.9K 67
♡ Kisah Jung Jisung dan para pemuda tersesat untuk menemukan kewarasan. -------------------------------------------------- Sequels : 1. Pacar Lima R...
103K 11.2K 74
Rumah bergaya Belanda kuno tersebut nampak seram kejam dan dingin disaat malam, orang orang sekitar memanggilnya rumah bougenville karena hampir selu...
6.7K 851 12
[SELESAI] Retno melarang keras anak - anaknya untuk menjalin hubungan. Karena di mata Retno, keempat anak gadisnya masih selalu ia anggap sebagai pu...
126K 8.3K 49
Na Jaemin yang selama ia hidup tidak pernah merasakan apa itu kehangatan keluarga dipertemukan dengan 6 namja berandal yang sangat menyayanginya. "L...
Wattpad App - Unlock exclusive features